Anda di halaman 1dari 154

Universitas Negeri Jakarta

MODUL

SENI KULINERI

PENULIS
Cucu Cahyana

NOVEMBER
1|
2021
Modul Seni Kulineri - Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ
KATA PENGANTAR

Penyusunan Modul Pembelajaran Mata Kuliah Seni Kulineri ini


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diperolehnya Hibah
Program Bantuan Program Studi Pendidikan Tata Boga menjadi Model Centre
of Excellence (CoE) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui
kebijakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Selesainya
penyusunan laporan modul pembelajaran ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung, yang penulis tidak dapat sebutkan namanya satu
persatu. Sehubungan dengan itu, maka melalui kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pihak-pihak termaksud.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa modul ini belum sempurna.
Sehubungan dengan itu, saran-saran yang bersifat konstruktif dari
berbagai pihak, tetap penulis nantikan. Semoga modul ini dapat memberi
kontribusi yang bermakna bagi peningkatan efektivitas proses dan

optimalisasi hasil pembelajaran dalam lingkup Universitas Negeri Jakarta,


dan khususnya dalam lingkup Pendidikan pada masa mendatang.

Jakarta, November 2021


Penyusun Modul

Dr. Cucu Cahyana,S.Pd., M.Sc

2|Modul Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I MENGUKIR SAYURAN DAN BUAH 5


A. Pendahuluan 5
B. Pembahasan Materi Ajar 5
C. Rangkuman 21
D. Sumber Belajar 22
E. Soal dan Tugas 23

BAB II COKELAT PERALINE 24


A. Pendahuluan 24
B. Pembahasan Materi Ajar 24
C. Rangkuman 45
D. Sumber Belajar 46
E. Soal dan Tugas 46

BAB III MOCK UP PRODUK 47


A. Pendahuluan 47
B. Pembahasan Materi Ajar 47
C. Rangkuman 65
D. Sumber Belajar 65
E. Soal dan Tugas 66

BAB IV FOOD STYLING 67


A. Pendahuluan 67
B. Pembahasan Materi Ajar 67
C. Rangkuman 101
D. Sumber Belajar 101
E. Soal dan Tugas 102

BAB V DEMO MASAK 101


A. Pendahuluan 101
B. Pembahasan Materi Ajar 103
C. Rangkuman 112
D. Sumber Belajar 113
E. Soal dan Tugas 114

BAB VI PENATAAN UNTUK KESEMPATAN KHUSUS 115


A. Pendahuluan 115
B. Pembahasan Materi Ajar 115
C. Rangkuman 130
D. Sumber Belajar 131

3|Modul Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


E. Soal dan Tugas 132

BAB VII FOOD STYLIST PENYAJIAN MAKANAN 133


NUSANTARA UNTUK PENYAJIAN SECARA
INTERNASIONAL
A. Pendahuluan 133
B. Pembahasan Materi Ajar 133
C. Rangkuman 152
D. Sumber Belajar 152
E. Soal dan Tugas 152

DAFTAR PUSTAKA

4|Modul Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


BAB I
MENGUKIR SAYURAN DAN BUAH

Kompetensi Dasar:

Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mampu

membuat ukiran buah dan sayuran.

A. Pendahuluan

Keragaman buah dan sayuran beraneka warna, baik tekstur maupun cita

rasanya. Begitu banyak manfaat buah dan sayuran, selain sumber nutrisi yang

berguna bagi kesehatan, buah dan sayuran juga baik dikonsumsi secara langsung

maupun diolah menjadi makanan lezat.

Keindahan warna, bentuk dan sifat fisik buah dan sayuran dapat dikreasi

melalui seni mengukir yang menjadi berbagai hiasan dekoratif yang unik,

menarik, dan memiliki nilai seni yang tinggi

B. Pembahasan Materi Ajar

Mengukir buah dan sayuran merupakan unsur seni yang tinggi dimana

konsep penyajian makanan sebenarnya adalah penggabungan dan penyelarasan

perbedaan melalui ekspos warna, bentuk dan tekstur bahan baik makanan yang

telah diolah maupun hiasannya.

Dalam mengukir buah dan sayuran perlu memperhatikan tempat kerja

yang efisien dan nyaman, hal ini akan memudahkan dalam bekerja.Penggunaan

pisau yang tajam merupakan syarat utama dan lampu yang terang sangat penting

dalam mengukir buah dan sayuran.

5|Modul Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


1. Alat Yang Digunakan:

a. Pisau

1) Pisau berujung lancip

Pisau ini digunakan untuk mengupas dan memotong sayuran dan buah besar

2) Pisau Lengkung

Pisau ini digunakan untuk mengukir buah dan sayuran dengan cara menarik garis

lengkung

3) Pisau lurus berujung miring

Pisau ini digunakan untuk mengukir aksen bunga ukuran kecil

b. Talenan

Sebagai alat untuk memotong sayuran dan buah agar meja tidak rusak

6|Modul Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


c. Handuk kecil

Digunakan untuk alas talenan agar tidak goyang. Sebaiknya handuk dibasahi terlebih

dahulu

d. Waskom

Digunakan untuk tempat menyimpan buah dan sayuran

e. Tusuk sate/tusuk gigi

Tusuk sate atau tusuk gigi digunakan nuntuk menguatkan dan merekatkan buah dan

sayuran pada waktu membentuk

7|Modul Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


f. Pengupas kulit (peeler)

Alat ini digunakan untuk memudahkan mengupas buah dan sayuran. Pada sisi yang

bergerigi digunakan untuk menyerut kulit buah atau sayuran

g. Kuas dan Pewarna makanan

Kuas dan pewarna makanan digunakan untuk mewarnai buah yang telah diukir.

Gunakan pewarna makanan agar aman bila nakan dikonsumsi

2. Teknik Memilih Buah dan Sayuran

a. Labu Kuning

Pilih yang daging dan buahnya tebal, berukuran besar,padat,kulitnya berkilau

dan mulus

8|Modul Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


b. Lobak

Pilih yang daging dan buahnya tebal, berukuran besar,padat,kulitnya tidak

berserat dan warnanya berkilau

c. Wortel

Pilih yang daging dan buahnya tebal, padat, berukuran besar,lurus, panjang

serta kulitnya tidak banyak berserat dan warnanya terlihat terang.

d. Sawi Putih

Pilih yang masih segar, pinggiran sayur tidak dimakan ulat, daun berwarna hijau dan

putih yang masih segar serta berdiameter besar

9|Modul Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


e. Ketimun

Pilih yang daging dan buahnya tebal, untuk daun pilih yang bentuknya bengkok

atau lurus untuk bunga lily. Warna yang segar dan tidak keriput

f. Singkong

Pilih singkong yang masih muda, berdiameter sedang dan cukup panjang

10 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


g. Bengkuang

Pilih bengkuang yang berukuran sedang, bentuknya bulat dan daging buahnya mulus

tidak ada busuk

h. Nanas

Pilih yang segar dan tidak lembek, kulit buah memiliki mata yang besar serta daun

mahkota masih segar dan hijau

i. Semangka

Pilih buah nyang bulat, berdaging tebal dan padat, serta kulit mulus dan warnanya

masih terang. Tepuk dagingnya bila nterdengar nyaring maka buahnya masih segar

11 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


j. Melon

Pilih melon yang bulat dan segar, kulitnya tidak keriput dan tidak ada goresan

k. Pepaya

Pilih pepaya yang lurus dan panjang, daging buahnya masih kenyal tanpa ada kerutan

dan tidak busuk.Untuk membentuk daun pilih pepaya yang masih muda

3. Perlakuan Terhadap Buah dan Sayuran Sebelum Diukir

a. Wortel dan lobak tidak perlu direndam dalam air sebelum diukir karena struktur

daging buah akan menjadi lebih keras

b. Untuk melon dan semangka, cuci dahulu sebelum diukir, bila sudah diukir

jangan dicuci lagi agar tidak hilang rasa aslinya dan daging buahnya tidak

menjadi rusak

12 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


c. Pepaya harus diperlakukan dengan hati-hati karena kulitnya sangat rentan

terhadap goresan dan daging buahnya mudah rusak.

d. Sawi putih harus dicuci bersih dengan membuka lapisan kelopaknya satu

persatu karena hawatir ada ulat

e. Bengkuang sebelum diukir dikupas dahulu kulitnya lalu dicuci sehingga tidak

ada tanah yang melekat

f. Labu kuning sebelum dikupas, dibuang getahnya dengan menoreh/menyayat

kulitnya secara acak agar getahnya keluar sehingga ketika diupas kulitnya,

buah tidak mengeluarkan getah lagi.

4. Perlakuan Terhadap Buah dan Sayuran Sesudah Diukir

a. Sesudah diukir, buah dan sayuran sebaiknya direndam sebentar dalam air dingin

agar kelopak bunga terbentuk dapat lebih kuat dan warnanya lebih cerah

b. Hasil ukiran setiap bahan disimpan secara terpisah, hal ini agar warna dan

rasa buah dan sayuran tidak berubah

c. Simpan hasil ukiran dilemari pendingin.

d. Labu kuning jangan terlalu lama merendam setelah diukir karena

akan menyebabkan buah menjadi memar/bonyok

e. Jika hasil ukiran akan dibawa untuk jarak jauh, sebaiknya dibungkus plastik dan

dimasukkan dalam boks pendingin atau wadah tertutup yang semi kedap udara.

13 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


5. Teknik Mengukir

Dalam teknik mengukir terdapat dua macam teknik yaitu:

a. Teknik Iris Gergaji

Teknik iris gergaji adalah cara memotong yang berulang dengan gerakan

panjang dan pendek bervariasi seperti mengiris sayap bebek, membuat bunga

dan lain-lain

b. Teknik Gerakan pensil

Teknik ini menggunakan gerakan seperti menulis dengan pensil. Gambar pola

terlebih dahulu dengan membuat irisan dangkal menggunakan garis lurus atau

garis lengkung Setelah pola terbentuk, pertegas potongan lebih dalam dan

mengambil buah pada sisi pola.

14 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


6. Macam-Macam Bentuk Ukiran Buah dan Sayuran

a. Bungan Seruni Wortel

1) Kupas wortel kemudian rapikan ujung-ujungnya hingga agak meruncing.

2) Tusuk-tusukkan pisau ukir atau pisau pahat pada pangkal wortel ke

sekelilingnya sampai terlepas.

3) Rendam dalam air es agar lebih segar dan merekah

15 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


b. Bunga Ketepeng Wortel

1) Pilih wortel yang segar kemudian kupas tipis.

2) Bentuk kelopak bunga seperti huruf "V" dengan cara mencukilnya

hingga huruf "V" tampak menonjol.

3) Untuk membuat kelopak selanjutnya bentuk kelopak di bawahnya, di antara

kelopak yang satu dengan yang lain.

16 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


4) Membuat kelopak semakin ke bawah semakin mengecil atau meruncing.

c. Bunga Lily Dari Ketimun

1) Potong timun pada bagian pangkal dan ujungnya kurang lebih sepanjang 8 cm.

2) Untuk membentuk kelopak masing-masing, potong menyerupai huruf "V"

pada tepinya.

17 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


3) Masing-masing kelopak sayat tipis-tipis jangan sampai putus.

4) Rendam dalam air es agar kelopak-kelopaknya lebih merekah.

d. Anak Itik Labu Kuning

1) Siapkan labu kuning sesuai ukuran.

18 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


2) Ambil kertas lalu buat pola anak itik dengan spidol. Tempelkan pola di atas

labu kuning dengan bantuan jarum pentul.

3) Untuk membuat matanya, gunakan kedelai hitam dan kakinya gunakan

tusuk gigi.

e. Bunga Kantil Dari Wortel

1) Ambil wortel kemudian kupas tipis dan bentuk runcing agak panjang.

19 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


2) Kerat-kerat wortel hingga terbentuk kira-kira enam kelopak. Tiap pertemuan

kelopak disayat kecil agar kelopak tampak lebih hidup.

3) Sayat pelan-pelan setiap kelopak. Hati-hati jangan sampai putus.

4) Rendam dalam air es hingga merekah kemudian tusuk bagian

pangkalnya dengan tusuk gigi. Bunga kantil wortel siap digunakan.

20 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


f. Ukiran Lobak

g. Ukiran Semangka

C. Rangkuman

Mengukir buah dan sayuran merupakan unsur seni yang tinggi dimana

konsep penyajian makanan sebenarnya adalah penggabungan dan penyelarasan

perbedaan melalui ekspos warna, bentuk dan tekstur bahan baik makanan yang

telah diolah maupun hiasannya.

Dalam mengukir buah dan sayuran perlu memperhatikan tempat kerja

yang efisien dan nyaman, hal ini akan memudahkan dalam bekerja.Penggunaan

pisau yang tajam merupakan syarat utama dan lampu yang terang sangat penting

dalam mengukir buah dan sayuran

21 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


Alat yang digunakan : 1) Pisau berujung lancip; 2) Pisau Lengkung; 3)

Pisau lurus berujung miring; 4) Talenan; 5) Handuk kecil; 6) Waskom; 7) Tusuk

sate/tusuk gigi; 8) Peeler/Pengupas kulit & 9) Kuas dan Pewarna makanan.

Teknik mengukir: 1) Teknik Iris Gergaji adalah cara memotong yang

berulang dengan gerakan panjang dan pendek bervariasi seperti mengiris sayap

bebek dan 2) Teknik Gerakan pensil adalah teknik yang menggunakan gerakan

seperti menulis dengan pensil.

Perlakuan Terhadap Buah dan Sayuran Sesudah Diukir

1. Sesudah diukir, buah dan sayuran sebaiknya direndam sebentar dalam air

dingin agar kelopak bunga terbentuk dapat lebih kuat dan warnanya lebih cerah

2. Hasil ukiran setiap bahan disimpan secara terpisah, hal ini agar warna dan rasa

buah dan sayuran tidak berubah

3. Simpan hasil ukiran dilemari pendingin.

4. Labu kuning jangan terlalu lama merendam setelah diukir karena akan

menyebabkan buah menjadi memar/bonyok

5. Jika hasil ukiran akan dibawa untuk jarak jauh, sebaiknya dibungkus plastik

dan dimasukkan dalam boks pendingin atau wadah tertutup yang semi kedap

udara.

