Anda di halaman 1dari 27

FORMAT PENGKAJIAN

PENGKAJIAN POST PARTUM (PNC)

Nama Mahasiswa : Triani D. Hadam


Tanggal Pengkajian : 17 Juni 2022
NIM : 14420212129
Ruangan/RS : Cempaka 1

DATA UMUM KLIEN


Inisial klien : Ny. F Inisial Suami : Tn. T
Usia : 30 tahun Usia : 32 tahun
Status perkawinan : Menikah Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan terakhir : S1

Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu

Keadaan
Tipe Bayi Masalah
No. Tahun Penolong JK BBL
Persalinan Waktu Kehamilan
Lahir

- - - - - - - -

Pengalaman menyusui : Tidak ada


Berapa lama : Tidak ada
Riwayat Kehamilan saat ini
1. Berapa kali periksa kehamilan : 4 kali kunjungan pemeriksaan
kehamilan
2. Masalah kehamilan :Tidak ada
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan: Spontan Tgl/jam: 17-06-22/11.31 WITA
2. Jenis kelamin bayi : Laki-laki BB/PB : 2950 gram/49 cm
3. Perdarahan :± 80 cc
4. Masalah dalam persalinan :Tidak ada
Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi : tidak ada
2. Riwayat KB : Belum pernah menggunakan KB

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status obstetric : G1 P1 A0 Bayi Rawat Gabung : ya
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis BB/TB : 57/156 Kg/cm

Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah: 110/70 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 36,4 ºC
Pernapasan :22x/mnt
1. Kepala dan Leher
a. Kepala
- Bentuk kepala mesochepal
- Warna rambut hitam merata
- Tidak nampak adanya alopecia
- Kuit kepala bersih, tidak ada ketombe
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak teraba adanya massa
b. Mata
- Sklera tidak ikterus
- Konjungtiva tidak anemis
- Tidak tampak adanya katarak pada mata
- Gerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah
- Tidak menggunakan alat bantu kacamata
- Tidak ada nyeri tekan
- TIO tidak meningkat
c. Hidung
- Lubang hidung simetris kiri dan kanan
- Tidak nampak adanya sekret/cairan
- Tidak nampak adanya tanda-tanda radang
- Tidak ada deviasi septum nasi
- Tidak tampak adanya polip
- Tidak ada nyeri tekan pada sinus
d. Mulut
- Bibir tidak pecah-pecah, tidak sianosis
- Gusi merah muda, tidak ada lesi/sariawan
- Tidak tampak adanya peradangan
- Jumlah gigi lengkap
- Keadaan lidah bersih
e. Telinga
- Bentuk telinga simetris kiri dan kanan
- Tidak tampak adanya cairan
- Tidak tampak adanya peradangan
- Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
- Tidak ada nyeri tekan
f. Leher
- Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid/kelenjar limfe
- Warna kulit sama dengan sekitarnya
- Tekanan vena jugularis tidak meningkat
- Tidak ada kaku kuduk
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe
- Tidak terdapat nyeri tekan
g. Masalah Khusus: tidak ada

