Makalah Tentang Penelitian Sosial
Makalah Tentang Penelitian Sosial
Puji syukur dan rahmat dari Allah S.W.T, karena berkat Rahmat-Nya saya diberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam makalah ini saya
menghadirkan pengayaan bahan materi kuliah yang berjudul Metode Penitian Sosial atas dasar
materi yang sudah disampaikan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Keterbatasan sumber merupakan penghambat dalam lengkapnya makalah ini namun
sebagian besar saya menitik beratkan objek kajian berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
para ahli yang umumnya menjadi materi kuliah bagi mahasiswa.Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Penelitian Sosial
C. Proses Penelitian
E. Gejala Sosial
H. Variabel
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
I.3Rumusan Masalah
1 Apa itu penelitian sosial?
2 Apasajakah yang menjadi karakteristik metode penelitian social?
4 Apasajakah yang menjadi proses penelitian?
5 Apa itu dua sistem logis?
6 Apasajakah yang menjadi gejala sosial?
7 Apasajakah yang menjadi unsur-unsur penelitian sosial?
8 Apasajakah jenis-jenis metode penelitian dan macam-macam metodologi penelitian?
9 Apa itu variable?
10 Apasajakah hipotesis penelitian sosial?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENELITIAN SOSIAL
Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyeldikan yang
dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik
sosial. Istilah sosial ini menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang-orang,
kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya),
dan lingkungan yang lebih besar.
a. Definisi
Gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial dijadikan sebagai topik
penelitian sosial. Topik yang berhubungan dengan gejala sosial bisa menyangkut individu (misal,
kepuasan kerja), kelompok (misal, kepemimpinan), masyarakat (misal, struktur sosial), institusi
(misal, iklim organisasi), dan juga lingkungan yang lebih luas seperti negara (misal,
pertumbuhan ekonomi nasional). Jika demikian, studi tentang hubungan-hubungan antara, dan di
antara, orang, kelompok, institusi, atau lingkungan yang lebih luas dinamakan dengan penelitian
sosial. Penelitian sosial merupakan suatu tipe penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan sosial
(social scientist) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai aspek sosial sehingga
kita dapat memahaminya.
Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dan
metodis atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan menambah
khazanah pengetahuan.
Para peneliti sedang meneliti gejala sosial yang ada di dalam masyarakat. Kata "research"
dalam bahasa Inggris berasal dari kata “Reserare” (bahasa Latin) yang berarti mengungkapkan.
Secara etimologis, kata “research” (penelitian, riset) berasal dari kata “re” dan “to search”. 'Re'
berarti kembali dan to search berarti mencari. Jadi, secara etimologis, penelitian berarti mencari
kembali. Namun, makna yang terkandung dalam kata “research” jauh lebih luas dari pada
sekedar mencari kembali atau mengungkapkan. Ini terlihat dari beberapa definisi penelitian
berikut :
''Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis untuk menemukan jawaban atas masalah.
Penelitian dapat digambarkan sebagai upaya yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah spesifik yang memerlukan solusi. Ini adalah serangkaian langkah-langkah dirancang dan
diikuti, dengan tujuan menemukan jawaban terhadap isu-isu yang perhatian kepada kita dalam
lingkungan kerja.”
Jadi, walaupun penelitian merupakan sentral untuk penyelidikan dan pencarian solusi atas
masalah-masalah sosial dan kegiatan akademik, belum ada konsensus dalam literatur tentang
bagaimana penelitian harus didefinisikan. Hussey menyatakan bahwa penelitian menyediakan
suatu peluang untuk mengenali dan memilih satu masalah penelitian dan menyelidikinya secara
bebas.
1. Ilmu sosial
Kegunaan untuk pengembangan ilmu sosial yaitu penelitian ituberguna untuk
mengembangkan dan mensahihkan ilmu sosial. Jika macam-macam ilmu sosial meliputi
sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah,dan hukum, maka penelitian itu berguna
untuk mengembangkan dan mensahihkan ilmu sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi,
sejarah, dan hukum.
2. Masyarakat sasaran
Maksud kegunaan penelitian sosial bagi masyarakat (sasaranpenelitian) adalah hasil penelitian
itu berguna untuk menjawab masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat yang
diteliti. Jika penelitian itumeneliti tenang masalah kemiskinan, maka fungsi penelitian itu
adalah untuk menjawab bagaimana cara dan strategi agar masyarakat itu sejahtera.