D. Pertanyaan dan atau Soal:

1. Apa yang utama perlu diperhatikan dalam mengukir?

2. Sayuran yang tidak perlu direndam dalam air sebelum diukir?

3. Sayuran yang tidak perlu direndam dalam air sesudah diukir?

4. Sayuran yang kulitnya rentan terhadap goresan adalah?

22 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


E. Kasus

Dalam pembuatan ukiran buah untuk pesta, ukiran harus dibuat sehari sebelum

pesta dilaksanakan. Bagaimana penanganan ukiran tersebut agar tetap segar dan

tidak rusak?

F. Sumber Belajar (Kepuatakaan)

Akira Takahashi. 1980. Home Decoration. Singapore: Time Books International.

Kate Whitemen dan Maggie Mayhew. 1999. The Cook’s Guide to Fruits. London:
Hermes House

Nidda Hangwiwat. 1999. Vegetable and Fruits carving. Bangkok: Sangdad


Publishing.

Nova,Novi. 2006. Seni Ukir Buah dan Sayuran. Jakarta: Prima Media Pustaka.

Syaifullah. 1996. Petunjuk memlilih buah dan sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Winneke. 1986. Garnishes. Salamander Books.

23 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


BAB II

COKELAT PERALINE

Kompetensi Dasar:

Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mampu

mempraktekkan aneka olahan cokelat peraline.

A. Pendahuluan

Cokelat Peraline merupakan hasil olahan dari cokelat yang

mengkombinasikan cokelat masak dengan beragam isian. Pada umumnya isian

yang digunakan adalah kacang-kacangan, buah kering dan selai buah. Selain

itu cokelat peraline ada juga yang diolah seperti lolipop, yaitu cokelat yang

dicetak dengan bentuk tertentu dan diberikan tangkai untuk pengannya.

Sekarang peraline berkembang dengan beragam bentuk dan isian. Teknologi

pengemasan dan labellingpun turut meningkatkan kualitas sajian dan waktu

penyimpanan cokelat peraline.

B. Materi

1. Bahan dan Alat Pembuatan Cokelat Praline

a. Bahan

1) Bahan Utama

Bahan utama pembuatan peraline adalah cokelat masak (cooking

chocolate). Untuk peraline yang berkualitas baik, biasanya menggunakan cokelat

jenis couverture, sedangkan untuk peraline dengan kualitas menengah

menggunakan cokelat masak jenis compound.

24 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


Variasi rasapun dapat bervariasi, dari rasa yang umum seperti cokelat

hitam (dark cooking chocolate), cokelat susu (milk chocolate) dan cokelat putih

(white cooking chocolate), juga pilihan rasa khusus seperti rasa mint, strawberry

dan yang lainnya. Sekarang cokelat masak yang berwarnapun mudah didapatkan,

sehingga tidak susah payah lagi menggunakan pewarna.

1. Dark Chocolate 2. Milk Chocolate 3.White Chocolate

2) Bahan Pengisi (Filling)

Pada awalnya untuk mengisi cokelat digunakan kacang-kacangan, seprti:

hazelnut, almond, macadamia, mede dan kacang tanah. Kacang-kacangan ini ada

yang dicincang dan ada juga yang digunakan utuh. Sebelum digunakan, kacang-

kacangan dipanggang terlebih dahulu. Selain untuk rasa yang lebih lezat, juga

untuk memperpanjang masa simpan.

Selain kacang-kacangan, buah kering atau manisan buah juga banyak

digunakan, seperti ceri, kismis, kurma dan sebagainya. Manisan ini digunakan

utuh sebagai bahan pengisi atau dicelup langsung ke dalam cokelat yang

dilelehkan sehingga membentuk buah yang digunakan.

Beragam jenis selai juga menjadi pilihan menarik untuk bahan pengisi

cokelat peraline. Selai yang umum digunakan adalah selai stroberi, selai

25 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


blueberry, selai cokelat dan selai kacang. Bahkan di Indonesia, olahan selai buah

lokalpun menjadi alternatif isian cokelat peraline yang lezat.

Satu lagi isian cokelat peraline yang populer adalah chocolate ganache.

Chocolate ganache adalah krim cokelat yang terbuat dari krim kental dan cokelat

masak yang diolah dengan teknik tim (au bain marie). Adapun formula chocolate

ganache dapat dilihat di bawah ini.

Dark ganache

Dark/White Ganache
Bahan:
200 gram dark/white cooking chocolate
100 ml krim kental, panaskan
Cara membuat: White Ganache
Potong-potong dark/white cooking chocolate, simpan dalam mangkuk.
Tuangi krim kental panas, aduk rata hingga cokelat meleleh.
Ganache siap digunakan.

Gambar 1. Formula Ganache

3) Pewarna

Pewarna yang digunakan untuk cokelat hanya dalam jumlah kecil. Untuk

mengukurnya digunakan ujung tusuk gigi. Jenis pewarna yang baik untuk cokelat

adalah yang berbentuk pasta atau gel dengan bahan dasar minyak. Pewarna cair

kurang baik untuk digunakan, karena akan mempengaruhi konsistensi cokelat.

26 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


b. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam pengolahan cokelat peraline antara lain:

1) Pengetim Cokelat

Pengetim cokelat adalah alat yang didesain untuk melehkan cokelat

dengan teknik au bain marie. Alat ini terdiri dari kotak stainless steel untuk

memanaskan air yang terhubung dengan tombol pengatur suhu. Diatasnya

terdapat 4 wadah bertutup yang akan digunakan untuk melehkan cokelat yang

akan digunakan. Suhu yang digunakan untuk mengetim dengan alat ini maksimal

60ºC.

27 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


2) Cetakan Peraline

Dalam membuat cokelat peraline cetakan yang berkualitas baik terbuat

dari fiberglass. Cetakan fiberglass bentuknya kokoh dan peraline cepat membeku.

Tetapi untuk pemula, ada juga cetakan yang terbuat dari bahan plastik. Plastik

yang digunakan adalah plastik khusus yang dapat menghantar suhu dingin dengan

cepat. Cetakan ada yang digunakan untuk peraline dengan isian, ada juga yang

tersedia untuk cokelat candy, yang bisanya dilengkapi dengan batang plastik

untuk pegangan.

3) Pisau dan Palet

Pisau digunakan untuk memotong-motong cokelat sebelum di tim,

sedangakan palet digunakan untuk meratakan cokelat ketika membuat kulit dan

menutup sebelum dibekukan.

28 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


4) Waskom

Waskom digunakan untuk mengetim cokelat secara manual. Usahakan

waskom yang digunakan untuk mengetim cokelat ukurannya lebih besar

berbanding wadah berisi air panas. Hal ini untuk menghindari uap masuk ke

dalam cokelat. Jenis waskom yang dapat diguanakan adalah stainless steel, kaca

dan plastik.

5) Aneka Kuas

Kuas digunakan untuk membuat motif pada cetakan atau untuk meratakan

kulit cokelat pada cetakan supaya menghasilkan ketebalan yang sama.

29 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


6) Stick Candy

Digunakan untuk membuat cokelat candy sebagai tangkainya. Ukurannya

beragam ada yang panjang dan pendek, sesuai model cokelat candy yang dibuat.

7) Lemari Pendingin

Digunakan untuk membekukan cokelat yang sudah dicetak. Waktu yang

digunakan berbeda-beda sesuai dengan besarnya peraline yang dibuat.

2. Kriteria Peraline Yang Berkualitas Baik

a. Warnanya cerah dan mengkilat.

b. Tidak berembun di bagian kulitnya.

c. Aroma khas cokelat, tidak apek atau tengik.

d. Tekstur keras, tetapi cepat meleleh ketika digigit.

30 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


3. Teknik Pembuatan Cokelat Peraline

a. Dipping dan Coating

Ini merupakan teknik mencelup dan melapisi kue potongan kecil dengan

cokelat. Untuk yang bulat menggunakan alat yang ujungnya bulat dan untuk kue

persegi menggunakan alat yang seperti garpu. Tahapan dipping dan coating dapat

dilihat di bawah ini.

b. Chocolate Candy

Cokelat yang sudah dilelehkan, dituang ke atas cetakan permen cokelat,

letakkan gagang plastik, ratakan. Masukkan dalam preezer hingga beku dan

cetakan transparan. Keluarkan cokelat dari cetakan, masukkan plastik dan ikat.

Susun dalam wadah cokelat. Apabila cetakannya bermotif, beri warna sesuai

model, bekukan dahulu motifnya, terakhir tambahkan cokelat dengan warna

berbeda hingga penuh.

31 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


c. Cokelat Peraline Dengan Isian

Peraline jenis ini menggunakan isian yang beragam seperti diuraikan di

atas. Tahapan pembuatannya adalah

1). Pengetiman Cokelat

Tim cokelat yang akan digunakan hingga mencair dengan sempurna.

2) Pembuatan Kulit

Tuang cokelat dalam cetakan, diamkan sebentar hingga beku. Ratakan

dengan kuas atau balikkan cetakan hingga cetakan terlapisi oleh cokelat.

32 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


3) Pengisian

Isi dengan bahan pengisi hingga ¾ cetakan. Ratakan bagian atasnya.

4) Penutupan Cokelat

Setelah diisi dengan rata, tutup cokelat dengan cokelat leleh. Ratakan

dengan spatula bila kurang rata.

5) Pembekukan

Setelah cokelat dicetak dengan rata. Bekukan dalam lemari es (freezer).

Bila sudah beku dan cetakan transparan, keluarkan cokelat dari cetakan.

33 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


6) Pengeluaran dari cetakan

Setelah membeku keluarkan cokelat dari cetakan. Bila masih lengket

jangan dipaksakan. Pastikan cokelat yang terhasil kulitnya mengkilat, tidak

kusam.Bila proses pembekuan sudah sempurna, cokelat akan mudah dilepas dari

cetakan.

7) Pengemasan Cokelat

Cokelat peraline yang sudah dihasilkan dapat dikemas dalam wadah-

wadah. Sekarang kemasan cokelat peraline semakin beragam dan menarik, dari

yang satuan hingga kemasan untuk jumlah banyak.

34 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


d. Moulded Praline

Peraline jenis ini biasanya berukuran besar dan bagian dalamnya tidak

berisi. Jenis cokelat yang digunakan adalah couverture. Tahapan pembuatannya

dengan memberi motif pada cetakan yang akan digunakan, bekukan. Isi cokelat

yang diinginkan, ratakan. Diamkan sebentar, tuang cokelat dan bekukan.

Keluarkan cokelat dari cetakan.

35 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


4. Variasi Olahan Peraline

a. Moshi Praline

Bahan kulit :
100 gr cokelat masak putih, lelehkan
200 gr cokelat masak hitam, lelehkan

Isi :
250 gr Butter
100 gr Almond panggang,giling kasar
100 gr Kacang mede panggang,cincang
halus
100 gr White Chocolate,lelehkan
100 gr gula halus

Cara Membuat:
1. Isi : Campur semua bahan lalu kocok
dengan mixer hingga rata. Sisihkan
2. Tuang sedikit cokelat putih didasar
cetakkan, diamkan sebentar hingga
mengeras.
3. Masukkan sedikit bahan isi diatas
cokelat putih, lalu tuang cokelat hitam. Sumber: Yeni Ismayani,
Hentakkan agar cokelat rata. Variasi Peraline, Gramedia
4. Bersihkan permukaan cetakkan dengan Pustaka, 2009
spatula. Simpan dalam lemari es selama
15 menit atau sampai cokelat megeras.
5. Keluarkan cokelat dari cetakannya

36 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


b. Strawberry Praline

Bahan:
300 gr cokelat masak pink rasa strawberry

Isi :
250 ml Fresh Cream
425 gr Cokelat masak putih, lelehkan
75 gr Coklat masak pink rasa strawberry
1 sdt strawberry essence
75 ml kirsh liqueur

Cara Membuat:
1. Isi : Panaskan fresh cream sambil diaduk-
aduk, jaga jangan sampai hangus. Angkat
2. Masukan semua bahan, aduk rata lalu
biarkan dingin dan mengental. Masukkan
kedalam plastik segitiga, sisihkan
3. Lelehkan cokelat pink, lalu tuang cokelat
cair kedalam cetakkan praline, hentakkan
cetakkan agar cokelat rata.
4. Tumpahkan cokelat kedalam wadah
cokelat hingga lapisan tipis cokelat yang
tertinggal
5. Bersihkan permukaan cetakkan dengan
menggunkan spatula. Semprotkan bahan
isian kedalam cetakkan, diamkan selama
10 menit.
6. Tutup bagian atasnya dengan cokelat
kembali, ratakan cetakkan dengan
menggunakan spatula. Simpan dalam
lemari es selama 15 menit atau sampai
cokelat mengeras.
7. Keluarkan cokelat dari cetakkannya

37 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


c. Lemon Tea Peraline

Kulit:
200 gr cokelat masak kuning, lelehkan
200 gr cokelat masak putih, lelehkan

Isi:
50 gr Cokelat putih
25 gr Cokelat kuning/lemon
2 sdt lemon tea bubuk

Cara membuat :
1. Isi : Lelehkan cokelat putih dan kuning,
masukkan lemon tea, aduk rata.
Masukkan kedalam plastik segitiga,
sisihkan
2. Tuang sedikit cokelat putih didasar
cetakkan. Diamkan hingga mengeras,
semprotkan bahan isian kedalamya.
3. masukkan cokelat kuning dan putih
secara bergantian. Hentakkan cetakkan
agar cokelat merata.
4. Masukkan dalam lemari es selama 15
menit hingga mengeras.
5. Keluarkan cokelat dari cetakkannya

38 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


d. Raisin Peraline

Kulit:
100 gr Coklat hitam, lelehkan
250 gr Coklat hijau, lelehkan

Isi:
125 gr Butter
100 gr Cokelat masak putih, lelehkan
50 gr kismis, potong kecil
50 ml Rhum

