1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan paling banyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali.
2. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum ) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum ) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambaha
SEL ELEKTROKIMIA
KAPAN KNAP
Kutub + 1. KATODA ( tempat reduksi ) → kutub - Kutub -
2. ANODA ( tempat oksidasi ) → kutub +
Elektrokimia merupakan cabang ilmu kimia yang membahas hubungan reaksi redoks dengan energi listrik.
Keduanya berlangsung dalam sebuah alat yang disebut sel elektrokimia. Sel Elektrokimia terbagi menjadi dua
jenis, yaitu sel volta/galvani dan sel elektrolisis. Sel volta mengubah energi kimia menjadi energi listrik
sedangkan sel elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Logam seng (Zn) akan larut dengan melepas elektron membentuk ion seng (Zn2+), sementara ion tembaga
(Cu2+) menangkap elektron dari logam seng dan membentuk endapan tembaga (Cu). Dalam reaksi tersebut
terjadi transfer elektron secara langsung dari logam Zn ke ion Cu2+. Reaksi yang terjadi,
Zn + Cu2+ → Zn2++ Cu
b. Rangkaian Sel Volta
Transfer elektron secara langsung pada reaksi di atas tidak akan menghasilkan arus listrik, oleh karena itu Luigi
Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta menemukan cara untuk menghasilkan arus listrik yaitu memisahkan
logam Zn dan ion Cu2+ di wadah yang berbeda dalam suatu rangkaian yang disebut sel volta.
Rangkaian Sel volta
Pada rangkaian sel volta di atas, logam Zn dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4 dan logam Cu dicelupkan ke
dalam larutan CuSO4, kemudian dihubungkan dengan voltmeter melalui kabel penghantar listrik, selanjutnya
diberi jembatan garam. Setelah rangkaian terhubung dengan baik, lempengan logam Zn teroksidasi menjadi
ion Zn2+ yang akan larut di dalam larutan ZnSO4 dan melepas elektron.
Zn → Zn2++ 2e
Elektron yang dilepas akan mengalir melalui kabel listrik melewati voltmeter menuju lempengan logam Cu.
Kemudian elektron tersebut akan ditangkap oleh ion Cu2+ yang berasal dari larutan CuSO4 membentuk endapan
Cu.
Cu2+ + 2e → Cu
Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sedangkan aliran arus sebaliknya mengalir dari katoda ke anoda.
Faktanya tanpa jembatan garam, elektron tidak mengalir. Hal ini karena terjadinya kelebihan muatan pada
kedua wadah yang berisi larutan ZnSO4 dan larutan CuSO4. Di wadah pertama yang berisi larutan ZnSO4 akan
mengalami kelebihan muatan positif karena terbentuk ion Zn2+ hasil reaksi oksidasi logam Zn, sementara di
wadah kedua akan mengalami kelebihan muatan negatif SO42-karena ion Cu2+ jumlahnya berkurang. Jembatan
garam berfungsi untuk menetralkan kelebihan muatan pada kedua larutan tersebut, ion Na+ akan bergerak
menuju larutan CuSO4 untuk menetralkan kelebihan muatan negatif dan ion SO42- bergerak menuju
larutan ZnSO4 yang kelebihan muatan positif. Lempengan logam Zn dan Cu disebut elektroda, elektroda
tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut anoda sedangkan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi
disebut katoda. Logam yang bertindak sebagai anoda pada sel volta di atas adalah Zn, sementara Cu bertindak
sebagai katoda. Anoda dalam sel volta disebut juga elektroda negatif dan katoda sebagai elektroda positif.
1. Dasar Teori :
- Logam mempunyai sifat mudah mengalami oksidasi ada yang sukar mengalami oksidasi
- Jika dua jenis logam dimasukkan dalam larutan elektrolit maka terjadi aliran elektron dari
logam yang mudah mengalami oksidasi ke logam yang sukar mengalami oksidasi
- Logam yang mudah mengalami oksidasi diberi kutub negatif dan disebut Anoda
- Logam yang sukar mengalami oksidasi diberi kutub positif dan disebut Katoda
- Aliran elektron terjadi karena perbedaan potensial dan dapat diukur dengan Voltameter
2. Mekanisme reaksi
Anoda ( - ) : Zn → Zn2+ + 2e ( oksidasi )
Katoda ( + ) : Cu2+ + 2e → Cu ( reduksi )
Zn Cu
Logam Zn melepas elektron mengalir dari anoda ( - ) ke katoda (
+ ), elektron akan bereaksi dengan ion Cu2+ dan membentuk
Logam Cu. Akibatnya muatan pada gelas kimia (II) akan
kelebihan ion SO42- ( kelebihan muatan negatif ). Karena ada
jembatan garam ( berisi larutan NaCl/KNO3) muatan negatif akan
mengalir ke gelas kimia (I), akhir netral kembali dan seterusnya.
