Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan rahmat dari Allah S.W.T, karena berkat Rahmat-Nya saya diberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam makalah ini saya
menghadirkan pengayaan bahan materi kuliah yang berjudul Metode Penitian Sosial atas dasar
materi yang sudah disampaikan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Keterbatasan sumber merupakan penghambat dalam lengkapnya makalah ini namun
sebagian besar saya menitik beratkan objek kajian berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
para ahli yang umumnya menjadi materi kuliah bagi mahasiswa.Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Penelitian Sosial

B. Karakteristik Metode Penelitian Sosial

C. Proses Penelitian

D. Dua Sistem Logis

E. Gejala Sosial

F. Unsur-Unsur Penelitian Sosial

G. Jenis-Jenis Metode Penelitian Dan Macam-Macam Metodologi Penelitian

H. Variabel

I. Hipotesis Penelitian Sosial

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan
dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu
(manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh
kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat
dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan
tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya
sebuah perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan
merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.
Cara yang paling sederhana untuk mengerti perubahan sosial (masyarakat) dan
kebudayaan itu, adalah dengan membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat itu sendiri, bahkan jika ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai
perubahan mayarakat dan kebudayaan itu, maka suatu hal yang paling baik dilakukan adalah
mencoba mengungkap semua kejadian yang sedang berlangsung di tengah-tengah masyarakat itu
sendiri.
Penelitian sosial juga dapat digunakan sebagai penyelidikan-penyeldikan yang dirancang
untuk menambah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Istilah sosial
ini menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang-orang, kelompok-kelompok
seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya), dan lingkungan yang
lebih besar.
Untuk itu dalam makalah ini saya akan menjelaskan lebih detail lagi mengenai metode
penelitian sosial.

I.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memecahkan masalah social
(eksploratif), definisi eksploratif itu sendiri adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan
memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang ada di tempat itu.
Dari banyaknya permasalahan yang timbul maka dengan hadirnya makalah ini maka akan sedikit
membantu masyarakat dalam menanggapi bagaimana proses dalam penelitian sosial itu, dan
sebagai bahan pengayaan perkuliahan serta memenuhi tugas bimbingan dari dosen yang
sekiranya dapat menjadi pegangan penting dalam memuhi semua kewajiban yang harus
dilakukan.

I.3Rumusan Masalah
1 Apa itu penelitian sosial?
2 Apasajakah yang menjadi karakteristik metode penelitian social?
4 Apasajakah yang menjadi proses penelitian?
5 Apa itu dua sistem logis?
6 Apasajakah yang menjadi gejala sosial?
7 Apasajakah yang menjadi unsur-unsur penelitian sosial?
8 Apasajakah jenis-jenis metode penelitian dan macam-macam metodologi penelitian?
9 Apa itu variable?
10 Apasajakah hipotesis penelitian sosial?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENELITIAN SOSIAL
Penelitian sosial adalah istilah yang digunakan terhadap penyelidikan-penyeldikan yang
dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik
sosial. Istilah sosial ini menunujuk pada hubungan-hubungan antara, dan di antara, orang-orang,
kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi (sekolah, komunitas, organisasi, dan sebagainya),
dan lingkungan yang lebih besar.

a. Definisi
Gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial dijadikan sebagai topik
penelitian sosial. Topik yang berhubungan dengan gejala sosial bisa menyangkut individu (misal,
kepuasan kerja), kelompok (misal, kepemimpinan), masyarakat (misal, struktur sosial), institusi
(misal, iklim organisasi), dan juga lingkungan yang lebih luas seperti negara (misal,
pertumbuhan ekonomi nasional). Jika demikian, studi tentang hubungan-hubungan antara, dan di
antara, orang, kelompok, institusi, atau lingkungan yang lebih luas dinamakan dengan penelitian
sosial. Penelitian sosial merupakan suatu tipe penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan sosial
(social scientist) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai aspek sosial sehingga
kita dapat memahaminya.
Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dan
metodis atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan menambah
khazanah pengetahuan.
Para peneliti sedang meneliti gejala sosial yang ada di dalam masyarakat. Kata "research"
dalam bahasa Inggris berasal dari kata “Reserare” (bahasa Latin) yang berarti mengungkapkan.
Secara etimologis, kata “research” (penelitian, riset) berasal dari kata “re” dan “to search”. 'Re'
berarti kembali dan to search berarti mencari. Jadi, secara etimologis, penelitian berarti mencari
kembali. Namun, makna yang terkandung dalam kata “research” jauh lebih luas dari pada
sekedar mencari kembali atau mengungkapkan. Ini terlihat dari beberapa definisi penelitian
berikut :
''Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis untuk menemukan jawaban atas masalah.
Penelitian dapat digambarkan sebagai upaya yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah spesifik yang memerlukan solusi. Ini adalah serangkaian langkah-langkah dirancang dan
diikuti, dengan tujuan menemukan jawaban terhadap isu-isu yang perhatian kepada kita dalam
lingkungan kerja.”
Jadi, walaupun penelitian merupakan sentral untuk penyelidikan dan pencarian solusi atas
masalah-masalah sosial dan kegiatan akademik, belum ada konsensus dalam literatur tentang
bagaimana penelitian harus didefinisikan. Hussey menyatakan bahwa penelitian menyediakan
suatu peluang untuk mengenali dan memilih satu masalah penelitian dan menyelidikinya secara
bebas.