3. Peneliti
Peneliti adalah orang yang melakukan penelitian. Apakah seorangpeneliti mendapatkan
kegunaan dari proses penelitian? Jawabnya, ya. Denganproses penelitian, seorang peneliti
semakin bertambah wawasan danpengetahuannya tentang masalah yang diteliti dan ilmu yang
dimiliki. Seorangpeneliti kemiskinan, pasti akan memahami persoalan mengapa dan
bagaimana terjadi kemiskinan. Tentu peneliti ini dikemudian hari akan menjadi seorangahli
(teoritis) dalam mengentaskan kemiskinan. Banyak juga seorang penelitiyang mendapatkan
materi (harta) dari penelitian.
Definisi manfaat adalah guna atau untung. Kebalikan dari manfaat adalahmudarat atau rugi.
Jadi manfaat penelitian sosial sama halnya dengan fungsi penelitian sosial. Lantas apa
mudarat dari penelitian sosial? Mudarat daripenelitian social.
a. jika penelitian sosial itu akan menghancurkan ilmu sosial itu sendiri.
b. jika penelitian sosial itu akan menyengsarakan masyarakat sasaran, dan
c. jika penelitian sosial itu akan mengancam eksistensi peneliti itu sendiri.
2. Untuk verifikasi atau memeriksan tentang kebenaran suatu penyelesaian masalah sosial.
Definisi verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan. Verivikasi dalam
penelitian sosial adalah suatu tujuan penelitian sosial yang hendak dicapai untuk menguji
kebenaran atau menguji hasil penelitian yang pernah dilakukan karena adanya data-data
yang diragukan kebenarannya.
3. Untuk mengembangkan ilmu sosial dalam fungsinya sebagai alat untuk menyelesaikan
masalah-masalah sosial (devolepment).
Tujuan penelitian sosial untuk devolepment adalah penelitian sosial tersebut dilakukan untuk
mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu ilmu sosial atau masalah
sosial guna dipecahkan agar tercipta ilmu sosial dan masyarakat yang diinginkan.
C. PROSES PENELITIAN
1. Masalah penelitian mencakup; penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:
identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalahdan
perumusan masaalah kajian teoriis meyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk
menjawab masalah atau pertanyaan penelitian
2. Pengujian fakta (data) mencackup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang
terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui
pengamatan (observasi) atau servey, kesimpulan merupakan hasil penelitian yang meberi
feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.
E. GEJALA SOSIAL
Gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial dijadikan sebagai topik
penelitian sosial. Topik yang berhubungan dengan gejala sosial bisa menyangkut individu (misal,
kepuasan kerja), kelompok (misal, kepemimpinan), masyarakat (misal, struktur sosial), institusi
(misal, iklim organisasi), dan juga lingkungan yang lebih luas seperti negara (misal,
pertumbuhan ekonomi nasional). Jika demikian, studi tentang hubungan-hubungan antara, dan di
antara, orang, kelompok, institusi, atau lingkungan yang lebih luas dinamakan dengan penelitian
sosial. Penelitian sosial merupakan suatu tipe penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan sosial
(social scientist) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai aspek sosial sehingga
kita dapat memahaminya.
Gejala sosial adalah bentrokan atau penyatuan dimensi-dimensi sosial dalam dri manusia
sebagai makhluk yg berinteraksi antar sesamanya (manusia sebagai makhluk sosial).
Contoh yg paling populer adalah perang (contoh bentrokannya) perdamaian (contoh
penyatuannya) kedua contoh di atas adalah yg paling besar dan masih banyak banget yg lainnya.
Untuk penjelasan lengkap tentang masalah ini sangat panjang dan agak rumit. (sebaiknya lebih
banyak baca buku tentang ilmu sosial jika benar2 ingin memahaminya)
Gejala non sosial lebih pada kondisi alam seperti bencana atau aktifitas alam lainnya
seperti hujan, petir, banjir, gempa yg terjadi karena pergeseran atau pergerakan dimensi-dimensi
alam itu sendiri.
Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dan
metodis atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan menambah
khazanah pengetahuan.
Dari jenis-jenis penelitian diatas lebih bersifat umum atau pertinjauan dari jenis penelitian secara
mendalam dan skarang kita siap membagi beberapa penelitian berdasarkan beberapa
pertimbangan atau kualifikasi tertentu;
Macam macam penelitian sebagai berikut;
1. Secara paradigmatik dikenal ada 3 (tiga) macam paradigma penelitian:
a. Positivistik; fokusnya mencari hubungan antar-variabel --- Madhab Comtean (August
Compte). Akar penelitian kuantitatif.
b. Interpretif (fokusnya pada makna suatu tindakan) --- madhab Weberian. Akar
penelitian kualitatif.
c. Kritik (fokusnya pada wacana. Wacana merupakan medan beroperasinya kekuasaan)
madhab postmodernisme (ideologi dan kekuasaan)
H. VARIABEL
Macam-Macam Variabel Dalam Penelitian
a. Pengertian
1. Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.
2. Yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.
3. Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat
mempengaruhi hasil eksperimen.
4. Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
5. Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).
b. Macam-macam Variabel
1. Variabel Kuantitatif.
a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan.
Contoh: 1. Kehadiran : hadir, tidak hadir
2. Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b. Variabel kontinum
1. Variabel Ordinal : variabel tingkatan.
Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.
2. Variabel Interval: variabel jarak.
Contoh: Jarak rumah Anto kesekolah 10 km, sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah
5 km.
3. Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali).
Contoh: Berat badan Heri 80kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali
lipat Upi.
2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur
dengan angka.
Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel
Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara
variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel
independen kedua.
Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak
ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
6. Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel
dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati
atau diukur.
Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen
(Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan
S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan
yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel
kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan
karena faktor pendidikan.
Variabel berasa dari kata baasa inggris variable yang berarti faktor tak teta atau berubah ubah.
Kemudian arti variable dalam bahasa indonesia lebih tepat disebut bervariasi. Berarti variabel
adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kulantitas, mutu standar dan sebagainya.
Variabel dapat dikelompokan menurut mepat bentuk pengukuran sebagai berikut :
a. Variabel Nominal, yaitu variabel yang idbentuk berdasarkan atas penggolongan. Variabel ini
bersifat diskrit dan saling pilih (mutually exsclusive) antara kategori yang satu dan kategori
yang lain, contohnya; jenis kelamin, status pekerjaan, status perumahan dan sebagainya.
b. Variabel ordinal, variabel yang dibentuk berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu;
jenjang tertinggi dan terendah sesungguhnya ditetapkan menurut kesepakatan seingga angka
1 atau angka 10 dapat berada pada tingkatan jenjang yang paling tinggi atau paling rendah.
c. Variabel interval, yaitu variabel ang dibangun dari pengukuran,. Dalam pengukuran tersebut
diamsumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama.
d. Variabel Ratio, yaitu variabel yang memeiliki permulaan angka nol mutlak. Sebagai contoh,
variabel umur; ada yang beruur 0,1,2,3,4 tahun dan sebagainya.
Kompleksitas variabel d atas sesungguhnya dapat disederhanakan dengan hanya melihat bahwa
variabel variabel itu terdiri atas tiga rumpun variabel, yaitu rumpun variabel bebas 9 independent
variable) rumpun variabel tergantung (dependent variable) dan rumpun variabel penyela
(intervening vaiable).
c. Hubungan-hubungan Variabel
Pada umumnya penelitian sosia, bentuk bentuk hubungan antara variabel penelitian tidak
saja dipertimbangkan dalam analisis, tetap merupakan hal yagn pokok dalam penelitaian sosial.
Uumunya penelitian sisak bertujuan mencari hubungan antara variiabel variabel tersebut keudian
hubungan hubugan itu diuji satu sama lain. Variabel dilihat bukan pada keberadaanya saja, tetapi
bagaimana hubungan hubungan itu dijalin dan kemudian mewarnai variabel tergantung. Untuk
lebih jelas mari kita lihat hubungan hubungan tersebut dalam tabel berikut.
A. Hubungan simetris
1. Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama.
2. Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
3. Kedua variabel berkaita secara fungsional.
4. Hubungan yang kebetulan semata-mata.
B. Hubungan timbal balik
C. Hubungan asimetris
1. Hubungan antara stimulus dan respons.
2. Hubngan antara dispisisi dan respons.
3. Hubngan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku.
4. Hubgan antara prekondisi dan akbibat tertentu.
5. Hubgan antara tujuan dan cara.
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang
peneliti.Untuk melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian,maka perlu dilakukan
identifikasi makalah.Masalah penelitian dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain
dilihat dari sisi waktu,biaya,kemampuan si peneliti maupun kontribusi yang akan diberikan oleh
peneitian tersebut bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Masalah penelitian
adalah sebuah pertanyaan yang memerlukan jawaban berupa penjelasan yang dapat dirumuskan
melalui proses penelitian,baik penjelasan deskriptif tentang suatu variable.