A
DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF
DISUSUN OLEH :
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 21 Agustus 2022
Tanggal Masuk : 21 Agustus 2022
Ruang / kelas : HCU
Nomor Register : 091xxx
Diagnose Medis : Penyakit Paru Obstruktif (PPOK)
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. A
Usia : 63 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP
Bahasa yang Digunakan : Jawa
Pekerjaan : Pedagang Pasar
Alamat : Tanon, Sragen
Sumber Biaya : BPJS
Sumber Informasi : Anak kandung
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama : Pasien mengatakan sesak nafas
b. Kronologi keluhan :
- Faktor pencetus : aktivitas berat dan memiliki Riwayat
asma
- Timbulnya keluhan : 2 hari yang lalu
- Lamanya : 15 menit
- Cara mengatasi : tidur dan mengkonsumsi obat asma
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat Alergi : pasien mengatakan tidak alegi
makanan dan tidak alergi obat
b. Riwayat kecelakaan : pasien mengatakan belum
pernah kecelakaan
c. Riwayat dirawat di Rumah Sakit : pasien mengatakan pernah
dirawat selama 5 hari, dengan asma
d. Riwayat pemakaian obat : pasien pernah mengkonsumsi
obat steroid dan obat bronkodilator
3. Riawayat Kesehatan Keluarga
63
Keterangan:
Pasien
4. Penyakit yang pernah di derita oleh anggota keluarga yang menjadi IIiago
resiko : Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga dengan asma,
hipertensi
5. Riwayat Psikososial dan Spiritual
a. Adakah orang terdekat dengan pasien : ada yaitu suami dan
anak
b. Interaksi dalam keluarga : baik
- Pola komunikasi : baik dan komunikatif
- Pembuat keputusan : suami dan anak
- Kegiatan kemasyarakatan :-
c. Dampak penyakit pasien terhadap keluarga : membuat pekerjaan
anaknya terganggu karena harus menunggu pasien di rs
d. Masalah yang mempengaruhi pasienn : suami di rumah juga
sakit-sakitan
e. Mekanisme koping terhadap stress : tidur, berkebun, pergi ke
pasar
f. Persepsi pasien terhadap keluarga
- hal yang sangat dipikirkan saat ini : ingin cepat
sembuh
- harapan setelah menjalani perawatan : sembuh total dan
bisa dagang lagi di pasar
- perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : hanya bisa
berbaring di kasur saja
g. Sistem nilai kepercayaan
- Nilai-nilai yang bertentangan dengan Kesehatan :-
- Aktivitas agama yang dilakukan : shalat 5 waktu
6. Kondisi Lingkungan Rumah : Memiliki sirkulasi udara yang kurang baik,
memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan memiliki sistem penerangan
ruang yang baik.
7. Pola Kebiasaan
POLA KEBIASAAN
Hal yang dikaji Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
a. Pola Nutrisi
- Frekuensi makan 3x sehari 3x sehari
- Nafsu makan Baik Buruk
- Porsi makan Habis 1 porsi ½ porsi habis
- Makanan yang tidak - -
disukai
- Makanan yang membuat - -
alergi
- Makanan diet - -
- Penggunaan obat sblm
makan - -
- Penggunaan NGT
- -
b. Pola Eliminasi
1) BAK
- Frekuensi 5-7x sehari 4-5x sehari
- Warna Kuning jernih Kuning pekat
- Keluhan - -
- Penggunaan kateter - -
2) BAB
- Frekuensi 1x sehari Tidak pernah
- Waktu Pagi -
- Warna Coklat -
- Konsistensi Padat -
- Penggunaan laksatif - -
C. PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Berat badan : 50 kg
b. Tekanan darah : 158/90 mmHg
c. Nadi : 128x/mnt
d. Frekuensi nafas : 36x/mnt
e. Suhu tubuh : 36,2
f. Keadaan umum : Lemah
g. Kesadaran : CM
h. Pembesaran KGB :-
2. System Penglihatan
a. Posisi mata : simetris
b. Kelopak mata : normal
c. Pergerakkan bola mata : normal
d. Konjungtiva : anemis
e. Kornea : normal
f. Sklera : ikterik
g. Pupil : isokor
h. Otot-otot mata : tidak ada kelainan
i. Fungsi pengihatan : kabur
j. Tanda-tanda radang :-
k. Pemakaian kacamat :-
3. System Pendengaran
a. Daun telinga : normal
b. Karakteristik serumen :-
c. Kondisi telinga tengah :-
d. Cairan dari telinga :-
e. Tinituas : tidak
f. Fungsi pendengaran : kurang
g. Gangguan keseimbangan : tidak
4. System Wicara : normal
