Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Filsafat Pendidikan Islam Rahmad Hidayat M.pd

HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM

Disusun oleh:

Putri Melati : 219116212


Raihana : 219116213
Riska Putri Amalia : 219116215
Rizka Aulia : 219116217
Rusyda Rif’ah : 219116219
Sa’anah : 219116220
Salsabila : 219116222
Saunah : 219116223

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-JAMI


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
besar Muhammad saw yang telah mengubah peradaban dunia dari zaman kebodohan menuju
zaman yang berpendidikan yang berasaskan iman, islam, dan ihsan.

Terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Filsafat Pendidikan Islam”
yang telah mempercayakan tugas makalah kepada kami dengan tema “Hakikat Pendidikan
Islam”. Terima kasih juga kepada teman-teman semua yang telah ikut dalam penyelesaian
makalah ini. Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah yang kami
buat. Maka dari itu, kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan agar kedepannya nanti
lebih baik lagi.

Terima kasih atas segala perhatiannya, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita
semua. Aamiin.

Banjarmasin, 26 Juli 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
C. TUJUAN MAKALAH...................................................................................................1
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Pengertian Pendidikan Islam..........................................................................................2
B. Hakikat Pendidikan
Islam...............................................................................................3
C. Tujuan Pendidikan Islam................................................................................................5
PENUTUP.................................................................................................................................8

Simpulan................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................................................9

iii
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Filsafat Pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan dalam lapangan Pendidikan. Filsafat Pendidikan juga
dapat diartikan dengan nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai,
mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu sistem Pendidikan.
Dengan demikian, berfilsafat harus memenuhi syarat-syarat berfikir secara kritis,
runtut, menyeluruh (tidak terbatas pada suatu aspek) dan mendalam (mencari
alasan terakhir) khususnya dalam bidang Pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat Pendidikan Islam?
2. Apa hakikat dari Pendidikan Islam?
3. Apa tujuan Pendidikan Islam?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan mendalami apa maksud Filsafat
Pendidikan Islam.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui hakikat dari Pendidikan Islam.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari Pendidikan Islam.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam


1. Pengertian Filsafat
Kata “Filsafat” berasal dari Bahasa Yunani; “philosophia.” Kata
philosophia merupakan dari dua kata: Philos dan Sophia dengan makna
pengetahuan dan kearifan. Dengan demikian, arti dari kata philosophia adalah
cinta pengetahuan. Philos berarti sahabat atau kekasih, sedangkan Sophia
memiliki arti kebijaksanaan. Atau dengan kata lain, orang yang senang
mencari ilmu dan kebenaran.
Filsafat dapat juga diartikan dengan cinta akan kebajikan. Definisi berasal
dari zaman Yunani dan merupakan rangkaian dari dua pengertian: philare yang
berarti cinta, dan Sophia berarti kebijakan. 1

2. Pengertian Filsafat Pendidikan


Istilah Pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan
“pe” dan akhiran “an” yang mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan
sebagainya). Istilah Pendidikan semula berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
“paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan pada anak. Istilah ini
kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa inggris dengan “education” yang
berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam Bahasa arab, istilah ini sering
diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan.
Dalam perkembangannya, istilah Pendidikan berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang
dewasa agar ia menjadi dewasa.
Filsafat Pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan dalam lapangan Pendidikan. Filsafat Pendidikan
juga dapat diartikan dengan nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filsafat yang
menjiwai, mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu sistem
Pendidikan. Dengan demikian, berfilsafat harus memenuhi syarat-syarat

1
Salminawati, FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM, (Bandung:Citapustaka Media Perintis, 2016) Cet. Ke-3, h.13.

2
berfikir secara kritis, runtut, menyeluruh (tidak terbatas pada suatu aspek) dan
mendalam (mencari alasan terakhir) khususnya dalam bidang pendidikan. 2

3. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam


Filsafat Pendidikan Islam merupakan suatu kajian secara filosofis mengenai
masalah yang terdapat dalam kegiatan Pendidikan yang didasarkan pada al-
qur’an dan al-hadist sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya
para filosof muslim, sebagai sumber sekunder.
Dengan demikian, filsafat Pendidikan islam secara singkat dapat dikatakan
sebagai filsafat Pendidikan yang berdasarkan ajaran islam atau filsafat
Pendidikan yang dijiwai oleh ajaran islam. Jadi, ia bukan filsafat yang
bercorak liberal, bebas, tanpa batas etika sebagaimana dijumpai dalam
pemikiran filsafat pada umumnya. 3

B. Hakikat Pendidikan Islam

Pada hakekat dan tujuannya pendidikan bersifat universal, berlaku untuk


seluruh bangsa dan umat di dunia. Hal ini sejalan dengan misi Alquran yang
ditunjukan untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. Melalui kegiatan pendidikan,
Alquran menginginkan terwujudnya manusia yang terbina seluruh potensi dirinya,
fisik, jiwa, dan akalnya sehingga terbentuk manusia yang seutuhnya. Manusia yang
demikian itulah yang dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi
dalam rangka pengabdian kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan tujuan penciptaan
manusia.4

Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam, Ahmad Tafsir (A.Tafsir, 2006:33) ini
menguraikan tentang hakikat pendidikan Islam di tinjau dari dua aspek yaitu;
Pertama, ‘membantu’. Hakikat pendidikan membantu seseorang menjadi manusia
seutuhnya.

