Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“TAMPILAN KEPUSTAKAAN”
Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Kegiatan Pendukung BK
Dosen Pengampu: Dr. Euis Nurhidayati, M.Si

Disusun Oleh :
1. Andy Baihaqi (202001500419)
2. Friska Hertila Br Tamba (202001500409)
3. Gusti Anugrah Pratama (202001500404)
4. Naila Sabila (202001500356)
5. Retno Wulandari (202001500389)

Kelas : R5D Bimbingan & Konseling

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telahmelimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Tampilan Kepustakaan” untuk memenuhi

Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Euis Nurhidayati, M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah kegiatan pendukung BK yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis.

Penulis menyadari baik isi maupun penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
dimasa yang akan datang. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat dipergunakan demi
kemajuan ilmu pengetahuan kita bersama. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Jakarta, 28 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Pengertian Tampilan Kepustakaan..................................................................................3
B. Tujuan Tampilan Kepustakaan........................................................................................3
C. Komponen...........................................................................................................................4
D. Asas......................................................................................................................................5
E. Pendekatan dan Teknik.....................................................................................................6
F. Keterkaitan..........................................................................................................................8
G. Operasionalisasi Kegiatan.................................................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak


terpisahkan (integral) darikeseluruhan program pendidikan. Program bimbingan
menunjang tercapainya tujuan pendidikan yaitu perkembangan individu secara
optimal. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling harus diselenggarakan
dalam bentuk kerjasama sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan itu
harus diselenggarakan secara teratur, sistematik dan terarah atau berencana, agar
benar-benar berdaya dan berhasil guna bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-
persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika
diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal
mungkin.

Dalam pemberian kegiatan pendukung bimbingan konseling bahwa terdapat


kegiatan kepustakaan. Dalam kegiatan pendukung bimbingan konseling tersebut
dilakukan agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diselesaikan sehingga
tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat
mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan
permasalahan pembelajaran yang cukup berarti. Berdasar latar belakang tersebut,
makalah ini akan membahas secara khusus tentang tampilan kepustakaan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.

Kegiatan pendukung Tampilan Kepustakaan (TKp) membantu klien dalam


memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan
dibahas bersama Konselor pada khususnya, dan dalam pengembangan diri pada
umumnya. Pemanfaatan tampilan kepustakaan dapat diarahkan oleh konselor dalam
rangka pelaksanaan pelayanan, dan atau kliensecara mandiri mengunjungi
perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di sana
sesuai dengan keperluan.

iv
Tampilan kepustakaan merupakan kondisi yang sangat memungkinkan
individu atau klien memperkuat atau memperkaya diri sendiri. Dengan atau tanpa
bantuan konselor, terlebih-lebih pada tahap pasca-konseling,individu yang
bersangkutan dapat terus menerus mengembangkan diri melalui pemanfaatan
tampilan kepustakaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
2. Apa tujuan tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
3. Apa komponen tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
4. Apa asas tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
5. Apa pendekatan dan teknik tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
6. Apa keterkaitan tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK dengan layanan
BK
7. Bagaimana kegiatan operasional tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
2. Mengetahui tujuan tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
3. Mengetahui komponen tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
4. Mengetahui asas tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
5. Mengetahui pendekatan dan teknik tampilan kepustakaan dalam kegiatan
pendukung BK
6. Mengetahui keterkaiatan tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK dengan
layanan BK
7. Mengetahui kegiatan operasional tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tampilan Kepustakaan

Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang


dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan
belajar, dan karir atau jabatan.

Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan membantu klien dalam memperkaya dan


memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan dibahas bersama
konselor pada khususnya, dan dalam pengembangan diri pada umumnya. Pemanfaatan
tampilan kepustakaan diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan
atau klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan
sendiri bahan-bahan yang ada di perpustakaan sesuai dengan keperlua. Tampilan
kepustakaan merupakan kondisi sangat memungkinkan klien memperkuat dan
memperkaya diri dengan atau tanpa bantuan konselor

B. Tujuan Tampilan Kepustakaan


1. Melengkapi subtansi pelayanan konseling berupa bahan-bahan tertulis dan/atau
rekaman lainnya yang ada dalam tampilan kepustakaan
2. Mendorong klien memanfaatkan bahan-bahan yang ada dalam tampilan kepustakaan
untuk memperkuat pengentasan masalah dan pengembangan diri pihak-pihak yang
bersangkutan
3. Mendorong klien untuk dapat memanfaatkan pelayanan konseling secara lebih
langsung dan berdaya guna.

