Anamnesis :
RPS: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut berulang sejak usia 4 tahun. Ada mual dan
muntah dan sering dirawat saat kecil. Dalam 1 tahun terakhir, pasien mengeluh nyeri pada
ulu hati dan mual-muntah. 1 bulan yll pasien kuning. BAB warna kehijauan, BAK normal.
RPD:
2015: Pasien berobat ke Poli Bedah Anak dan direncanakan untuk operasi, namun saat itu
pasien menolak
2. Tn. Sampurno/L/55thn/10301993
Dx Primer : Attention to Ileostomy Status
Dx Sekunder : Hist Of Reseksi Ileum- Ileostomy Double Barrel ec perforasi illeum ec
Hernia Interna(Okt 2020, RSDS) +DM type 2
Dx Komplikasi : -
DPJP : dr. OMY, Sp.B(K)BD
Anamnesis
KU : pasien pro tutup stoma
Pasien riwayat operasi di RSDS pada tahun 2020 dengan keluhan perut nyeri, memebesar
tidak bisa BAB, kemudian dilakukan operasi buka perut , pemotongan usus dan pemasangan
stoma, setelah op, bab dan flatus lancar keluar dari stoma,
Tidak ada riwayat Perubahan pola BAB sebelumnya, BAB kecil kecil seperti kotoran kambing
disangkal.
Lopografi RSUD Ibnu Sina Gresik (18/01/2021)
Di temukan :
Kontras barium dimasukkan dari ilius strong
Tak tampak penyempitan colon peristaltic baik
Kesimpulan :
Foto lopography dalam batas normal
Dx Primer: HCC BCLC Stage B, HKLC Stage IIb, Child pugh A Segmen III (C22.9)
Dx Sekunder: Hepatitis B kronik (B18.1) + History of TACE (Agustus 2020) (Z92.21)
Dx Komplikasi : -
DPJP : dr. OMY, Sp.B(K)BD
Anamnesis:
RPS: (Pasien konsulan TS Interna)
Pasien awalnya mengeluh pingsan dan nyeri di ulu hati pada tahun 2019, nyeri tidak
spesifik, disertai mual, hilang timbul. Februari 2020 pasien berobat ke dokter penyait dalam
dan dilakukan USG, dari hasil USG didapatkan tumor pada hepar HCC
Pasien sudah dilakukan TACE 2x (Mei dan Agustus 2020) namun hasil nya tidak terlalu baik
kemudian oleh dokter penyakit dalam pasien dianjurkan untuk operasi. Pasien menyangkal
keluhan demam/sesak/muntah
RPD: Riwayat sakit Hepatitis B tahun 1997, DM (-) HT (-)
Anamnesis:
Lesi kistik densitas cairan kental disertai komponen solid dan fat ukuran 6x5x10 cm di
paravertebral kanan setinggi Th9-L5, lesi meluas mendesak ke retroperitoneal – mendesak
ureter proximal dan ginjal (D), membentuk fistel kutna-subkutan setinggi L5
Paravertebral soft tissue abscess – tuberculosis kronis
KU: perut membesar sejak 6 bulan yang lalu, perut sebelah kiri
Keluhan BAK tidak ada, hematuria tidak ada
Keluhan BAB, harus minum lactulax untuk BAB
USG ditemukan massa pada ginjal S
MRI --> HN berat
• Mikroskopik :
Diterima 1 tempat sediaan, berisi 2 potong jaringan, berat < 1 gram, ukuran
1,7x1x0,5 cm – 1,5x1,1x0,5 cm, dilapisi kulit dengan ukuran 1,8x0,5 cm, warna putih
abu-abu dan putih kekuningan, konsistensi padat kenyal. Diproses semua dalam 1
kaset (kuning)
• Mikroskopik :
Menunjukkan potongan jaringan mammae yang dilapisi epidermis kulit, dengan
pertumbuhan tumor yang tersusun dalam sarng-sarang solid, tubular formation
<10% (skor 3), terdiri dari proliferasi sel-sel ductuli anaplasi, inti pleoformik berat
(skor 3), hiperkromatik sebagian vesikuler, sitoplasma tipis, beberapa nucleoli
prominent, mitosis 21/10 HPF (skor 3). Tumor tumbuh invasif diantara stroma
jaringan ikat fibrous. Jarak tumor ke kulit 3 mm.