2
Ibid., 15-16.
3
Salminawati, Filsafat Pendidikan Islam…, h. 17.
4
Nurul Qomariyah, Filsafat Pendidikan Islam ( Telaah Pemikiran Muhammad Quraish Shihab ) Al Falah,Vol,XIX
No.1, (2009).hlm.84

3
Manusia merupakan makhluk yang tidak dapat hidup secara individual, ia
membutuhkan bantuan salah satunya adalah pendidikan. Seseorang dapat
dikatakan telah menjadi manusia karena ia memiliki sifat kemanusiaan.

Hal ini menunjukan bahwa begitu sulitnya menjadi manusia. Menurut


Ahmad Tafsir tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia menjadi manusia
seutuhnya (me-manusiakan manusia). Kriteria manusia yang menjadi tujuan
pendidikan menurut orang-orang Yunani Lama dengan menentukan tiga syarat
untuk disebut manusia. Pertama, memiliki kemampuan dalam mengendalikan diri.
Kedua, cinta tanah air dan Ketiga, berpengetahuan.

Selanjutnya Ahmad Tafsir (2006:3435-) lebih lanjut menulis bahwa,


kemampuan mengendalikan diri memang penting dalam kehidupan ini. Pada saat
ini, manusia moderen telah memahami pentingnya seseorang memiliki
kemampuan mengendalikan diri. Jika seseorang telah mampu mengendalikan diri,
itu berarti ia telah memiliki akhlak mulia. Ini berarti, dengan sendirinya cinta pada
tanah air juga akan tinggi. Kecintaan pada tanah air orang Yunani Lama adalah
cinta pada tempat tinggal. Konsep ini merupakan cikal bakal pelajaran civic atau
kewarganegaraan yang kita kenal saat ini.

Selain itu juga, manusia yang menjadi tujuan pendidikan itu harus memiliki
pengetahuan yang tinggi. Faktor yang paling utama adalah berpikiran benar, sebab
bila seseorang telah berpikir benar ia tidak akan melakukan tindakan-tindakan
yang tidak terpuji. Kebanyakan orang saat ini, dia berpengetahuan tinggi tetapi
sikap dan prilakunya tidak mencerminkan orang yang berpengetahuan.

Aspek kedua tentang hakikat pendidikan adalah ‘menolong’. Mengapa


menolong, bukan untuk mencetak atau mewujudkan. Karena pendidikan
hakikatnya adalah menolong manusia menjadi manusia. Pada setiap manusia itu
ada potensi untuk menjadi manusia, sebaliknya ada juga potensi untuk tidak
menjadi manusia (memiliki sifat kebinatangan), disinilah peranan pendidikan
sangat penting untuk manusia.Kata ‘menolong’ juga mengandung pengertian ke
arah yang benar. Pendidikan untuk manusia mengarahkan manusia melakukan
perbuatan benar. Karena itulah pendidikan tidak mengenal istilah ‘mendidik untuk
berbuat jahat dan berakhlak tercela’. Sebab perbuatan jahat’ dan ‘akhlak tercela’
itu tidak ada dalam kata menolong. Hal ini bertentangan dengan ajaran al-Quran

4
yang memerintahkan manusia untuk saling tolong menolong. “tolong menolonglah
kamu dalam kebaikan.”

Pengertian di atas menjelaskan tentang hakikat pendidikan yang dikonsep


oleh orang orang Yunani lama. Hal ini juga sejalan dengan konsep dan pandangan
Islam memaknai hakikat pendidikan. Menurut Ahmad Supardi (A. Supardi,
1998:3) hakikat pendidikan Islam adalah usaha pendidik muslim yang bertaqwa
secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan dan perkembangan
fitrah peserta didik atas dasar ajaran Islam ke arah terwujudnya pribadi muslim.
Pendidikan secara teoritik mengembangkan kemampuan dasar manusia yang
mengarahkan kepada perkembangan sesuai dengan ajaran Islam. 5

pada hakikatnya pendidikan Islam menghendaki pendidikan Manusia seutuhnya, baik


segi jasmani, akal maupun ruh; segi skil ketrampilan, intelektual maupun spiritual;
dari lingkup individual maupun sosial, bahkan nilai-nilai transendental. Semua itu
dikerangkai oleh nilai-nilai ajaran Islam.6

