OTOMIKOSIS
Disusun Oleh:
1610070100081
PRESEPTOR:
dr. Elfahmi, Sp. THT-KL
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia yang diberi-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul
“Otomikosis”
Referat ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada dr. Elfahmi. Sp.THT-KL, yang
telah memberikan bimbingan serta arahan, sehingga referat ini dapat diselesaikan dengan
baik. Serta tidak lupa pula ucapan terimakasih kepada kedua orang tua tercinta atas
motivasi yang telah diberikan kepada penulis dan doa yang selalu mengiringi setiap
langkah dalam mencapai cita-cita, serta pihak pihak yang turut membantu dalam
pembuatan referat ini.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam penulisan, isi, maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dan menyempurnakan referat ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga referat ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca untuk meningkatkan pengetahuan tentang
presbikusis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI….................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................1
2.2 Definisi................................................................................................3
2.4 Epidemiologi.......................................................................................5
2.5 Patofisiologi.........................................................................................5
2.8 Penatalaksanaan...................................................................................9
2.9 Komplikasi...........................................................................................10
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Otomikosis adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur pada pinna
akut, subakut maupun kronik oleh jamur yang menginfeksi epitel skuamosa
yang berbentuk hifa, disertai supurasi dan nyeri. Spesies yang paling sering
kelembaban yang tinggi di daerah tropis dan subtropis. Negara tropis dan
debridement lokal, anti jamur lokal atau sistemik, dan menghindari faktor
predisposisi 1
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum telinga terbagi atas 3 bagian yaitu telinga luar, telinga tengah
dan telinga dalam. Telinga luar sendiri terbagi atas auricula, meatus akustikus
eksternus dan bagian lateral dari membran timpani. Auricula terdiri dari tulang
rawan elastin dan kulit yg dilapisi epitel skuamosa. Ke arah liang telinga lapisan
tulang rawan berbentuk corong menutupi hampir sepertiga lateral, dua pertiga
lainnya liang telinga dibentuk oleh tulang yang ditutupi kulit yang melekat erat
dan berhubungan dengan membran timpani. Bentuk daun telinga dengan berbagai
tonjolan dan cekungan serta bentuk liang telinga yang lurus dengan panjang
sekitar 2,5 cm, akan menyebabkan terjadinya resonansi bunyi sebesar 3500 Hz.
Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus
auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun
telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan
akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga
luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga.
2
Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Pada sepertiga bagian luar MAE terdapat banyak kelenjar serumen (kelenjar
dari arteri karotid eksterna) dan cabang kecil aurikuler dari arteri temporalis
lobus, nagian anterior aurikula dan meatus auditorius eksterna. Meatus sebagian
disuplai oleh pembuluh darah yang sama dengan aurikula tetapi bagian lebih dalam,
termasuk permukaan luar dari membran timpani, disuplai oleh arteri aurikuler
vena mengikuti nama dan perjalanan arteri sampai mereka meninggalkan regio
telinga.
2.2 Definisi
yang disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur. Otomikosis ini sering dijumpai
pada daerah yang tropis. Infeksi ini dapat bersifat akut dan subakut, dan khas
dengan adanya inflammasi, rasa gatal, dan ketidaknyamanan ditelinga atau rasa
Infeksi ini disebabkan oleh beberapa spesies dari jamur yang bersifat
dari otomikosis ini. Pada dua penelitian di Babol dan barat laut Iran, A.niger
dilaporkan sebagai penyebab utam2. Ozcan dkk, dan Hurst melaporkan A.niger ,
Banyak faktor yang menjadi penyebab perubahan jamur saprofit ini mejadi
dimengerti. Beberapa dari faktor dibawah ini dianggap berperan dalam terjadinya
infeksi, seperti perubahan epitel, peningkatan kadar pH, gangguan kualitatif dan
pada telinga. Olah raga air misalnya berenang dan berselancar sering dihubungkan
dengan keadaan ini oleh karena paparan ulang dengan air yang menyebabkan
disebabkan oleh adanya prosedur invasif pada telinga. Predisposisi yang lain
Jamur melimpah pada tanah atau pasir yang mengandung bahan organik
yang membusuk. Materi ini cepat mengering pada kondisi tropis dan tertiup oleh
4
angin sebagai partikel debu yang kecil. Spora jamur yang menyebar melalui udara
terbawa oleh uap air, suatu fakta bahwa adanya hubungan antara tingginya jumlah
80%.
yang mengandung hifa, supurasi, dan nyeri. Karakteristik yang paling banyak
putih keabu-abuan. Jamur tidak pernah menonjol keluar dari EAC, bahkan pada
kasus kronis sekalipun. Hal ini dikarenakan jamur tidak menemukan kebutuhan
kondisi klinis ini didukung oleh predileksi dari jamur untuk tumbuh di sepertiga
2.4 Epidemiologi
dipengaruhi letak geografis. Daerah beriklim tropis dan subtropis memiliki angka
dari seluruh pasien yang mengalami gejala dan tanda otitis eksterna. Di United
Kingdom ( UK ), diagnosis otitis eksterna yang disebabkan oleh jamur ini sering
2.5 Patofisiologi
eksternus. Pada interior resesus timpani, bagian medial sampai isthmus cenderung
mengumpulkan sisa keratin dan serumenm dan merupakan area yang sulit
5
dibersihkan.Terdapat 4 proses yang dapat menyebabkan infeksi pada liang telinga
yaitu obstruk siserumen yang menyebabkan retensi air, hilangnya serumen akibat
pembersihan yang berlebih atau terpapar air terus menerus, trauma, dan perubahan
karena kemungkinan jamur di bagian tubuh terinokulasi ke liang telinga luar dan
fungsi proteksi dari jamur danorganisme lainnya sehingga invasi oleh jamur
Invasi hifa dan spora dari jamur patogen pada kulit telinga luar
menyebabkan proses peradangan yang ditandai dengan nyeri, panas, eritema dan
gatal. Hifa yang tumbuh di dalam liang telinga juga menyebabkan rasa penuh dan
Gejala klinik yang dapat ditemui hampir sama seperti gejala otitis eksterna
pada umumnya yakni `otalgia dan otorrhea sebagai gejala yang paling banyak
6
telinga dan gatal.2,4
Pada liang telinga akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh skuama,
dan kelainan ini ke bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang telinga dan
daun telinga sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan ditutupi
skuama halus. Bila meluas sampai kedalam, sampai ke membran timpani, maka
akumulasi debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa berfilamen yang berwana
putih dan panjang dari permukaan kulit, hilangnya pembengkakan signifikan pada
dinding kanalis, dan area melingkar dari jaringan granulasi diantara kanalis
a. Anamnesis
Adanya keluhan nyeri di dalam telinga, rasa gatal, adanya sekret yang
c. Pemeriksaan Penunjang
Mikologi
Kultur
8
2.7 Penatalaksanaan
barang-barang yang kotor seperti korek api, garukan telinga, atau kapas.
Pengobatan yang adekuat meliputi tepat jenis obat, rute administrsi, dosis dan
Terapi Topikal
a. Larutan asam asetat 2-5 % dalam alkohol yang diteteskan kedalam liang
telinga biasanya dapat menyembuhkan.4 Tetes telinga siap beli seperti VoSol
b. Larutan burrowi 5 % satu atau dua tetes dan selanjutnya dibersihkan dengan
c. Akhir-akhir ini yang sering dipakai adalah fungisida topikal spesifik, seperti
komplit mengobati proses dari otomikosis ini, oleh karena agen-agen diatas tidak
menunjukkan keefektifan untuk mencegah otomikosis ini relaps kembali. Hal ini
menjadi penting untuk diingat bahwa, selain memberikan anti jamur topikal, juga
harus dipahami fisiologi dari kanalis auditorius eksternus itu sendiri, yakni dengan
dengan air agar tidak menambah kelembaban, mendapatkan terapi yang adekuat
ketika menderita otitis media, juga menghindari situasi apapun yang dapat merubah
9
2.8 Komplikasi
membran timpani dan otitis media serosa, tetapi hal tersebut sangat jarang terjadi,
sebagai akibat dari trombosis pada pembuluh darah. Angka insiden terjadinya
perforasi membran yang dilaporkan dari berbagai penelitian berkisar antara 12-
16% dari seluruh kasus otomikosis. Tidak terdapat gejala dini untuk memprediksi
konsekuensi inokulasi jamur pada aspek medial dari telinga luar ataupun
10
BAB III
KESIMPULAN
Otomikosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur baik bersifat akut,
sub akut, maupun kronik yang terjadi pada liang telinga luar (kanalis auditorius
eksternus). Gejala dari otomikosis dapat berupa nyeri pada telinga, keluarnya
kortikosteroid, dan anti mikroba pada infeksi sebelumnya. Spesies yang paling
terbanyak menyebabkan infeksi ini adalah dari genus Aspergillum dan Candida.
maupun sistemik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Netehrlands 179:415
12