2. Dada
a. Jantung
Inspeksi: tidak terdapat sianosis, tidak ada clubbing finger
Palpasi: tidak ada pembesaran vena jegularis, ictus cordis teraba
kuat di posisi ICS 5 mid clavicula sinistra
Perkusi: suara perkusi jantung pekak, letak jantung masih dalam
batas normal di ICS II strenalis dextra sampai dengan ICS V mid
clavicula sinistra
Auskultasi: tidak ada suara jantung tambahan
b. Paru
- Bentuk dada simetris kiri & kanan (normal chest)
- Warna kulit sama dengan sekitarnya
- Tidak nampak adanya benjolan/tumor
- Frekuensi nafas 22x/menit
- Irama pernafasan ikut gerak nafas
c. Payudara: payudara tampak baik, tidak ada tonjolan, puting tampak
tidak tenggelam, warna tampak merata, serta tampak simetris
d. Puting susu: puting susu tampak baik, puting tampak tidak
tenggelam
e. Pengeluaran ASI: belum keluar
f. Masalah Khusus: tidak ada
3. Abdomen
Fundus Uteri: 2 jari dibawah pusat
Kontraksi: baik
Kandung kemih: baik
Fungsi pencernaan: baik
Masalah Khusus: tidak ada
4. Perineum dan Genital
- Vagina
Integritas kulit: terdapat insisi, tidak terdapat edema, tidak terdapat
memar, tidak terdapat hematom.
- Perineum: Ruptur TK II
R: Kemerahan : tidak
E: Edema : tidak
E: ekomosis: tidak
D: discharge serum/pus/darah: tidak
- Lokia: rubra
- Jumlah : tidak diketahui,
- Jenis/warna : merah disertai,
- Konsistensi : disertai beberapa gumpalan,
- Bau : tidak diketahui
- Hemorrhoid : klien mengatakan tidak ada riwayat hemoroid
5. Ekstremitas
- Tidak tampak adanya edema
- Tidak tampak adanya atrofi/hipertrofi
- Warna kulit sama dengan sekitarnya
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak teraba adanya massa
- Kekuatan otot 5 (ROM)
- Tidak ada clubbing finger
- Kuku tidak pucat/sianosis
Masalah khusus : tidak ada
6. Eliminasi
a. Urin
- Frekuensi ± 6x/hari, berwarna kuning jernih, tidak
menggunakan alat bantu
b. Fekal
- Klien mengatakan BAB 1 kali sebelum melahirkan
- Tidak mengalami konstipasi dan tidak menggunakan obat
pencahar
Masalah Khusus : tidak ada
7. Istirahat dan Kenyamanan
a. Pola tidur
- Klien mengatakan jarang tidur siang, dan tidak ada kesulitan
tidur
- Lama tidur ± 8 jam per hari
- Pola tidur saat ini : klien mengatakan setelah melahirkan tidak
mengalami gangguan tidur
- Keluhan ketidaknyamanan : tidak ada
b. Mobilisasi dan Latihan
- Mobilisasi ringan yang dilakukan klien setelah melahirkan
adalah turun dari tempat tidur hingga berjalan ke kamar mandi
- Masalah khusus : tidak ada
c. Nutrisi dan Cairan
- Nafsu makan baik
- Porsi makan dihabiskan
- Asupan cairan : cukup
Masalah khusus : tidak ada
8. Mental
Keadaan Mental : baik
Adaptasi psikologis : klien mampu beradaptasi dengan baik
Penerimaan terhadap bayi : klien mengatakan sangat menunggu kelahiran
anaknya
Masalah khusus : tidak ada
Kemampuan menyusui : sangat baik
9. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :
- Cefadroxil 2x1
- Asam fenamat 500 mg 3x1 oral
- B. Complex
- Sf (penambah darah) 1x1
10. Hasil pemeriksaan penunjang :
a. Hasil pemeriksaan USG :
- 39 minggu
- TBJ: 2610 gram
11. Rangkuman Hasil Pengkajian
Masalah : Menyusui tidak efektif
12. Perencanaan Pulang
Perencanaan pulang : belum ada rencana pulang
13. ANALISA DATA:

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Perubahan fisiologis Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri

pada daerah perineum saat
bergerak Peningkatan kadar
- P : Nyeri pada daerah
oksitosin
perineum
Q : Tertusuk-tusuk 
R : Pada saat pasien Peningkatan kontraksi
beraktifitas
S : Skala 5 (sedang) uterus
T : Tidak menentu 
DO :
- Pasien nampak meringis Nyeri akut
saat bergerak

DS: post partum


- Klien mengatakan terdapat
luka insisi pada area
perineum
pengeluaran janin
- Klien mengatakan sedikit
nyeri pada area perineum Resiko infeksi

