Anda di halaman 1dari 8

Tugas Tutorial 2

Mata Kuliah : Pendidikan Seni di SD


Nama : Usep Hilman
NIM : 857487952

SOAL :

1. Bagaimana karakteristik seni rupa anak dan sebutkan beberapa faktor pendukung dan
penghambat yang pernah Bapak/Ibu temukan dalam belajar seni rupa?

2. Sebutkan 5 kondisi psikis pada kondisi emosional anak ?

3. Bagaimana proses latihan pada mendireksi aba-aba 4 pukulan dan sertakan gambar pola
aba-aba 4 pukulan?

4. Siapkan 2 orang anak untuk menggambar dengan tema bebas (Bapak Ibu boleh
menentukan temanya) dengan usia yang berbeda, analisislah gambar tersebut sesuai dengan
konsep periodisasi seni rupa anak, hasil gambar silahkam diunggah boleh dalam berbentuk
foto atau di scan, tulis nama anak dan usia serta kelas jika sudah bersekolah, gambar boleh
diwarnai, alat dan bahan silahkan kondisikan sesuai kebutuhan?
JAWABAN TT2 PENDIDIKAN SENI DI SD

1. Karakteristik seni rupa anak


a) Ekspresif
Seni rupa anak sering kali mengandung ekspresi yang kuat dan spontan. Mereka
menggunakan warna, bentuk, dan garis-garis yang mengekspresikan perasaan
dan emosi mereka.
b) Imajinatif
Anak-anak memiliki imajinasi yang kaya dan seni rupa mereka sering kali
mencerminkan dunia imajinatif mereka. Mereka dapat menciptakan makhluk
fantasi, objek-objek ajaib, atau suasana yang unik.
c) Bermain dan Eksperimen
Anak-anak sering kali menggunakan seni rupa sebagai sarana bermain dan
bereksperimen dengan berbagai materi dan teknik. Mereka dapat mencoba
berbagai gaya, warna, dan tekstur dalam karya seni mereka.
d) Tidak Terbatas oleh Konvensi
Anak-anak cenderung tidak terikat oleh aturan atau konvensi dalam seni rupa.
Mereka dapat menciptakan karya yang non-representasional atau menggunakan
warna dan bentuk secara tidak konvensional.

Beberapa faktor pendukung dalam belajar seni rupa anak:


a) Lingkungan yang mendukung kreativitas, seperti ruang yang dilengkapi dengan
berbagai bahan seni dan alat-alat.
b) Mendapatkan dukungan dan pujian dari orang dewasa yang memberikan
apresiasi terhadap karya seni anak.
c) Terpapar dengan berbagai bentuk seni rupa melalui kunjungan ke museum,
galeri seni, atau melalui buku-buku seni.

Beberapa faktor penghambat dalam belajar seni rupa anak:


a) Kurangnya akses terhadap bahan seni dan alat-alat yang diperlukan.
b) Ketidakpastian atau kekhawatiran bahwa karya seni anak tidak akan dihargai
atau diapresiasi.
c) Tekanan akademik yang berfokus pada pelajaran inti dan mengabaikan seni
sebagai bidang yang penting untuk dikembangkan.
2. Sebutkan 5 kondisi psikis pada kondisi emosional anak ?
1) Kecemasan
Anak mungkin mengalami kecemasan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan
mental dan emosional mereka.
2) Kegembiraan
Anak-anak dapat merasakan kegembiraan yang intens ketika mereka senang
atau antusias terhadap sesuatu.
3) Kesedihan
Anak-anak juga bisa mengalami perasaan sedih atau kehilangan yang bisa
berasal dari berbagai faktor, seperti perpisahan, kegagalan, atau perubahan
dalam kehidupan mereka.
4) Marah
Anak-anak dapat merasakan kemarahan yang kuat, terutama ketika mereka
merasa tidak adil atau tidak bisa mengontrol situasi tertentu.
5) Ketergantungan
Anak-anak dapat mengembangkan ketergantungan emosional pada orang-orang
tertentu, seperti orang tua, saudara, atau teman dekat.

3. Berikut ini cara proses latihan mendireksi aba-aba 4 pukulan

1) Ayunan tangan ke bawah menandakan ketukan pertama yang menjadi


ketukan berat atau penentu suatu ayunan.
2) Ketukan kedua dilambangkan dengan ayunan tangan ke kiri.
3) Ketukan ketiga dilambangkan dengan ayunan tangan ke arah sebaliknya
yakni kanan.
4) Ketukan ketiga dilambangkan dengan ayunan tangan ke atas yang menjadi
symbol ketukan paling ringan dan jembatan akhir untuk Kembali ke ketukan
berat.