b. Kegunaan Penelitian Sosial


Menurut Siti Partini penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan antara lain:
1. Penjajagan ( ekploratif), yaitu berguna untuk mencari-cari kemungkinan terbaik dalam
memecahkan problema sosial, sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka. Contoh:
upaya menanggulangi kenakalan remaja, kemiskinan, dll.
2. Deskriftif, yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap penomena social
tertentu. Contoh: penelitian tentang jumlah pengangguran, pendapatan masyarakat, dll.
3. Eksplanatori, yaitu berguna untuk menjelaskan sebab-sebab yang melatarbelakangi
suatu keadaan tertentu. Contoh: pengaruh kemiskinan terhadap peluang hidup manusia.
4. Evaluatif, yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan pada
awal program sudah tercapai. Contoh: penelitian tentang efektifitas dana bos dalam
mengurangi anak putus sekolah.
5. Prediktif, yaitu berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena soaial tertentu
yang akan terjadi. Contoh: penelitian tentang akibat ke depan banjir lumpur panaS
sidoarjo.
c. Fungsi/manfaat Penelitian Sosial
Fungsi adalah kegunaan suatu hal. Fungsi penelitian adalah kegunaanpenelitian sosial.
Berguna untuk siapa? Fungsi penelitian sosial sedikitnyamemiliki kegunaan dalam tiga hal,
yaitu: kegunaan untuk pengembangan ilmusosial itu sendiri, kegunaan bagi masyarakat (sasaran
penelitian), dan kegunaan untuk peneliti sendiri.

1. Ilmu sosial
Kegunaan untuk pengembangan ilmu sosial yaitu penelitian ituberguna untuk
mengembangkan dan mensahihkan ilmu sosial. Jika macam-macam ilmu sosial meliputi
sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah,dan hukum, maka penelitian itu berguna
untuk mengembangkan dan mensahihkan ilmu sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi,
sejarah, dan hukum.

2. Masyarakat sasaran
Maksud kegunaan penelitian sosial bagi masyarakat (sasaranpenelitian) adalah hasil penelitian
itu berguna untuk menjawab masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat yang
diteliti. Jika penelitian itumeneliti tenang masalah kemiskinan, maka fungsi penelitian itu
adalah untuk menjawab bagaimana cara dan strategi agar masyarakat itu sejahtera.
3. Peneliti
Peneliti adalah orang yang melakukan penelitian. Apakah seorangpeneliti mendapatkan
kegunaan dari proses penelitian? Jawabnya, ya. Denganproses penelitian, seorang peneliti
semakin bertambah wawasan danpengetahuannya tentang masalah yang diteliti dan ilmu yang
dimiliki. Seorangpeneliti kemiskinan, pasti akan memahami persoalan mengapa dan
bagaimana terjadi kemiskinan. Tentu peneliti ini dikemudian hari akan menjadi seorangahli
(teoritis) dalam mengentaskan kemiskinan. Banyak juga seorang penelitiyang mendapatkan
materi (harta) dari penelitian.

Definisi manfaat adalah guna atau untung. Kebalikan dari manfaat adalahmudarat atau rugi.
Jadi manfaat penelitian sosial sama halnya dengan fungsi penelitian sosial. Lantas apa
mudarat dari penelitian sosial? Mudarat daripenelitian social.
a. jika penelitian sosial itu akan menghancurkan ilmu sosial itu sendiri.
b. jika penelitian sosial itu akan menyengsarakan masyarakat sasaran, dan
c. jika penelitian sosial itu akan mengancam eksistensi peneliti itu sendiri.