Tujuan no. 3 diatas terarah terutama bagi individu yang belum pernah menjalani
proses pelayanan konseling, namun berkehenndak untuk memperolehnya. Dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang ada di perpustakaan, khususnya bahan-bahan tentang
apa, mengapa dan bagaimana pelayanan konseling, individu tersebut lebih termotivasi
untuk datang ke konselor dengan kemauan sendiri (self-referal). Dalam pada itu, dengan
berbagai materi yang dibaca, boleh jadi individu mendapatkan bahan-bahan yang secara
langsung ataupun tidak langsung terkait dengan kondisi dirinya, sehingga memperoleh

vi
penceraban yang mempertajam analisis, dan atau pengarahan tentang perilaku dan cara-
cara tertentu, dan atau hal-hal positif lainnya. Dengan perolehan seperti itu individu
merasa permasalahan yang dialaminya sedikit banyaknya telah terentaskan, atau
sebagaian dari kebutuhannya telah terpenuhi. Atau perolehan positif itu menjadi bahan
awal yang lebih memicunya untuk segera mendapat bantuan konselor dalam pengentasan
masalahnya secara lebih tuntas.

Lebih jauh, bagi klen-klien yang sedang atai telah menjalani proses konseling bahan-
bahan yang ada di perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan tujuan no. 1 dan no. 2 di atas.
Dengan demikian, tampilan kepustakaan dapat didayagunakan untuk kepentingan
pelayanan konseling, baik dalam tahap pra-layanan maupun pasca-layanan.

C. Komponen
1. Konselor
Konselor adalah tenaga profesi pelayanan konseling yang menyelenggarakan berbagai
jenis layanan konseling dan kegiatan pendukungnya. Berkenaan dengan TKp. Konselor
menyediakan setidak-tidaknya memiliki akses dengan berbagai bahan yang ada
diperpustkaan yang disiapkan oleh konselor sendiri, atau perpustakaan lembaga tempat
konselor bekerja, atau diperpustakaan lainnya yang dimungkinkan untuk diakses.
2. Peserta Kegiatan
Peserta yang terkait dengan kegiatan TKp adalah individu-individu, baik sendiri-sendiri
maupun yang terkait dengan kelompok atau kelas tertentu yang berkepentingan dengan
pengaksesan terhadap bahan kepustakaan tertentu.  Pada tahap pra-konseling, kegiatan
akses kepada bahan-bahan kepustakaan dilakukan oleh siapa saja, tanpa terikat oleh
layanan konseling. Pada tahap dalam proses konseling, kegiatan TKp dilakukan oleh
mereka yang sedang mengalami proses konseling. Semua jenis layanan konseling dapat
melibatkan ke dalamnya kegiatan TKp sesuai dengan permasalahan ataupun topik yang
dibahas. Sedangkan pada tahap pasca-konseling, perilaku kegiatan TKp adalah mereka
yang sebelumnya telah menjalani proses konseling dengan jenis layanan tertentu. Setelah
layanan konseling berakhir, atas arahan konselor dan atau inisiatif sendiri
klienmengakses bahan tertentu yang ada di perpustakaan. Peserta kegiatan TKp adalah
siapapun juga, dengan syarat sudah pandai membaca dengan pemahaman yang cukup