4. HASIL ANALISIS GAMBAR KARYA ANAK

Spesifikasi Karya Gambar Anak


Nama pembuat : Kiya Mulbadriah Laelatulfaz
Judul karya : Pemandangan
Ukuran karya : 30 x 40
Tahun pembuatan : 6 Februari 2023
Media : Watercolor pencil
Gambar di atas merupakan gambar yang dibuat oleh Kiya Mulbadriah Laelatulfaz siswa
Sekolah Dasar usia 10 tahun. Gambar yang dibuat oleh Kiya Mulbadriah Laelatulfaz berjudul
Pemandangan. Dapat dideskripsikan berdasarkan elemen-elemen rupa yang pertama dari segi garis,
garis yang tampak pada gambar yang dibuat oleh Kiya adalah garis nyata.Terlihat goresan dan
lengkungan-lengkungan outline atau bentuk global yang membentuk objek yang nyata. Meskipun
garis yang digoreskan oleh Kiya tidak begitu terlihat tebal sehingga kesan yang diperoleh dari garis-
garis lengkung maupun garis lurus yang digoreskan oleh Kiya bersifat lemah lembut, luwes meskipun
sedikit kaku. Garis yang dibuat Kiya pada karyanya yang berjudul ‘Pemandangan’ lebih bersifat
ekspresif.
Dilihat dari elemen rupa yang kedua yaitu bidang, terlihat bidang yang divisualisasikan oleh
Kiya adalah bidang geometris, dimana bidang yang dibuat Kiya lebih terukur. Hal tersebut, dapat
dibuktikan dari banyaknya bentuk-bentuk geometris yang digunakan Kiya yang memenuhi bidang
gambarnya seperti bentuk persegi panjang dari garis lurus yang digoreskan, bentuk segitiga yang
diberi warna hijau, bentuk setengah lingkaran yang diposisikan dibagian atas objek, bidang
jajargenjang yang diposisikan dibagian dalam garis lurus kemudian disimbolkan dengan penggunaan
warna hijau. Bidang-bidang geometris yang dibentuk mengesankan kekakuan dan statis. Selanjutnya
dari segi ruang. Pada karya gambar yang dibuat Kiya sudah mampu menampilkan ruang. Terbukti
dari ruang positif yang dibuat Kiya menggambarkan objek pemandangan berupa pegunungan yang
disertai pohon dan sawah serta rumah yang terletak diarea sawah. Sedangkan dari segi ruang negatif
(background), Kiya mampu menampilkannya dengan menggunakan awan dan tanah yang
mendominasi pada bagian latar/background gambar. Tampak pada gambar Kiya meggunakan
bentuk-bentuk geometris dengan penggunaan warna-warna yang berlainan pada bagian latar gambar,
seperti pemberian warna hijau untuk gunung dan sawah, pemberian warna biru untuk air, pemberian
warna merah coklat, warna hijau muda, warna kuning, dan warna biru untuk rumah. Garis lurus yang
digoreskan Kiya dibagian belakang objek sebenarnya dimaksudkan untuk memberikan perspektif
ruang pada gambar, namun Kiya belum mampu membuat perspektif secara benar dan sempurna
sehingga yang terlihat hanyalah bentuk persegi panjang yang di bagian dalamnya berisi bentuk-
bentuk geometris salah satunya bentuk persegi dan segitiga.Pemberian perspektif bidang sawah juga
belum tergambarkan secara sempurna oleh Kiya sehingga yang terlihat hanyalah garis sejajar dengan
bagianlatar/background.
Namun, pada dasarnya Kiya sudah mengenal mengenai perspektif pada gambar, meskipun
belum dapat merealisasikannya secara benar. Tekstur yang ditampilkan oleh gambar Kiya adalah
tekstur nyata. Dimana dalam karya gambarnyaKiya menggunakan media watercolor pencil dan
pensil sehingga tekstur yang terlihat maupun ketika diraba sama yaitu teksturnya halus. Karakteristik
warna mulai mendapat perhatian, walaupun Kiya belum menampilkan value (efek gelap terang
warna) yang memberikan efek bayangan pada objek. Warna-warna yang ditampilkan oleh Kiya lebih
menekankan pada hue warna, dimana warna-warna yang ditekankan adalah warna-warna analogus
(hubungan warna-warna yang saling bersebelahan) seperti warna hijau dengan kuning, coklat dengan
kuning, warna biru dengan hijau pada bagian rumah. Selain warna analogus/analog, Kiya juga
menampilkan warna-warna turunan meskipun belum dapat mencampurkannya secara tepat sehingga
terkesan tidak bergradasi tetapi hanya batas-batas yang dipisahkan oleh warna-warna turunan saja.
Dapat kita lihat pada pemberian warna objek gelas dimana Kiya menggunakan turunan warna hijau
mulai dari hijau yang lebih muda sampai hijau yang lebih tua, selain itu terlihat dari pemberian warna
turunan coklat pada objek rumah, begitu juga pada objek pohon bagaimana Kiya memberi warna
coklat muda sedangkan dibagian atap diberi warna coklat tua, dan sebagainya.
Dengan demikian, berdasarkan deskripsi yang telah dipaparkan dapat dianlisis bahwa
karakteristik gambar yang dibuat oleh Kiya termasuk ke dalam perioderealisme awal (usia 9-12
tahun), dapat dibuktikan pada gambar Kiya dalam membuat objek gunung, objek rumah yang
mendekati/mengarah ke bentuk realistis, sebagai akibat dari perkembangan sosial Kiya yang
meningkat, selain itu perhatian Kiya pada karakteristik warna-warna yang digunakannya seperti
penggunaan warna-warna karib (analog) maupun warna-warna turunan meskipun belum adanya
penampilan dalam penggunaan efek warna yang menghasilkan gelap terang/ bayangan.
Spesifikasi Karya Gambar Anak
Nama pembuat : Azzura Agustina Rahayu
Judul karya : Pemandangan
Ukuran karya : 30 x 40
Tahun pembuatan : 28 September 2022
Media : Watercolor pencil