• Kesimpulan
Mammae sinistra, biopsi :
INVASIVE CARCINOMA OF SPECIAL TYPE (INFILTRATING DUCTAL CARCINOMA NOS)
GRADE III.
8. Ny Katik/P/45th/12847452
Dx Primer : Ca mamma S T4bN0M0 (C50.9)
Dx sekunder : History of chemotherapy neoadjuvant CAF 3x (partial response)
(Z92.2)
Dx Komplikasi : -
DPJP : dr. HGB, Sp.B(K)Onk
- Makroskopik :
Diterima blok paraffin no T.20/21, dilakukan potong ulang blok dan pulasan IHC
dengan antibody ER, PR, Her2/NEU, dan Ki67
- Mikroskopik :
ER : Positive pada 40% inti sel tumor dengan intensitas sedang-kuat
PR : Positive pada 70% inti sel tumor dengan intensitas sedang-kuat
Her2/NEU : Moderate and incomplete membrane staining pada 10% membrane sel
tumor (score +1)
Ki67 : Positive pada 40% inti sel tumor
- Kesimpulan :
ER : Positive
PR : Positive
Her2/NEU : Negative (score +1)
Ki67 : Index proliferasi 40%
9. Ny. M/62 th/10784331/Bedah M
Dx : Ca mamma D yT0N0M1 (paru, costa, suspek os clavicula) (C50.9)
Dx sekunder : Riwayat MRM D (1995, RS Deltasari)(Z90.12) + History of radiotherapy
25x (1995, RSDS)(Z92.3) + History of hormonal therapy (4-5th, tidak ingat nama obat)
(Z92.21)
Dx Komplikasi : Limfedema antebrachii D (I89)
DPJP : dr. DSK, Sp.B(K)Onk
- Hasil S
- Mikroskopik
o ER positif pada 90% inti sel
o PR positif pada 90% inti sel
o HER2/NEU no staining (skor 0)
- Kesimpulan:
o ER: Positif
o PR: Positif
- HER2/NEU: Negatif
11. Ny Yulis/P/40th/12832086/Bedah H
Dx Primer : Ca mamma S T4bN2M0 (C50.9)
Dx sekunder : History of neoadjuvant chemotherapy CAF 6x (progresif response)
(Z92.6) + docetaxel carboplatin 2x (Z92.6)
Dx Komplikasi : -
DPJP: DR. dr. DSK, Sp.B(K)Onk
Anamnesis:
S : Pasien mengeluhkan benjolan di payudara kiri dirasakan sejak 2 tahun yang lalu,
benjolan pertama kali muncul pada bagian payudara kiri atas sekecil kelereng
kemudian semakin membesar hingga sebesar bola tenis. Benjolan dirasakan tidak
nyeri dan tidak ada keluar cairan dari putting. Sejak 1 tahun terakhir benjolan
dirasakan mengeluarkan cairan dan berubah menjadi luka. sejak 5 bulan terakhir
pasien mengeluhkan benjolan diketiak sebanyak 1 buah yang tidak terasa nyeri.
Pemeriksaan fisik
KS : 90%
Status lokalis r mamma S :
I : Tampak massa menonjol disertai,ulkus bergranulasi, mudah berdarah
P: Massa ukuran 8x5, padat kenyal, nyeri, mobile terhadap dasar
PA RSDS 20/01/2021
- Makroskopik :
Diterima 1 tempat sediaan berisi potongan jaringan, berat <1 gram, uk : 0,2x0,1x0,1
cm - 1x0,1x0,1 cm, warna putih abu-abu, konsistensi padat kenyal, diproses semua
dalam 2 kaset.