DO : episiotomy
- Terdapat ruptur derajat 2

resiko infeksi
DS : Faktor fisiologis
- pasien mengatakan ASI nya
belum keluar
- pasien mengatakan Anomali payudara
puttingnya masuk kedalam

DO : Menyusui tidak efektif


- putting tampak tenggelam Puting payudara tidak
- ASI tidak menonjol
menetes/memancar

Menyusi tidak efektif


14. DIAGNOSIS KEPERAWATAN:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan anomali payudara
(misalnya puting yang masuk kedalam)
15. INTERVENSI KEPERAWATAN:

DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri Manajemen nyeri
Observasi: Observasi:
selama 1x8 jam maka
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Untuk mengetahui lokasi,
diharapkan tingkat nyeri durasi, frekuensi, kualitas, skala karakteristik, durasi,
dan intensitas nyeri frekuensi, kualitas, skala
menurun, dengan kriteria hasil:
2. Identifikasi respon nyeri non dan intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri menurun verbal 2. Untuk mengetahui reaksi
3. Identifikasi faktor yang non verbal klien terhadap
2. Meringis menurun
memperberat dan memperingan nyeri yang dirasakan (mis:
3. Sikap protektif menurun nyeri meringis)
4. Identifikasi pengetahuan dan 3. Untuk mengetahui faktor
4. Gelisah menurun
keyakinan tentang nyeri apa yang harus dihindari
5. Kesulitan tidur menurun 5. Identifikasi pengaruh budaya dan dilakukan terhadap
terhadap respon nyeri nyeri
6. Identifikasi pengaruh nyeri 4. Untuk mengetahui
terhadap kualitas hidup pengetahuan dan
7. Monitor keberhasilan terapi kenyakinan pasien tentang
komplementer yang sudah nyeri
diberikan 5. Untuk mengetahui adakah
8. Monitor efek samping pengaruh budaya terhadap
penggunakan analgetic respon nyeri
Terapeutik: 6. Untuk mengetahui
1. Berikan terapi nonfarmakologi pengaruh nyeri terhadap
(mis: akupresur, terapi musik, aktifitas pasien
terapi pijat, aromaterapi, teknik 7. Untuk mengetahui apakah
imajinasi terbimbing, terapi terapi nonfarmakologi
bermain) yang diberi efektif atau
2. Kontrol lingkungan yang tidak
memperberat rasa nyeri (mis: 8. Untuk mengetahui efek
suhu, cahaya, kebisingan) samping dari pemberian
3. Fasilitasi istirahat dan tidur analgetik
4. Pertimbangkan jenis dan sumber Terapeutik:
nyeri dalam pemilihan strategi 1. Untuk membantu
meredakan nyeri mengurangi rasa nyeri
Edukasi: 2. Untuk membantu
1. Jelaskan penyebab, periode, dan mengontrol penyebab rasa
pemicu nyeri nyeri yang berasal dari
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri lingkungan
3. Anjurkan memonitor nyeri secara 3. Pasien yang merasa nyeri
mandiri sebaiknya melakukan
4. Anjurkan menggunakan analgetik istirahat agar tidak
dengan tepat memicu tingkat nyeri
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis meningkat
untuk mengurangi rasa nyeri 4. Untuk mengetahui sumber
Kolaborasi: nyeri dan dapat menjadi
1. Kolaborasi pemberian dosis dan acuan teknik apa yang
jenis analgetik (jika perlu) sebaiknya diberi
Edukasi:
1. Untuk memberikan
pemahaman kepada pasien
dan keluarga
2. Untuk membantu klien
mengurangi rasa nyeri
3. Agar klien dapat
mengatasi nyeri secara
mandiri
4. Untuk membantu klien
mengurangi rasa nyeri
5. Untuk membantu klien
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
1. Untuk membantu pasien
mengatasi nyeri yang
dirasakan
Resiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Perawatan perineum Perawatan perineum
selama 1x8 jam maka Observasi: Observasi:
diharapkan tingkat infeksi 1. Inspeksi insisi perineum (mis. 1. Untuk melihat keadaan
menurun, dengan kriteria hasil: episiotomy) perineum pasca
1. Nyeri menurun Terapeutik: episiotomy
2. Demam menurun 1. Fasilitasi dalam membersihkan Terapeutik:
3. Kemerahan menurun perineum, pertahankan perineum 1. Agar mencegah terjadinya
tetap kering infeksi pada area insisi
4. Bengkak menurun
2. Bersihkan area perineum secara 2. Agar meminimalisir
teratur terjadi infeksi
3. Berikan pembalut yang menyerap 3. Agar menyerap lokia yang
cairan keluar
Edukasi: Edukasi:
1. Ajarkan pasien dan keluarga 1. Agar ibu dan keluarga
mengobservasi tanda abnormal mengetahui apabila
pada perineum (mis. infeksi, terjadi infeksi pada area
kemerahan, pengeluaran cairan insisi
yang abnormal)
Kolaborasi: Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian anti 1. Agar tidak terjadi infeksi
inflamasi, jika perlu 2. Untuk membantu
2. Kolaborasi pemberian analgesic, mengurangi rasa nyeri
jika perlu
Menyusui tidak Status menyusui : Edukasi Menyusui: observasi
efektif Setelah dilakukan perawatan 1x8 Observasi 1. Membantu dan
jam diharapkan status menyusui 1. Identifikasi kesiapan dan mengidentifikasi
membaik dengan kriteria hasil : kemampuan menerima informasi kebutuhan saat ini dan
1. Perlekatan bayi pada 2. Identifikasi tujuan atau keinginan mengembangkan rencana
payudara ibu meningkat menyusui perawatan
2. Suplai ASI adekuat Terapeutik 2. Memudahkan dalam
1. Dukung ibu dalam meningkatkan melakukan tindakan
kepercayaan diri dalam menyusui keperawatan
2. Libatkan system pendukung: teraupetik
suami, keluarga, tenaga kesehatan 1. Melibatkan keluarga dan
dan masyarakat suami dalam mendukung
Edukasi dalam pemberian asi
1. Jelaskan manfaat menyusui 2. Membantu menjamin
suplai susu yang adekuat
Edukasi
1. Menjelaskan manfaat
menyusui
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