vii
tinggi dan dapat mengaitkan materi yang dibacanya itu dengan permasalahan dan
pengembangan diri. Peserta seperti itu dapat berasal dari berbagai kalangan, yaitu siswa
dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi para remaja, orang dewasa dan lanjut
usia dari semua latar belakang yang dapat mengakses bahan-bahan perpustakaan.
3. Bahan Tampilan Kepustakaan
Bahan tampilan kepustakaan sangat bervariasi, baik dalam jenis materinya maupun
tingkat kesulitan dalam pemahamannya. Jenis materi yang dimaksudkan itu tersebar
dalam semua bidang pelayanan konseling, yaitu :
a. Bidang pengembangan pribadi, yaitu bacaan yang menyangkut tugas
perkembangan pada tiap tahap perkembangan, potensi diri, kemampuan berpikir
dan merasa, suasana hati, cara-cara menjaga diri, upaya penampilan diri dan lain-
lain.
b. Bidang pengembanagan hubungan sosial, seperti bacaan tentang cara
berkomunikasi, kiat-kiat berhubungan dengan orang lai, kepemimpinan,
kehidupan berkelompok, nilai-nilai sosial dan moral, secara berorganisasi, dan
lain-lain
c. Bidang pengembangan kegiatan belajar, seperti bacaan tentang cara-cara belajar
yang baik, kia-kiat mengikuti pelajaran dalam kelas, mempersiapkan dan
mengikuti ujian, menyusun makalah, mengerjakan PR, dan lain-lain.
d. Bidang perencanaan dan pengembangan pilihan karir dan hidup berpekerjaan,
misalnya bacaan tentang keterkaitan antara bakat, minat dan pekerjaan dll.
e. Bidang pengembangan hidup berkeluarga, misalnya bacaan tentang persiapan
berumah tangga, reproduksi sehat, keluarga sakinah, hubugan suami istri, dan
lain-lain.
f. Bidang pengembangan hidup beragama, misalnya bacaan tentang keimanan dan
ketakwaan, riwayat para nabi, pahala dan dosa, hubungan antara manusia dengan
manusia, dan lain-lain.
D. Asas
Asas kegiatan mendasari kegiatan TKp dalam hal ini, individu atau klien yang
bersangkutan, baik pada tahap pra, dalam, maupun pasca konseling perlu memotivasi diri
untuk mengakses konseling perlu memotivasi diri untuk mengakses tampilan

viii
kepustakaan yang ada. Tanpa kegiatan yang dilakukan sendiri tidak akan mungkin TKp
terlaksanakan.
Asas kegiatan tersebut sedapat-dapatnya diiringi dengan asas kusukarelaan,
kegiatan yanng dilakukan dengan sukarela, apalagi dengan senang hati, akan
membawakan hasil yang lebih baik. Asas Kegiatan mendominasi karena harus mencari
referensi, memahami dan menyimpulkan yang diiringi dengan asas kesukarelaan.
Berapapun banyaknya bahan tersedia di perpustakaan, apabila yang bersangkutan
tidak mau mengaksesnya, atau mengakses dengan setengah hati atau dengan perasaan
terpaksa, maka hasilnya akan sangat minim atau bahkan nol sama sekali. Dalam hal ini,
diperlukan motivasi tinggi untuk dapat menggunakan tampilan kepustakaan dengan
manfaat yang optimal. Motivasi tinggi ini antara lain diwujudkan dengan berusaha
mengadakan sendiri bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan, misalnya dengan cara
membeli dan memilikinya sendiri.
E. Pendekatan dan Teknik
Kegiatan TKP pada dasarnya dilaksanakan sendiri oleh individu atau klien yang
bersnagkutan. Jika diperlukan, konselor dapat memberikan arahan awal tentang materi
yang perlu dibaca atau dipelajari, prosedur atau cara mengakses, serta petunjuk teknis
lainnnya berkenaan dengan pemanfaatan bahan-bahan kepustakaan.
1. Format
Dalam pelaksanaan kegiatan TKp konselor perlu memperhatikan kelima format
layanan konseling.
a. Format Individual, pada dasarnya TKp dilaksanakan sendiri-sendiri oleh individu
atau klien yang bersangkutan
b. Format Kelompok, kegiatan TKp dapat dilaksanakan terhadap sekelompok
individu. Sekelompok siswa misalnya diminta mempelajari bahan tertentu
diperpustakaan.
c. Format Klasikal, kegiatan TKp dalam kelompok dapat diperlukan menjadi
kegiatan klasikal. Semua siswa dalam satu kelas diminta mempelajari bahan
tertentu diperpustakaan.