1. Data dan Pengumpulan (collecting) Data.


Dalam poin ini, perlu diuraikan apakah data dalam penelitian adalah data primer atau data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengukuran langsung oleh
peneliti yang bukan berasal dari data yang telah ada, sedangkan data sekunder adalah data
yang dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan sehingga dapat digunakan
oleh pihak lain (peneliti). Perlu juga diuraikan data-data apa saja yang digunakan dalam
penelitian secara jelas. Sedangkan dalam pengumpulan data, perlu diuraikan bagaimana
cara peneliti memperoleh dan mengumpulkan data, dengan menggunakan media apa.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan instrumen (media) kuisioner yaitu serangkain
pertanyaan untuk dijawab responden, instrumen alat pengukur lainnya (seperti alat
pengukur kondisi fisik suatu benda). Dapat juga digunakan teknik wawancara, yaitu data
diambil bersadarkan wawancara peneliti terhadap responden. Dalam hal ini, peneliti
melakukan wawancara berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun untuk
penelitian. Apabila panduan wawancara yang digunakan hanyalah bersifat pertanyaan
dasar dan responden diharapkan dapat menjawab secara mengembang, maka tekik ini
disebut dengan wawancara mendalam (circumstantial interview). Apabila data yang
digunakan adalah data sekunder, maka pada umumnya pengumpulan data yang dilakukan
adalah dengan dokumentasi dan observasi. Dokumentasi adalah memanfaatkan dokumen
yang sudah ada, dan dalam hal ini perlu diuraikan dokumen apa saja secara jelas,
sedangkan observasi adalah pengamatan kualitatif secara langsung oleh peneliti untuk
mengambil data-data berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan maksud penelitian.
Sebagai contoh observasi disini adalah tindakan peneliti mengamati perilaku siswa saat
dilaksanakannya penelitian.
2. Populasi, Sampel, dan Sampling.
Penelitian yang melibatkan banyak data akan menjadi sulit dilaksanakan atau tidak
efektif apabila dilakukukan dengan menggunakan seleuruh data yang ada. Apabila
jumlah data yang diteliti kurang dari 100 atau dirasa masih mudah untuk diambil
semuanya, maka sebaiknya seluruh data tersebut digunakan, sedangkan apabila jumlah
data lebih dari 100 atau dirasa akan banyak kesulitan apabila digunakan seluruhnya,
maka sebaiknya dilakukan sampling. Populasi merupakan seluruh unit yang dikaji dalam
penelitian. Sebagai contoh adalah siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta. Sedangkan sampel
adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai data dalam penelitian. Sampel ini
haruslah representatif atau mewakili, yaitu satu sampel diambil pada data yang sekiranya
memiliki kesamaan sifat dengan data lainnya (sampel diambil darai kelompok yang
homogen). Cara pengambilan sampel agar memenuhi kriteria representatif ini disebut
sebagai sampling.

d. Tujuan metode Penelitian Sosial

1. Untuk menemukan hal baru dalam memecahkan masalah sosial (Ekploratif).


Definisi eksplorasi sendiri adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh
pengetahuan lebih banyak, terutama sumber-sumber alam yang ada di tempat itu. Proses
eksplorasi ini kemudian akan menghasilkan penemuan baru. Penemuan-penemuan baru
dibedakan dalam dua pengertian, yaitu: discovery dan invention. Discovery yaitu
penemuan kebudayaan baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh seorang
individu ataupun serangkaian ciptaan beberapa individu. Selanjutnya invention yaitu
discovery yang sudah mendapatkan pengakuan oleh masyarakat dan dapat diterima serta
diterapkan dalam kehidupan. Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian sosial
dilihat dari temuan hasil eksplorasi dapat dibagi dua, yaitu: penelitian sosial dengan
tujuan discovery dan penelitian sosial dengan tujuan invention. Jadi eksplorasi hanya
sebatas jandela masuk dalam mewujudkan tujuan penelitian sosial, eksplorasi bukanlah
suatu tujuan, tetapi proses.

2. Untuk verifikasi atau memeriksan tentang kebenaran suatu penyelesaian masalah sosial.
Definisi verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan. Verivikasi dalam
penelitian sosial adalah suatu tujuan penelitian sosial yang hendak dicapai untuk menguji
kebenaran atau menguji hasil penelitian yang pernah dilakukan karena adanya data-data
yang diragukan kebenarannya.

3. Untuk mengembangkan ilmu sosial dalam fungsinya sebagai alat untuk menyelesaikan
masalah-masalah sosial (devolepment).

Tujuan penelitian sosial untuk devolepment adalah penelitian sosial tersebut dilakukan untuk
mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam suatu ilmu sosial atau masalah
sosial guna dipecahkan agar tercipta ilmu sosial dan masyarakat yang diinginkan.