Gambar kedua merupakan gambar yang dibuat oleh Azzura Agustina Rahayu siswa PAUD
usia 4 tahun. Gambar yang dibuat oleh Azzura berjudul Pemandangan. Dapat dideskripsikan
berdasarkan elemen-elemen rupa yang pertama dari warna, warna hitam mendominasi gambar
tersebut yang artinya hampa, duka, dan misterius. Elegan, misterius, namun atraktif. Bagaimanapun,
warna hitam merepresentasikan kekuatan, rasa percaya diri, dramatis, misterius, klasik, bahkan
dalam banyak kasus melambangkan maskulinitas. Kemudian ada warna coklat yang mengartikan
keakraban dan rasa aman. Masuk dalam kategori warna alam yang “netral”, warna coklat identic
dengan stabilitas dan kehangatan. Coklat sendiri dipercaya mampu menciptakan kenyamanan,
keakraban, serta rasa aman. Sayang penggunaan warna coklat secara berlebihan bisa saja
memberikan kesan dominan yang kaku, kolot, pesimis, bahkan tidak berperasaan. Warna hijau
melambangkan kesuburan, kesegaran, kedamaian dankeseimbangan. Menjadi representasi dari
warna alam, warna hijau sarat akan harmoni (keseimbangan), kesuburan, kesegaran, kedamaian,
hingga efek relaksasi bagi seseorang. Kendati punya dampak negatif (menimbulkan rasater
perangkap, kebosanan, ambisi, dan kelemahan),warna hijau dipercaya mampu menurunkan
stres,melambangkan penyembuhan, hingga mendorong perasaan empati. Dalam psikologi warna
hijaukerap digunakan untuk membantu seseorang yang berada dalam situasi tertekan agar lebih
mampumenyeimbangkan dan menenangkan emosinya. Merah muda melambangkan cinta dan
romantisme. Biru menandakan stabil, kecerdasan, rasa percaya diri. Warna biru melambangkan suatu
hubungan profesionalitas, kecerdasan, kepercayaan diri, bahkan menjadi simbol kekuatan.
Sayangnya, warna biru juga kerap bersosialisasi dengan sikap dingin, keras kepala, tidak ramah, dan
kurangnya empati. Warna kuning menandakan ceria, bahagia, energik, dan optimis. Secara umum,
warna terang seperti halnya kuning, memberikan kesan ceria, bahagia, energik, danrasa optimis.
Muncul satu anggapan, mereka yang menyukai warna kuning cenderung lebih bijaksana, cerdas
(akademis), kreatif, serta piawaidalam menciptakan ide dan berinovasi. Sayangnya, seluruh manfaat
positif tersebut tidak lepas dari risiko kecemasan, inkonsisten, rasa gelisah, behkan tekanan stres-
khususnya bagi mereka si penggemar warna kuning. Warna merah menandakan keberanian,
kekuatan, energi, gairah, semangat, nafsu dan adrenalin. Warna merah kerap berkonotasi dengan
kekuatan, adrenalin, gairah, serta semangat. Dunia psikologi sering kali mengaitkan arti warna merah
dengan energi, gairah, kekuatan, kegembiraan, cinta, enerjik, kemewahan, nafsu, dan peringatan.
Selain itu, warna merah juga identik dengan kekerasan, kecemasan, bahkana gresivitas.
Tipe dari gambar yang dibuat oleh Azzura meruapakan tipe Haptik, Karena benda yang
digambarkan adalah reaksi emosional melalui peradaban dan penghayatannya diluar pengamatan
visual. Gambar garis-garis bermakna ekspresi spontan dari keadaan lingkungannya. Sedangkan jenis
gambar tersebut merupakan jenis Enumerative, karena gambar terdiri dari beberapa objek yang tidak
dapat menjadi satu kesatuan. Azzura menggambar ini dengan satu persatu. Dia menggambar sambil
mengobrol dengan teman-temannya. Tapi dia mendeskripsikan bahwa dia menggambar pelangi,
badut, beruang yang disampinya terdapat hiu dan emas serta terdapat coretan hitam gelap yang
menandakan hari sudah gelap. Berdasarkan perodisasi menggambar, Azzura termasuk periode
coreng moreng namun menggambar dengan maksud tertentu. Azzura anak yang interaktif,
keakraban, ceria, enerjik, kedamaian, dan penuh cinta hal ini dilihat dari warna yang dipilihnya saat
menggambar. Dan dari ruang kertas yang hampir penuh menandakan bahwa Azzura anak yang
ekstrovert.

Anda mungkin juga menyukai