Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin

Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri dari beberapa bagian organ limfa yang terdapat didalam

rongga mulut yaitu tonsil faringeal, tonsil palatina, tonsil lingual dan tonsil tuba

Eustachius. Penyebaran infeksi melalui udara , tangan dan ciuman. Biasanya terjadi pada

semua usia terutama pada anak (Soepardi, Iskandar, Bashiruddin, & Restuti, 2017).

Tonsilitis merupakan bagian dari infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) (Kepmenkes RI,

2018). Tonsilitis adalah penyakit yang umum dan sekitar 1,3% dari kunjungan rawat jalan.

Ini sebagian besar merupakan hasil dari infeksi virus atau bakteri. (Meegalla & Downs,

2022) (Masters, Zezoff, & Lasrado, 2022). 

Berdasarkan hasil survey selama 10 tahun (periode 2003-2012) di Norfolk and

Norwich University Hospital sebanyak 3.936 pasien dilakukan tonsilektomi yang terdiri

dari 1.501 (38%) orang dewasa dan 2.345 (62%) anak-anak. Selama periode yang sama,

5.627 pasien dirawat dengan tonsilitis, dimana 2.376 adalah orang dewasa (42%) dan 3.251

adalah anak-anak (58%) (Millington & Phillips, 2014).

Keluhan utama yang dinyatakan penderita tonsilitis kronis beragam karena gejala

tonsilitis kronis bervariasi, gejala lokal yaitu rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat

adanya pembesaran ukuran tonsil sehingga ada rasa mengganjal di tenggorok, susah

menelan dan nyeri atau sakit menelan karena radang tonsil yang berulang. Gejala sistemis

yaitu rasa tidak enak badan, nyeri kepala, demam, nyeri otot dan persendian. Gejala klinis

yaitu tonsil dengan kripta melebar, plika tonsilaris anterior hiperemis, pembengkakan
kelenjar limfe regional dan hipertrofi tonsil yang dapat menyebabkan obstructive sleep

apnea (OSA) dengan gejala mendengkur/ mengorok ketika tidur, terbangun tiba-tiba

karena sesak atau henti nafas, sering mengantuk, gelisah, perhatian berkurang dan prestasi

belajar menurun (Mustofa, Susanti, & Aziza, 2020).

Laporan kasus ini berfokus pada Asuhan Keperawatan pasien dengan diagnosa

Tuberkulosis Paru di Ruang Perawatan Lontara 1 RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo

Makassar.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep penyakit tonsilitis

2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan tonsilitis

3. Untuk mengetahui kesesuaian/kesenjangan antara konsep dan praktik di RS

Anda mungkin juga menyukai