Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

METODE PURCHASE
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Dosen Pengampu
Meko Nanda Tejakesuma, S.E., M.Ak

Disusun Oleh
Ahmad Saepudin ( 1613120010)
Raden Mochammad Forma Syahputra Adykusumah ( 1613120008)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INSAN CENDEKIA MANDIRI
BANDUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik serta tepat waktu.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang sangat kita
harapkan syafa’atnya kelak di hari akhir nanti dan semoga salam tercurah limpahkan untuk
keluarga dan para sahabatnya aamiin.

Dalam penulisan makalah ini, tidak jarang ditemukan kesulitan kesulitan bahan acuan
yang dijadikan sebagai sumber inormasi yang akurat. Oleh karena itu jika terdapat kesalahan
dalam penulisan dan informasi harapnya menjadi koreksi bagi saya sebagai penulis. Harapan
saya selaku penulis, semoga laporan yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa dan masyarakat. Selain itu, penulis juga mengharapkan agar nantinya teman-teman
lebih semangat lagi dalam belajar

Penulis

Bandung, 19 November 2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2

BAB I ......................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 3

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3

1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 3

BAB II ....................................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 4

2.1. Pengertian Metode Purchase ....................................................................................... 4

2.2 Prosedur atau point-point penting akuntansi penggabungan usaha metode purchase 5

2.3. Ekses pembelian dalam penggabungan ....................................................................... 6

BAB III...................................................................................................................................... 8

PENUTUP................................................................................................................................. 8

3.1. KESIMPULAN ........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggabungan usaha terjadi apabila dua perusahaan atau lebih membentuk suatu
organisasi untuk menjalankan bisnis.untuk mencapai sebuah tujuan dalam penggabungan
usaha yang mana diantaranya perolehan pemasaran yang lebih luas dan volume penjualan
yang lebih besar. Perolehan atau pengembangan organisasi yang lebih kuat dan prodeuk
yang lebih baik serta bakat manajemen, penghematan biaya, efisiensi pada skala operasi
yang lebih besar, peningkatan pengendalian pasar, perbaikan posisi persaingan dan yang
laiinya.
Akuntasi untuk penggabungan usaha ini menggunakan metode purchase, secara umum
metode purchase mengikuti prinsip akuntansi yang sama dalam pencatatan penggabungan
usaha yang diikuti dalam akuntansi untuk aktiva – aktiva dan kewajiban-kewajiban yang
berdasarkan pada prinsif akuntansi secara umum.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari metode purchase?


2. Apa prosedur atau point-point penting akuntansi penggabungan usaha metode
purchase?
3. Bagaimana ekses methode purchase dalam penggabungan?

Tujuan

1. Mengetahui pengertian methode purchase.


2. Mengetahui prosedur/point-point penting akuntansi penggabungan usaha metode
purchase.
3. Mengetahui ekses methode purchase dalam penggabungan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Metode Purchase

Methode purchase didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan


suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-
perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh
atau membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai
wajar.
Biaya untuk memperoleh perusahaan ( biaya perolehan ) ditetapkan dengan cara yang
sama seperti pada transaksi lain, biaya ini dialokasikan pada aktiva dan kewajiban yang
dapat diidentifikasi sesuai dengan nilai wajar pada saat penggabungan, selisih lebih antara
biaya perolehan ( intrest) perusahaan mengakui sisi atas nilai wajar, aktiva dan kewajiban
yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi pertukaran diakui sebagai good will dan
disajikan sebagai aktiva.
Menurut PSAK tahun 2007 , ada ketentuan tantang good will, yang diantaranya ;
1. Good will harus diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnya. Dalam
mengamortisasi good will harus menggunakan methode garis lurus, kecuali
terdapat metode lain yang diangap lebih tepat pada keadaan tertentu, periode
amortisasi good will tidak boleh lebih dari 5 tahun, keuali periode yang lebih
Panjang tetpai maksimum 20 tahun, dapat digunakan apabila terdapat dasar
yang tepat ( Justifiable).
2. Saldo good wiil yang belum diamortisasi harus dievaluasi pada tanggal neraca,
dan apabila terdapat indikasi bahwa jumlah tersebut tidak dapat sepenuhnya
atau sebgaian dipulihkan ( recoverd) dari ekspetasi manfaat ke ekonomian
dimasa mendatang, maka bagian jumlah yang tidak dipulihkan tersebut
langsung dibukukan sebagai beban pada periode yang bersanggkutann, setiap
penurunan nilai ( write-down) good will tidak boleh dinaikan ( writeup)
Kembali pada periode selanjutya.

Ketentuan peraturan yang berlaku menurut PSAK NO.22, Paragraf 36, pedoman umum dalam
menentukan nilai wajar akriva dan kewajiban yang diakuisisi adalah sebagai berikut;

1. Surat berharga yang dapat diperjual belikan dinilai berdasarkan nilai estimasi dengan
mempertimbangan ukuran seperti price earning ratio, pembagian dividen dan tingkat

4
pertumbuhan yang diharapkan dengan membandingkan perusahaan mempunyai
karakterisitik yang sama./
2. Piutang dinilai berdasarkan nilai sekarang dari jumlah yang akan deiterima dengan
menggunakan tingkat bunga yang sesuai, dikurangni penyisihan piutang ragu-ragu dan
biaya penagihan sesuai keadaan persediaan

Sedangkan aktiva tidak berwujud, paten dan resensi dinilai berdasarkan taksiran. Hutang
wesel, hutang usaha, hutang jangka Panjang, dan hutang laiinya dinilai berdasarkan nilai
sekarang, ada tiga kelompok biaya yang dikeluarkan pada saat penggabungan usaha dilakukan,
dari ketiga kelompok biaya tersebut memiliki perlakuan yang berbeda, diantaranya;

1. Biaya langsung, yang berhubungan dengan penerbitan saham seperti biaya


pendaftaran dan penerbitan surat berharga, akan megurani tambahan modal disetor.
2. Biaya langsung yang tidak berhubungan dengan penerbitan saham seperti biaya,
biaya akuntan, kunsultan, hukum dan biaya-biaya perndiri, maka akan menambah
harga perolehan investasi ( investment cost).
3. Biaya tidak langsung seperti gaji, penyusutan, sewa dibebankan sebagai beban pada
periode terjadi.

2.2. Prosedur atau point-point penting akuntansi penggabungan usaha metode purchase

a. Apabila penggabungan dianggap spembelian maka harus ada dasar baru untuk
membukukan dan mempertanggung jawabkan aktiva yang diperoleh, dalam hal ini
aktiva harus dicatat sebesar harga pokoknya bagi pembeli sehingga jumlahnya tidak
perlu sama dengan nilai yang perlu dilaporkan pada buku penjual.
b. Ketika transaksi pembelian berlangsung, kita perlu menyesuaikan atau menentukan
nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabug sebesar nilai wajarnya
pada saat itu. Nilai agregat yang diberikan kepada aktiva bersi yang diperoleh (
termasuk good will) akan sama dengan biaya yang terpakai dalam transaksi pembelian
tersebut.
c. Pada penggabungan usaha yang tergolong sebagai pembelian, alat tukar yang diberikan
untuk mengambil alih perusahaan lain bisa berupa uang, bisa juga berupa aktiva lain
atau surat berharga dari pembeli, jika aktiva selain kas digunakan, maka nilainya saat
iyu perlu diperhatikan agar total harga beli bisa ditentukan. Mencatat transaksi
penggabungan sebesar nilai investasinya, (biaya perolehan), jika pengakuisisi

5
mengeluarkan saham, maka nilai wajar saham tersebut sebesar harga pasar pada tanggal
transaksi penggabungan . Bila harga pasar tidak dapat digunakan sebagai indicator,
maka diestimasi secara proporsional, perusahaam pengakuisisi atau yang diakuisisi, (
mana yang lebih dapat ditentukan dengan menggali factor-faktor lain dari transaksi
pertukaran).
d. Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang gabung, apa bila
terjadi selisih antara investasi dengan aktiva bersih yang diterima perusahaan
pengakuisisi, maka selisih tersesbut dicatat keadalam rekening goodwill pada
kelompok aktiva.
e. Jika harga beli lebih rendah dari jumlah aktiva bersih yang dapat diidntifikasi pada
beberapa perlakuan akuntasi yang bisa dipertimbangkan untuk digunakan, bahwa
penghemat tersebut yang diperoleh berkat kemampuan pembeli untuk membeli dengan
harga lebih murah harus diakui sebagai laba periode berjalan.
f. Maka dari itu aktiva yang dibeli lazimnya dicatat sebesar harga pokoknya dan
keuntungan pada umumnya tidak diakui dari pembelian tetapi justru dari penjualanm
perlakuan laiinya dengan memperlakukan selisih tersebut sebagai goodwill negative
dan memasukan saldonya Bersama-sama dengan ekuitas pada neraca

2.3. Ekses pembelian dalam penggabungan

Pada 15 february 2020 PT. M memperoleh aaset neto dari PT. N dalam penggabungan
dengan jumlah pembelian, asset dan liabilitas PT. C saat itu sebagai berikut;
Keterangan Nilai Buku Nilai Wajar
kas 5.000.000 5.000.000
Piutang-net 15.000.000 15.000.000
persediaan 20.000.000 25.000.000
Tanah 5.000.000 10.000.000
gedung 35.000.000 50.000.000
peralatan 25.000.000 35.000.000
paten - 5.000.000
Total asset 105.000.000 145.000.000
Hutang 6.000.000 7.000.000
Hutang wesel 15.000.000 13.500.000
Hutang lainnya 4.000.000 4.500.000

6
Total libilitas 25.000.000 25.000.000
Asset Neto 80.000.000 120.000.000
Selisih antara biaya perolehan diatas nilai wajar asset neto yang diperoleh diakui sebagai
goodwill, sebaliknya selisih nilai wajar asset neto yang diperoleh diatas baiaya perolehan
diakui sebagai negative goodwill.

7
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Metode pembelian ( metode purchase) merupakan suatu metode penggabungan usaha


dimana berupa transaksi yang salah satu entias memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-
perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perushaan yang memperoleh
atau memberli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar
nilai wajarnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Penggunaan metode purchase dan pooling of interest ( business combination) dan efeknya
terhadap pajak penghasilan penulis ; Yenni Mangoting, jurnal akuntasni dan keuangan 1
(2), pp.132,143,2004 (online)
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=metode+purchase+perusa
haan&btnG=

Studi empiris tentang pemilihan metode penyatuan kepentingan (pooling of intrest


method)dan methode pembelian ( purchase method) pada perusahaan yang melaksanakan
akuisisi, penulis ;Deden Iwa Kusumah, universitas Gadjah Mada,2015 (online)
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=metode+purchase+perusa
haan&btnG=#d=gs_qabs&t=1669029021248&u=%23p%3DL3h3_sm_7IAJ

Anda mungkin juga menyukai