Cara membuat :
1. Isi : Kocok butter hingga lembut,
masukkan cokelat, kismis dan rhum, aduk
rata. sisihkan
2. Tuang sedikit cokelat hitam didasar
cetakkan, diamkan sebentar hingga
mengeras.
3. Masukkan bahan isi diatas cokelat hitam,
lalu tuang cokelat hijau. Hentakkan agar
cokelat rata.
4. Bersihkan permukaan cetakkan dengan
spatula. Simpan dalam lemari es selama 15
menit atau sampai cokelat megeras.
5. Keluarkan cokelat dari cetakannya

39 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


e. Peanut Butter Peraline

Bahan
Kulit:
50 gr Cokelat masak putih
25 gr Cokelat susu
30 gr Selai Kacang

Isi:
75 gr Cokelat susu, potong-potong
75 gr selai kacang/peanut butter

Cara Membuat :
1. Isi : Lelehkan cokelat, masukkan selai
kacang, aduk rata. sisihkan
2. Kulit : Lelehkan cokelat putih dan
cokelat susu lalu tambahkan selai
kacang, aduk rata. Tuang cokelat cair
kedalam cetakkan praline, hentakkan
cetakkan agar cokelat rata.
3. Tumpahkan cokelat kedalam wadah
cokelat hingga lapisan tipis cokelat yang
tertinggal .
4. Bersihkan permukaan cetakkan dengan
menggunakan spatula. Isi cetakkan
dengan bahan isian, diamkan selama 10
menit.
5. Tutup bagian atasnya dengan cokelat
kembali, ratakan cetakkan dengan
menggunakan spatula. Simpan dalam
lemari es selama 15 menit atau sampai
cokelat mengeras.
6. Keluarkan cokelat dari cetakkannya

40 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


f. Caramel Peraline

Bahan Kulit :
250 gr Cokelat masak susu, lelehkan

Isi :
250 gr Gula pasir
125 ml Fresh cream
65 gr butter
65 gr glucose
1 sdt moka pasta

Cara Membuat:
1. Isi : Panaskan gula hingga menjadi caramel,
angkat lalu masukan fresh cream dan
butter,aduk perlahan.
2. Panaskan kembali sambil diaduk hingga
rata, masukan glucose dan moka pasta, aduk
rata. Angkat dan biarkan dingin. Masukkan
caramel kedalam plastik segitiga, sisihkan.
3. Kulit : Tuang cokelat cair kedalam cetakkan
praline, hentakkan cetakkan agar cokelat
rata.
4. Tumpahkan cokelat kedalam wadah cokelat
hingga lapisan tipis cokelat yang tertinggal
5. Bersihkan permukaan cetakkan dengan
menggunkan spatula. Isi cetakkan dengan
caramel, diamkan selama 5 menit.
6. Tutup bagian atasnya dengan cokelat
kembali, ratakan cetakkan dengan
menggunakan spatula. Simpan dalam lemari
es selama 15 menit atau sampai cokelat
mengeras.
7. Keluarkan cokelat dari cetakkannya

41 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


g. Almond Truffle

Bahan:
200 gr milk cokelat
80 gr fresh cream
20 gr butter
1 sdt rhum

Pelapis :
100 gr cokelat masak hitam
200 gr almond, panggang

Cara Membuat:
1. Potong kecil-kecil coklat, tempatkan
dalam mangkuk
2. Panaskan butter dan fresh cream, aduk
rata
3. Tuang campuran cream dan butter ke
dalam mangkuk coklat, tambahkan rhum,
aduk rata. Dinginkan sebentar
4. Kocok sampai setengah mengembang.
5. Buat bulatan sebesar klereng, celupkan
kedalam cokelat leleh lalu digulingkan
diatas kacang almond hingga rata.

42 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


h. Green Tea Peraline

Kulit:
250 gr coklat hijau pekat

Isi:
250 gr Fresh cream
10 gr Green tea powder
300 gr Coklat putih, potong-potong
50 gr Glukosa

Cara membuat :
1. Isi : Panaskan fresh cream dan bubuk green
tea, matikan api lalu masukkan cokelat
putih, aduk hingga cokelat larut.
2. masukkan glucosa, aduk rata. Diamkan
hingga mengental.
3. kulit : lelehkan cokelat hijau, lalu tuang
kedalam cetakkan praline, hentakkan
cetakkan agar cokelat rata.
4. Tumpahkan cokelat kedalam wadah cokelat
hingga lapisan tipis cokelat yang tertinggal
5. Bersihkan permukaan cetakkan dengan
menggunkan spatula. Isi cetakkan dengan
bahan isi, diamkan selama 5 menit.
6. Tutup bagian atasnya dengan cokelat
kembali, ratakan cetakkan dengen
menggunakan spatula. Simpan dalam
lemari es selama 15 menit atau sampai
cokelat mengeras. Keluarkan cokelat dari
cetakkannya

43 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


i. Ganache peraline

Bahan:
Kulit:
200 gr Coklat hitam, lelehkan
100 gr Coklat putih, lelehkan

Isi:
300 gr dark coklat,potong kecil-kecil
150 ml Susu cair
10 gr butter
1 gr vanilla

Cara Membuat:
1. Isi : Siapkan potongan cokelat dalam
mangkuk tahan panas, sisihkan.
Didihkan susu lalu tuang kedalam
mangkuk coklat, aduk rata. Masukan
butter dan vanilla, aduk rata dan
biarkan dingin. Sisihkan
2. Masukkan cokelat hitam dan cokelat
putih kedalam cetakkan praline, bentuk
motif marmer dengan kuas. Diamkan
sebentar hingga mengeras.
3. Semprotkan bahan isi kedalam cokelat,
diamkan selama 10 menit. Tutup
bagian atasnya dengan cokelat.
Hentakkan agar cokelat merata.
4. Simpan dalam lemari es selama 15
menit atau hingga cokelat mengeras.
Keluarkan cokelat dari cetakkannya

44 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


j. Chocolate Candy

Bahan :
100 gr cokelat putih, lelehkan
100 gr cokelat masak hitam, lelehkan
Stik permen secukupnya
Aneka bentuk cetakkan candy stick

Cara membuat :
1. Masukkan masing-masing cokelat leleh
kedalam plastik segitiga.
2. Semprotkan cokelat sesuai selera
mengikuti bentuk cetakkan hingga
setengah tinggi cetakkan
3. Diamkan sebentar hingga cokelat
mengeras. Tuang cokelat kembali
diatasnya sesuai dengan selera. Ketuk
cetakkan perlahan, lalu letakkan stik
dibagian tengahnya.
4. Masukkan kedalam lemari es selama 15
menit atau hingga membeku.
5. Keluarkan cokelat dari cetakkannnya.

C. Rangkuman/ Ringkasan

1. Cokelat Peraline merupakan hasil olahan dari cokelat yang

mengkombinasikan cokelat masak dengan beragam isian. Pada umumnya isian

yang digunakan adalah kacang-kacangan, buah kering dan selai buah.

2. Selain itu cokelat peraline ada juga yang diolah seperti lolipop, yaitu cokelat

yang dicetak dengan bentuk tertentu dan diberikan tangkai untuk pengannya.

3. Kriteria Peraline Yang Berkualitas Baik: Warnanya cerah dan mengkilat;

Tidak berembun di bagian kulitnya; Aroma khas cokelat, tidak apek atau

tengik dan Tekstur keras, tetapi cepat meleleh ketika digigit.

45 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


D. Pertanyaan/ Soal

1. Jelaskan kriteria cokelat peraline yang baik?

2. Jelaskan tahapan dalam pembuatan Moulded Peraline!

3. Bagaimanakan formulasi chocolate ganache? Jelaskan cara membuatnya!

E. Kasus

Dalam pembuatan cokelat peraline sering terjadi cokelat peraline berembun

dan kusam pada bagian kulitnya. Apa yang harus dilakukan untuk menghindari

hal tersebut? Jelaskan!

F. Daftar Pustaka

Cucu Cahyana dan Yeni Ismayani. 2004. Ornamen Kue dari Cokelat. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.

Crazy For Chocolate. 1999. Singapore: Periplus.

Ermey Trisniarty. 2004. Kreasi Unik Cokelat Modeling. Jakarta: Puspa Swara.

Mable Hoffmans. 1986. Chocolate Cookery. Switzerland: Bakers and


Confectioners Craft School Richemon.

. 1986. Swiss Confectionary. Switzerland: Bakers and


Confectioners Craft School Richemon.

Nazaruddin Ramli dan Suriah Abdul Rahman. 2005. Koko dan Coklat.
Kualalumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Stephen T. Beckett. 2004. The Science of Chocolate. Cambridge: The Royal


Society of Chemistry Published.

The Essential Guide To Cake Decorating. London: Murdoch Books. 2001.

46 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


BAB III

MOCK-UP PRODUK

Kompetensi Dasar:

Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mampu

mempraktekkan aneka mock up makanan untuk pemotretan dan display.

A. Pendahuluan

Mock-up produk adalah seni membuat tiruan produk yang mirip seperti

produk aslinya, yang dibuat dari bahan makanan yang tahan lama. Tiruan

makanan ini banyak digunakan untuk keperluan pemotretan maupun untuk

display makanan di resto atau pameran.

B. Pembahasan Materi Ajar

Mock Up produk dibuat untuk menggantikan produk makanan yang

mudah rusak baik karena tidak tahan suhu ruang atau rusak karena proses

pengolahan. Mock up produk digunakan dalam pemotretan makanan, display

makanan di resto dan disaat pameran. Bahan yang digunakan untuk membuat

mock up dapat menggunakan bahan makanan atau dapat menggunakan bahan

yang tidak dapat dimakan seperti sterofoam, lem kayu atau kombinasi antara

bahan makanan dan bahan yang tidak dapat dimakan.

Mock up produk ini sangat bermanfaat untuk mempermudah proses

pemotretan dan juga mempercantik display makanan di resto yang dapat disimpan

dalam jangka waktu yang lama. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat

mock up antara lain:

47 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


1. Pelajari produk yang akan dijadikan mock up, warnanya, bentuknya dan

karakteristik dari produk tersebut.

2. Pilih bahan untuk membuat mock up yang tepat dan sesuai dengan karakter

produk yang akan dibuat tiruannya.

3. Perhatikan kegunaan mock up yang akan dibuat.

4. Untuk kepentingan pemotretan hindari mock up yang terbuat dari bahan yang

mudah mencair dan tidak tahan suhu ruang.

5. Sajikan mock up dengan piranti yang sesuai.

Macam-macam Mock-up Produk (Tiruan Produk)

1. Mock Up Es Krim

Mock up es krim merupakan tiruan produk yang menyerupai bentuk

dan karakteristik es krim yang sesungguhnya. Mock up es krim dapat dibagi

menjadi 2, yaitu mock up es krim scoop, mock up es krim cone dan mock up es

krim stik.

a. Mock Up Es Krim Scoop

Pada awalnya untuk membuat mock up es krim scoop bahan yang

digunakan adalah mashed potatoes. Es krim tiruan dengan kentang ini mempunyai

kelemahan mudah kering dan tidak dapat menyerap warna dengan baik. Selain itu

juga karakteristik mock up es krim yang dihasilkan kurang menyerupai

karakteristik es krim yang asli.

Seiring perkembangan jaman, pembuatan mock up es krim sekarang ini

menggunakan bahan gula halus yang dicampur dengan mentega putih. Teknik

membuatnya dengan cara mencampur gula halus dengan mentega putih, dan

48 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


diulenin dengan tangan hingga menghasilkan adonan yang padat tetapi halus.

Jumlah gula halus yang digunakan lebih banyak dibandingkan dengan mentega

putihnya. Gula halus yang digunakan juga harus diayak terlebih dahulu untuk

menghindari adanya gumpalan gula yang tercampur.

Adonan dapat diberikan warna sesuai dengan varian rasa yang dibuat,

seperti vanilla dengan menambahkan sedikit warna kuning muda, rasa apel

dengan warna hijau atau es krim dengan varian isian seperti kue kering ataupun

buah-buahan kering dan kacang-kacangan. Untuk es krim rasa cokelat, harus

menggunakan pewarna yang lebih banyak sehingga mendapatkan warna cokelat

yang diinginkan.

Sedangkan untuk efek meleleh dapat digunakan kocokan whipped cream

yang diberikan pewarna seperti varian es krim yang dibuat. Efek leleh hanya

ditempelkan menggunakan plastik segitiga pada ujung dari setiap lapisan es krim,

atau meleleh pada bagian pinggir cup es krim yang digunakan.

Untuk membuat mock up es krim scoop bahan dan alat yang perlu

disiapkan adalah:

1) Bahan:

a) Mentega Putih 500 gr /orang

b) Gula Halus 1 kg / orang

c) Pewarna merah, cokelat, kuning dan hijau

d) Whipped cream bubuk

e) Corong Ice Cream (wafer)

f) Biscuit Oreo 3 buah/orang

49 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


2) Alat:

a) Waskom Stainless

b) Scop Ice Cream Berbagai Ukuran

c) Spuit Bintang yang besar

d) Plastik segitiga

e) Gelas Saji

f) Mangkuk Kertas

g) Aneka Topping

Di bawah ini contoh mock up es krim scoop dengan berbagai varian.

1) Rasa Vanila

2) Rasa Stroberi

50 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


3) Rasa Mangga

4) Rasa Oreo

b. Mock Up Es Krim Cup

Mock up es krim cup menggunakan bahan dan formula yang sama

dengan mock up es krim scoop, yang membedakan hanyalah teknik

pembuatannya. Untuk membuat mock up es skrim scoop, adonan es krim

dipadatkan terlebih dahulu, kemudian dipotong dengan pisau hingga mendapatkan

serat seperti se krim dalam cup, kemudian dicetak dengan cutter sesuai dengan

diameter cup es krim yang digunakan. Es krim yang sudah dicetak, dimasukkan

51 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


ke dalam cup es krim yang sudah diganjal dengan adonan yang lainnya atau

dengan sterofoam.

