HAMZINAR S (202061201039)
VIONA DALENTANG (202161201031)
NANGKULO FADLI IRIANTO (202061201098)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul analisa 4P dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari ibu FLORENTINA BLANDINA
PARAPAGA.SE.,M.S.M pada mata kulian manajemen bisnis ritel. Selain itu kami juga
berharap agar makalah ini dapat membawa wawasan bagi pembaca. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perekonomian Indonesia, UMKM merupakan kelompok usaha yang
memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan
krisis ekonomi. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah
telah diatur dalam payung hukum. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang
dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
UMKM di Indonesia adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, hal ini dapat
dibuktikan dengan jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2012 yang mencapai 56,5 juta
unit usaha. Jumlah tersebut adalah 99,99% dari total unit usaha di Indonesia secara
keseluruhan. UMKM juga berkontribusi sebagai penyedia lapangan kerja dan menyerap
107,7 juta tenaga kerja atau sebesar 97,16% dari total unit usaha di Indonesia. Demikian
juga dengan peran UMKM dalam penciptaan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional
menurut harga yang berlaku adalah sebesar 4.869,6 triliun rupiah pada tahun 2012.
Sehingga eksistensi dan peran UMKM dalam tata perekonomian nasional sudah tidak
diragukan lagi.
Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan
membuat UMKM harus mampu menghadapi tantangan global, seperti meningkatkan
inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, serta
perluasan area pemasaran. Hal ini perlu dilakukan untuk menambah nilai jual UMKM itu
sendiri, utamanya agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang kian membanjiri
sentra industri dan manufaktur di Indonesia, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi
yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Permasalahan-permasalahan
seperti demikian dapat mengakibatkan pertumbuhan omzet yang kurang optimal akibat
pasar kurang berkembang dan ancaman untuk ditinggalkan pelanggan ataupun keputusan
pemasaran yang salah sehingga gagal memenuhi kebutuhan dan keinginan target pasar.
Dalam upaya untuk membedakan karakteristik unik dari tiap-tiap usaha pusat
perbelanjaan tersebut, maka diperlukan sebuah pemasaran yang khusus pada segmen
tertentu untuk dapat membedakan karakteristik toko/swalayan mereka dan menarik bagi
target pelanggan dari segmen lain. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, manajemen
pemesaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,
promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. Dengan semakin sengitnya persaingan
pada bisnis jasa produk dari tiap toko, maka pemasaran memegang peranan penting
dalam menentukan keunggulan dan kelemahan produk kita dengan produk pesaing di
mata konsumen serta mencapai target pasar yang dituju. Ferrell dan Hartline
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai proses membagi total pasar untuk produk
tertentu atau kategori tertentu ke segmen atau kelompok yang relati homogen. Agar
efektif, segmentasi harus membuat grup dimana para anggota dalam kelompok terdiri atas
orang-orang yang memiliki kesamaan seperti, selera, kebutuhan, dan lainnya. Segmentasi
dapat memberikan keuntungan dalam pemasaran massal untuk memudahkan perusahaan
menciptakan produk yang sesuai dengan segmen yang dipilih. Targeting yang tepat dapat
membantu perusahaan untuk menentukkan segmen mana yang paling sesuai dengan
tujuan serta sumber daya perusahaan. Strategi positioning yang tepat dapat menentukkan
apa yang menjadi keunggulan dalam produk kita terhadap produk pesaing. Menurut
Kotler (1997, p.262) penentuan posisi pasar adalah tindakan merancang penawaran dan
citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda
dalam benak pelanggan sasarannya. Kemudian selain itu, unsur lain diperlukan untuk
dapat berkomunikasi serta memuaskan target pasar sasaran sekaligus menjalankan tujuan
dari sebuah perusahaan di bidang pemasaran. Untuk dapat mencapai pasar sasaran, maka
diperlukan bauran pemasaran (marketing mix) yang membantu perusahaan dalam
mengkontrol dan melakukan komunikasi dengan konsumen atau dipakai untuk mencapai
kepuasan konsumennya. Bauran pemasaran pada bisnis jasa terdiri dari 4p berupa:
product, price, place, promotion, dan 7p berupa: process, people, dan physical evidence.
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk membahas berupa 4p dan 7p pada New Rahmat
Minimarket & Coffe Shop salah satu UMKM dalam industri pusat perbelanjaan di kota
Merauke. Walaupun usaha ini dinilai berjalan cukup sukses, namum pemilik menyadari
adanya beberapa kelemahan dalam usaha ini. Salah satu kelemahan dari usaha ini adalah
pengelolaan usaha yang masih sangat monoton dan kurangnya kegiatan pemasaran.