ix
d. Format Lapangan, kegiatan TKp dapat terselanggara dalam format lapangan,
dalam arti individu yang menjadi peserta mecari sendiri bahan-bahan kepustakaan
ditempat yang berbeda.
e. Format Kolaboratif, format ini dilaksanakan oleh konselor dalam rangka
pengadaan bahan-bahan kepustakaan, agar menjadi ada dan semakin lengkap,
serta kemudahan dalam prosedur dan cara-cara pengaksesan bahan-bahan tersebut
oleh siapapun juga, terutama klien dan peserta TKp lainnya.
2. Teknik
Pelaksanaan TKp oleh individu atau klien secara mandiri memerlukan teknik atau
arahan yang tepat agar kegiatan tersebut efektif. Teknik dan arahan tersebut adalah;
a. Teknik mencari bahan yang diperlukan, dalam hal ini dapat memanfaatkan
katalog, daftar subjek dalam buku, dan lain-lain.
b. Teknik membaca cepat dan tepat, melalui kemampuan 5M :
- Membaca yang tertulis dengan akurat
- Memahami maksud dan makna yang dibaca
- Meringkas intisari bacaan
- Mempertanyakan materi yang dibaca
- Memperkaya materi yang dibaca dengan bacaan atau bahan-bahan lain.
c. Arah aplikasi materi yang dibaca, bahan yang diambil dan dibaca dari kumpulan
tampilan kepustakaan akan memperoleh makna yang lebih besar apabila dapat
diterapkan dalam praktik. Dalam hal ini, individu yang bersangkutan atau klien
mengaitkan hal-hal yang telah diperoleh dari kegiatan TKp dengan permasalahan
yang dihadapi. Pengaitan ini dapat langsung dilakukan oleh klien sendiri, melalui
diskusi dengan pihak-pihak tertentu, dan atau melalui pembahasan dengan
konselor. Aplikasi materi ini dapat dilaksanakan pada tahap pra, dalam, dan atau
pasca konseling. Berkenaan dengan teknik-teknik di atas konselor dapat
mengawal, memonitor, dan menilai hasil kegiatan TKp bagi klien yang
menjalani isi dari teknik kontrak dalam rangka pelaksanaan layanan tersebut.
3. Waktu
Waktu pelaksanan kegiatan TKp yang bersifat mandiri dapat diatur oleh
individu atau klien yanng bersangkutan. Sedang kegiatan TKp yang merupakan

x
arahan atau penugasan dalam rangka layanan konseling terentu waktu
pelaksanaannya di sesuaikan dengan arahan atau penugasan yang dimaksud.

F. Keterkaitan
Kegiatan TKp terkait dengan jenis-jenis layanan konseling, berkenaan dengan tahap-
tahap pra, dalam, dan pasca konseling.
- Layanan Orientasi, bahan-bahan dalam tampilan layanan kepustakaan dapat
dipakai utnuk memperkaya wawasan dan informasi tentang objek-objek yang
menjadi sasaran kegiatan layanan orientasi.
- Layanan Informasi, sejalan dengan keterkaitan TKp terhadap layanan Orin, bahan-
bahan tampilan kepustakaan dalam layanan info, memperjelas, memperluas, serta
lebih bermanfaat.
- Layanan penempatan dan penyaluran, dengan bahan-bahan data TKp layanan
penempatan dan penyaluran dapat lebih memahami latar belakang dan arah
penempatan/penyaluran yang dijalaninya sehingga lebih bermanfaat.
- Layanan penguasaan konten, materi pada TKp akan memperkaya konten yang
dipelajari dan memperkuat penguasaan konten yang dimaksud.
- Layanan konseling perorangan, bahan-bahan dalam TKp memperjelas dan
memperluas wawasan klien sehingga pembahasan dalam layanan konseling
perorangan lebih kaya dan mendalam.
- Layanan bimbingan kelompok, dalam mempersiapkan pelaksanaan layanan Bkp
anggota kelompok dapat ditugasi untuk membaca terlebih dahulu materi tertentu
dalam rangka topik tugas ataupun bebas yang akan menjadi pokok bahasan BKp
- Layanan konseling kelompok, dalam layanan K.Kp penggunaan TKp sejalan
dengan penggunaan dalam layanan K.Kp pelaksanaan TKp untuk klien dapat
dibantu oleh para peserta kegiatan kelompok lainnya.
- Layanan konsultasi, Dalam layanan KSI konselor dapat mengarahkan kepada
konsulti untuk membaca dan mencermati bahan-bahan yang ada dalam tampilan
kepustakaan berkenaan dengan permasalahan klien yang dikonsultasikan oleh
konsulti kepada konselor.
- Layanan mediasi, dalam rangka layanan mediasi, kepada pihak-pihak yang bertikai
terlebih dahulu dapat disajikan (oleh konselor) bahan-bahan tertentu utnuk