Apabila akan membuat es krim yang lebih dari 1 warna atau varian,

adonan dibuat secara terpisah, kemudian ditempelkan, baru kemudian dipotong

dan dicetak. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan pembagian warna yang

berimbang dalam cup. Di bawah ini contoh mock up es krim cup untuk produk

indo es krim magic untuk varian rasa vanilla, stroberi, dan vanilla cokelat.

c. Mock Up Es Krim Cone

Berbeda dengan mock up es krim scoop dan cup, mock up es krim cone

seperti produk dari Conello dari Walls, bahan yang digunakan bukan mentega

putih dan gula halus tetapi plastic icing. Plastic icing adalah bahan pelapis kue

yang berbahan dasar gula yang memiliki sifat elastis ketika dibuat. Pewarna yang

digunakan juga sama, hanya dalam proses membentuknya dikerjakan

menggunakan tangan. Sedangkan saus yang digunakan adalah bahan yang

sebenarnya seperti selai cokelat dan selai stroberi dengan topping taburan juga

bahan sebenarnya seperti chocolate chip dan kacang cincang. Di bawah ini contoh

mock up es krim cone untuk produk walls.

52 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


d. Mock Up Es Krim Stik

Mock up es krim stik dapat dibuat dengan 2 bahan yaitu:

1) Agar-Agar

Untuk pembuatan mock up es krim stik dari agar-agar pembuatannya sama

seperti membuat agar-agar, hanya mengurangi jumlah cairan yang digunakan

menjadi 1/3 bagian dari jumlah air yang biasa digunakan. Untuk memperkuat

warna es krim yang dibuat, perlu ditambahkan pewarna pada saat merebus

adonan.

Untuk memberikan kesan beku, agar-agar yang sudah beku disemprot

dengan bahan yang disebut freezing effect. Tetapi perlu keahlian ketika

menyemprotkan bahan ini pada agar-agar, harus memberikan kesan beku yang

alami. Bahan freezing effect ini banyak dijual di toko peralatan fotografi yang

besar.

Di bawah ini adalah contoh cetakan dan mock up es krim stik yang

berbahan dasar agar-agar:

53 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


2) Gula Donat

Untuk membuat mock up es krim stik yang berbahan dasar gula

donat harus menggunakan sterofoam yang sudah dibentuk seperti es krim aslinya.

Pengerjaannya juga perlu ketelitian yang tinggi, karena bahan yang digunakan

panas dan cepat membeku. Gula donat ini tersedia dalam bentuk padat.

Sebelum digunakan gula donat harus dilarutkan dengan cara ditim

(au bain marie) dan ditambah sedikit mentega putih yang dicairkan jika adonan

gula sudah mulai mengental. Larutan gula donat yang sudah cair dimasukkan

dalam gelas ukur, kemudian sterofoam yang sudah berbentuk es krim dicelupkan

dan diangkat dengan cepat. Pencelupan dilakukan sekali untuk hasil es krim yang

baik. Jika ada 2 warna dalam 1 es krim, celupkan satu persatu, dan pelapisan

warna kedua dilakukan setelah warna pertama kering terlebih dahulu.

Di bawah ini contoh mock up es krim stik untuk produk indo es krim

magic:

54 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


3. Mock Up Ayam Panggang

Dalam keperluan pemotretan untuk brosul ataupun keperluan pembuatan

iklan TV ayam panggang tidak dapat diolah seperti akan dimakan, tetapi

diperlukan teknik mengolahan tertentu sehingga ayam panggang yang disajikan

tidak keriput, menarik dan tentunya harus menggugah selera yang melihatnya.

Tidak hanya ayam, tetapi semua jenis unggas, baik itu kalkun ataupun bebek.

Dalam pembuatan mock up ayam panggang ini diperlukan bahan dan alat

sebagai berikut:

a. Bahan:

1) 1 ekor ayam

2) Detergen

3) Minyak goreng

4) Pewarna cokelat

5) Allumunium foil

6) Kecap

7) Rempah-rempah, italian seasoning, oregano, dll.

8) Garnish: daun selada, tomat, wortel, kentang dll.

b. Alat:

1) Jarum dan benang jahit

2) Kuas

3) Benang kasur

4) Nampan

55 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


5) Piring Saji

6) Kertas HVS A4 1 lembar, untuk kaus kaki ayam panggang.

c. Tahapan Pembuatan Mock Up Ayam Panggang

1) Memilih ayam yang mulus, kulitnya masih segar, dan tidak ada bercak

darah dan urat-urat yang terlihat di kulit ayam.

2) Cuci dengan detergen, dan bilas hingga tidak ada busa sabun.

3) Keringkan ayam dengan handuk, isi bagian perutnya dengan tisu sehingga

bahian dada menjadi berisi.

4) Jahit bagian kulit pada leher dan ditarik ke bagian punggung ayam, dan

juga bagian bawah perut ayam dijahit hingga rapi.

5) Angin-anginkan ayam selama 1 jam, hingga ayam mulai mulai kering.

6) Olesi dengan sedikit pewarna kuning, dan panggang sebentar di dalam

oven.

7) Keluarkan dari oven oles dengan sedikit kecap, untuk memberikan warna

panggangan yang lebih alami.

56 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


8) Untuk kesan gosong pada ujung sayap dan atas paha, dapat dibakar

menggunakan hand toaster.

9) Olesi terus dengan kecap hingga mendapatkan warna yang diinginkan atau

dapat juga ditaburi dengan rempah-rempah jika membuat mock up ayam

panggang berempah.

10) Garnish sesuai dengan keperluan pemotretan.

57 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


11) Sesaat akan di foto, oles dengan minyak untuk hasil lebih mengkilap.

4. Mock Up Nugget

Mock Up dibuat untuk menutupi kekurangan pada bahan makanan atau

makanan yang mudah rusak, atau memiliki penampilan yang kurang menarik

setelah diolah. Dengan pembuatan mock up, produk akan lebih menarik dan bisa

menggugah selera. Oleh karena itu mock up yang dibuat harus semirip mungkin

dengan aslinya.

Begitu pula untuk pembuatan mock up nugget. Nugget adalah produk yang

difrozen, sehingga bila digoreng mempunyai kekurangan cepat keriput. Untuk

membuat mock up nungget diperlukan bahan yang bila digoreng tidak cepat

keriput. Bahan dan alat diperlukan untuk membuat mock up nugget adalah

sebagai berikut:

58 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


a. Bahan:

1) Adonan mock up:


a) 500 gr tepung terigu
b) 750 ml air
c) 2 butir telur

2) Pelapis
a) 3 butir putih telur
b) 500 gr tepung panir orange
c) 500 gr minyak goreng

b. Alat Pengolahan:
1) Loyang Brownise 2 buah
2) Waskom 2 buah
3) Talenan
4) Kukusan Besar (klakat)
5) Pisau ukir
6) Tusuk Gigi
7) Tusuk sate 2 buah
8) Serbet
9) Tisu
10) Gunting kecil
11) Kuas kecil

c. Perlengkapan Penyajian:
1) Piring Saji/Keranjang
2) Daun Selada
3) Garnish: tomat ceri, wortel, timun jepang, daun selada keriting, dan
daun piterseli.

d. Langkah-langkah Pembuatan Mock Up Nugget

1) Semua bahan mock up dicampur jadi satu menjadi adonan seperti adonan

pisang goreng. Tuang adonan dalam loyang kue kering setebal ½ cm, dan

kukus hingga matang.

2) Cetak adonan sesuai dengan jenis nungget yang akan dibuat mock upnya.

59 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


3) Celupkan dalam putih telur dan gulingkan di atas tepung panir orange

sebanyak 2 kali.

4) Rapikan bentuk nugget dengan bantuan sumpit untuk bagian-bagian yang sulit

dibentuk dengan tangan.

5) Goreng hingga juning keemasan, angkat, dinginkan.

Di bawah ini contoh hasil mock up nugget untuk packaging fiesta chicken

nugget:

60 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


5. Mock Up Roti

Mock up roti banyak digunakan untuk kepentingan display di toko roti

maupun di pameran. Mock up roti ini dibuat dengan bahan yang sama dengan roti

jenis roti adonan keras (lean dough), hanya ada penambahan persen garam. Untuk

membuat adonan lebih keras dan tahan lama, ditambahkan juga

purnish/biang/babon yaitu 30% dari total tepung yang digunakan.

a. Formula Mock Up Roti

Fo
Bahan % Gram
High Flour 100
Yeast 1
Sugar 1
Milk Powder 0.5
Ice water 57 - 60
Salt 2

61 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


b. Macam-macam Bentuk Mock Up Roti

1) Ring

2) Vienna Bread dan Hard Roll

3) French Bread Art

62 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


6. Mock Up Kue

Seperti halnya mock up roti, mock up kue juga banyak dipakai sebagai

display di toko kue yang menjual cake untuk kesempatan khusus. Mock up kue

pada umumnya dibuat dari sterofoam yang diberikan pelapis dari pondan atau

plastic icing. Dalam membuat mock kue diperlukan keterampilan dan ketelitian

serta kreatifitas. Kue yang dibuat mock upnya adalah kue-kue kesempatan khusus,

seperti: cup cake, kue ulang tahun dan kue pengantin. Di bawah ini contoh

beberapa macam mock up kue.

a. Cup Cake

1) Macam-macam ornament untuk cup cake

2). Contoh Mock Up Cup Cake

63 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


b. Mock Up Cake Ulang Tahun

c. Mock Up Cake Pengantin

1) Butter Cream

2) Plastic Icing

64 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


C. Rangkuman

Mock up produk ini sangat bermanfaat untuk mempermudah proses

pemotretan dan juga mempercantik display makanan di resto yang dapat

disimpan dalam jangka waktu yang lama. Hal yang harus diperhatikan dalam

membuat mock up antara lain:

1. Pelajari produk yang akan dijadikan mock up, warnanya, bentuknya dan

karakteristik dari produk tersebut.

2. Pilih bahan untuk membuat mock up yang tepat dan sesuai dengan

karakter produk yang akan dibuat tiruannya.

3. Perhatikan kegunaan mock up yang akan dibuat.

4. Untuk kepentingan pemotretan hindari mock up yang terbuat dari bahan

yang mudah mencair dan tidak tahan suhu ruang.

5. Sajikan mock up dengan piranti yang sesuai.

D. Pertanyaan dan atau Soal:

1. Apakah definisi dari mock up, jelaskan!

2. Untuk membuat mock up es krim scoop, bahan apa saja yang diperlukan?

Jelaskan bagaimana cara membuatnya!

3. Jelaskan tahapan pembuatan mock up nungget!

4. Sebutkan 5 hal yang harus diperhatikan dalam membuat mock up!

5. Sebutkan 3 kegunaan mock up kue!

65 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


F. Sumber Belajar (Kepustakaan)

Cucu Cahyana dan Yeni Ismayani. Ornamen Kue dari Cokelat. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. 2004.

. Plastic Icing Ornamen Dekorasi Kue.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2003

Ermey Trisniarty. Kreasi Unik Cokelat Modeling. Jakarta: Puspa Swara.


2004.

Henny Wijaya. Corn Craft Kerajinan dari Maizena Clay. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. 2009.

Monica Harijati Hariboentoro. Clay Pajangan Lucu. Jakarta: Tiara Aksara.


2007.

The Essential Guide To Cake Decorating. London: Murdoch Books. 2001.

Toba Garrett. Professional Cake Decorating. New Jersey: John Willey and
Sons. Inc. 2007.

66 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


BAB IV

FOOD STYLING

Kompetensi Dasar:

Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa mampu mengolah dan menata
makanan untuk keperluan iklan media cetak dan televise.

A. Pendahuluan

Penyajian makanan untuk pemotretan adalah seni menyajikan makanan

untuk kepentingan pemotretan sehingga tampak menarik dan menggugah selera.

Food styling sekarang banyak sekali digunakan untuk keperluan pembuatan iklan

makanan baik di media cetak dan juga media televisi.

A. Pembahasan Materi Ajar

Food styling adalah seni menyajikan makanan untuk dalam pemotretan

makanan baik untuk media cetak maupun media televisi. Food styling juga dapat

diartikan Penataan makanan dan minuman agar terlihat fotogenik dan “bernyawa”

di depan kamera sehingga bisa menerbitkan selera siapapun yang melihatnya.

Dalam pengolahan makanan untuk kepentingan pemotretan diperlukan

beberapa teknik atau bahkan menggunakan bahan yang tidak lazim untuk bahan

makanan. Yang terpenting dalam menata makanan untuk pemotretan makanan

adalah tampilan dari makanan yang dibuat sesuai kepentingan iklan yang dibuat.

67 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


1. Syarat-syarat menjadi Food Stylist

Menjadi seorang food stylist harus tertarik dan memiliki passion pada

industri makanan. Selain itu ada beberapa kompetensi yang menjadi syarat-syarat

utama menjadi seorang food stylist yang professional. Syarat-syarat itu antara

lain:

a. Memiliki pengetahuan dalam ilmu bahan makanan

b. Memiliki pengetahuan dalam bidang pengolahan makanan

c. Mengetahui dan memahami berbagai jenis makanan

d. Tidak buta warna

e. Kreatif dan inovatif

f. Sabar

g. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik

h. Memiliki stamina yang kuat.

68 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


2. Bidang Yang Memerlukan Jasa Food Stylist

Profesi food stylist hingga saat ini merupakan pekerjaan yang menuntut

seni yang tinggi dan memberikan penghasilan yang cukup besar. Professional

yang bekerja dalam bidang inipun masih terbatas, sehingga masih memberikan

peluang yang sangat besar untuk bekerja di bidang food stylist. Adapaun lapangan

pekerjaan yang memerlukan jasa food stylist antara lain:

a. Media Cetak:

1) Tabloid

2) Majalah

3) Koran

4) Buku Masakan

5) Brosur

6) Poster

7) Billboard

b. Media Elektronik:

1) Iklan Televisi

2) Demo Masak Televisi

3) Video Pengolahan Makanan

3. Tahapan pekerjaan seorang food stylist:

Tahapan pekerjaan sebagai food stylist dimulai dari menerima tawaran

dari klien. Tawaran ini dilengkapi dengan lay out atau story board pekerjaan yang

akan dikerjakan. Lay out dan story board ini akan memberikan gambaran

pekerjaan yang akan dilakukan, dan menghitung keperluan bahan dan props yang

69 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


akan dipakai. Setelah mempelajari lay out atau story board, jika pekerjaan itu

diambil langkah berikutnya adalah negosiasi harga. Setelah disepakati, diadakan

pertemuan untuk menyamakan konsep dan ada beberapa perlu dilakukan food test

produk. Langkah terakhir adalah proses pemotretan atau syuting. Dimana dalam

kegiatan ini akan bekerjasama dengan sutradara atau fotografer. Untuk lebih

lengkapnya dapat dilihat pada alur tahapan pekerjaan food stylist di bawah ini.

Tahapan pekerjaan

Menerima Story
Tawaran dari Klien Board/Sketsa Foto Negosiasi Harga

Pemotretan Meeting 2 Meeting 1


/syuting -Food Test
-Workshop

70 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


a. Contoh Story Board untuk syuting iklan makanan

b. Contoh Sketsa Untuk pemotretan

71 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


4. Alat yang diperlukan untuk food stylist

a. Aneka alat pengolahan (kompor, wajan, dll)

b. Aneka alat penyajian (Sendok, garpu, dll)

c. Aneka napkin, table mate, table cloth, dan alas kertas.

d. Aneka pewarna

e. Aneka talenan

f. Alat kecil: Pingset, aneka kuas, jarum dan benang jahit, cutton bud, pisau

garnish, tisu, dll

5. Spesial Efek Dalam Pemotretan

Special effect adalah efek yang digunakan pada saat pemotretan/syuting

untuk menguatkan kesan pada produk yang difoto. Efek ini bisa berupa efek

dingin, efek panas, efek lembab, atau efek meleleh. Untuk membuat efek ini

dapat menggunakan bahan kimia, bahkan dari bahan yang tidak lazim untuk

makanan.

a. Efek Dingin

Efek dingin biasa digunakan dalam pemotretan minuman atau minuman

kemasan. Efek dingin ini dapat menggunakan spray yang berisi air dingin, lesitin,

gel rambut, dan drop effect.

72 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


Untuk memberi kesan dingin, gelas yang digunakan untuk minuman

dingin terlebih dahulu disemprot dengan bahan kimia yang memberikan kesan

dingin. Untuk efek dingin seperti embun, drops efek/lesitin/gel rambut ditempel

satu persatu menggunakan tusuk gigi.

b. Efek Panas

Efek panas digunakan untuk member kesan makanan yang difoto masih

panas, atau tersaji panas. Efek panas ini pada umumnya berupa asap yang keluar

dari makanan dan minuman yang disajikan. Efek asap yang dapat dihasilkan dari

asap rokok atau bahan kimia untuk efek asap yang terdiri dari bahan A dan B.

Bahan yang kedua ini dijual di toko bahan dan alat-alat pemotretan. Produk yang

banyak menggunakan efek panas ini antara lain produk kopi, teh dan pizza hut

serta roti.

73 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


c. Efek Meleleh

Efek meleleh seperti keju, dapat menggunakan lem kayu yang diberi

sedikit pewarna kuning. Penggunaan lem kayu ini untuk menggantikan keju asli

yang mudah mongering setelah meleleh.

6. Teknik Dasar Pemotretan


Dalam pemotretan ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk

mendukung produk yang difoto lebih menggugah selera. Selain itu juga akan

memberikan kesan segar dan menarik selera. Untuk menghasilkan kesan segar

pada makanan atau minuman yang akan difoto dapat menggunakan air atau bahan

kimia tertentu yang biasa digunakan untuk pemotretan seperti gliserin, jelly atau

frozen effect.

a) Minuman Dingin
1) Lemon Tea

No Tahapan Gambar
1. Tutup sedikit bagian ujung
gelas dengan tisu dan
rekatkan dengan lakban.

74 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


2. Semprot bagian gelas yang
akan difoto dengan bahan
kimia untuk memberi kesan
dingin, kemudian diamkan
hingga kering.

3. Semprotkan air untuk


memberikan kesan
berembun.

4. Susun es batu tiruan dalam


gelas.

5. Susun potongan lemon secara


alami di dalam gelas
menggunakan tusuk sate.

75 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


6. Letakkan gelas di atas meja
foto dengan memegang
bagian bawah dan atas gelas.
Jangan menyentuh bagian
gelas yang telah disemprot.

7. Buat air teh tidak terlalu


pekat dan tuang ke dalam
gelas hingga batas yang tidak
disemprot.

8. Tambahkan effect embun


yang lebih besar dengan
menggunakan gliserin.

76 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


9. Gunakan pipet untuk
menambah dan mengurangi
cairan dalam gelas.

10. Tambahkan ornament


pendukung sebagai
background.

11. Minuman siap untuk diambil


gambar.

77 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


2) Margarita
No Tahapan Gambar
1. Siapkan gelas saji, celupkan
bagian tepinya dalam putih
telur.

2. Gulingkan di atas gula pasir


untuk memberikan hiasan
ditepi gelas.

3. Susun gelas-gelas di meja saji.

4. Hancurkan es batu untuk


membuat es serut.

78 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


5. Susun sedikit-sedikit es serut di
dalam gelas saji menggunakan
sendok kecil.

6. Tambahkan dan kurangi cairan


dengan menggunakan pipet.

7. Siap untuk difoto.

8. Hasil foto margarita.

79 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


b) Hamburger
No Tahapan Gambar
1. Guntung bagian tepi potongan
roti hingga rapi menggunakan
gunting.

2. Gunakan besi panas untuk


mendapatkan kesan roti yang
sudah di grilled (panggang)

3. Susun selada di atas roti bagian


bawah, tusuk dengan tusuk
gigi supaya kuat.

4. Panggang daging burger


dengan toaster hingga
mendapatkan warna yang
diinginkan.

80 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


5. Susun di atas burger.

6. Lelehkan keju dengan


menggunakan uap.

7. Susun di atas daging keju dan


tomat, kuatkan dengan tusuk
gigi.

8. Tambahkan saus dan mayones


untuk memberikan kesan
“yummy”.

81 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


9. Produk siap difoto.

10. Hasil foto hamburger dengan


background soda.

c) Salad

1) Salad Sayuran
No Tahapan Gambar
1. Pilihlah sayuran segar dan
berkualitas baik.

2. Pilih sayuran yang akan difoto, dan


susun di atas nampan.

82 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


3. Tomat potong sesuai jenis salad dan
susun di atas nampan. Pilih potongan
yang paling sempurna.

4. Semua sayuran dioles minyak untuk


memberikan kesan segar dan tidak
cepat layu.

5. Susun di atas nampan dengan


dibatasi sterofoam.

6. Susun sayuran dalam mangkok.

7. Tambahkan untuk detail sayuran


menggunakan pingset.

83 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


8. Gunakan tusuk gigi untuk
memudahkan menyusun sayuran
dengan gradasi tinggi rendah.

9. Salad siap difoto.

10. Detail setiap bahan dalam salad


harus terlihat dengan baik.

2) Salad Buah
No Tahapan Gambar
1. Bentuk buah dengan alat coaktail
buah.

84 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


2. Kupas buah lain pastikan potongan
terlihat natural.

3. Rendam buah yang cepat browning


dalam air jeruk supaya tetap terlihat
segar.

4. Susun buah dalam mangkuk saji.


Perhatikan detail untuk setiap buah
yang difoto.

5. Siap untuk difoto.

85 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


3) Salad Kentang
No Tahapan Gambar
1. Campur semua bahan salad dan saus dalam
mangkuk

2. Susun dalam mangkuk saji, gunakan


tangan untuk menyusun salad untuk
memberi kesan natural.

3. Salad siap difoto dan diberikan ornament


pendukung untuk menghasilkan gambar
yang lebih baik.

4. Hasil Foto salad kentang

86 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


d) Pasta
No Tahapan Gambar
1. Rendam pasta yang sudah direbus
dalam air dingin, angkat dan segera
ditiskan.

2. Bentuk pasta dengan tangan atau garpu


untuk membentuk gulungan.

3. Susun di atas mangkuk saji. Pastikan


sambungan tidak ada di bagian atas,
supaya pasta terlihat panjang, dan tidak
terlihat terputus-putus.

4. Atau dapat juga mangkuk saji sudah


diletakkan di atas meja pemotretan.

87 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


5. Atur posisi sendok dengan dijepit supaya
tidak berubah saat difoto.

6. Susun pasta di dalam mangkuk dan di


dalam sendok.Susun pelengkapnya dengan
pingset.

7. Pasta siap akan difoto. Tambahkan


saus sebelum diambil gambarnya.

8. Hasil foto pasta dalam sendok


dengan background pasta dalam
mangkuk.

88 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


e) Sandwich
No Tahapan Gambar
1. Potong dan lipat ayam atau daging
asap, dan tusuk ujungnya dengan tusuk
gigi.

2. Buang bagian yang tidak


terpakai dengan gunting.

3. Potong roti sesuai keinginan atau


bentuk sandwich.

89 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


4. Susun di atas potongan roti, kuatkan
dengan tusuk gigi.

5. Susun bahan yang lain, bungkus dengan


tisu dan siap untuk difoto.

5. Hasil foto Sandwich.

6. Untuk sandwich yang ditumpuk


gunakan tususk gigi supaya tumpukkan
tidak berubah.

90 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


8.Sandwich siap difoto.

9.Foto sandwich tampak depan dengan


dilengkapi saus.

7. Kegiatan Pemotretan

a. Pemotretan Jas Jus

Untuk pemotretan jus atau buah-buahan, pemilihan buah-buahan yang

akan difoto menjadi hal yang sangat penting. Buah yang disiapkan dipilih dari

kesegarannya, bentuk, warna yang seragam, dan bersih. Bahkan beberapa buah

diperlukan yang baru dipetik dari pohon.

Agar dalam pemotretan tidak kekurangan buah yang dipakai, buah harus

disiapkan dalam jumlah banyak. Penghitungan yang cermat akan mempermudah

dan mempercepat proses pemotretan.

Berikut ini adalah tahapan pemotretan packaging produk jus:

91 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


1) Menyiapkan buah yang akan dipakai, dan disortir hingga mendapat buah-buah

yang terpilih dan terbaik kualitasnya. Dalam pemotretan biasa disebut hero.

2) Menyusun buah-buahan di meja pemotretan sesuai lay out yang sudah

disepakati.

b. Pemotretan Brosur/Leaflet Kemchick Lebaran

Dalam pemotretan ini persiapan yang dilakukan lebih banyak. Konsepnya

menyajikan makanan tradisional untuk pesta lebaran, sehingga tampilan gambar

yang diharapkan adalah klasik elegan. Tahapan dalam pemotretan brosur ini

adalah sebagai berikut:

92 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


1) Persiapan

Persiapan dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu persiapan alat, makanan dan

garnish.

a) Persiapan Alat

Dalam persiapan alat dimulai dengan mencari props yang akan digunakan

dan mendiskusikannya dengan klien. Props yang disetujui dicari dan disiapkan

pada saat pemotretan. Persiapan alat ini meliputi alat saji dan alat-alat pendukung

seperti alat masak tradisional, talenan, alas-alas dan kertas-kertas buat pemotretan.

Persiapan Alat

b) Persiapan Makanan

Semua makanan yang akan difoto dipilih dan dipisahkan sesuai

kelompoknya. Makanan yang mudah rusak atau tidak tahan panas dikeluarkan

sesaat akan difoto atau dibuat mockupnya.

93 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


c) Persiapan Garnish

Semua garnish yang akan digunakan dibersihkan dan dipilih. Sebagian

sudah dibentuk sesuai dengan jenis makanan, seperti: cabai merah, lobak, dll.

2) Penataan

Makanan yang sudah disiapkan ditata dalam alat saji yang sudah

ditentukan dan diberikan garnish yang sesuai. Untuk kuah dituang pada saat

komposisi, pencahayaan dan lay out dianggap sudah tepat.

Dalam penataan harus memperhatikan komposisi makanan dengan besaran

props/alat saji yang digunakan. Sebagai food stylist juga harus memperhatikan

sifat dari makanan yang akan difoto. Pilih dahulu makanan yang cepat rusak untuk

ditata lebih awal. Selain itu juga harus memperhatikan porsi yang disajikan,

sehingga terlihat proporsional. Berikut kegiatan dalam tahap penataan makanan.

94 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


Penataan

95 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


3) Pemotretan

Pe
Untuk masakan berku
cairan dituang pada saa
mau diambil gambar.

Se

96 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


7. Contoh-contoh Hasil Pemotretan

Contoh Penataan Masakan

97 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


Contoh Penataan Kue dan Sate

Contoh Penataan Minuman

98 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


Sa

Pu

99 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UNJ


C

100 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


C. Rangkuman

Food Styling adalah seni menyajikan makanan untuk dalam

pemotretan makanan baik untuk media cetak maupun media televisi. Dalam

pengolahan makanan untuk kepentingan pemotretan diperlukan beberapa

teknik atau bahkan menggunakan bahan yang tidak lazim untuk bahan

makanan.

Tahapan pekerjaan sebagai food stylist dimulai dari menerima

tawaran dari klien. Tawaran ini dilengkapi dengan lay out atau story board

pekerjaan yang akan dikerjakan. Lay out dan story board ini akan memberikan

gambaran pekerjaan yang akan dilakukan, dan menghitung keperluan bahan

dan props yang akan dipakai. Setelah mempelajari lay out atau story board,

jika pekerjaan itu diambil langkah berikutnya adalah negosiasi harga. Setelah

disepakati, diadakan pertemuan untuk menyamakan konsep dan ada beberapa

perlu dilakukan food test produk. Langkah terakhir adalah proses pemotretan

atau syuting. Dimana dalam kegiatan ini akan bekerjasama dengan sutradara

atau fotografer.

D. Pertanyaan dan atau Soal

1. Jelaskan dengan singkat, kenapa untuk menjadi seorang food stylist harus
memenuhi syarat-syarat di bawah ini!
a. Memiliki pengetahuan dalam ilmu bahan makanan
b. Memiliki pengetahuan dalam bidang pengolahan makanan
c. Mengetahui dan memahami berbagai jenis makanan
d. Tidak buta warna
e. Kreatif dan inovatif
f. Sabar
g. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
h. Memiliki stamina yang kuat

101 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


2. Sebutkan bahan-bahan yang digunakan sebagai mock up (tiruan) dalam
food styling, dan jelaskan fungsi bahan tersebut? Sebutkan min 5 bahan.

3. Perhatikan lay out di bawah ini:

Bila anda mendapat tawaran pemotretan dengan lay out di atas. Es buah
apa yang akan anda buat, kalau sirup yang akan dipromosikan terdiri dari
sirup jeruk, strawberry, cocopandan, leci, melon dan vanilla. Buat
formulanya untuk 2 gelas.

E. Kasus

Dalam pemotretan pizza atau produk yang menggunakan keju yang meleleh,

diperlukan bahan yang dapat digunakan untuk membuat efek meleleh terkesan

alami dan menggugah selera. Jelaskan bahan apa yang dapat digunakan untuk

membuat efek tersebut!

G. Sumber Belajar (Kepuatakaan)

John F. Carafoli. 1992. Food Photography and Styling. New York: Watson-
Guptill.

Linda Bellingham dan Jean Ann Bybee. 2008. Food Styling For
Photographers ”A Guide to Creating Your Own Appetizing
Art”. New York: Focal Press.

102 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


BAB V

DEMO MASAK

Kompetensi Dasar:

Setelah mengikuti materi ini mahasiswa dapat memahami dan mampu

mempraktekkan menjadi pendemo masak.

A. Pendahuluan

Pendemo masak saat ini banyak sekali diperlukan di industry makanan dan

periklanan. Selain lebih efektif, penyampaian pengetahuan atau promosi produk

bahan makanan akan lebih menarik bila disampaikan dengan demo masak.

Pendemo masak bahkan sekarang menjadi pekerjaan yang semakin diminati,

apalagi hamper semua media televisi memiliki acara memasak.

B. Pembahasan Materi Ajar

Demo masak merupakan suatu cara untuk memberi ilmu

memasak/menginformasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan memasak.

Informasi tersebut dapat berupa teknik memasak, penggunaan sebuah alat

memasak, aplikasi sebuah produk untuk memasak, ataupun resep resep yang

memang menarik untuk diinformasikan kepada masyarakat umum ataupun

peserta khusus.

103 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


1. Kompetensi Menjadi Pendemo Masak

a. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

b. Memiliki pengetahuan dalam ilmu bahan makanan

c. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pengolahan makanan

d. Mengetahui dan memahami karakteristik berbagai jenis makanan

e. Memiliki daya ingat yang baik.

f. Kreatif dan inovatif

g. Sabar

h. Memiliki stamina yang kuat

2. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Bagi Pendemo Masak

a. Sebelum Demo Masak

1) Adakan pertemuan dengan pihak penyelenggara/Event Organizer dan klien

yang akan bekerjasama.

2) Tanyakan dengan jelas; tema yang harus dibawakan saat demo, jumlah resep

yang harus didemokan, produk knowledge (pengetahuan produk) yang harus

disampaikan, siapa penonton serta karakteristiknya dan jumlahnya karena ini

akan mempengaruhi saat demo masak berlangsung.

3) Pastikan tempat untuk kita demo masak (lokasi/stage), jam berapa kita harus

naik panggung/stage (cek run down acara).

4) Kemukakan kebutuhan kita pada pihak penyelenggara dan diskusikan dengan

baik,agar bisa saling memberi solusi jika ada masalah di lapangan.

5) Pastikan dan catat nombor Contac Person untuk Person In Charge saat

dilokasi nanti.

104 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


6) Setujui/sepakati harga dan buat perjanjian tertulis untuk tertib administrasi

(apakah kita harus mengirim penawaran (Quotation) dahulu atau langsung

membuat tagihan (Invoice) setelah acara).

7) Survei lokasi dan cari tahu berapa lama/waktu yang dibutuhkan untuk jarak

tempuh ke lokasi,jangan sampai kita telat. Usahakan 2 jam sebelum acara kita

sudah berada dilokasi, hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi hal hal diluar

dugaan.

8) Test resep yang akan di demokan sehingga resep dikuasai dengan baik dan

tahu trik dan tips dalam mengolah makanan yang akan didemokan (hal ini

sangat penting).

105 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


b. Sesaat Akan Demo Masak

1) Cek semua kebutuhan mulai dari bahan, alat hingga instalasi listrik telah

terpasang dan tertata dengan baik.

2) Pastikan semua alat yang telah dibawa dalam kondisi baik, dan cek ulang

kembali apakah kompor menyala, mixer/blender tidak macet, kabel tidak

menghalangi jalan untuk kita bergerak hingga pastikan alat alat kecil

seperti,gunting, pisau,sendok,dll. telah berada di atas meja demo masak.

106 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


3) Cek semua persiapan di belakang panggung dan pastikan telah beres semua

dan tidak ada masalah.

4) Cek sound untuk microphone / wireless/ earphone /clipon dan pastikan suara

kita enak terdengar dan bagus (wajib cek sebelum acara dimulai).

5) Pastikan kostum demo masak sudah bagus dan nyaman saat digunakan, jangan

sampai ada yang lepas, longgar ataupun copot, karena hal sangat bahaya dan

akan fatal akibatnya.

107 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


6) Berdoa memohon pada ALLAH SWT agar acara berjalan dengan baik dan

selalu koordinasi dengan panitia di lapangan, serta perhatikan kode dari

panitia.

c. Saat Demo Masak

1) Sapa dan salam pembuka kepada penonton, usahakan suara terdengar lantang

dan tidak gugup.

2) Kuasai penonton dengan memancing beberapa pertanyaan sebelum mulai

demo masak (Contoh: menu favorite mereka apa? Mau dimasakin apa? Suka

tidak dengan menu…….?).

108 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


3) Banyak tersenyum agar penonton merasa dihargai dan merasa dekat dengan

kita.

4) Bawakan demo masak dengan penuh percaya diri, jangan terlalu cepat namun

jangan terlalu lama agar tidak bosan.

5) Sesekali melibatkan penonton agar mereka senang, atau melakukan Tanya

jawab dengan penonton saat memasak, agar mereka tidak jenuh.

109 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


6) Jangan ragu mencicipi hasil masakan kita, untuk meyakinkan bahwa itu lezat

dan memang layak untuk dimakan.

7) Perlihatkan langsung hasil masakan kita kepada penonton dan tanyakan

apakah mereka mau mencicipi dan mencoba membuatnya nanti di rumah.

8) Perhatikan MC jika memang ada MC agar kita tahu waktunya,apakah masih

panjang atau sudah habis waktunya.

110 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


Berikut ini beberapa contoh kegiatan saat demo masak

Proses Demo Pembuatan Pizza

Strawberry Pie

Cah Sayuran

111 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


d. Setelah Demo Masak

1) Beri kesempatan bertanya untuk penonton seputar resep yang didemokan tadi.

2) Ada sesi doorprize atau quiz dengan imbalan hadiah buat penonton.

3) Beri beberapa tips dan Rangkuman akhir dari demo masak tadi,agar penonton

lebih jelas.

4) Beri salam penutup dan ucapkan trimakasih kepada penonton.

5) Katakan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan saat demo masak tadi.

6) Pamit dan turun dari panggung/meninggalkan arena demo masak.

7) Temui para klien dan event organizer, ucapkan terima kasih dan minta

penilaiannya tentang penampilan anda tadi.

C. Rangkuman

Demo masak merupakan suatu cara untuk memberi ilmu

memasak/menginformasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan memasak .

Informasi tersebut dapat berupa teknik memasak, penggunaan sebuah alat

memasak, aplikasi sebuah produk untuk memasak, ataupun resep resep yang

112 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


memang menarik untuk diinformasikan kepada masyarakat umum ataupun

peserta khusus.

Kompetensi sebagai pendemo masak:

1. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

2. Memiliki pengetahuan dalam ilmu bahan makanan

3. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pengolahan makanan

4. Mengetahui dan memahami karakteristik berbagai jenis makanan

5. Memiliki daya ingat yang baik.

6. Kreatif dan inovatif

7. Sabar

8. Memiliki stamina yang kuat

D. Pertanyaan dan atau Soal:

1. Apakah definisi dari pendemo masak?

2. Sebutkan kriteria untuk menjadi pendemo masak, minimal 5!

3. Apabila anda akan demo masak, apa yang perlu dilakukan sebelum demo

masak agar dapat berjalan lancar?

4. Menurut pendapat anda, setelah demo masak, apa yang perlu dilakukan

seorang pendemo masak?

5. Apakah persamaan dan perbedaan demo masak di televisi dengan demo

masak off air seperti di mall ?

113 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


E. Kasus

Pada saat demo masak kadangkala terikat dengan produk sponsor.

Seringkali produk knowledge yang harus dihafal baru didapat beberapa jam

sebelum demo. Menurut pendapat anda apa yang perlu dilakukan agar kita dapat

menyampaikan produk knowledge tersebut dengan baik pada saat demo masak?

F. Sumber Belajar (Kepustakaan)

Crazy For Chocolate. Singapore: Periplus. 1999

Cucu Cahyana dan Yeni Ismayani. Ornamen Kue dari Cokelat. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. 2004.

. Plastic Icing Ornamen Dekorasi Kue.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2003

Ermey Trisniarty. Kreasi Unik Cokelat Modeling. Jakarta: Puspa Swara.


2004.

Henny Wijaya. Corn Craft Kerajinan dari Maizena Clay. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. 2009.

Monica Harijati Hariboentoro. Clay Pajangan Lucu. Jakarta: Tiara Aksara.


2007.

Syaifullah. 1996. Petunjuk memlilih buah dan sayur. Jakarta: Penebar


Swadaya.

The Essential Guide To Cake Decorating. London: Murdoch Books. 2001.

Toba Garrett. Professional Cake Decorating. New Jersey: John Willey and
Sons. Inc. 2007.

114 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


BAB VI
PENATAAN UNTUK KESEMPATAN KHUSUS

Kompetensi Dasar:
Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan
mempraktekkan penataan makanan untuk kesempatan khusus.

A. Pendahuluan

Perkembangan teknologi dan gaya hidup, telah mendorong perubahanan

dalam penyelenggaraan acara untuk berbagai kegiatan, dari mulai seminar hingga

resepsi pernikahan. Perubahan ini juga mempengaruhi cara penyajian makanan

termasuk bagaimana menata makanan supaya terlihat lebih menarik dan

memenuhi selera tamu. Dalam bab ini akan dibahas tentang penataan makanan

untuk kesempatan khsusus.

B. Pembahasan Materi Ajar


Pengertian kesempatan khusus adalah kegiatan yang berhubungan dengan
acara keagamaan, adat istiadat, daur hidup dan acara khusus di kantor atau
perusahaan. Penataan makanan untuk setiap kesempatan pada umumnya sama,
yaitu prasmanan atau buffet dan ala carte.
Prasmanan atau buffet (dibaca "buffé") adalah cara penyajian makanan
dalam pesta maupun restoran dengan meletakkan makanan pada meja panjang dan
para tamu mengambil sendiri menu yang diinginkan. Prasmanan sangat populer di
Indonesia karena praktis dan mengurangi jumlah pelayan yang diperlukan dalam
suatu resepsi.

115 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


Modifikasi prasmanan pada masa kini adalah dengan menyajikan
makanan pada meja terpisah untuk setiap menu. Meja ini dapat pula didekorasi
sehingga berbentuk mini buffee ataupun berupa stall ( gubug kecil).

116 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


1. Macam- Macam Prasmanan
a. Mini Buffet
Biasanya terdiri dari satu masakan lengkap. Jadi terdiri dari beberapa
masakan. Seperti paket nasi soto dan paket nasi liwet. Berikut contoh paket mini
buffet:

1) Paket Soto Ayam

⦿ Nasi putih

⦿ Soto Ayam
⦿ Telor Rebus
⦿ Kentang Rebus
⦿ Sambal + lalap
⦿ Emping
⦿ Jeruk Nipis

2) Nasi Liwet
⦿ Nasi gurih
⦿ Ayam opor suir
⦿ Sambal goreng ati ampela
⦿ Sate pindang telor puyuh
⦿ Cah labu siam udang
⦿ Kering kentang
⦿ penyajian nasi liwet
⦿ Kerupuk kulit Sambal + lalap

117 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


3) Bebek peking

⦿ Nasi hainam
⦿ Bebek pecking
⦿ Cah pakcoy bawang
putih
⦿ penyajian bebek
pecking
⦿ Sambal

118 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


b. Macam – macam Gubugan
⦿ Sate ayam lontong
⦿ Pempek
⦿ Chupa soup
⦿ Sate padang ketupat
⦿ Shabu – shabu
⦿ Siomay
⦿ Soto ayam
⦿ Dimsum
⦿ Aneka pasta
⦿ Warung kopi
⦿ Kambing guling lontong

c. Macam Menu Prasmanan Oriental


⦿ Nasi putih
⦿ Soup kimlo
⦿ Ayam fillet paprika
⦿ Sapi lada hitam
⦿ Kakap 3 rasa
⦿ Cah brokili tofu
⦿ Macaroni scuttle
⦿ Kerupuk

d. Macam – macam menu prasmanan Indonesia


⦿ Nasi putih
⦿ Soup tekwan
⦿ Ayam panggang madu
⦿ Dendeng balado pastel tutup
⦿ Udang goreng mayonnaisse
⦿ Pastel tutup
⦿ Slada pengantin
⦿ Kerupuk

119 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


e. Coffee break
Adalah jamuan yang menyajikan kopi, tea, dengan creamer dan gula
serta kue- kue yang disajikan sebagai jamuan yang tidak mengenyangkan dan
untuk acara – acara yang singkat waktunya, dan di antara jeda istirahat pada
suatu acara.
1) Acara yang biasanya menggunakan Coffee break
a) Acara Seminar
Acara seminar biasanya di adakan di Perkantoran yang membahas tentang
misalnya : Peraturan Pemerintah terbaru, Tentang Peningkatan Mutu SDM,
atau pun pengetahuan- pengetahuan untuk keperluan peningkatan
Produktifitas Kerja yang sifatnya Pesertanya lebnih dari 30 orang, bahkan
bisa sampai dengan 500 Perserta.

b) Rapat
Rapat rapat biasanya di lakukan diperkantoran atau di tempat- tempat ruang
pertemuan umum yang sifatnya di hadiri tidak terlalu banyak perserta, untuk
mengsinergikan suatu keputusan tentang kebijakan yang dilakukan di
perusahaan atau organisasi lebih banyak ke urusan pelaksanaan suatu acara,
perencanaan tender, secara interens.

