Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM 6

MORFOLOGI KAPANG DAN KHAMIR

Fungi Jamur terbagi dalam :


1. Unicellular (yeast/khamir)
Yeast merupakan fungi mikroskopik uniseluler, tidak membentuk hifa (beberapa
spesies dapat membentuk pseudohifa). Bentuk selnya berviarasi dapat berbentuk bulat,
bulat telur, bulat memanjang dengan ukuran 1-9x20 µm. Beberapa spesies yeast
memiliki sifat dimorfisme yaitu bentuk sel tunggal dan bentuk hifa atau pseudohifa.
Pseudohifa adalah hifa yeast yang terbentuk dari rangkaian sel hasil pembelahan
aseksual secara budding, tetapi tidak melepaskan diri dari induk. Morfologi internal
sel mudah dilihat dan terdiri dari inti dan organel seperti mitokondria, granula lemak
dan glikogen.
2. Filamentous (mould/kapang), kapang merupakan kelompok fungsi yang memiliki
struktur filament yang disebut hifa. Hifa membentuk kumpulan massa yang
dinamakan miselium.
3. Filament beragregat membentuk tubuh buah (mushroom/cendawan). Sel khamir
bersifat unicellular, dengan ukuran yang relatif lebih besar dari sel bakteri, tidak
membentuk miselium tetapi dapat membentuk miselium semu (pseudomyselium).
Identifikasi Kapang Genus Aspergillus
Koloni genus Aspergillus tumbuh sangat cepat dengan warna koloni putih, kuning,
kuning kecokelatan, coklat, hitam atau hijau. Konidiophore (pada umumnya asepta) tidak
bercabang, memiliki pengembangan di ujung konidiophore membentuk vesikel dan
konidia terdapat di atas conidia head (kepala konidia yang terdiri dari phialid atau metula).
Genus Aspergillus banyak terdapat di daerah tropis dan subtropics selain mengkontaminasi
sebagian besar produk pangan juga dapat menghasilkan senyawa toxin, enzım, maupun
asam organik.
Mengamati sel morfologi kapang dengan metode Slide Culture (Microculture)
Teknik ini bertujuan untuk mengamati sel kapang dengan menumbuhkan spora
pada object glass yang ditetesi media pertumbuhan. Pengamatan struktur spora dan
miselium dapat juga dilakukan dengan preparat ulas. Namun seringkali miselium atau
susunan spora menjadi pecah atau terputus sehingga penampakan di mikroskop dapat
membingungkan. Dengan teknik ini, spora dan miselium tumbuh langsung pada slide
sehingga dapat mengatasi masalah tersebut.

Penuntun Praktikum Mikrobiologi – Virologi


Program Studi Farmasi | Universitas Binawan 54
Gambar 45. Morfologi kapang.

Penuntun Praktikum Mikrobiologi – Virologi


Program Studi Farmasi | Universitas Binawan 55
Praktikum Morfologi Kapang dan Khamir

Alat & Bahan :


 Jarum tanam tajam
 Objek glass dan cover glass
 Larutan laktofenol dan methylen blue
 Biakan kapang Aspergillus dan khamir

Cara Kerja :
A. Kapang
1. Pengamatan Makroskopis
 Tanam biakan murni kapang pada tabung, kemudian pindahkan ke cawan
petri dengan menggunakan jarum ose
 Inkubasi selama 4-5 hari pada suhu kamar
 Amati setiap hari perubahan warna pada koloni (rata, menggunung, seperti
tepung, beludru, kapas), ada tidaknya garis-garis radial, ada tidaknya garis
atau lingkaran (zonation), ada tidaknya exudate drop, warna sebalik koloni.
2. Pengamatan Mikroskopis
 Bersihkan objek glass dengan alkohol 70%
 Buat preparat ulas
 ambil kapang dengan jarum tanam tajam
 teteskan larutan laktofenol
 Tutup dengan cover glass, amati di bawah mikroskop.

3. Pengamatan Metode Heinrich's


 Siapkan object glass, cover glass, kapas, dan akuades steril 2 ml yang
dimasukkan dalam cawan Petri.
 Letakkan pentul korek pada object glass sebelah kiri dan kanan tempat yang
akan ditutup cover glass. Sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121°C selama
15 menit.

Penuntun Praktikum Mikrobiologi – Virologi


Program Studi Farmasi | Universitas Binawan 56
 Teteskan spora jamur dalam media cair pada media object glass tersebut.
Berikan sampai setengah luasan object glass. Tekan cover glass secara media
merata
 Inkubasi pada suhu kamar selama 24-48 jam.
 Ambil preparat dan amati di bawah mikroskop.

Gambar 46. Metode Heinrich’s slide culture


4. Pengamatan Metode Riddel
 Persiapan sama seperti di atas
 Setelah semua steril, potong media Saboraud Dextrose Agar steril berbentuk
kubus dan letakkan di atas object glass.
 Inokulasikan spora jamur pada bagian atau potongan agar.
 Tutup potongan agar dengan cover glass.
 Inkubasi pada suhu kamar selama 3x24 jam.
 Ambil preparat dan diamati di bawah mikroskop.

Penuntun Praktikum Mikrobiologi – Virologi


Program Studi Farmasi | Universitas Binawan 57
B. Khamir
 Bersihkan objek glass dengan alkohol 70%
 Teteskan sedikit methylen blue di atas objek glass
 Dengan menggunakan jarum ose ambil biakan murni khamir, letakkan di atas
objek glass tersebut
 Tutup dengan cover glass, amati di bawah mikroskop.
 Gambar dan catat: bentuk sel, ada tidaknya pertunasan (budding), banyaknya
tunas (budding) pada setiap sel, askospora, miselium semu (pseudomyseliumn).

Penuntun Praktikum Mikrobiologi – Virologi


Program Studi Farmasi | Universitas Binawan 58
Hasil Praktikum Morfologi Kapang dan Khamir
Tujuan Praktikum : ........................................
Tgl Praktikum : ........................................

A. Kapang
No MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS
1 Media Pertumbuhan Media pertumbuhan
2 Umur isolat Umur biakan
3 Warna koloni Tipe Konidiophore
Warna sebalik
4 Vesicle
koloni
5 Zonasi Metulae
6 Radiate Phialid
7 Exudate drop Conidial head
Conidia

B. Khamir
No Mikroskopis
1. Bentuk sel
2. Ukuran sel
3. Budding
4. Miselium
5. Letak spora

Pembahasan :

Kesimpulan :

Nilai & Paraf

Penuntun Praktikum Mikrobiologi – Virologi


Program Studi Farmasi | Universitas Binawan 59

Anda mungkin juga menyukai