xi
dicermati oleh pihak-pihak tersebut.
G. Operasionalisasi Kegiatan
Kegiatan TKp terutama yang diselenggarakan dalam proses layanan konseling, perlu
penanganan yang sebaik-baiknya sehingga hasilnya optimal.
1. Persiapan dan Pengorganisasian
Dalam tahap persiapan yang perlu dilakukan konsleor, yaitu :
a. Menyampaikan kepada klien atau peserta layanan tentang perlunya kegiatan
TKp.
b. Menetapkan bahan-bahan dalam tampilan kepustakaan yang perlu diakses, dan
menunjukan dimana bahan-bahan tersebut berada
c. Menyiapkan klien untuk mampu mengakses bahan-bahan tersebut dengan cara
dan teknik yang benar.
d. Menetapkan waktu kegiatan mengakses bahan-bahan dan bentuk perolehan
yang diharapkan
e. Menetapkan (kontrak) kapan hasil TKp itu dibicarakan dengan konselor.
2. Monitoring Pelaksanaan
Monitoring pelaksanaan kegiatan TKp biasanya dilaksanakan secara tidak
langsung, karena kegiatan TKp pada umumnya dilaksanakan secara mandiri oleh
individu atau klien. Bahkan, monitoring kegiatan TKp sering kali tidak dapat
dilakukan konnselor, karena selain dilakukan secara mandiri ditempat dan pada waktu
yang berbeda-beda, bentuk dan cara kegiatannya ditentukan diri sendiri oleh individu
yang bersangkutan.
Monitoring yang lebih langsung dapat dilaksanakan misalnya terhadap siswa
yang dipersiapkan untuk menjalani layanan BKp yang ditugasi menyiapkan diri
dengan bahan untuk topik tugas tertentu.
3. Penilaian dan Tindak Lanjut
Penilaian dan tindak lanjut hasil kegiatan TKp pada umumnya terlaksana pada
kegiatan layanan yang berlanjut, terutama layanan yang menggunakan teknik kontrak.
Lebih jauh, evaluasi dan tindak lanjut  terhadap kegiatan TKp dapat menjadi bagian
dari penilaian jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka panjang (laijapan)
layanan konseling.

xii
Penilaian hasil kegiatan TKp yang bersifat mandiri dilakukan oleh individu
atau klien yang bersangkutan. Penilaian ini mengacu kepada kemanfaatan hasil TKp
sampai ke taraf aplikasinya dalam praktik. Hasil TKp dalam rangka penugasan atau
arahan tertentu dievaluasi sesuai dengan penugasan dan arahan tersebut. Kegiatan TKp
dalam rangka teknik kontrak dievaluasi dalam proses layanan konseling lanjutan.

BAB III
PENUTUP

xiii
A. Kesimpulan
Dari makalah yang kami buat dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai
layanan kegiatan pendukung terutama tentang tampilan kepustakaan tersebut perlu
ditunjang oleh sejumlah kegiatan. Tampilan kepustakaan bimbingan dan konseling perlu
dikembangkan oleh konselor. Kegiatan penunjang lain yang cukup penting adalah
konferensi kasus, kunjungan ke rumah, dan penyelenggaraan alih tangan. Masing-masing
kegiatan tersebut memiliki tujuan dan pola-pola pelaksanaannya sendiri yang kesemunya
tidak lain untuk meningkatkan penyelenggaraan dan keberhasilan segenap fungsi
pelayanan bimbingan dan konseling.

B. Saran
Saran yang ingin penulis kemukakan dalam kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling ini adalah antara konselor dan klien harus sungguh-sungguh dalam pemecahan
masalah-masalah yang dihadapai klien, demi kepentingan pribadi klien dan konselor
tersebut. Setiap kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan perencanaan yang disetujui.

DAFTAR PUSTAKA

xiv
Supriyadi, Adi. 2019. MAKALAH-TAMPILAN KEPUSTAKAAN. http://bk-
milenial.blogspot.com/2019/01/makalah-tampilan-kepustakaan-keg.html?m=1 (Diakses
pada 28 September 2022)

Titon. 2015. Makalah Tampilan Kepustakaan. http://mbilengi.blogspot.com/2015/05/makalah-


tampilan-kepustakaan-bk.html (Diakses pada 28 September 2022)

xv

Anda mungkin juga menyukai