Sehingga terjadi aliran elektron yang kontinu
ZnSO4(aq) CuSO4(aq)
3. Potensial Elektroda ( E )
L H2
Potensial Elektroda merupakan perbedaan potensial elektroda
suatu logam terhadap elektroda hidrogen. Potensial elektroda
hidrogen diberi harga 0,00 volt
L2+(aq) H+(aq)
4. Potensial Elektroda Standart ( Eo )
Potensial Elektroda Standart ( Eo )merupakan perbedaan potensial elektroda suatu logam terhadap
elektroda hidrogen yang diukur pada suhu 25oC, tekanan 1 atm dan pada larutan 1 M.
b. Potensial Elektroda
c. Potensial Sel
Lampiran 3 : Penilaian
KISI-KISI SOAL
Nomor
KD Indikator C1 C2 C3 C4 C5
soal
EVALUASI
Sn Zn
-
-
-
Jika diketahui harga E° Zn = - 0,76 volt dan E ° Sn = - 0,14 volt, berdasarkan gambar di atas notasi sel vota
dari reaksi tersebut adalah ....
A. Zn(s) Zn2+(aq) | | Sn2+(aq)Sn (aq)
B. Zn(s) Zn2+(aq) | | Sn2+(aq)Sn(s)
C. Sn(s) Zn2+(aq) | | Sn2+(aq)Zn(aq)
D. Zn(aq)Sn2+(aq) | | Zn2+(aq)Sn(s)
E. Zn2+(aq)Sn2+(aq) | | Sn(s)Zn(aq)
-
3. Diketahui :
Eo Mg2+ | Mg = - 2,34 volt
Eo Ag+ | Ag = + 0,80 volt
Maka harga E sel Mg + 2 Ag+ → 2Ag + Mg2+ adalah ….
A. -3,14 Volt
B. -1,54 Volt
C. -1,34 Volt
D. +1,54 volt
E. +3,14 volt
4. Dari gambar sel aki berikut tulislah reaksi yang terjadi pada saat:
a. Pengisian aki
b. Pengosongan/ pemakaian aki
a. Reaksi pengisian aki
Anoda : PbSO4(s) + H+(aq) + 2e → Pb(s) + HSO4-(aq)
Katoda : PbSO4(s) + 2H2O(l) → PbO2(s) + HSO4- (aq) + 3H+(aq) + 2e
2PbSO4(s) + 2H2O(l) → Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4- (aq) + 2H+ (aq)
b. Reaksi pengosongan/ pemakaian
-
Anoda : Pb(s) + HSO4-(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) + 2e
Katoda : PbO2(s) + HSO4- (aq) + 3H+(aq) + 2e → PbSO4(s) + 2H2O(l)
Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4- (aq) + 2H+ (aq) → 2PbSO4(s) +
5. Diketahui :
Ag+ | Ag E° = + 0,80
Cd2+ | Cd E° = - 0,40
Potensial sel yang dihasilkan dari pasangan elektrode Cd dengan Ag adalah ...
A. 0,40 V D. 0,80 V
B. 0,44 V E. 1,20 V
C. 0,76 V
INSTRUMEN PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMAN SMAN 29 Garut
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Kompetensi dasar : Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan menjelaskan
kegunaannya
Materi : Sel Volta
1. Bahan yang digunakan sebagai elektrode pada sel aki (accu) adalah ...
A. Pt dan C D. Zn dan Cu
B. Zn dan C E. Cu dan PbO2
C. Pb dan PbO2
2. Diketahui :
Cu2+(aq) + 2e- Cu(s) E° = + 0,34 V
Zn2+(aq) + 2e- Zn(s) E° = - 0,76 V
Bila kedua logam tersebut dipasangkan untuk membentuk sel volta, maka pernyataan berikut yang
tidak benar adalah ...