Kelemahan inilah yang membuat pemilik harus melakukan pengawasannya sendiri
sehingga pemilik mengalami kesulitan untuk meningkatkan usahanya karena keterbatasan
kemampuan.
Di lain pihak, pesaing dan pendatang baru di industri penjualanan barang
sembako kini mulai gencar dalam kegiatan pemasarannya, sedangkan untuk minimarket
beserta coffe shop masih minim. Berdasarkan pemaparan yang telah dipaparkan, maka
perlu dilakukan penelitian terhadap minimarket yang langsung ada dengan coffe shop
nya. Apabila new rahmat minimarket & coffe shop dapat melakukan pemasaran dengan
tepat, tentu saja penjualan dapat di maksimalkan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
mencoba mengaplikasi 4P dan 7P pada usaha new rahmat minimarket, dengan tujuan
agar dengan aplikasi 4P dan 7P ini maka kegiatan pemasaran yang dilakukan dapat
seefektif mungkin menjangkau target segmen yang diinginkan dan memberikan dampak
positif padanew rahmat minimarket & coffe shop.
1.3. Tujuan
PRODUK (PRODUCTS)
Jadi produk-produk yang terdapat pada new rahmat minimarket sesuai dengan
pusat perbelanjaan barang-barang, makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya.
Tidak hanya itu terdapat coffe shop yang menjual minuman-minuman kopi, jadi
bisa saya simpulkan bahwa barang-barang penjualan pada new rahmat
minimarket lengkap dikarenakan saya sering berbelanja di toko tersebut jadi
menurut saya sesuai yang saya lihat bahwa barang-barang disana lumayan
lengkap walaupun tidak selengkap barang-barang yang di swalayan lain nya.
HARGA (PRICE)
Untuk biaya atau harga yang tertera pada minimarket tersebut sesuai rata-rata
pada umumnya tidak mahal namun tidak murah. Menurut saya untuk harga
barang-barang yang di jual pada minimarket tersebut cukuup kalo untuk harga.
Serta untuk harga pada coffe shop yang di situ juga menurut saya harganya pas
tidak murah namun juga tidak mahal, masih wajar untuk produk barang nya.
TEMPAT (PLANCE)
Strategi tempat yang di ambil oleh usaha ini juga terbilang memadai dan banyak
pelanggan serta konsumen, dengan strategi tempat yang langsung berhadapan
dengan jalan membuat oarang-orang yang lewat menurut saya pasti akan mampir
ke minimarket tersebut ataupun coffe shop tersebut untuk membeli barang yang
mereka cari. Dan salah satu yang membuat saya berpikir bahwa minimarket ini
banyak pelanggan atau konsumen yang akan membeli menurut saya dikarenakan
adanya coffe shop di depan minimarket membuat konsumen yang datang
khususnya yang sering datang atau sudah menjadi langganan di coffe shop itu
membuat minimarket itu juga menjadi banyak konsumen yang berdatangan untuk
berbelanja.
PROMOSI (PROMOTIONS)
Adapun yang terakhir ialah promosi, menurut saya untuk promosi pada toko ini
sangat mudah dikarenakan
1. Adanya coffe shop pada minimarket tersebut yang kebanyakan pengunjung
anak muda, memudahkan minimarket tersebut melonjak naik target
pemasarannya, entah promosi secara langgung atau tidak langsung.
2. Adanya pelanggan tetap yang sering kali datang ke minimarket tersebut
3. Letak minimarket dan coffe shop yang sangat memadai
4. Pelayanan yang cukup baik di berikan oleh pelayan dri toko tersebut kepada
konsumen yang berbelanja.
Analisa 7P berupa:
ORANG (PEOPLE)
Untuk orang menurut saya karyawan pada minimarket tersebut ramah dan sangat
membantu konsumen yang kesusahan dalam mencari barang yang ingin dibeli
atau di cari, itu cukup membuat saya mengamati cara karyawan minimarket
tersebut memperlakukan konsumen dengan baik.
PROSES (PRROCESS)
Untuk proses nya menurut saya setelah beberapa kali berbelanja di tempat ini
sekaligus mensurvei minimarket tersebut. untuk prosees penjualan, target dan
lain-lain nya menurut saya sudah cukup tinggal saran dari bagaimana cara nya
mereka meningkatkan lebih lagi terget serta pemasaran mereka agar lebih baik
dari sebelum nya.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIIMPULAN
http://ppid kemenkop.com/wpcontent/uploads/2015/01/sandingan_data_umkm_2011-
2012-new.pdf
PENILAIAN KELOMPOK (PARTISIPASI)
1. HAMZINAR S
VIONA DALENTAND (95)
NANGKULO FADLI IRIANTO (-)
2. VIONA DALENTANG
HAMZINAR S (95)
NANGKULO FADLI IRIANTO (-)