Cahaya Dan Optik
Cahaya Dan Optik
Cahaya Dan Optik
Disusun oleh;
KELOMPOK 2
M.AHYAR : 2211100022
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana ini.
Makalah ini kami buat dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah IPA dengan dosen pengampuh
Ibu Rahmani,M.Pd. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Cahaya ............................................................................................ 3
2.2 Sumber Sumber Cahaya .................................................................................... 3
2.3 Sifat-Sifat cahaya .............................................................................................. 3
2.4 Pemantulan Cahaya (Refleksi ........................................................................... 6
2.5 Pembiasan Cahaya (Refraksi ............................................................................ 10
2.6 Cahaya Tampak dan Pelangi ............................................................................. 11
2.7 Pengertian Mata, Kamera, Lup, Teropong dan Mikroskop .............................. 12
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 19
1. Kesimpulan ....................................................................................................... 19
2. Saran ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Disekitar kita, ada banyak sekali benda yang memancarkan cahaya. Benda yang dapat
memancarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Ada dua macam sumber cahaya, yaitu sumber
cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami merupakan sumber cahaya yang
menghasilkan cahaya secara alamiah dan setiap saat, contohnya matahari dan bintang Sumber
cahaya buatan merupakan sumber cahaya yang memancarkan cahaya karena dibuat oleh manusia,
dan tidak tersedia setiap saat, contohnya lampu senter, lampu neon, dan lilin.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Cahaya
2. Mengetahui apa itu Pemantulan Cahaya
3. Mengetahui apa itu Pembiasan Cahaya
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat-alat Optik7
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Cahaya Tampak dan Pelangi
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sumber cahaya dan apa saja sumbernya
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Mata, Kamera, Lup, Teropong dan Mikroskop
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Sumber cahaya memancarkan energi cahaya
secara radiasi sehingga energi ini disebut energi radiasi. Cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik yang merambat secara transversal. Cepat rambat cahaya di ruang hampa kira-kira
300.000 km/s (300.000.000 m/s). Besaran fisis yang dimiliki cahaya mirip dengan besaran fisis
yang dimiliki gelombang, seperti panjang gelombang, cepat rambat gelombang dan frekuensi
gelombang. Cahaya yang hanya bisa dilihat oleh mata manusia disebut cahaya tampak.
Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga dapat merambat
dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat tertentu yang menyebabkan kita dapat melihat
berbagai benda serta keindahan alam yang beraneka warna.Bahkan dengan kualitas yang
semakin baik sehingga objek benda tersebut dapat kita lihat dengan sempurna. Cahaya
merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan olehseluruh makhluk hidup
yang ada di bumi.Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan
sempurna.Semua makhluk hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap keberadaan cahaya.
Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan cahaya untuk proses fotosintesis yang dapat menghasilkan
karbohidrat yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Binatang juga memanfaatkan
3
cahaya untuk memeperoleh informasi tentang keberadan lingkungannya.Bahkan ada juga binatang
yang benar-benar bergantung pada cahaya seperti arthopoda dan kordata.
Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran
sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 -
1695), cahaya adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada
frekuensi dan panjang gelombangnya saja.
Dua pendapat di atas sepertinya saling bertentangan.Sebab tak mungkin cahaya bersifat partikel
sekaligus sebagai partikel.Pasti salah satunya benar atau keduaduanya salah, yang pasti masing-
masing pendapat di atas memiliki kelebihan dan kekurangan.Pada zaman Newton dan Huygens
hidup, orang-orang beranggapan bahwa gelombang yang merambat pasti membutuhkan
medium.Padahal ruang antara bintang-bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa
(vakum) sehingga menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi medium rambat cahaya
matahariyang sampai ke bumi jika cahaya merupakan gelombang seperti dikatakan Huygens.Inilah
kritik orang terhadap pendapat Hygens.Kritik ini dijawab oleh Huygens dengan memperkenalkan
zat hipotetik (dugaan) bernama eter.Zat ini sangat ringan, tembus pandang dan memenuhi seluruh
alam semesta.eter membuat cahaya yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi. Dalam
dunia ilmu pengetahuan kebenaran suatu pendapat akan sangat ditentukan oleh uji eksperimen.