IMPLEMETASI DAN EVALUASI

Hari/Tgl Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi


Jumat, Nyeri akut b/d agens Manajemen Nyeri S:
17/06/22 pencedera fisiologis Observasi : Pasien mengatakan nyeri pada
08.15 1. Mengidentifikasi lokasi, daerah perineum
karateristik, durasi, frekuensi, O:
kualitas, intensitas nyeri Pasien nampak meringis Ketika
Hasil : bergerak atau mengubah posisi
P : Nyeri pada daerah perineum tidur
Q : Tertusuk-tusuk Vital Sign:
R : Pada saat pasien beraktifitas TD: 110/70 mmHg
S : Skala 5 (sedang) Nadi: 80x/menit
T : Tidak menentu Suhu: 36,4°C
08.20 2. Mengidentifikasi skala nyeri Pernapasan : 22 x/menit
Hasil : Pasien mengatakan skala A:
nyeri yang dirasakan yaitu 7 Nyeri akut belum teratasi
(Berat) ditandai dengan :
08.21 3. Mengidentifikasi respon nyeri a. Keluhan nyeri sedang
non verbal b. meringis sedang
Hasil : Pasien nampak meringis P:
kesakitan saat beraktivitas Lanjutkan intervensi
08.22 4. Mengidentifikasi faktor yang 1. Mengidentifikasi skala
memperberat dan memperingan nyeri
nyeri. 2. Mengidentifikasi respon
Hasil : Pasien mengatakan nyeri nyeri non verbal
akan terasa pada saat pasien 3. Memberikan tehnik
beraktifitas dan nyeri pasien akan nonfarmakologis untuk
berkurang saat pasien beristirahat mengurangi nyeri misalnya
08.23 5. Mengidentifikasi pengetahuan TENS, hipnosis,akupresur,
dan keyakinan tentang nyeri terapi musik, biofeedback,
Hasil : Pasien mengatakan nyeri terapi pijat, aromaterapi,
yang dirasakan akibat pasca tehnik imajinasi
melahirkan dan pasien memahami terbimbing, kompres
kondisi tersebut hangat/dingin, terapi
08.24 6. Memonitor efek samping bermain
penggunaan analgetik. 4. Mengontrol lingkungan
Hasil : Pasien mengatakan tidak yang memperberat rasa
ada efek samping dari nyeri misalnya suhu
penggunaan obat analgetik ruangan, pencahayaan,
Terapeutik : kebisingan
08.25 1. Memberikan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri misalnya
TENS, hipnosis,akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, tehnik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain
Hasil : Pasien untuk mengurangi
nyeri yang dirasakan pasien
melakukan terapi musik,
mendengarkan lagu-lagu yang
disukai dan nafas dalam
08. 26 2. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri misalnya
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan
Hasil : Pasien mengatakan
lingkungan yang ditempatinya
saat bagus dan pasien
mengatakan nyeri akan timbul
hanya pada saat beraktifitas saja
08.27 3. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil : Pasien mengatakan
selama dirawat istirahat dan
tidurnya tidak terganggu hanya
saja pasien setiap 2 jam harus
berusaha menyusui bayinya
Edukasi :
08.29 1. Menjelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
Hasil : Pasien mengatakan pasien
telah melahirkan anak laki-laki
dan nyeri yang dirasakan pasien
pada saat beraktifitas
08.30 2. Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
Hasil : Perawat menjelaskan
pada saat nyeri datang tehnik
yang harus dilakukan pasien yaitu
tehnik relaksasi nafas dalam
dengan cara tarik napas dalam
berulang kali agar nyeri pasien
