Disusun Oleh :
1. Zhena Aditya Abdilah (21.02.0001)
2. Harif Firmansah (21.02.0005)
3. Martoyo (21.02.0009)
4. Rinaldi Sutrisno (21.02.0019)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan laporan ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu diharapkandemi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan Proposal......................................................................................1
1.4 Manfaat Proposal....................................................................................1
1.5 Metode Penelitian...................................................................................2
1.6 Kegunaan Penulisan...............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Yogurth.................................................................................3
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan Percobaan....................................................................................5
3.2 Alat Percobaan.......................................................................................5
3.3 Cara Kerja...............................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................6
BAB V KESIMPULAN......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
LAMPIRAN......................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Susu segar mengandung berbagai komponen zat gizi lengkap yang sangat
bermanfaat bagi tubuh. Komposisi susu terdiri atas air , lemak susu , dan
bahankering tanpa lemak. Akibat kandungan susu segar yang kompleks
menyebabkan bahan ini mudah mengalami kerusakan jika tidak segera dilakukan
penangananyang tepat. Kerusakan pada susu segar terutama disebabkan oleh
perubahanaktivitas enzim serta kontaminasi mikroba patogen. Perubahan aktivitas
enzimmengakibatkan kandungan protein terpecah menjadi senyawa yang lebih
sederhana (asam amino). Hasil penguraian ini menyebabkan mikroba dapat tumbuh
lebih cepat karena asam amino dapat digunakan sebagai sumber nitrogendan karbon
bagi pertumbuhan bakteri. Adanya kontaminasi bakteri pada sususegar dapat
menyebabkan perubahan warna dan bau sehingga tidak dapat lagi dikonsumsi.Agar
susu dapat bertahan lebih lama, maka perlu dilakukan pengawetan. Salah satu bentuk
pengawetan terhadap susu adalah yoghurt.Yoghurt adalah susu pasteurisasi yang
difermentasikan dengan bakteri tertentu(bakteri probiotik streptococcus dan bakteri
probiotik lactobaccillus) sehingga menghasilkan rasa asam dan aroma yang khas.
Salah satu sifat umum yang dimiliki susu fermentasi adalah mempunyai rasa
asamdan daya simpan pendek, sehingga dilakukan penambahan gula dengan tujuan
untuk memperbaiki flavor (rasa dan bau) sehingga lebih disenangi serta
memperpanjang daya simpan.
1.2 Perumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas
dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah proses fermentasi minuman itu itu?
2. Bagaimana proses fermentasi pada yogurt?
3. Ada berapa macam langkah-langkah dalam proses pembuatan yoghurt ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PERCOBAAN
BAB VI
4.1 HASIL
Nama Bakteri Lactobacillus casei
Foto
4.2 PEMBAHASAN
Yoghurt merupakan minuman hasil pengolahahan susu yang telah
diinokulasikandengan bakteri. Pada pembuatan yoghurt pada praktikum ini ,
digunakan bakteristarter yaitu campuran Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermopilus. Bakteri-bakteri ini yang akan memicu proses
fermentasi dari susu, mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Proses
fermentasi berlangsung dalam keadaan anaerob, dimana dalam proses ini tidak
melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh enzim yang
terdapat dalam membran sel.Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,
yoghurt yang dibuat dengan penambahan kedua bakteri starter dan didiamkan
dalam waktu 24 jam maka terbentuk yoghurt dengan tekstur yang menggumpal,
aroma yang asam busuk, dan memiliki rasa yang agak asam.Menurut Helferich
dan Westhoff (1980), selama proses fermentasi terbentuk asamlaktat hasil
metabolisme laktosa susu oleh starter bakteri menjadi glukosa ataugalaktosa-6-
fosfat. Selanjutnya melalui rantai glikolisis glukosa diubah menjadiasam laktat
melalui siklus Kreb. Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein
pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu terasa
asam busuk, inilah bentuk yoghurt dasar yang tidak jadi karena suhu ruangan
atau metode kurang tepat.
Reaksi kimia yang terjadi saat pembentukan yoghurt yaitu :
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2ATP
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) + Karbon
dioksida + Energi (ATP).
Reaksi tersebut merupakan reaksi fermentasi. Fermentasi pada pembuatan
yoghurt akan mengubah tekstur dan rasa yoghurt menjadi lebih asam dan tahan
lama. selama proses fermentasi berlangsung laktosa susu diubah menjadi asam
laktat oleh bakteri asam laktat, pemecahan laktosa menjadi asam laktat oleh
aktivitas bakteri asam laktat akan meningkatkan keasaman susu, sehingga
menyebabkan yoghurt memiliki rasa asam (Jannah et al., 2014).
BAB V
KESIMPULAN
Codex Alimentarius. 1976. Codex Standard for Flavoured Yoghurt (Yogurt) and Products
Heat-Treated After fermentation. Codex Stan A-11(b).
Gianti, Ice dan Herly Evanuarini. 2011.Pengaruh Penambahan Gula Dan Lama
Pemyimpanan Terhadap Kualitas Fisik Susu Fermentasi. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Hasil Ternak, Maret 2011,Hal 28-33 Vol. 6, No. 1. Malang.
Helferich, W . and D.C. Westhoff. 1980. All Abaout Yoghurt. Prentice-Hall Inc, New
York
Friend,B .A . and K.M. Shahani . 1985 .Fermented dairy products . In : The Practice of
Biotechnology Current Comodity Products. Perganon Press, New York .
Purnomo, H. dan M. Padaga, 1993. Susu dan Produk Olahannya. Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya.
Rorooh, Marisa Trimega Elisabeth. 2012. Peran Mikroba Dalam PembuatanYoughurt.
http://marisatrimega.blogspot.com/2012/06/peran-mikroba-dalam-pembuatan-
yoghurt.html.
LAMPIRAN