C. Tujuan Pendidikan Islam


1. Tujuan Filsafat
Menurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha memahami alam semesta.
Secara rinci beliau menjelaskan bahwa tujuan filsafat adalah :
a. Untuk memperoleh jawaban dari sebuah persoalan dan mempertimbangkan
jawaban-jawaban tersebut
b. Untuk menunjukkan bahwa ide-ide filsafat merupakan satu hal yang praktis di
dunia dan ide-ide filsafat itu membentuk pengalaman-pengalaman seseorang
pada saat ini
c. Untuk memperluas bidang-bidang kesadaran manusia agar dapat menjadi lebih
hidup, lebih dapat membedakan, lebih kritis dan lebih cerdas.7
2. Tujuan Filsafat Pendidikan
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori Pendidikan bertujuan
menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-prinsip pendidikan yang
didasari oleh filsafat pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan
5
A Heris Hermawan , Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,2009, hlm.101-
102
6
Hasbi Siddik, Hakikat Pendidikan Islam Ar-Riwayah, Vol 8, No.1, April 2016, hlm.124
7
Salminawati, Filsafat Pendidikan Islam… h. 23

5
inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat,
memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang
kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu
dari teori pendidik.
3. Tujuan Filsafat Pendidikan Islam
Al-Abrasyi dalam kajiannya tentang Pendidikan Islam telah menyimpulkan
lima tujuan yang asasi bagi Pendidikan Islam yaitu:
a. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia. Islam menetapkan
bahwa Pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam.
b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pendidikan Islam
tidak hanya menaruh perhatian pada segi keagamaan saja dan tidak hanya
dari segi keduniaan saja, tetapi dia menaruh perhatian kepada keduanya
sekaligus.
c. Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran dan memuaskan untuk
mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu bukan sekedar sebagai
ilmu. Dan juga agar menumbuhkan minat pada sains, sastra, kesenian,
dalam berbagai jenis.
d. Menyiapkan pelajar dari segi professional, teknis, dan perusahaan supaya
ia dapat menguasai profesi tertentu, teknis tertentu dan perusahaan
tertentu, supaya dapat ia mencari rezeki dalam hidup dengan mulia
disamping memelihara dari segi kerohanian dan keagamaan.
e. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan.
Pendidikan Islam tidaklah semuanya bersifat agama atau akhlak, atau
spiritual semata-semata, tetapi menaruh perhatian pada segi-segi
kemanfaatan pada tujuan-tujuan, kurikulum, dan aktivitasnya. Tidaklah
tercapai kesempurnaan manusia tanpa memadukan antara agama dan ilmu
pengetahuan.8

Al-Syaibany secara khusus menjelaskan bahwa tujuan Filsafat Pendidikan


Islam adalah:

a. Untuk membantu para perencana dan para pelaksana Pendidikan untuk


membentuk suatu pemikiran yang sehat tentang pendidikan.

8
Salminawati, Filsafat Pendidikan Islam… h.26.

6
b. Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran Islam sebagai dasar dalam
menentukan berbagai kebijakan pendidikan.
c. Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran Islam sebagai dasar dalam
menilai keberhasilan dalam pendidikan.
d. Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran Islam sebagai pedoman
intelektual bagi mereka yang berada dalam praktis pendidikan. Pedoman
ini digunakan sebagai dasar ditengah-tengah maraknya berbagai aliran atau
sistem pendidikan yang ada.
e. Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran Islam sebagai dasar dalam
pemikiran pendidikan dalam hubungannya dengan masalah spiritual,
kebudayaan, ekonomi, dan politik.9

9
Salminawati, Filsafat Pendidikan Islam… h.27.

7
PENUTUP

Simpulan

Filsafat Pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban


dari pertanyaan-pertanyaan dalam lapangan Pendidikan. Filsafat Pendidikan juga
dapat diartikan dengan nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai,
mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu sistem Pendidikan.
Dengan demikian, berfilsafat harus memenuhi syarat-syarat berfikir secara kritis,
runtut, menyeluruh (tidak terbatas pada suatu aspek) dan mendalam (mencari
alasan terakhir) khususnya dalam bidang Pendidikan.
Pada hakekat dan tujuannya pendidikan bersifat universal, berlaku untuk
seluruh bangsa dan umat di dunia. Hal ini sejalan dengan misi Alquran yang
ditunjukan untuk membawa rahmat bagi seluruh alam.

8
DAFTAR PUSTAKA

Salminawati, 2016. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Qomariah, Nurul."Filsafat Pendidikan Islam (Telaah Pemikiran Muhammad Quraish


Shihab)". Al Falah,Vol.XIX ,no.1,2009, h.84.

Hermawan,Heris A,(2009).Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta : Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam.

Siddik,Hasbi."Hakikat Pendidikan Islam".Ar-Riwayah, Vol 8, (No.1), 2016, h.124.

Anda mungkin juga menyukai