dapat berkurang dan pasien
mengerti tentang penjelasan
mengenai strategi meredakan
nyeri
08.41 3. Mengajarkan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil : Setelah pasien diajarkan
tehnik napas dalam pasien
mengerti dan mampu
melakukannya secara mandiri
Kolaborasi :
08.42 1. Penatalaksanaan pemberian
analgetik, jika perlu
Hasil : Pasien diberikan obat
oral, yaitu :
- Asam mefenamat 500 mg
3x1
Sabtu Nyeri akut b/d agens Manajemen Nyeri S:
18/06/22 pencedera fisiologis Observasi : Pasien mengatakan nyeri pada
08.10 1. Mengidentifikasi lokasi, daerah perineum
karateristik, durasi, frekuensi, O:
kualitas, intensitas nyeri Pasien nampak meringis ketika
Hasil : bergerak atau mengubah posisi
P : Nyeri pada daerah perineum tidur
Q : Tertusuk-tusuk TD: 110/80 mmHg
R : Pada saat pasien beraktifitas Nadi: 83x/menit
S : Skala 5 (sedang) Suhu: 36,5°C
T : Tidak menentu Pernapasan : 22 x/menit
08.25 2. Mengidentifikasi skala nyeri A:
Hasil : Pasien mengatakan skala Nyeri akut sebagian teratasi
nyeri yang dirasakan yaitu 5 ditandai dengan :
(Sedang) - Keluhan nyeri sedang
08.30 3. Mengidentifikasi respon nyeri - meringis sedang
non verbal P : Intervensi dihentikan
Hasil : Pasien nampak meringis (Pasien pulang)
kesakitan saat beraktivitas
08.32 4. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri.
Hasil : Pasien mengatakan nyeri
akan terasa pada saat pasien
beraktifitas dan nyeri pasien akan
berkurang saat pasien beristirahat
08.35 5. Mengidentifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang nyeri
Hasil : Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan akibat pasca
melahirkan dan pasien memahami
kondisi tersebut
08.37 6. Memonitor efek samping
penggunaan analgetik.
Hasil : Pasien mengatakan tidak
ada efek samping dari
penggunaan obat analgetik
Terapeutik :
08.40 1. Memberikan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri misalnya
TENS, hipnosis,akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, tehnik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain
Hasil : Pasien untuk mengurangi
nyeri yang dirasakan pasien
melakukan terapi musik,
mendengarkan lagu-lagu yang
disukai
08. 41 2. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri misalnya
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan
Hasil : Pasien mengatakan
lingkungan yang ditempatinya
saat bagus dan pasien
mengatakan nyeri akan timbul
hanya pada saat beraktifitas saja
08.44 3. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Hasil : Pasien mengatakan
selama dirawat istirahat dan
tidurnya tidak terganggu hanya
saja pasien setiap 2 jam harus
berusaha menyusui bayinya
Edukasi :
08.46 1. Menjelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
Hasil : Pasien mengatakan pasien
telah melahirkan anak laki-laki
dan nyeri yang dirasakan pasien
pada saat beraktifitas
08.48 2. Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
Hasil : Perawat menjelaskan
pada saat nyeri datang tehnik
yang harus dilakukan pasien yaitu
tehnik relaksasi nafas dalam
dengan cara tarik napas dalam
berulang kali agar nyeri pasien
dapat berkurang dan pasien
