Anda di halaman 1dari 14

FORMULIR PERSETUJUAN HEWAN

KASUS TANGGUNGAN

Nomor Protokol :Ikan ( F-14)

Jenis hewan/BB : Ikan gurami (Osphronemus goramy)/ 850

gram Umur : 6 bulan

Jenis Kelamin : Jantan

Pemilik : Bapak Sunardi

Alamat : Jl. Sidosermo Airdas III No.67, Sidosermo, Kec. Wonocolo, Surabaya,

Jawa Timur 60239


Gejala klinis : ikan gurami menunjukkan gejala klinis berupa warna tubuh menjadi
gelap, berenang ke permukaan, memutar (whirling), sirip dan ekor
geripis, hemorrhagic pada bagian permukaan tubuh, mata ikan keluar

Anamnesa : Populasi ikan dalam kolam sekitar ±25 ekor yang terdiri dari beberapa
kolam ikan dengan Panjang 200 cm, lebar 200 cm, tinggi 90 c, , kondisi
air di kolam berwarna hijauh kehitaman, keruh, pakan yang diberikan
konsentrat.

Dugaan penyakit : Aeromonas Hydrophilla

Gambar: Gejala klinis Aeromonas hydrophilla

Dosen Pembimbing Patologi, Surabaya, 16 November 2023


Mahasiswa Kodil,

Drh. Olan Rahayu P.AN.,M.Vet Irfan Alias Kendek, S.KH


LAPORAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PARASITOLOGI PADA ITIK

NOMOR PROTOKOL I-130

(Kasus Tanggungan)

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD NOOR GUSTI WIJASENA S.KH

23830085

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2023
LAPORAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PATOLOGI PADA IKAN

GURAMI NOMOR PROTOKOL F-14

(Kasus Tanggungan)

DISUSUN OLEH :

IRFAN ALIAS KENDEK S.KH

23830074

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2023
LAPORAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PARASITOLOGI PADA

ITIK NOMOR PROTOKOL I-130 (Kasus Tanggungan)

Nomor Protokol :Ikan ( F-14)

Jenis hewan/BB : Ikan gurami (Osphronemus goramy)/ 850

gram Umur : 6 bulan

Jenis Kelamin : Jantan

Pemilik : Bapak Sunardi

Alamat : Jl. Sidosermo Airdas III No.67, Sidosermo, Kec. Wonocolo, Surabaya,

Jawa Timur 60239


Gejala klinis : ikan gurami menunjukkan gejala klinis berupa warna tubuh menjadi
gelap, berenang ke permukaan, memutar (whirling), sirip dan ekor
geripis, hemorrhagic pada bagian permukaan tubuh, mata ikan keluar

Anamnesa : Populasi ikan dalam kolam sekitar ±25 ekor yang terdiri dari beberapa
kolam ikan dengan Panjang 200 cm, lebar 200 cm, tinggi 90 c, , kondisi
air di kolam berwarna hijauh kehitaman, keruh, pakan yang diberikan
konsentrat.

Dugaan penyakit : Aeromonas Hydrophilla

Gambar: Gejala klinis Aeromonas hydrophilla


Keterangan Kegiatan dan Hasil Pengujian
1 Pemeriksaan Feses metode Prosedur pengujian
Natif Letakkan feses secukupnya dalam mortir dan
tambahkan aquades secukupnya, lalu aduk sampai
larut, lalu ambil dengan pipet kemudian teteskan
pada objek glass 1 tetes dan tutup dengan cover
glass, pemeriksaan menggunakan mikroskop
dengan pembesaran 100x.

Hasil
Pemeriksaan feses dengan metode natif perbesaran
10x10 hanya menemukan sel tumbuhan, tidak
ditemukan telur cacing.

Perbesaran 10x10

2 Pemeriksaan Feses metode Prosedur pengujian


Apung
Letakkan feses secukupnya di mortir dan
tambahkan aquades secukupnya, aduk sampai
halus dan larut. Saring larutan feses menggunakan
saringan the dan masukkan tabung reaksi sebagai
media penampungan dengan jumlah 2ml larutan
feses + 8ml aquades. Sentrifus dengan kecepatan
3000rpm selama 10 menit, kemudian buang larutan
sisakan endapan ulangi sampai air tidak keruh lalu
tambahkan gula jenuh 5ml, ulangi sentrifus
3000rpm selama 10 menit, lalu tambah gula jenuh
pada tabung reaksi hingga permukaan larutan
cembung, kemudian tutup dengan cover glass
tunggu 25-30 menit lalu ambil cover glass dan
letakkan di objek glass dan lakukan pemeriksaan
mikroskop dengan pembesaran 100x.

Hasil
Pemeriksaan feses dengan metode apung
perbesaran 10x10 ditemukan protozoa.
3 Pemeriksaan Isi Ventrikulus Prosedur Pengujian
Metode Native Letakkan isi ventrikulus secukupnya dalam mortir
dan tambahkan aquades secukupnya, lalu aduk
sampai larut, lalu ambil dengan pipet kemudian
teteskan pada objek glass 1 tetes dan tutup dengan
cover glass, pemeriksaan menggunakan mikroskop
dengan pembesaran 100x.

Hasil
Pemeriksaan isi ventrikulus dengan metode native
perbesaran 10x10 tidak ditemukan apapun.

Pemeriksaan Ulas Darah


Prosedur Pengujian

Teteskan darah itik sebanyak 1 tetes pada objek


glass lalu lakukan ulas dengan ujung objek glass
lain dengan tipis. Setelah itu fiksasi dengan
methanol 3 detik, rendam dengan eosin 30 detik,
lalu rendam methylene blue 30 detik. Kemudian
cuci dengan air mengalir dan tunggu kering. Lalu
tetes minyak emersi dan lakukan pemeriksaan
mikroskop pembesaran 1000x

Hasil
Pemeriksaan ulas darah dengan perbesaran 100x10
tidak ditemukan parasit darah.
Spesimen : Feses dan Apusan Darah
a. Natif : (-) Negatif
b. Apung : (-) Negatif
c. Pemeriksaan isi ventrikulus : (-) Negatif
d. Pemeriksaan Apusan Darah : (-) Negatif

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan parasitologi yang dilakukan pada Ikan Gurami

(Osphronemus gouramy) nomor protokol F-14 dengan pemeriksaan feses metode natif tidak

ditemukannya telur cacing. Pada pemeriksaan ulas darah tidak ditemukan parasit darah.

Pada pemeriksaan ektoparasit ditemukan Protozoa namun tidak terlalu jelas di mikroskop

Mengetahui Surabaya, 23 November 2023


Dosen pembimbing
Parasitologi, Mahasiswa kodil,

Drh. Marek Yohana Kurniabudi, M.vet M. Noor Gusti Wijasena S.KH


LAPORAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PATOLOGI PADA ITIK

NOMOR PROTOKOL I-130 (Kasus Tanggungan)

Nomor Protokol : Itik (I-130)

Jenis hewan/BB : Itik (Anas platyrhynchos domesticus) / 0.4 kg

Umur : 4 bulan

Pemilik : Bapak Karji

Alamat : Dusun Pasinan, Kesambenwetan, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, Jawa

Timur

Gejala klinis : Leher itik terpluntir atau torticollis dan jalan berputar-putar. Terjadi

anoreksia, ada leleran di hidung, nafsu makan menurun drastis, sulit

untuk berdiri, feses bercampur warna kehijauan, pertumbuhan itik

lambat dibandingkan kawanannya.

Anamnesa : Populasi itik dalam kandang 25 ekor, kandang dengan ukuran panjang
5 meter dan lebar 4 meter. Pemeliharaan secara berkerumun pada
kendang postal, pakan yang diberikan voer, belum pernah dilakukan
vaksinasi AI dan ND.

Dugaan penyakit : Newcastle Disease : Avian Paramyxovirus-1 (vAPMV-1)


No. Prosedur/Na Gambar Keterangan
ma organ
1. Penimbangan Gambaran
Berat badan ikan maskroskopik pada
Ikan dengan berat 850
g

2 Setelah Gambaran
dilakukan maskroskopik pada
penimbangan Ikan dengan
pengambilan mengambil darah
darah pada ikan untuk dilakukan ulas
darah

3 Ikan di Eutanasia Ikan di Eutanasia


menggunakan menggunakan minyak
minyak cengke cengke, namun
sebelumnya minyak
cengkeh dimasukkan
kedalam air
secukupnya lalu ikan
tersebut dimasukan
sampai ikan tersebut
sudah mati
4 Mata Ikan Gambaran
maskroskopik pada
mata menonjol
(eksoftalmus)
menonjol sedikit
keluar, Kornea mata
mengalami sedikit
perubahan warna
menjadi kekuningan
(Ikhterus).

5 Sirip Pektoral Gambaran


maskroskopik pada
(Pectoral Fin) sirip pectoral terjadi
perubahan yaitu
hemoragi linear.

6 Sirip Anal (Anal Gambaran


Fin) maskroskopik pada
sirip bagiananal fin
mengalami hemoragi
linier

7 Sirip Dorsal Sirip Dorsal (Dorsal


(Dorsal Fin) Fin)
Gambaran
Makroskopis terjadi
perubahan berupa
hemoragi lingkaran
merah dan lingkaran
biru kongesti
(kehitaman).
8 Sirip Ekor Gambaran
(Caudal Fin) maskroskopik pada
sirip bagian caudal fin
mengalami hemoragi
linier

9 Sisik (Lateral Gambaran


Line) Makroskopik terjadi
hemoragi fokal

10 Nekropsi Pengamatan secara


makroskopis sebelum
setiap organ
dipisahkan

11 Insang Gambaran
maskroskopik pada
Insang normal
12 Ginjal Gambaran
maskroskopik pada
Ginjal terjadi
Hemoragi dan terlihat
pucat

13 Jantung Gambaran
maskroskopis pada
Jantung terdapat
sebagian Hemoragi
disekitar organ dan
kenyal

14 Hepar Gambar Makroskopis :


konsistensi organ
hepar rapuh, bidang
sayatan basah, kenyal,
pucat, tumpul dan
terdapat hemoragi
ekimosa lingkaran
warna biru
15 Lambung Gambaran
(Serosa) Makroskopis: lambung
terlihat normal, namun
sedikit ada hemoragi

16 Lambung Gambaran
Mukosa Makroskopis: pada
mukosa lambung
terlihat pucat dan
hemoragi

17 Usus Mukosa Gambaran


makroskopis: mukosa
usus terjadi perubahan
warna akibat terdapat
hemoragi dan panjang
usus 71 cm
18 Otak Gambaran
makroskopis: otak
terlihat normal

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan patologi Anatomi yang dilaksanakan dengan

nekropsi Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) nomor protokol F-14 menunjukkan hasil sebagai

berikut: heamoragika, nekrosis hepatik, enteritis haemoragika, nefritis haemoragika,

konjungtiva ikhterus dan eksoftalmus.

Surabaya, 23 November 2023


Dosen Pembimbing Patologi Mahasiswa Kodil

Drh. Olan Rahayu P.AN.,M.Vet M. Noor Gusti Wijasena S.KH

Anda mungkin juga menyukai