DISUSUN OLEH
ILHAM RAMADHAN SIREGAR
08536292133
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur Kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, atas Rahmat dan Hidayah- Nya
sehingga penulis dapat menyusun Makalah dengan judul “Pengaruh Penggunaan
Metode Perawatan Luka Modern Dengan Balutan Oklusi Hidrokoloid Pada
penyembuhan Ulkus Diabetik”. Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat Perbaikan
Nilai Keperawatan anak pada Program Studi Profesi Keperawatan Poltekkes Medan.
Medan, 2022
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang paling banyak
dialami oleh penduduk di dunia. Dalam penelitian yang dilakukan Handayani (2016),
mengemukakan saat ini DM telah menjadi penyakit epidemik, ini dibuktikan dalam 10
tahun terakhir terjadi peningkatan kasus 2 sampai 3 kalilipat. Di Indonesia sendiri data
yang dikemukakan oleh WHO diabetes militus berada di urutan ke 6 sebagai penyakit
penyebab kematian dengan prevalensi 6% dari total populasi dengan jumlah 258,000,000
jiwa. Kematian yang di akibatkan oleh DM pada populasi yang berusia 30-69 tahun
berjumlah 48,300 jiwa dan usia 70+ 51,100 jiwa jumlah total 99,400 jiwa. Indonesia
menempati urutan ke 4 angka kejadian DM di dunia setelah negara India, Cina, dan
Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh pertambahan usia, berat badan, dan gaya hidup
(WHO, 2016).
Secara klinis terdapat dua kategori diabetes yaitu tipe 1 dan tipe 2, DM tipe 1
terjadi akibat penghancuran autoimun dari sel β penghasil insulin di pulau langershans
pada pangkreas yang dikategorikan dengan defisiensi absolut, dan DM tipe 2 merupakan
dampak dari gangguan sekresi insulin dan resistensi terhadap kerja insulin yang sering
kali disebabkan oleh obesitas, dikategorikan dengan defisiensi relative (Bilous dkk,
2015). Dan dijelaskan dari kedua tipe ini yang menjadi kasus terbanyak adalah DM tipe
2. American council on exercise dalam Smeltzer (2008), mengatakan hampir 90-95% dari
keseluruhan kasus DM yang ditemukan adalah DM tipe II.
1
infeksi dan amputasi, memperbaiki fungsi dan kualitas hidup, dan mengurangi biaya
pemeliharaan kesehatan. Tujuan utama perawatan UD sesegera mungkin yaitu, agar
mendapat kesembuhan dan mencegahan kekambuhan setelah proses penyembuhan.
Perawatan luka menjadi hal penting dalam proses penyembuhan UD karena dalam
prosesnya akan sangat mempengaruhi cepat atau lambatnya penyembuhan luka. Untuk itu
diperlukan pemilihan metode perawatan luka yang tepat untuk mengoptimalkan proses
penyembuhan luka.
B. Perumusan masalah
a. Perumusan Masalah Umum
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah di paparkan yaitu
fenomena penderita ulkus diabetes dan metode perawatan luka modern, maka
rumusan masalah umum penelitia ini adalah, apakah metode perawatan luka
modern dengan balutan oklusi hidrokoloid memberikan pengaruh lebih baik
dalam proses penyembuhan ulkus diabetik ?
b. Perumusan Masalah Khusus
Apakah metode perawatan luka modern dengan balutan oklusi hidrokoloid
lebih efektif dalam proses penyembuhan ulkus diabetik?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian serupa telah dilakukan oleh Novriansyah (2008) dalam tesis untuk persyaratan
mencapai derajat sarjana S-2 dan memperoleh keahlian dalam ilmu bedah Universitas
Diponegoro Semarang. Penelitian yang dilakukan dengan judul perbedaan kepadatan
kolagen di sekitar luka insisi tikus wistar yang dibalut kasa konvensional dan penutup
oklusif hidrokoloid selama 2 dan 14 hari, penelitian ini dilakukan pada 24 ekor tikus
wistar, penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan
menggunakan disain randomized post test only control group. Indikator mengunakan
parameter skoring histopatologi untuk kepadatan kolagen.
2
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait, antara lain :
1. Teoritis
a. Bagi Ilmu Keperawatan.
Metode perawatan luka modern dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu
keperawatan medikal bedah yaitu untuk mengatasi masalah pada pasien yang mengalami
luka kering, basah dan khusunya luka kaki diabetik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Diabetes mellitus
1. Pengertian
1. Komplikasi
4
takhikardi, mual muntah, lemah, lapar dan dapat terjadi penurunan
kesadaran sampai koma. Hiperglikemia terjadi bila gula darah lebih
tinggi dari 200 mg/dl dan dapat berupa, Keto Asidosis Diabetik
(KAD), Hiperosmolar Non ketotik (HNK) dan Asidosis Laktat (AL).
KAD menempati peringkat pertama komplikasi akut di susul oleh
hipoglikemia. Komplikasi akut ini masih menjadi masalah utama,
karena angka kematiannya cukup tinggi.
b. Komplikasi Metabolik kronis
5
b. Komplikasi Metabolik kronis
neuropathi, nefropati, dan retinopati , kedua hal ini bisa terjadi secara
bersamaan dan bisa juga tidak. Dalam penelitian yang dilakukan
Abougalambou dkk (2012), mengungkapkan bahwa Komplikasi
kronik DM terbagi menjadi dua yaitu mikrovaskular yang
menyebabkan komplikasi pada ginjal dan mata, makrovaskular yang
berlanjut pada penyakit jantung coroner, gangguan pembuluh darah
kaki dan gangguan pembuluh darah otak, kedua hal tersebut bisa
menyebabkan neuropati yang akan memudahkan timbulnya UK.
6
B. Desain Penelitian
O1 X1 O2
1. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah metode time limited sampling,
yaitu setiap pasien yang dirawat di RSUD Tidar Magelang, RST dr Soedjono
Magelang dan puskesmas Magelang utara dalam kurun waktu 6 minggu
terhitung dari 1 Maret 2018 – 14 April 2018. Populasi pada penelitian ini
adalah semua pasien ulkus diabetik di Kota Magelang dan dari 3 pusat
pelayanan kesehatan yang dijadikan tempat penelitian dan didapat 19
partisipan. Sample yang digunakan adalah pasien ulkus diabetik yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan peneliti,4
partisipan tidak dapat dilakukan intervensi perawatan luka sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan dan tidak dapat dilakukan pengambilan data sesuai
dengan yang telah ditentukan, 3 partisipan memiliki prognosis yang kurang
7
baik karena akan dilakukan amputasi. Berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi
ditetapkan 12 partisipan dalam Penelitian ini.
Kriteria inklusi
Kriteria ekslusi
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variable yang diteliti adalah :
1. Variabel bebas (Independent)
Variabel independent merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab dari variabel lainnya. Variabel bebas (independent) dari
penelitian ini adalah metode perawatan luka modern dengan balutan oklusi
hidrokoloid.
2. Variabel terikat (Dependent)
Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat dari
variabel bebas. Variabel terikat (Dependent) dari penelitian ini adalah
penyembuhan ulkus diabetik.
8
Penelitian ini dilakukan dibeberapa pelayanan kesehatan di Kota
dengan cara time limit series dalam kurun waktu 6 minggu, terhitung dari
1 Maret – 14 April 2018, dari tiga pusat pelayanan kesehatan ini didapat
dalam Penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
diabetik. Data yang telah terkumpul dan telah dianalisa disajikan dalam
A. Analisa Univariat
1. Karakteristik partisipan
berikut.
9
Table 4. 1. karateristik partisipan berdasarkan jenis kelamin dan
umur
NO Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
f % f %
1 46-55 2 25 2 50 4
2 56-65 6 75 1 25 7
3 65> - 0 1 25 1
Total 8 100 4 100 12
orang (8,3).
2. Derajat luka
analisanya :
10
Berdasarkan tabel 4.2 menggambarkan bahwa sebagian
besar derajat
orang (8,3%).
33,25.
11
3 20 1 12,5 - 0
4 22 - 0 2 50,0
5 25 1 12,5 1 25,0
6 27 3 37,5 - 0
A. Pembahasan
tekanan, gesekan dan benda asing. Kedua faktor umum yang meliputi
oabatan.
1. Karakteristik partisipan
12
Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar
2. Kondisi luka
13
perawatan luka derajat luka partisipan sebagian besar pada luka
disertai infeksi, fase inflamasi terjadi setelah trauma, pada fase ini
14
sebelum dan setelah dilakukan perawatan luka menunjukan hasil
dan migrasi dari sel-sel epitel disekitar lapisan air yang tipis,
15
Pada prinsipnya perawatan luka yang diberikan pada klien
antar sel dan faktor pertumbuhan luka. Oleh karena itu balutan
16
akhirnya terlepas, suasana lembab tidak terjadi yang menyebabkan
B. Keterbatasan penelitian
partisipan.
3. Nilai yang dianalisa dalam penelitian ini hanya skor total dari
17
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Srengat kabupaten Blitar. Skripsi. Surakarta: program studi DlV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas sebelas Maret Surakarta.
Hastuti, W., Haji, S., Abdillah, Y. (2017) pengaruh senam diabetes terhadap kadar
gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe II Di Wilayah puskesmas
kedungwuni II kabupaten pekalong. Jurnal SMART keperawatan sekolah
tinggi ilmu kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang. 4 (1), 1-8.
Hidayat., A. (2017). Pengaruh perawatan luka dengan modern dreesing terhadap
kualitas hidup pasien ulkus diabetikum di griya pusat perawatan luka
caturharjo
.Skripsi. Yogyakarta: program studi ilmu keperawatan, STIKES JENDRAL
ACHMAD YANI YOGYAKARTA.
Ismail., D, (2009). Penggunaan balutan modern memperbaiki proses
penyembuhan luka diabetik. Jurnal kedokteran Brawijaya, 25 (1) 1-5.
International Diabetes Federation., (2013). Diabetes Atlas, Sixth Edition. hal 25.
Mustafa., I. A. H. (2016). Determinan epidemiologi kejadian ulkus kaki diabetic
pada penderita diabetes mellitus Di Rsud dr. Chasan Boesoirie dan
Diabetes Center Ternate. Tesis. Surabaya: Program Studi Epidemologi,
FKM UNAIR Surabaya.
Nontji., W. hariati, H., Arafat, R. (2015). Teknik perawatan luka modern dan
konvensional terhadap kadar intelukin 1 dan interleukin 6 pada pasien luka
diabetik. Jurnal ners. 10 (1) 133-137.
Novriansyah., R. (2008). Perbedaan kepadatan kolagen di sekitar luka insisi tikus
wistar yang dibalut kasa konvensional dan penutup oklusi hidrokoloid
selama 2 dan 14 hari. Tesis. Semarang: program pendidikan dokter
spesialis I ilmu bedah. Program pasca sarjana Magister ilmu biomedik
UNDIP Semarang.
PERKENI., (2011). Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus
Tipe 2 di Indonesia. Jakarta, PERKENI.
20