A. Elektrode Zn teroksidasi dan Elektrode Cu tereduksi
B. Elektrode Zn Sebagai Anode dan Cu sebagai Katode
C. Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,10 volt
D. Notasi selnya : Zn(s)|Zn2+(aq)||Cu2+(aq)|Cu E°sel = 1,10 V
E. Dalam sistem sel volta tersebut elektron bergerak dari Cu menuju Zn
3. Logam yang tidak diperoleh dengan proses elektrolisis adalah ...
A. Natrium D. Kalsium
B. Aluminium E. Merkuri
C. Magnesium
4. Berikut adalah beberapa elektrode yang dapat dikombinasikan menjadi pasangan sel Volta:
Cu2+ | Cu E° = +0,34 V
Mg2+ | Mg E° = - 2,34 V
Cd2+ | Cd E° = - 0,40 V
Zn2+ | Zn E° = - 0,34 V
Co2+ | Co E° = - 0,27 V
Dari kelima elektrode tersebut yang tidak mungkin menjadi katode adalah elektrode ...
A. Cu D. Mg
B. Cd E. Zn
C. Co
5. Bila diketahui potensial elektrode standar dari :
Ag+(aq) + e- Ag(s) E° = + 0,80 V
Ln (aq) + 3e
3+ - ln(s) E° = - 0,34 V
Mn (aq) + 2e
2+ - Mn(s) E° = - 1,20 V
Mg (aq) + 2e
2+ - Mg(s) E° = - 2,34 V
Pasangan sel volta yang akan menghasilkan potensial sel sebesar 0,86 V adalah ...
A. ln|ln3+||3Ag+|3Ag
B. Mg|Mg2+||Mn2+|Mn
C. Mn|Mn2+||2Ag+|Ag
D. 2ln|2ln3+||3Mn2+|3Mn
E. 3Mn|3Mn2+||2ln3+|2ln
Rubrik Penilaian
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Kelompok ............
No Aspek yang dinilai
A B C D E F G H I
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Pengelolaan waktu
Menyampaikan Mempertahankan
Mananggapi Jumlah
No Nama Siswa Pendapat Argumentasi Nilai
skors
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Rubrik :
Menyampaikan pendapat :
1 = tidak sesuai masalah
2 = sesuai dengan masalah, tetapi belum benar
3 = sesuai dengan masalah dan benar
Menanggapi pendapat :
1 = langsung setuju atau manyanggah tanpa alasan.
2 = setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar, tetapi tidak sempurna.
3 = setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar.
4 = setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi.
Mempertahankan pendapat :
1 = tidak dapat mempertahankan pendapat.
2 = mampu mempertahankan pendapat dengan alasan yang kurang benar.
3 = mampu mempertahankan pendapat dengan alasan yang benar tetapi tidak didukung referensi.
4 = mampu mempertahankan pendapat dengan alasan yang benar dan didukung referensi.
Lampiran 4 : LKPD
LKPD
LEMBAR KEGIATAN 1
PRINSIP KERJA SEL VOLTA
1. ORIENTASI
Tahukah Anda
Sumber:
www.bhineka.com
(a) (b)
Salah satu cara untuk menghasilkan energi listrik dari suatu larutan
melalui sel volta. Pada sel volta terjadi reaksi redoks spontan yang akan
menghasilkan energi listrik tanpa dihubungkan dengan saklar listrik. Salah
satunya dalam kehidupan sehari-hari yaitu terlihat pada gambar (a) baterai dan
(b) aki.
INFORMASI
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi listrik dan
reaksi kimia. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu Sel Volta
dan Sel Elektrolisis. Sel Volta pertama kali dipelajari oleh Luigi Galvani (1780) dan
Alessandro Volta (1800). Sehingga disebut Sel Galvani atau Sel Volta. Keduanya
menemukan adanya pembentukan energi listrik dari reaksi kimia tersebut. Komponen-
komponen penyusun Sel Volta:
B
A
Keterangan:
:
Zn
Cu
NO3-
PERTANYAAN KUNCI
+
2. EKSPLORASI II
B
Keterangan: A
NO3-
PERTANYAAN KUNCI
1. Berdasarkan Model 1, tuliskan larutan yang digunakan pada dua beaker glass
tersebut dan tuliskan ionisasi larutannya.
Jawab………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
2. Berdasarkan Model 1, tuliskan ion apa yang digunakan pada jembatan garam
Jawab………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
3. Berdasarkan Model 1, tentukan ion apa yang paling banyak dan sedikit pada
beaker glass A.