- Mikroskopik :
Menunjukkan potongan jaringan mamma dengan pola TDLU (Terminal Ductal
Lobular Unit) yang normal yang dilapisi epitel luminal dan myoepithel. Pada stroma
terutama di sekitar TDLU didapatkan sebukan sel radang limfosit, histiosit, sel
plasma. Didapatkan pula focus sel histiosit yang bergerombol membentuk
granuloma. Tidak tampak tanda keganasan. Pada pengecatan ZN : tidak ditemukan
kuman BTA
- Kesimpulan :
Tidak tampak tanda keganasan/mastitis
Tidak ditemukan kuman BTA
ANAMNESA
KU : Kuning di badan
RPS : Pasien keluhan kuning di badan +/- 1 tahun lalu, hilamg timbul, kadang disertai
demam naik turun, disertai mual tidak muntah, BAK seerti the, BAB kecokelatan,
tidak ada keluhan nyeri perut
RPD : pasien riw operasi laparoscopic cystectomy di RS Singapura – 2018, di
lanjutkan ERCP gagal batu CBD Tidak bs di evaluasi
Riw operasi herniotomy – herniorphy S 2019 di RS Nirmala Malysia
MRI MRCP RS Premiere Surabaya (26/03/2021)
- Dilatasi IHBD kanan – kiri dilatasi CBD et causa batu multiple intra CBD, diameter
terbesar + 22,7MM
- Tak tampak CBD stent (telah di konfirmasu dengan CT)
- Post cholecystectomy dengan cystic duct remnant + low lying medial site cystic duct
entry into CBD
- Tampak peri ampullary diverticulum (PAD) uk 22x7,3x10,3 mm menghadap ke
posterior
Kesimpulan :
- Batu multiple intra CBD (diameter terbesar.
- post cholecystectomy dengan cystic duct remnant + low lying medial side cystic duct
entry into CBD
- Peri ampullary diverticulum (PAD) uk : 22x7,3x10,3mm menghadap ke posterior
- Tak tampak lagi gambaran microabscess di liver segmen VI-VII
Anamnesa
- Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas sejak 5 bulan yll, hilang timbul terutama
setelah makan, dirasakan tembus ke punggung, disertai mual, muntah, pasien
mengaku tidak ada demam
- Riwayat kuning dirasakan sejak 1 bulan yll, dirasakan hilang timbul. BAK seperti teh
(+)
- Pasien kemudian berobat, dilakukan pemeriksaan dan disarankan operasi
Anamnesa
- KU: badan lemah, sulit babPasien mengeluh badan lemah sejak bulan Desember
2020, tidak nafsu makan, mengalami penurunan berat badan sejak desember 2020,
pasien juga mengeluh sulit bab, bab kecil2 seperti kotoran kambing sejak desember
2020Kemudian pasien mrs karena badan lemas dan ditransfusi darah, dr dokter
interna disarankan kolonoskopi dan didapatkan massa, kemudian dilakukan biopsy
- RPK: kakak kandung meninggal kanker payudara
Berat Badan : 45 kg
Anamnesis:
■ Keluhan utama: Kembung di seluruh perut
■ Riwayat penyakit sekarang: Kembung di seluruh perut, yang bertambah berat sejak 1
minggu sebelum MRS. Kembung awalnya dirasakan sejak 2 bulan sebelum MRS,
selama 2 bulan pasien tidak bisa BAB sama sekali kecuali jika dibantu fleet enema,
dan 1 bulan terakhir harus dibantu lavement. Kembung disertai rasa tidak nyaman
sejak 1 hari sebelum MRS. Ada muntah hijau 2 kali 1 hari sebelum MRS, kira-kira
sebanyak 1 gelas aqua saat muntah. Tidak ada demam.
■ Pasien harus BAB dibantu dengan Microlax sejak kecil setelah dilakukan operasi
tutup stoma (usia 1 tahun), sebelumnya dilakuan pembuatan anus (usia 7 bulan),
pembuatan stoma (usia 3 bulan) di RSUD Nganjuk. Dibuat stoma karena saat lahir,
pasien dikatakan BAB melalui lubang dekat vagina.