5. System Pernafasan :
a. Jalan nafas : ada sumbatan
b. Pernafasan : sesak
c. Menggunakan otot bantu : ya
d. Frekuensi : 36x/ menit
e. Irama : tidak teratur
f. Jenis pernafasan :
g. Kedalaman : dalam
h. Batuk : ya
i. Sputum : ya
j. Konsistensi : kental
k. Terdapat darah : tidak
l. Inspeksi dada : tidak ada lesi, pengembangan dada
tidak simetris
m. Palpasi dada : pengembangan dada tidak sama
n. Perkusi dada : pekak (redup)
o. Auskultasi : ada suara tambahan, wheezing
6. System Kardiovaskuler
a. Sirkulasi perifer
- Nadi : 128x/mnt
- Tekanan darah : 158/90 mmHg
- Distensi vena : tidak
- Temperature kulit : hangat
- Warna kulit : pucat
- Pengisian kapiler : >2 detik
- Adema : tidak
b. Sirkulasi jantung
- Kecepatan denyut apical :128/mnt
- Irama : tidak teratur
- Kelainan bunyi jantung :-
- Sakit dada : ya
a) Timbunya : saat beraktivitas
b) Karakteristik : dibakar
- Warna kulit : pucat
- Pengisian kapiler : >2 detik
- Edema : tidak
7. System Hematologi
Gangguan hematologi
- Pucat : ya
- Pendarahan : tidak
8. System Saraf Pusat
a. Keluhan sakit kepala : tidak
b. Tingkat kesadaran : CM
c. GCS : 15
d. Tanda tanda peningkatan TIK: tidak
e. Gangguan system persyarafan : tidak
f. Pemeriksaan reflek : normal
9. System Pencernaan
a. Keadaan mulut : lidah kotor, saliva abnormal
b. Muntah : tidak
c. Nyeri daerah perut : tidak
d. Skala nyeri :-
e. Bising usus : 12x/menit
10. System Endokrin
a. Pembesaran kelenjar tiroid : tidak
b. Nafas bau keton : tidak
c. Luka gangrene : tidak
11. System Urogenital
a. Balance cairan :-
b. Perubahan pola kemih : ya
12. System Integumen
a. Turgor kulit : buruk
b. Temperature kulit : 36,2
c. Warna kulit : pucat
d. Keadaan kulit : keriput
e. Kondisi kulit : bengkak
13. System Muskuloskeletal
a. Kesulitan dalam pergerakkan : ya
b. Sakit pada tulang, sendi : tidak
c. Fraktur : tidak
d. Kekuatan otot : 4444
D. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Niai normal
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP
- Leukosit (WBC) 23,37 3,70 – 10,1
- Neutrofil 19,7
- Limfosit 2,2
- Monosit 0,6
- Eosinofil 0,7
- Basophil 0,1
4,2 – 11,0
- Eritrosit (RBC) 5,530
12,0 – 16,0
- Hemoglobin (HB) 14,77
81,1 – 96,6
- Hematokrit 42,58
27,6 – 31,2
- MCV L 76,99
31,8 – 35,4
- MCH L 26,71
11,5 – 14,5
- MCHC 34,69
155 – 366
- RDW L 9,90
6,90 – 10. 6
- PLT H 427
- MPV
GINJAL
- BUN 103
- Kreatinin
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Nama Obat Dosis Fungsi
Infus RL 14 tpm Mempertahankan hidrasi
pada pasien rawat inap
DS :
- Pasien mengatakan badan Bersihan jalan Sputum yang Okto Annafi
lemas nafas tidak tertahan
- Pasien mengatakan sesak efektif
nafas, batuk dan susah keluar
dahak
DO :
- Pasien tampak lemas, GCS 12
- Pasien tampak terpasang DC
- Pasien tampak terpasang O2
NRM 15 lpm
- Hasil TTV: TD : 158/90
mmHg, N:128/menit, RR:
36x/mnt, SpO2: 70%
III. INTERVENSI
No. Reg : 114xxx
Nama/ Umur : Ny. A/ 63 tahun
Ruang : HCU
No. Diagnose Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd
nama
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Airway Management 1. Mengetahui Okto
efektif 3x 8 jam diharapkan keadaan 1. Buka jalan nafas, adanta suara Annafi
pasien membaik kriteria guanakan teknik chin nafas
hasil: 1. Menunjukkan jalan lift atau jaw thrust bila tambahan
nafas yang paten (klien tidak perlu 2. Meringankan
merasa tercekik, irama nafas, 2. Posisikan pasien kerja paru
frekuensi pernafasan dalam untuk memaksimalkan untuk
rentang normal, tidak ada ventilasi memenuhi
suara nafas abnormal) 3. Identifikasi pasien kebutuhan
3. Tanda Tanda vital perlunya pemasangan oksigen
dalam rentang normal alat jalan nafas buatan 3. Mengetahui
(tekanan darah, nadi, 4. Lakukan fisioterapi adanya
pernafasan) dada jika perlu perubahan
5. Keluarkan sekret nilai Sao2
dengan batuk atau dan status
suction hemodinamik
6. Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
7. Atur intake untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