4
a. Cahaya Dapat Dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya. Pemantulan cahaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu
pemantulan teratur dan pemantulan baur.
Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya tersebut melewati dua medium yang berbeda.
Misalnya pada kasus sebatang pensil yang dicelupkan di dalam gelas yang berisi air. Dari
samping, akan terlihat pensil patah.
Padahal pensil tidak patah. Kemudian contoh pembiasan pada kolam renang yang dalam
akan terlihat dangkal. Jika cahaya merambat dari medium yang kurang rapat (udara) menuju
medium yang lebih rapat (contohnya air) maka akan dibiaskan mendekati garis normal.
Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara. Misalnya pada saat
kita menyalakan lampu senter, maka lampu senter tersebut akan mengarah lurus. Hal ini
dimanfaatkan pada sinar laser. Pada senjata yang dilengkapi dengan sinar laser merah, sinar laser
tersebut diarahkan kepada lawan. Fungsi sinar laser merah tersebut berfungsi sebagai penentu
arah tembak senjata.
Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya.Pada saat senter yang telah
kita nyalakan kemudian diarahkan pada plastik yang bening, maka cahaya terlihat
tembus.Demikian juga Cahaya dapat masuk ke dalam rumah melalui celah-celah serta juga dapat
melalui kaca jendela bening yang ada di rumah. Jika cahaya mengenai benda yang hitam atau
tidak tembus cahaya maka akan timbul bayangan. Misalnya pada waktu siang hari berjalan,
maka kita akan melihat bayangan kita.
Dispersi adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-
warni (monokromatik). Cahaya putih yang diarahkan ke prisma akan terurai menjadi cahaya
berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang
gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelomabang meniliki indeks bias yang berbeda.
Semakin kecil panjang gelombang, semakin besar indeks biasnya.Contoh dispersi cahaya yaitu
terbentuknya pelangi.
5
Cahaya merambat menurut lintasan yang berbentuk garis lurus. Pembentukan bayangan suatu
benda disebabkan oleh sifat cahaya yang merambat menurut garis lurus. Anggapan cahayayang
merambat menurut garis lurus disebut optik geometrik. Akibat cahaya merambat lurus, benda yang
tidak tembus cahaya seperti buku, pohon, kertas, atau tubuh manusia akan membentuk bayangan
apabila terkena cahaya.
Pemantulan teratur banyak dimanfaatkan seperti pada kaca spion dan pembuatan berlian.
Benda yang dapat memantulkan cahaya secara teratur akan kelihatan mengkilap, sedangkan benda
yang memantulkan cahaya secara baur akan kelihatan redup. Selain bergantung pada jenis
permukaan, pemantulan cahaya selalu mengikuti suatu aturan yang disebut hukum pemantulan
cahaya, yang berbunyi sebagai berikut.
6
Hukum pemantulan cahaya (hukum snellius)
1. Sinar dating, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
2. Sudut datang cahaya (i) sama dengan sudut pantul cahaya (r) atau (<AON = <NOB)
Sudut sinar datang dan sudut sinar pantul diukur terhadap garis normal. Garis normal adalah
garis yang tegak lurus terhadap bidang pantul.
7
a. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Sifat bayangan pada cermin datar; maya, tegak, sama besar, jarak bayangan sama dengan
jarak benda, tinggi bayangan sama dengan tinggi benda, dan posisi bayangan
berlawanandengan posisi benda.
8
b. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
9
c. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung
10
Pembiasan Cahaya atau Refraksi adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya, yang
terjadi ketika cahaya tersebut berpindah dari medium satu ke medium lainnya. Pembelokan cahaya
ini terjadi karena perubahan kecepatan cahaya ketika memasuki medium yang berbeda. Setiap
medium memiliki kerapatan yang berbeda.
Pembiasan arah rambat cahaya bergantung pada suatu aturan atau hukum yang disebut hukum
pembiasan. Hukum pembiasan ditemukan oleh seorang ahli matematika asal Belanda yang
bernama Willebrord van Roijen Snell sehingga hukum ini lebih dikenal dengan sebutan hukum
Snellius. Hukum Snellius berbunyi sebagai berikut :
1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan berpotongan
disatu titik.