mengerti tentang penjelasan
mengenai strategi meredakan
nyeri
08.49 3. Mengajarkan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil : Setelah pasien diajarkan
tehnik napas dalam pasien
mengerti dan mampu
melakukannya secara mandiri
Kolaborasi :
08.51 1. Penatalaksanaan pemberian
analgetik, jika perlu
Hasil : Pasien diberikan obat
oral, yaitu :
- Asam mefenamat 500 mg
3x1
Jumat Resiko Infeksi Perawatan perineum S : Pasien mengatakan terdapat
18/06/2022 berhubungan dengan Observasi : luka robekan pada daerah
efek prosedur invasif 1. Menginspeksi insisi atau robekan perineum saat melahirkan
09:00 perineum (mis. episiotomy)
O : Pasien nampak meringis
Hasil: Terdapat luka robekan pada
daerah perineum saat bergerak
Terapeutik : Vital Sign:
1. Memfasilitasi membersihkan TD: 110/70 mmHg
perineum, pertahankan perineum Nadi: 80x/menit
tetap kering Suhu: 36,4°C
Hasil: Pasien membersihkan Pernapasan : 22 x/menit
09.02
vagina dan daerah perineum
A : Resiko infeksi belum
menggunakan tisu dan kain yang
bersih teratasi ditandai dengan:
2. Memberikan posisi nyaman, - Terdapat luka robekan
berikan kompres es, jika perlu daerah perineum
Hasil: Pasien mengubah posisi
sesuai kenyamanan dan kondisinya P : Intervensi dilanjutkan
3. Membersihkan area perineum 1. Inspeksi insisi atau robekan
secara teratur perineum (mis. episiotomy)
Hasil: Pasien selalu 2. Fasilitasi dalam
09.03 membersihkan area perineum membersihkan perineum,
setelah selesai BAK dan pertahankan perineum tetap
mengeringkannya menggunakan
tisu atau kain bersih kering
3. Berikan posisi nyaman,
Edukasi : berikan kompres es, jika
1. Mengajarkan pasien dan keluarga perlu
09.03
mengobservasi tanda abnormal pada 4. Berikan pembalut yang
perineum (mis. infeksi, kemerahan,
menyerap cairan
pengeluaran cairan yang abnormal)
Kolaborasi :
1. Penatalaksanaan pemberian
analgesic, jika perlu
09.05 Hasil : Pasien diberikan obat oral,
yaitu:
B. Complex
Sabtu Resiko Infeksi Perawatan perineum S : Pasien mengatakan terdapat
18/06/2022 berhubungan dengan Observasi : luka robekan pada daerah
efek prosedur invasif 1. Inspeksi insisi atau robekan perineum saat melahirkan
09:00
perineum (mis. episiotomy) O : Pasien nampak meringis
Hasil: Terdapat luka robekan pada saat bergerak
daerah perineum Vital Sign:
Terapeutik : TD: 110/80 mmHg
1. Memfasilitasi dalam Nadi: 83x/menit
membersihkan perineum, Suhu: 36,5°C
09.02 pertahankan perineum tetap kering Pernafasan: 22x/menit
Hasil: Pasien membersihkan A : Resiko infeksi belum
vagina dan daerah perineum teratasi ditandai dengan:
menggunakan tisu dan kain yang - Terdapat luka robekan
bersih daerah perineum
2. Berikan posisi nyaman, berikan
kompres es, jika perlu P : Intervensi dihentikan
Hasil: Pasien mengubah posisi (Pasien pulang)
sesuai kenyamanan dan kondisinya
3. Bersihkan area perineum secara
09.03 teratur
Hasil: Pasien selalu
membersihkan area perineum
setelah selesai BAK dan
mengeringkannya menggunakan
09.03 tisu atau kain bersih
Edukasi :
1. Mengajarkan pasien dan keluarga
mengobservasi tanda abnormal
09.05 pada perineum (mis. infeksi,
kemerahan, pengeluaran cairan
yang abnormal)