120 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


c) Launching Produk
Lounching produk biasanya dilakukan di tempat yang lebih luas di
auditorium hotel, ataupun auditorium- aouditorium Fungtion, dengan
kapasitas yang besar, antara 200 sampai dengan 1000 orang. Lounching
produk dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai produk- produk, seperti :
elektronik, otomotif, property, dll. Untuk lonching produk secara pribadi
biasanya lounching buku, buku pengetahuan ataupun auto biografi.

d) Acara Arisan
Acara arisan diselenggarakan oleh ibu- ibu darmawnita ataupun organisasi -
organisasi.

2) Macam Coffee Break :


a) Coffee break untuk Welcome drink di pagi hari antara jam 07.00 s/d
09.00.
Biasanya disajikan selain kopi, tea, creamer juga juice buah segar, Kue –
kue yang sesuai dengan break fast seperti, sandwich, croissant, arem-arem,
macaroni dan lain sebagainya, yang lebih dipilih menu – menu asin, gurih.

b) Coffee break biasa yang disajikan antara jeda istirahat jam 09.30 – 10.00
Coffee break Pagi Bisa disajikan yang standar.
1) Contoh menu Coffee break A
- Kopi, tea, creamer
- 2 kue asin seperti risols Mayonnaisse , semar mendem dsb.
- 1 kue manis seperti pie buah atau sus éclair dsb.
- Kacang-kacangan / kletikan

2) Contoh menu Coffee break B


- Kopi, tea, creamer
- Aneka bubur manis
- Pastel gr
- Kletikan

121 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


3) Contoh menu Coffee break C
- Kopi, tea, creamer
- Cenil lupis
- Kroket daging
- Kletikan

c) Coffee break yang disajikan jeda istirahat pada sore hari antara jam 15.00
– 15.30.
Macamnya hampir sama dengan pagi hanya dipilihkan menu yang membuat
tidak ngantuk / segar.
1) Contoh menu A
- Kopi, tea, creamer
- Lumpia semarang
- Pisang bakar tabur keju
- Asinan sayur
- Kletikan

2) Contoh menu B
- Kopi, tea, creamer
- Pastel goreng saus kacang
- Sus buah
- Tape bakar saus unti
- Kletikan

d) Coctail Party
Pada jamuan Coctail party biasanya diadakan pada sore hari yang
jamuannya lebih lengkap dan sedikit mengenyangkan, dan disertai minuman
ringan atau Punch. Adapun untuk jamuan cocktail party disajikan :
1) Minuman dingin seperti punch ( campuran fruit juice dengan minuman soft
drink atau minuman anggur yang sudah dimix dengan sari buah segar).
2) Kue – kue yang disajikan adalah kue –kue kecil seperti Tartlet manis atau
asin, dimsum atau lumpia udang goreng, kripik , biscuit dan lain sebagainya.

122 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


3) Aneka minuman untuk acara jamuan coffee break
a) Aneka juice:
- Juice jambu
- Juice jaruk
- Juice sirsak
- Juice mangga
- Juice melon
- Juice strawbery

b) Minuman Lain:
- Sekoteng
- Wedang jahe
- Wedang ronde
- Punch

123 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


2. Alat yang diperlukan :
a) Alat Perlengkapan
- Meja kotak ukuran 80 cm x 120cm
- Meja bulat ukuran diameter 120 Cm
- Skirting secukupnya
- Taplak putih disesuaikan dengan meja yang dipasang
- Ukuran disesuaikan dengan kebutuhan

b) Alat Hidang :

- Coffee Maker

- Tempat gula

124 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


- Tempat creamer

- Cangkir dan tatakan

- Sendok teh

125 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


- Piring snack

- Piring penyajian untuk kacang/snack

126 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


3. Macam – macam Penataan untuk acara Coffee break
a. Penataan Meja Untuk Coffee Break
1) Bentuk – bentuk layout disesuaikan dengan ruangan.
a) Dibuat lurus bisa diletakan dipinggir ruangan atau agak ketengah sehingga
dapat digunakan dua jalur.

b) Bentuk ini dibuat disudut ruangan.

127 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


c) Warna taplak atau skirting hendaknya disesuaikan dengan nuansa ruangan
sehingga dapat menyatu dan serasi.

d) Begitu pula dengan warna bunga di sesuaikan dengan warna taplak dan
skirtingnya.

b. Penataan kue:
Untuk kue tradisional menggunakan peralatan tradisional di hiasi dengan
alas daun yang sudah di bentuk sedemikian rupa sehingga menjadi cantik. Adapun
yang di pergunakan sebagai alasnya atau perantinya, seperti: tampah dari bambu,
piring kayu dari lombok, rotan ataupun peralatan lainnya yang etnik.

128 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


1) Penataan kue tradisional bisa juga di tempatkan pada piring modern yang lain.

129 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


D. Rangkuman

1. Prasmanan atau buffet (dibaca "buffé") adalah cara penyajian makanan dalam
pesta maupun restoran dengan meletakkan makanan pada meja panjang dan
para tamu mengambil sendiri menu yang diinginkan.
2. Coffee break adalah jamuan yang menyajikan kopi, tea, dengan creamer dan
gula serta kue- kue yang disajikan sebagai jamuan yang tidak mengenyangkan
dan untuk acara – acara yang singkat waktunya, dan di antara jeda istirahat
pada suatu acara.
3. Acara yang biasanya menggunakan Coffee break
a) Acara Seminar
b) Rapat
c) Launching Produk
d) Acara Arisan
4. Macam Coffee Break :
a) Coffee break untuk Welcome drink di pagi hari antara jam 07.00 s/d 09.00.
b) Coffee break biasa yang disajikan antara jeda istirahat jam 09.30 – 10.00.
c) Coffee break yang disajikan jeda istirahat pada sore hari antara jam 15.00 –
15.30.
d) Coctail Party
5. Macam – macam Penataan untuk acara Coffee break
a) Penataan Meja Untuk Coffee Break
1) Bentuk – bentuk layout disesuaikan dengan ruangan.
2) Dibuat lurus bisa diletakan dipinggir ruangan atau agak ketengah sehingga
dapat digunakan dua jalur.
3) Bentuk ini dibuat disudut ruangan.
4) Warna taplak atau skirting hendaknya disesuaikan dengan nuansa ruangan
sehingga dapat menyatu dan serasi.
5) Begitu pula dengan warna bunga di sesuaikan dengan warna taplak dan
skirtingnya.

130 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


b) Penataan kue:
1) Untuk kue tradisional menggunakan peralatan tradisional di hiasi dengan
alas daun yang sudah di bentuk sedemikian rupa sehingga menjadi cantik.
2) Penataan kue tradisional bisa juga di tempatkan pada piring modern yang
lain.
E. Pertanyaan dan atau Soal:

1. Coffee break untuk pagi hari sekitar

jam: a. 6.00 – 7.00

b. 7.00 – 8.00

c. 7.00 – 9.00

d. 7.00 – 10.00

2. Coffee break jeda istirahatl:.

a. 09.00m- 10.00

b. 09.30 – 10.00

c. 10.00- 10.30

d. 10.00 – 11.00

3. Coffee break sore

a. 15.00 – 16.00

b. 15.00 – 15.30

c. 16.00 – 16.30

d. 16.00 – 17.00

4. Alas untuk penataan kue tradisional adalah:

a. Plastik

b. Kertas

c. Daun

d. Alumunium foil

131 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


5. Cocktail party biasa diselenggarakan pada

a. Pagi hari

b. Siang hari

c. Sore hari

d. Malam hari

E. Essay

Buatlah perencanaan untuk coffee break dalam sebuah seminar dengan peserta

sebanyak 300 orang!

F. Kasus

Untuk menentukan hidangan pada penataan coffee break , harus dilihat

akan diselenggarakan pagi, siang atau malam hari. Jika akan menyajikan penataan

coffee break pada malam hari dengan jumlah tamu 1000 orang, bagaimana

penataan meja dan penyajiannya yang akan anda lakukan?

G. Sumber Belajar (Kepustakaan)

Mahasiswa D3 Tata Boga UNJ 2005. 2008. Kue Indonesia Dalam Tampilan
Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

. 2003. The Best of Indonesian Dessert. Singapore: Times Media


Private Limited.

Yeni Ismayani. 2008. Jajan Pasar Mini dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

132 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


BAB VII
FOOD STYLIST PENYAJIAN MAKANAN NUSANTARA
UNTUK PENYAJIAN SECARA INTERNASIONAL

Kompetensi Dasar:
Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan
mempraktekkan food stylist penataan makanan nusantara secara Internasional.

A. Pendahuluan

Potensi pengembangan masakan Nusantara sehingga dikenal secara

internasional cukup besar. Hal ini dikarenakan masakan Indonesia atau Nusantara

sangat beragam macamnya. Namun, untuk mengembangkan makanan Nusantara

agar dapat disajikan secara internasional diperlukan beberapa persyaratan yang

harus dipenuhi sehingga dapat diterima secara internasional.

Bab ini akan memulai pembahasan tentang syarat menyusun menu secara

internasional (menu kontinental) sebagai dasar untuk menyusun menu Nusantara

secara internasional; dilanjutkan dengan memilih hidangan Nusantara yang sesuai

untuk disajikan secara internasional; memperbaiki cara penyajian (presenting)

hidangan Nusantara agar lebih menarik tanpa menghilangkan unsur tradisional

dan juga bagaimana menata makanan nusantara untuk penyajian secara

Internasional.

133 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


B. Pembahasan Materi Ajar

1. Food Stylist Untuk Penyajian Makanan Secara Internasional

Food Styling adalah seni mengolah dan menyajikan makanan agar terlihat

menarik dan menggugah selera. Food stylist dibagi menjadi 2 yaitu untuk

penyajian makanan di resto atau hotel dan (2) Penyajian makanan pada jamuan

makan, baik secara ala carte atau buffet, dan food stylist untuk hidangan yang

tidak dapat dimakan seperti (1) Foto makanan pada tabloid dan majalah dan (2)

Iklan media cetak dan media elektronik.

a. Food Stylist Untuk Dimakan

1) Penyajian pada makanan nusantara sehari-hari.

a) Makanan yang disajikan sudah matang

b) Alat saji yang digunakan tidak terikat aturan khusus .

c) Tidak menggunakan garnish yang khusus

2) Penyajian makanan nusantara untuk kesempatan khusus

a) Makanan yang disajikan sudah matang. Beberapa diolah dengan teknik

khusus.

b) Alat saji yang digunakan disesuaikan dengan tema.

c) Menggunakan garnish yang dibuat secara khusus.

134 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


3) Penyajian makanan nusantara secara Internasional.

a) Potensi pengembangan masakan Nusantara sehingga dikenal secara

internasional cukup besar.

b) Masakan Indonesia/Nusantara sangat beragam macamnya.

c) Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sehingga dapat diterima secara

internasional.

135 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


b. Food Stylist Tidak Dapat Dimakan

1) Foto makanan pada tabloid dan majalah.

2) Iklan media cetak dan media elektronik.

2. Menyusun Menu Secara Internasional

Potensi pengembangan masakan Nusantara sehingga dikenal secara

internasional cukup besar. Masakan Indonesia/Nusantara sangat beragam

macamnya. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sehingga dapat

diterima secara internasional.

Yang dimaksud internasional dalam pembahasan ini adalah menyusun

menu secara kontinental, berbeda dengan menyusun menu untuk hidangan

Nusantara, pada hidangan kontinental mengenal adanya giliran hidangan. Giliran

hidangan merupakan tahapan dalam menyajikan hidangan, urutannya dimulai

dari:

a. Hidangan Pembuka ( Appetizer)

Fungsi tahapan ini adalah untuk membangkitkan selera makan, oleh karena

itu porsinya hanya sedikit.Misalnya untuk hidangan sup cukup diberikan

maksimum sebanyak 150 ml, untuk salad sebanyak 75 gr, dan hidangan-hidangan

dingin lainnya sekitar 50 gr.

136 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


Hidangan yang disajikan antara lain:

1) Aneka sup ( sup jernih/consommé, sup yang dikentalkan/ cream soup),

contoh: chicken soup, consomme royale, chicken cream soup. Hidangan ini

dalam penyajiannya didampingi oleh roti (soft roll, crouton, hard roll).

2) Aneka hidangan dingin, yang disebut juga hors d’oevre froid , contoh:

assorted cold cuts (slices cold chicken, slices cold roast beef, cold lobster),

assorted cheese.

137 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


3) Aneka salad, contoh shrimp cocktail, fruit salad, chicken salad.

b. Hidangan Penyela (Entrée)

Fungsi utamanya adalah untuk mengisi kekosongan waktu sambil

menunggu hidangan utama diolah. Persyaratan hidangan penyela adalah disajikan

panas dan porsinya kecil. Saat ini hidangan penyela sudah sering ditiadakan tetapi

dimasukkan dalam kelompok hidangan pembuka panas (hors d’oevre choud).

Hidangan yang dapat disajikan adalah Roast Smoked beef with pineapple, cheese

croquette, spring roll, bitter ballen, prawn pate a frire, bouchees a la rheine, dan

lain-lain.

138 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


c. Hidangan Utama ( main course)

Fungsi utama hidangan ini adalah pokok dari seluruh giliran hidangan yang

disajikan. Oleh karena itu porsinya berukuran besar. Terdiri dari makanan pokok

(kentang dengan aneka teknik memasak), protein hewani yang dilengkapi dengan

saus, dan sayuran. Apabila tidak disertai hidangan sayuran, maka disajikan

dengan hidangan pendamping (side dish) berupa selada sayuran. Contoh: Pepper

steak yang disajikan dengan mushroom sauce, mashed potatoes, dan glazed

vegetables; fried chicken yang disajikan French fries dan coleslaw; grilled prawn

yang disajikan dengan braised rice dan broccoli au gratin. Hidangan utama untuk

breakfast, seperti rice cereal with milk; waffle with strawberry jam & butter;

pancake with honey; fried egg with toasted bread dan lain-lain. Pada waktu makan

siang atau makan malam, hidangan utama disajikan dengan minuman pendamping

berupa minuman beralkohol (red wine dan white wine).

139 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


d. Hidangan penutup (dessert)

Hidangan inii fungsinya sebagai pencuci mulut dan sebagai tanda selesainya

giliran hidangan. Hidangan penutup mempunyai ciri: rasa yang manis. Hidangan

yang dapat disajikan sebagai dessert adalah aneka puding (panas dan dingin),

mousse, aneka cake dan kue yang manis; aneka buah (segar dan diolah); es krim

dan sorbet ; teh; kopi;dan mocca. Contoh: Fruit cake; carrot cake; gateau Africa;

chocolate mousee; strawberry jelly; Chocolate Bavarois; Apple strudle;

madagascar ice cream; banana split ice cream.

Untuk giliran hidangan yang banyak pilihannya (pembuka dan penutup)

cukup dipilih satu jenis saja kecuali, bila ingin disajikan secara prasmanan (Buffet)

selain itu hidangan ini masih bisa diperluas dengan welcome drink (minuman yang

disajikan sebelum hidangan pembuka) dan minuman beralkohol seperti liqeur

(minuman yang disajikan pada waktu hidangan penutup).

140 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


2. Pilihan Hidangan Nusantara yang Dapat Disajikan Secara Internasional

Berdasarkan persyaratan di atas sebenarnya banyak hidangan yang dapat

dipilih untuk disajikan secara internasional, di antaranya:

a. Hidangan Pembuka

1) Aneka Sup

Aneka sup, soto,dan sayur (sup ganung, tekwan, soto bandung, soto padang,

soto mi, rawon, sayur bening bayam, sayur asam, sayur garang asam), dan lain-

lain.

2) Aneka Salad

Selada padang, asinan sayur Bogor, gado-gado, urap, rujak juhi, asinan

buah Betawi, dan lain-lain.

3) Aneka Hidangan dingin

Asam udang Aceh, dan lain-lain.

141 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


c. Hidangan Penyela

Sosis solo, lumpia semarang, pastel udang, panada, empek-empek, otak-

otak, tahu isi, udang tepung Surabaya, combro, batagor, bakwan jagung, bakwan

sayuran (bala-bala) dan lain-lain.

d. Hidangan Utama

Hidangan Daging (konro bakar, semur daging betawi, selat solo, rendang,

malbi, opor daging, empal, sate sapi aneka saus, sate kambing, sate asam betawi,

sate buntel, sate lilit, dendeng ragi, daging asam pedas Padang ) dan lain-lain.

142 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


2) Hidangan Ayam (ayam bakar taliwang, ayam bakar sere limo, ayam bakar

bumbu rujak, aneka ayam goreng dari berbagai daerah, opor ayam jawa,

ayam kalasan, aneka sate ayam, gulai ayam, pepes ayam, ayam rica) dan lain-

lain.

3) Hidangan Ikan dan Hasil laut ( Sate bandeng Banten,Bandeng isi Surabaya,

pesmol ikan, udang gapit madura, cakalang fufu, pepes ikan, pepes udang,

ikan bakar rica-rica, cumi bakar saus padang) dan lain-lain.

4) Hidangan telur ( telur balado, tahu telur Surabaya, tahu campur) dan lain-lain.

143 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


e. Hidangan Penutup

Aneka kue Nusantara yang manis ( klepon, kue putu ayu, kue pepe, kue bika

ambon, klapertaart, kue mangkok ), dan lain-lain.

1) Aneka puding (puding santan gula jawa, puding sagu rangi dari Maluku,

puding srikaya pandan), dan lain-lain.

2) Aneka minuman (es campur medan, es kacang merah palembang, es dawet

ayu, es gayobot, es palu butung, es pisang hijau); saguer, tuak, brem bali,

pongasi, dan lain-lain.

144 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


3. Cara Menyajikan Hidangan Nusantara Secara Internasional

Untuk bisa disajikan secara internasional perlu dilakukan beberapa

perubahan kecil sehingga dapat diterima oleh masyarakat internasional. Beberapa

hal yang harus diperhatikan antara lain:

a. Pada penyajian hidangan sup atau soto bahan isi harus dikurangi dan

bentuknya sebaiknya mengikuti potongan standar (dice, brunoise, barrel)

sehingga indah untuk dilihat, selain itu jumlahnya tidak boleh terlalu banyak

karena bahan isi juga berfungsi sebagai garnish. Demikian pula halnya dengan

pelengkap sup atau soto (bawang goreng, irisan seledri, irisan daun bawang,

irisan tomat) perlu diperhatikan jumlahnya serta irisannya.

145 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


b. Pada penyajian selada, asinan, lauk pauk sayuran, juga harus diperhatikan

bentuk potongan, komposisi antara saus/cairan/bumbu harus seimbang dan

mengikuti penyajian kontinental.

c. Makanan Penyela

Ukuran dibuat lebih kecil. Bentuk dibuat lebih menarik. Potongan isian

disesuaikan dengan potongan kontinental dan dibuat seperti ragout.

146 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


d. Pada penyajian makanan utama, seperti:

1) Makanan pokok :

Nasi sebaiknya dicetak (tumpeng mini, cetakan aneka bentuk, ditempatkan

dalam sudi, dan lain-lain); lontong dan ketupat sebaiknya dipotong; burasa

dilepas dari daun tuanya dan daun mudanya dibuka. Umbi-umbian, seperti

singkong misalnya dibentuk french fries, pommes chateau, pommes allumetes,

dibuat puree, dan lain-lain. Jagung, dibuat menir lalu dibentuk. Pisang kepok

mengkal, diiris.

2. Protein hewani

Daging digulung, dipotong seperti ukuran steak, untuk ayam hanya

digunakan paha bagian atas dan bawah, dada, dan sayap. Hindari penggunaan

punggung, kecuali untuk pembuatan saus, kaldu sup. Untuk kuahnya diubah

dengan cara dikentalkan dan dikurangi jumlahnya, contoh kuah opor ayam yang

dikentalkan dengan tepung terigu atau tepung maizena.

3. Sayuran

Sebagai pelengkap sayuran bisa disajikan dalam kondisi segar atau dimasak.

147 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


4. Bumbu

Bumbu yang memiliki rasa yang tajam dam pekat sebaiknya dalam

penyajian intenasional dikurangi, terutama untuk hidangan yang memiliki rasa

pedas sebaiknya menggunakan cabe besar dan dibuang bijinya.

e. Makanan Penutup

Ukuran dibuat lebih kecil dan bentuk dibuat lebih menarik.

148 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


f. Peralatan makan

Dapat menggunakan peralatan makan moderen, seperti halnya piring

keramik untuk penyajian internasional (soup tureen, soup bowl, dinner plate)

kemudian diberi sentuhan tradisional, seperti halnya sepotong daun pisang, sereh,

daun salam, daun mangkokan muda, daun belimbing, daun kedondong, daun

tespong, kol, daun ruku-ruku, daun salam koja, kecombrang, buah tekokak dan

buah leunca, terong hijau, daun jeruk, kayu manis; atau piring tanah liat yang

berkualitas di alas daun pisang, daun hanjuang, lontar, anyaman janur; dapat juga

anyaman rotan atau lidi. Untuk table mat dapat berupa anyaman rotan, anyaman

tikar, irisan batang kelapa, anyaman bambu, susunan kulit kerang yang dibuat

table mat, anyaman eceng gondok, dan lain-lain. Makanan dan minuman harus

disajikan sesuai dengan temperatur yang diharuskan. Makanan utama yang

disajikan sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga dapat dimakan dengan

menggunakan peralatan pisau dan garpu.

4. Contoh Menu Nusantara Untuk Penyajian Internasional

a. Contoh menu untuk penyajian buffet breakfast


Aneka Pancake dan waffle
Serabi Bandung
Kue pancong Betawi
Kue Bapel Yogya
Hidangan tersebut disajikan dengan aneka pilihan saus.

Aneka Sup dan Soto
Tekwan Palembang
Timlo Solo
Soto Bandung

Aneka bubur
Bubur Sukabumi

149 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


Bubur kacang hijau dan bubur ketan hitam

Aneka roti
Roti Canai Aceh
Roti Jala Medan
Roti Beras Pekanbaru
Panada Manado

Aneka Mie, Bihun, dan Nasi Berbumbu
Mie Goreng Jawa
Bihun Goreng
Nasi Goreng
Indonesia
Nasi Kuning

Aneka Lauk dan Sayuran
Ayam Goreng Kemiri
Bandeng Isi Surabaya
Dendeng Ragi Semarang
Acar Kuning wortel dan timun

Aneka Hidangan
Telur Dadar Telur
Padang Telur Orak
Arik
Tahu Telur Surabaya

Aneka Minuman Sari Buah Nusantara
Jus Timun Aceh
Jus Jeruk Pontianak
Jus Mangga Probolinggo
Jus Jambu
Jus Tomat Lembang
Jus Nanas
Palembang

Aneka Kue Nusantara
Kue Kelapa Manado
Kue Mangkok Sukabumi
Kue Putu Ayu
Kue Pepe Betawi
Kue Bika Ambon
Medan

Aneka Minuman
Teh
Kopi Aceh
Susu Segar Pangalengan

150 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


b. Contoh hidangan table d’hote

Bir Peletok Betawi



Asam Udang Aceh

Sup Ganung Wonosobo

Sate Pentul Bali dengan Saus Semur
Tumpeng Mini Nasi Kuning
Asam-asam Buncis Bandung

Sarikaya Palembang

Kopi Aceh/Teh Slawi

c. Contoh hidangan Cocktail

Brem Bali

Guava Shocking Soda

Indonesian Mixed Fruit Shocking Soda


(Guava, star fruit, pine apple, marquisa, soursop)

Aneka Kacang-Kacangan
(Kacang Koro Panggang, Pillus, kacang sukro, kacang telur Medan, Kacang
Bogor)

Aneka Kerupuk dan Keripik


(Emping Teki, kerupuk Palembang Mini, Rempeyek kacang, Keripik tempe,
Rengginang Ketan Hitam)

Aneka Kue Asin


(Sumpia Ayam, Pastel Abon Udang, Kue Bawang, Sosis Solo, Mini
Panada,Lemper gulung)

Cumi Isi Saus Gulai Padang

Es Cendol Sagu Ambon

151 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


C. Rangkuman

Potensi pengembangan masakan Nusantara sehingga dikenal secara

internasional cukup besar. Hal ini dikarenakan masakan Nusantara sangat

beragam macamnya. Namun, untuk mengembangkan makanan Nusantara agar

dapat disajikan secara internasional diperlukan beberapa persyaratan yang harus

dipenuhi sehingga dapat diterima secara internasional yaitu pada penyajian

hidangan sup atau soto bahan isi harus dikurangi dan bentuknya sebaiknya

mengikuti potongan stándar, untuk makanan pokok, nasi dicetak; jagung disisir,

umbi-umbian dikupas dan dipotong. Untuk protein hewani sebaiknya daging

digulung, dipotong seperti ukuran steak, untuk ayam hanya digunakan paha

bagian atas dan bawah, dada, dan sayap. Sayuran disajikan dalam kondisi segar

dan baik. Sedangkan untuk peralatan yang digunakan juga sebaiknya peralatan

makan yang moderen. Pada saat penyajian, tata makanan semenarik mungkin

sehingga menggugah selera para konsumen.

D. Sumber Belajar

Indonesia Cookery (Time – Life)

Fast Food Nation (Eric. Sehlosser – Perremal, 2002)

Understanding Diversity (Barbara F – Okum;Jane Fried; Marcia L-Okun;


Brooks Ltd, 1999.

E. Soal dan Tugas

Buatlah satu set penyajian hidangan Nusantara secara internasional dengan

menu table d’hote. Cantumkan resep standar dan teknik penyajiannya.

152 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


DAFTAR PUSTAKA

Catherine Atkinson. 2010. Pastry Cook. London: Hermes House – Annes


Publishing Ltd.

Crazy For Chocolate. Singapore: Periplus. 1999

Cucu Cahyana dan Yeni Ismayani. Ornamen Kue dari Cokelat. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. 2004.

. Plastic Icing Ornamen Dekorasi Kue.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2003

Ermey Trisniarty. Kreasi Unik Cokelat Modeling. Jakarta: Puspa Swara. 2004.

Fast Food Nation (Eric. Sehlosser – Perremal, 2002)

Henny Wijaya. Corn Craft Kerajinan dari Maizena Clay. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. 2009.

Gina Steer. 2010. The Complete Step-By-Step baking CookBook. London:


Flame Tree Publishing.

Indonesia Cookery (Time – Life)

Mahasiswa D3 Tata Boga UNJ 2005. 2008. Kue Indonesia Dalam Tampilan
Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Manfred Lange dan Bogasari Baking Centre. 2004. Pastry: Teori dan Resep
Internasional. Jakarta: Gaya Favorite Press.

. 2004. Cake & Cookies: Teori dan


Resep Internasional. Jakarta: Gaya Favorite Press.

Monica Harijati Hariboentoro. Clay Pajangan Lucu. Jakarta: Tiara Aksara. 2007.

Rose Levy Beranbaun. 2003. The Bread Bible. London: Northon and Company
Ltd.

Syaifullah. 1996. Petunjuk memlilih buah dan sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.

The Essential Guide To Cake Decorating. London: Murdoch Books. 2001.

Toba Garrett. Professional Cake Decorating. New Jersey: John Willey and Sons.
Inc. 2007.

153 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN


Tombi Peck, Alan Dunn dan Tony Warren. 2010. Sugar Roses. London:
Murdoch Books UK Ltd.

Understanding Diversity (Barbara F – Okum;Jane Fried; Marcia L-Okun; Brooks


Ltd, 1999.

Yasa Boga. 2007. Kue-Kue Indonesia. Ed.Ke-8. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

. 2006. Jajan Pasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

. 2003. The Best of Indonesian Dessert. Singapore: Times Media


Private Limited.

Yeni Ismayani. 2008. Jajan Pasar Mini dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

. 2008. Cake Klasik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

154 | M o d u l Seni Kulineri- Pendidikan Tata Boga – FT - UN

Anda mungkin juga menyukai