2. Sinar yang datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan dibiaskan
mendekati garis normal. Sebaliknya sinar yang datang dari medium lebih rapat kemedium
kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal.
11
tetapi energinya paling kecil. Sementara warna ungu memiliki panjang gelombang
terpendek,tetapi energinya paling besar. Cahaya bisa terurai menjadi penyusunnya melalui suatu
peristiwa penguraian cahaya, contohnya pelangi. Peristiwa penguraian cahaya ini disebut dispersi
cahaya. Tiga warna yang berfungsi sebagai filter yaitu merah, hijau dan biru disebut warna pokok.
Alat-alat optic yang digunakan adalah, alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih
komponennya menggunakan benda optik,seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma.
1. Kornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
2. Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan
bayangan.
3. Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
4. Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini
terdapatsimpul-simpul syaraf optik.
5. Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.
Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan atau mengambil gambar dan
menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif
12
dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik dan
diperkecil.
c. Lup
Lup adalah alat optik yang memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lensa yang
digunakan adalah lensa cembung. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat:maya, tegak,
dan diperbesar.
13
Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu;
d. Teropong
Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-bendayang
jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah
lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah
ke mata dan disebut lensa okuler.Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah:
lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi
sebagai lup. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
14
Jenis-Jenis Teropong :
1. Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang).
Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektifdengan
diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembungdengan jarak
fokus pendek
2. Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan
bumi.Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat dan
tidakterbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai
pembalik bayangan
3. Teropong Panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa
negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan
yang terbentuk adalah maya,tegak, dan diperkecil.
e. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil. Mikroskop yang
paling sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa positif, dengan panjang titik
fokusobyektif lebih kecil daripada jarak titik fokus lensa okuler.
15
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum .
Keterangan :
16
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan tidak berakomodasi.
Keterangan;
Panjang mikroskop
Panjang mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler. Untuk masing-
masing jenis pengamatan, panjang mikroskop dapat dihitung dengan cara yang berbeda.
17
A. Mata berakomodasi maksimum
d = Si(Ob) + So(Ok)
Keterangan:
18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Cahaya merupakan salah satu gelombang elektromagnetik; suatu gelombang yang tidak
memerlukan medium sebagai media perambatannya. Cahaya dihasilkan oleh suatu sumber
cahaya, memiliki panjang gelombang pada rentang antara 400 nm hingga 600 nm. Beberapa
sifat-sifat umum dari cahaya diantaranya cahaya dapat menembus benda bening (transparan). Bila
mengenai penghalang, maka cahaya akan membentuk bayang-bayang.
Alat optik merupakan alat-alat fisis yang memanfaatkan sifat pemantulan dan pembiasan
cahaya. Beberapa alat optik diantaranya mata, lup, kamera, mikroskop, dan teleskop. Mata
merupakan alat optik alami yang dialami manusia. Pembentukan bayangan yang jatuh di retina
(pada mata) bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Pada mata normal umumnya dapat melihat
pada jarak 25 cm (titik dekat mata) hingga jarak tak terhingga (titik jauh mata). Ada beberapa
kejadian dimana terjadi ketidak normalan penglihatan atau cacat mata. Beberapa cacat mata yang
biasanya terjadi diantaranya rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), mata tua(presbiopi),
dan asigmatisma (silindris).
2. Saran
Diharapkan dengan adanya observasi dapat membuat peserta didik lebih aktif lagi.Dan
motivasi belajar peserta didik hendaknya ditingkatkan lagi mengingat ini sangat penting dalam
belajar siswa.Karena dengan adanya motivasi maka peserta didik lebih percaya diri dan aktif
dalam kegiatan belajar.
19
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin Sucipto. Jakarta:
Erlangga.
Pratiwi, P.R. dkk. (2008). CTL Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.
Rositawaty, S & Aris Muharam. (2008). Senangnya Belajar IPA Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas.
Sulistyanto, H & Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.
Tim SEQIP. (2003). Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta: Dirjen Dikdasmen DepdiknasTipler, P.A.
(1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
20