Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN DIARE AKUT

No.Dokumen : 317/UKP/2021
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2021
Halaman : 1/2
UPTD PUSKESMAS dr. Ni Luh Toni Parwati
TAMPAKSIRING II NIP. 19710416 200012 2 003

1.Pengertian Diare adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus


yang ditandai buang air besar dengan tinja berbentuk cair/ setengah
padat dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan diare akut
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat Tampaksiring II Nomor 440/068/PUSK/I/2021 Tentang
Pelayanan Klinis pada UPTD Puskesmas Tampaksiring II
4.Referensi 1. Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
2. Keputusan Mentri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktis Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
3. Buku Panduan BT & CLSS (Basic Life Support & Basic Cardio Life
Support) Diklat Yayasan Ambulance Gawat Darurat 118 Tahun 2012
5. Prosedur 1. Lembar persetujuan
2. Obat – obat yang diperlukan
6. Langkah-langkah 1. Informet concent (tertulis), diperlukan pada tindakan invasif
2. Anamnesa
3. Pemeriksaan fisik
a. Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan,
suhu tubuh,
frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta tekanan
darah.
b. Mencari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa
haus, dan
turgor kulit abdomen dan tanda-tanda tambahan
lainnya: ubunubun besar cekung atau tidak, mata:
cekung atau tidak, ada atau tidaknya air mata, bibir,
mukosa mulut dan lidah kering atau
basah.
c. Pernapasan yang cepat indikasi adanya asidosis
metabolik.
d. Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat
hipokalemia.
e. Pemeriksaan ekstremitas perlu karena perfusi dan
capillary refill
dapat menentukan derajat dehidrasi yang terjadi.
f. Penilaian beratnya atau derajat dehidrasi dapat
ditentukan dengan
cara: obyektif yaitu dengan membandingkan berat badan
sebelum
dan selama diare
4. Terapi
a. Dehidrasi ringan : (BB s/d 5%)
 Pemberian oralit
 Diet sesuai dengan umur
 Susu - Pengeceran (1 T = 40-50 cc)
 Susu rendah laktosa /
 Antibiotik : atas indikasi
b. Dehidrasi sedang : (BB s/d 10%)
 Infus Ringer Laktat
 Dosis oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama 75
ml/ kg bb
dan selanjutnya diteruskan dengan pemberian oralit
seperti
diare tanpa dehidrasi.
c. Dehidrasi berat : (BB s/d 5%)
 Infus RL : 1-2 jam I 20cc/KgBB
 Selanjutnya sesuai jumlah cc/24 jam
 Penderita diare dengan dehidrasi berat harus segera dirujuk
ke rumah sakit

7.Bagan Alir
Informed concent anamnesa

Pemeriksaan fisik

Terapi
1. Dehidrasi ringan
2. Dehidrasi sedang
3. Dehidasi berat

8. Hal-hal yang perlu 1. Turgor kulit


diperhatikan 2. Dehidrasi
9. Unit terkait 1. Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Puskesmas Pembantu
10. Dokumen terkait Rekam medis
Catatan tindakan
11. Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan . diberlakukan
1 Permenkes NO 75 Menjadi Permenkes 6 Januari 2021
Tahun 2014 NO 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Tentang Pusat
Kesehatan Kesehatan Masyarakat
Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai