Anda di halaman 1dari 3

1.

Menjelaskan tujuan utama kesehatan kerja berdasarkan rujukan :

*Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit

*Melindungi kesehatan tanaga kerja

*Meningkatkan efisiensi kerja

*Sumber sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan

2. Menjelaskan determinan kesehatan kerja berdasarkan rujukan:


Determinan kesehatan adalah hal-hal yang memiliki pengaruh signifikan, baik positif maupun
negatif, terhadap kesehatan. Dalam konteks kesehatan kerja, determinan kesehatan meliputi
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja, seperti:
*Beban kerja**: Setiap pekerjaan memerlukan kekuatan otot atau pemikiran, yang
merupakan beban bagi yang melakukan. Beban dapat berupa fisik, beban mental, ataupun
sosial[4].
*Beban tambahan dari lingkungan kerja**: Terkadang pekerja juga harus memiliki beban
tambahan yang berupa kondisi/lingkungan yang tidak sehat, seperti gizi, genetik, dan
lingkungan[4].
*Kemampuan kerja**: Peningkatan kemampuan tenaga kerja ini akan berdampak pada
peningkatan produktivitas kerja. Program perbaikan gizi melalui pemberian makanan
tambahan bagi tenaga kerja bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja[4].

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya determinan sosial kesehatan, yang
merupakan komponen nonmedis dalam determinan kesehatan. Sejumlah studi menunjukkan
bahwa status kesehatan lebih dipengaruhi oleh determinan sosial.

Determinan kesehatan kerja adalah salah satu topik yang banyak dibahas dalam kesehatan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan akhir kesehatan kerja, yaitu mencapai kesehatan kerja yang
setinggi-tingginya, perusahaan harus memperhatikan dan mengelola faktor-faktor determinan
kesehatan kerja.

3. Menjelaskan faktor2 yg mempengaruhi produktifitas kerja berdasarkan rujukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja melibatkan berbagai aspek, termasuk:

1. **Motivasi:** Tingkat motivasi karyawan dapat berpengaruh pada produktivitas mereka.

2. **Keterampilan dan Kemampuan:** Karyawan yang memiliki keterampilan dan


kemampuan yang sesuai dengan tugas mereka cenderung lebih produktif.

3. **Fasilitas dan Peralatan:** Ketersediaan fasilitas dan peralatan kerja yang memadai
dapat meningkatkan produktivitas.

4. **Lingkungan Kerja:** Suasana kerja yang nyaman dan kondusif dapat berkontribusi
positif terhadap produktivitas.

5. **Manajemen dan Kepemimpinan:** Gaya manajemen dan kepemimpinan yang efektif


dapat memberikan dorongan positif pada produktivitas.
6. **Pengakuan dan Penghargaan:** Pengakuan terhadap prestasi kerja serta penghargaan
dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih produktif.

7. **Komunikasi:** Komunikasi yang efektif antara tim dan antara tingkatan manajemen
dapat mendukung produktivitas.

8. **Teknologi dan Sistem Informasi:** Pemanfaatan teknologi dan sistem informasi yang
canggih dapat meningkatkan efisiensi kerja.

9. **Keseimbangan Kerja dan Hidup:** Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan


pribadi karyawan juga memainkan peran dalam produktivitas.

10. **Pelatihan dan Pengembangan:** Investasi dalam pelatihan dan pengembangan


karyawan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, berkontribusi pada
produktivitas yang lebih tinggi.

4. Menjelaskan faktor fisik dalam kesehatan kerja

Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika antara lain : kebisingan,
penerangan, getaran, iklim kerja, dan lain sebagainya. Faktor-faktor ini mungkin bagian tertentu
yang dihasilkan dari proses produksi atau produk samping yang tidak diinginkan.

Faktor fisik dalam tempat kerja melibatkan elemen-elemen seperti kebisingan, penerangan,
getaran, dan iklim kerja.

1. **Kebisingan:** Suara keras dari mesin atau aktivitas kerja dapat mempengaruhi pendengaran
dan konsentrasi. Contohnya, mesin pabrik yang menghasilkan suara berlebih.

2. **Penerangan:** Tingkat cahaya yang tidak memadai dapat memengaruhi kenyamanan dan
produktivitas. Misalnya, ruangan kantor yang kurang terang.

3. **Getaran:** Getaran dari mesin atau alat kerja tertentu dapat mempengaruhi kesehatan
fisik. Sebagai contoh, mesin yang menghasilkan getaran berlebih.

4. **Iklim Kerja:** Suhu dan kelembaban yang tidak sesuai dapat memengaruhi kenyamanan.
Contoh, tempat kerja yang terlalu panas tanpa pendingin udara.

5. Menjelaskan faktor manusia berdasarkan kerja


*Keterampilan:** Kemampuan dan pengetahuan karyawan penting dalam pekerjaan.
Misalnya, seorang teknisi yang handal dalam memperbaiki mesin.
*Kesehatan Fisik dan Mental:** Karyawan yang sehat fisik dan mental cenderung lebih
produktif. Contohnya, seseorang yang rajin berolahraga dan menjaga keseimbangan hidup.
*Perilaku:** Sikap aman di tempat kerja, seperti mematuhi peraturan keselamatan,
membantu mencegah kecelakaan. Contohnya, memakai perlindungan diri saat bekerja di
area berbahaya.
*Ergonomi:** Desain kerja yang memperhatikan kenyamanan fisik, seperti meja yang sesuai
tinggi, dapat mencegah sakit punggung atau leher. Contohnya, kursi kantor yang mendukung
postur tubuh yang baik.
6. Menjelaskan ergonomi dan misi pokok ergonomi
Ergonomi adalah cara mendesain barang atau tempat kerja supaya nyaman dan aman
digunakan, sesuai dengan bentuk tubuh dan gerakan alami kita.

Misi pokok ergonomi adalah membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah digunakan dan
mengurangi resiko cedera. Sebagai contoh, keyboard komputer yang dirancang agar mudah
dijangkau dan mendukung posisi tangan yang alami merupakan penerapan prinsip ergonomi.

7. Menjelaskan faktor yg mempengaruhi psikologi kerja


*Faktor-faktor yang mempengaruhi psikologi kerja melibatkan aspek-aspek seperti
lingkungan kerja, hubungan interpersonal, dan tuntutan pekerjaan. Data valid dalam konteks
ini dapat mencakup hasil survei kepuasan kerja atau penelitian ilmiah.
*Lingkungan Kerja:** Suasana kerja yang baik, seperti pencahayaan yang cukup dan desain
ruangan yang nyaman, dapat meningkatkan semangat dan kesejahteraan karyawan.
*Hubungan Interpersonal:** Hubungan positif antar kolega dan atasan dapat menciptakan
atmosfer yang mendukung. Sebaliknya, konflik interpersonal dapat memengaruhi psikologi
kerja secara negatif.
*Tuntutan Pekerjaan:** Beban kerja yang sesuai dengan kemampuan, serta adanya
tantangan yang memotivasi, dapat memberikan dampak positif. Namun, jika terlalu banyak
tekanan atau tugas yang monoton, dapat menimbulkan stres.
Contohnya, hasil survei kepuasan kerja yang menunjukkan karyawan merasa nyaman dengan
lingkungan kerja dan merasa dihargai oleh rekan kerja dapat dianggap sebagai data yang
mendukung pengaruh positif pada psikologi kerja. Sebaliknya, data yang menunjukkan
tingginya tingkat stres atau ketidakpuasan dapat memberikan gambaran tentang dampak
negatif pada psikologi kerja.

8. Menjelaskan kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja adalah suatu insiden yang tidak terduga atau kejadian yang menyebabkan
cedera atau kerugian saat sedang bekerja. Data valid terkait kecelakaan kerja dapat berasal dari
catatan kecelakaan perusahaan atau statistik kecelakaan yang dikumpulkan secara resmi.

Contohnya, jika seorang pekerja tergelincir dan jatuh di lantai pabrik karena lantainya licin,
kejadian ini bisa dianggap sebagai kecelakaan kerja. Data yang mencatat kejadian ini,
termasuk jenis cedera dan penyebabnya, dapat digunakan sebagai data valid untuk
mengidentifikasi risiko kecelakaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai