“Tidak dapat disangkal lagi, abad ke-6 dan ke-7 M adalah periode sejarah yang
paling suram. Nilai kemanusian telah merosot hebat sejak berabad-abad dan semakin hari
semakin cepat meluncur menuju titik kehancuran. Tidak ada satu pun kekuatan di atas
muka bumi ini yang mampu menyelamatkannya dari kebinasaan. Pada abad-abad itu,
manusia telah lupa kepada Sang Penciptanya; lupa diri dan lupa harus ke mana kembali.
Pertimbangan akalnya telah hilang, tidak mampu lagi membedakan mana yang baik dan
mana yang jahat serta mana yang buruk dan mana yang bagus. Dakwah para nabi pun
telah lenyap tidak berbekas.” Demikian Abul Hasan Ali An-Nadwi menggambarkan
keadaan dunia sebelum datangnya dakwah Islam dalam kitabnya, Mâdzâ Khasira
Al-‘Âlam bi Inhithâth Al-Muslimîn, hlm. 29.
Zaman itu adalah zaman puncak kemerosotan akhlak. Oleh karena itulah,
Rasulullah Muhammad diutus. Beliau bersabda,