Kolaborasi :
1. Penatalaksanaan pemberian
analgesic, jika perlu
Hasil : Pasien diberikan obat oral,
09.08 yaitu:
B. Complex
Jumat Menyusui tidak efektif Observasi S:
17/06/2022 berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan Klien mengatakan asinya
anomali payudara kemampuan menerima informasi belum keluar
09:00 Hasil : paasien mau mendengarkan O:
informasi Puting payudara tanpak
2. Mengidentifikasi tujuan atau tenggelam
keinginan menyusui A:
Hasil : klien memahami informasi Masalah menyusui tidak efektif
yang di berikan terkait keinginan belum teratasi
menyusui P: Lanjutkan intervensi
Terapeutik 1. Mengajarkan perawatan
09.02 1. mendukung ibu dalam
payudara post partum
meningkatkan kepercayaan diri
misalnya pijat oksitosin
dalam menyusui
2. melibatkan system pendukung:
suami, keluarga, tenaga kesehatan
dan masyarakat
hasil : klien paham dan klien ingin
menyusuai bayinya
Edukasi
1. menjelaskan manfaat menyusui
2. mengjarkan perawatan payudara
09.03 postpartum (misalnya: memerah
ASI, pijat payudara, dan pijat
oksitosin)
hasil: klien paham dan mampu
mempraktekan perawatan payudara
Sabtu Menyusui tidak efektif Observasi S:
18/06/22 berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan Klien mengatakan ASI nya
anomali payudara kemampuan menerima informasi mulai keluar
09:00 2. Mengidentifikasi tujuan atau O:
keinginan menyusui Putting payudara tampak
Hasil : klien paham dan mau menonjol
menerima informasi A:
Terapeutik Masalah menyusui tidak efektif
1. mendukung ibu dalam teratasi
meningkatkan kepercayaan diri
dalam menyusui P:
09.02
2. melibatkan system pendukung: intervensi dihentikan dan pasien
suami, keluarga, tenaga kesehatan perencanaan pulang
dan masyarakat
hasil : klien paham dan klien ingin
menyusuai bayinya
Edukasi
1. menjelaskan manfaat menyusui
2. mengajarkan perawatan payudara
postpartum (misalnya: memerah
ASI, pijat payudara, dan pijat
09.03 oksitosin)
hasil : pasien paham dan mengerti
tentang perawatan payudara dan
sudah mempraktekan secara
langsung

Anda mungkin juga menyukai