Jawab………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
5. Berdasarkan Model 1, tentukan ion apa yang paling banyak dan sedikit pada
beaker glass B.
Jawab………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
PERTANYAAN KUNCI
Jawab………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….......
1. Berdasarkan gambar 2, tuliskan ion yang jumlahnya terdapat paling banyak dan
sedikit pada larutan Cu(NO3)2 pada percobaan sel volta tersebut.
Jawab……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………..
2. Untuk menetralkan larutan Cu(NO3)2 pada percobaan sel volta sesuai pertanyaan
1, tentukan ion apa pada jembatan garam yang digunakan untuk menetralkan
larutan Cu(NO3)2 tersebut!(kation/anion) dari garam KCl
Jawab………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
3. Berdasarkan gambar 2, tentukan dan tuliskan ion apa yang terdapat paling banyak
dan sedikit pada larutan AgNO3 pada percobaan sel volta tersebut.
Jawab………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….
4.Untuk menetralkan larutan AgNO3 pada percobaan sel volta sesuai pertanyaan 3,
tentukan ion apa pada jembatan garam yang digunakan untuk menetralkan larutan
AgNO3 tersebut!(kation/anion) dari garam KCl
Jawab………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN
1. ORIENTASI
INDIKATOR:
3.4.1 Menentukan notasi sel dari reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta
INFORMASI
Sel elektrokimia sering diwakili dengan notasi yang rapi disebut diagram sel
atau notasi sel. Untuk menentukan notasi sel di atas, maka jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut.
2. EKSPLORASI
Model 2
1. Berdasarkan Model 2, tuliskan dan tentukan elektroda sebagai kutub positif dan
negatif
Jawab ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
3. Perhatikan fasa zat pada reaksi oksidasi tersebut! Tuliskan zat yang mengalami
oksidasi tersebut dalam fasa yang dimilikinya dan batasi dengan satu garis untuk
fasa yang berbeda! (untuk fasa sama berikan tanda koma).
Jawab ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
5. Perhatikan fasa zat pada reaksi reduksi tersebut! Tuliskan zat yang mengalami
reduksi tersebut dalam fasa yang dimilikinya dan batasi dengan satu garis untuk
fasa yang berbeda! (untuk fasa sama berikan tanda koma).
Jawab ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
6.
PERTANYAAN KUNCI
LATIHAN
2. Tuliskanlah reaksi elektroda dan reaksi sel pada masing-masing sel volta berikut!
a. Ni(s) │ Ni2+ (aq)║ Fe2+ (aq) │ Fe(s)
Jawab ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
KESIMPULAN
1. ORIENTASI
INDIKATOR:
3.4.5 Menghitung potensial elektroda standar berdasarkan data potensial
standar Hidrogen
INFORMASI
Elektroda pada setiap setengah sel memiliki potensial sendiri yang disebut
dengan potensial standar elektroda (Eo). elektroda setengah sel yang memiliki
potensial elektroda nol ialah Elektroda Standar Hidrogen (SHE).
2. EKSPLORASI
Model 3
2. Berdasarkan Model 3, tuliskan zat apa yang mengalami oksidasi dan reduksi!
Jawab
Oksidasi…………………………………………………………………………
…
Reduksi……………………………………………………………………………
KESIMPULAN
1. ORIENTASI
INDIKATOR:
3.4.6 Menghitung potensial sel standar berdasarkan data potensial standar
dari beberapa elektroda
INFORMASI
Berikut ini merupakan tabel nilai potensial elektroda standar yang didapatkan
melalui penelitian pada suhu 250 C
INFORMASI
Model 4
PERTANYAAN KUNCI
4. Jika Eo cell bernilai positif, maka reaksi spontan dan jika Eo cell bernilai negatif
maka reaksi nonspontan. Maka berdasarkan pertanyaan no 3, tentukanlah reaksi
tersebut spontan atau nonspontan? Berikan alasannya!
Jawab:……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Berdasarkan pertanyaan no 1 dan 2, tentukan dan tuliskan reaksi setengah sel dari
percobaan sel volta berdasarkan Model 4!(untuk Eo cell pada reaksi dibalik, maka
Eo cell-nya berubah tanda).
Jawab:
Anoda (Oksidasi): ………………………………………….Eo cell ……………….
Katoda (Reduksi): ………………………………………… Eo cell ………………+
Reaksi Sel : ………………………………………… Eocell ………………
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
LATIHAN
KESIMPULAN