8. Monitor respirasi
dan status O2
1. Atur posisi
2. Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan fowler/semi fowler 1. Waktu Okto
nafas tidak 3x 8 jam diharapkan bersihan 2. Observasi adanya Tindakan Annafi
efektif jalan nafas efektif dengan bunyi napas tambahan suction yang
kriteria hasil: 3. Ajarkan napas tepat
- Menunjukkan jalan napas dalam dan batuk membantu
yang paten efektif melapangkan
- Bunyi ronchi berrkurang/ 4. Anjurkan klien jalan nafs
tidak ada mengonsumsi air pasien
- Tanda-tanad Vital, dalam hangat untuk 2. Mengetahui
batas normal mengencerkan dahak adanya suara
- Tidak ada mukus 5. Kolaborasi nafas
pemberian terapi uap tambahan
3. Untuk
memberikan
pemahaman
agar secret
keluar
IV. IMPLEMENTASI
No. Reg : 114xxx
Nama/ Umur : Ny. A/ 63 tahun
Ruang : HCU
Hari, tanggal, Jam No. Tindakan Keperawatan dan Ttd nama
Dx Respon
Minggu, 21 1 - Memberikan assessment Okto Annafi
Agustus 2022 dan kepada pasien
2 RS :
14.00 - Pasien mengatakan badan
lemas
- Pasien mengatakan sesak
nafas, batuk dan susah
keluar dahak
RO :
- Pasien tampak lemas, sesak,
dan menggunakan otot
bantu pernafasan serta ada
suara nafas tambahan
- Pasien tampak GCS 12
- Pasien tampak terpasang
DC
- Pasien tampak terpasang O2
NRM 15 lpm
- Hasil TTV: TD : 158/90
mmHg, N:128/menit, RR:
36x/mnt, SpO2: 70%
- Memberikan injeksi
17.00 OMZ, levofloxacin, Okto Annafi
ceftriaxone, dan
ondansentron
RS : pasien mengatakan siap
diberikan injeksi secara IV
RO : injeksi sudah diberikan
Senin, 22 Agustus - Memberikan terapi Okto Annafi
2022 1 nebulizer untuk pasien
dan RS : pasien mengatakan bersedia
14.00 2 di nebulisasi
RO : nebulasi sudah diberikan
- Memberikan injeksi
17.30 OMZ, levofloxacin,
ceftriaxone, dan Okto Annafi
ondansentron
RS : pasien mengatakan siap
diberikan injeksi secara IV
RO : injeksi sudah diberikan
V. EVALUASI
No. Reg : 114xxx
Nama/ Umur : Ny. A/ 63 tahun
Ruang : HCU
Diagnosa Hari, tanggal Catatan Ttd, nama
Perkembangan
Pola nafas tidak Minggu, 21 S: Okto Annafi
efektif dan Agustus 2022 Pasien mengatakan
bersihan jalan badan lemas
nafas tidak Pasien mengatakan
efektif sesak nafas, batuk
dan susah keluar
dahak
O:
- Pasien tampak
lemas, sesak,
dan
menggunakan
otot bantu
pernafasan
serta ada suara
nafas tambahan
- Pasien tampak
GCS 12
- Pasien tampak
terpasang DC
- Pasien tampak
terpasang O2
NRM 15 lpm
- Hasil TTV: TD
: 158/90
mmHg,
N:128/menit,
RR: 36x/mnt,
SpO2: 70%
A : masalah pola
nafas tidak efektif
dan bersihan jalan
nafas tidak efektif
belum teratasi
P: Lanjutkan
intervensi
. Identifikasi pasien
perlunya
pemasangan alat
jalan nafas buatan
Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
Keluarkan sekret
dengan batuk atau
suction
Pola nafas tidak Senin, 22 S : pasien Okto Annafi
efektif dan Agustus 2022 mengatakan batuk
bersihan jalan berkurang setelah
nafas tidak diberikan terapi
efektif nebulisasi, tetapi
sesak masih belum
berkurang
O : pasien tampak
batuk berkurang,
dan masih sesak,
Hasil TTV: TD :
141/86 mmHg,
N:105/menit, RR:
32x/mnt, SpO2:
98%
A : masalah pola
nafas tidak efektif
belum teratasi dan
masalah bersihan
jalan nafas tidak
efektif teratasi
Sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
1. Atur posisi
fowler/semi fowler
2. Observasi adanya
bunyi napas
tambahan
3. Ajarkan napas
dalam dan batuk
efektif
Pola nafas tidak Selasa, 23 S : pasien Okto Annafi
efektif dan Agustus 2022 mengatakan batuk
bersihan jalan sudah tidak ada,
nafas tidak tetapi sesak masih
efektif berkurang
O : pasien tampak
sudah tidak batuk
dan sesak nerkurang
Hasil TTV: TD :
130/90 mmHg,
N:80/menit, RR:
26x/mnt, SpO2:
98%
A: masalah pola
nafas tidak efektif
teratasi Sebagian
dan masalah
bersihan jalan nafas
teratasi
P : Lanjutkan
Intervensi
. Identifikasi pasien
perlunya
pemasangan alat
jalan nafas buatan
Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
Keluarkan sekret
dengan batuk atau
suction