B. KARAKTERISTIK METODE PENELITIAN SOSIAL


Menurut Paul Leedy dalam bukunya Practical Research, ada 8 karakteristik Penelitian Sosial:
1. Penelitian Sosial berasal dari satu pertanyaan atau masalah, dengan menanyakan
pertanyaan kita sedang berupaya untuk stimulasi dimulainya roses penelitian. Sumber
pertanyaan dapat berasal dari sekitar kita.
2. Penelitian Sosial membutuhkan tujuan yang jelas. Pernyataan tujuan ini menjawab
pertanyaan : “ Masalah apa yang akan diselesaikan/dipecahkan?” tujuan adalah
pernyataan permasalahan yang akan dipecahkan dalam Penelitian Sosial.
3. Penelitian Sosial membutuhkan rencana spesifik untuk melakukan penelitian rencana
kegiatan disusun. Selain menetapkan tujuan dari Penelitian Sosial, kita harus
menetapkan juga bagaimana mencapai tujuan tersebut. Beberapa hal yang perlu
diputuskan misalnya: dimana mendapatkan data? Bagaimana mengumpulkan data
tersebut? Apakah data yang ada berelasi dengan permasalahan yang ditetapkan dalam
Penelitian Sosial?
4. Penelitian Sosial biasanya membagi masalah prinsip menjadi beberapa submasalah:
untuk mempermudah menjawab permasalahan, biasanya masalah yang prinsip dibagi
menjadi beberapa submasalah.
5. Penelitian sosial dilakukan berdasarkan masalah.
6. Pertanyaan atau hipotesis penelitian Sosial yang spesifik. Hipotesis adalah asumsi atau
dugaan yang logis yang memberikan jawaban sementara tentang permasalahan
Penelitian Sosial berdasarkan penyelidikan awal.
7. Hipotesis mengarahkan kita ke sumber-sumber informasi yang membantu kita untuk
menyelesaikan dan menjawab permasalahan Penelitian Sosial yang sudah ditetapkan.
Hipotesis bisa lebih dari satu. Hipotesis mempunyai kemungkinan didukung atau tidak
didukung oleh data.
8. Penelitian Sosial mengakui asumsi-asumi: Dalam Penelitian Sosial, asumsi merupakan
hal penting untuk ditetapkan. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan sehingga
jangkauan Penelitian Sosial jelas batasnya. Asumsi juga bisa merupakan batasan sistem
di mana kita melakukan Penelitian Sosial.
9. Penelitian Sosial membutuhkan data dan intepretasi data untuk menyelesaikan masalah
yang mendasari adanya Penelitian Sosial: Pentingnya data bergantung pada bagaimana
peneliti memberi arti dan menarik inti sari dari data-data yang tersedia. Di dalam
Penelitian Sosial data yang tidak diintepretasikan/diterjemahkan tidak berarti apapun.
10. Penelitian Sosial bersifat siklus.
11. Siklus Penelitian Sosial
12. Untuk memulai suatu penelitian, permasalahan yang akan dipecahkan perlu ditemukan
lebih dahulu. Beberapa hal yang membantu penemuan tersebut adalah membaca artikel
jurnal-jurnal ilmiah pada bidang yang diminati. Dengan membaca beberapa artikel
jurnal yang memuat permasalahan dan pemecahannya diharapkan ada stimulasi dari
pembacaan tersebut untuk menimbulkan ide-ide lain yang layak untuk diteliti.

C. PROSES PENELITIAN
1. Masalah penelitian mencakup; penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:
identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalahdan
perumusan masaalah kajian teoriis meyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk
menjawab masalah atau pertanyaan penelitian
2. Pengujian fakta (data) mencackup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang
terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui
pengamatan (observasi) atau servey, kesimpulan merupakan hasil penelitian yang meberi
feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.

Definisi Operasional Penelitian


Adalah suatu konsep yang digambarkan dalam definisi konsep tentu saja tidak akan
dapat diobservasi atau diukur gejalanya dilapangan. Untuk dapat diobservasi atau diukur,
maka suatu konsep harus didefinisikan secara operasional. Definisi operasional ini
dimaksudkan untuk memberikan rujukan-rujukan empiris apa saja yang dapat ditemukan
dilapangan untuk menggambarkan secara tepat konsep yang dimaksud sehingga konsep
tersebut dapat diamati dan diukur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa definisi
operasional merupakan jembatan yang menghubungkan conceptual-theoretical level
dengan empirical –observational level.
Sebagai contoh, untuk menggambarkan apakah ada atau tidak partisipasi di suatu
kabupaten/kota dalam pembuatan kebijakan maka survey GDS I menggunakan definisi
operasional sebagai berikut untuk menggambarkan konsep partisipasi sebagai sesuatu
yang dapat diamati atau diukur:
1. Pertemuan warga
2. Kotak pos
3. Forum komunikasi
4. Peninjauan lapangan
5. Media massa
6. Musbangdes/UDKP/Rakorbang
D. DUA SISTEM LOGIS
Deduktif dan Induktif Penalaran: Sebuah Ilustrasi Kasus
Kedua model akan digambarkan dengan satu contoh: berusaha untuk memahami mengapa
beberapa orang lebih religius daripada yang lain. Kita akan melihat bahwa gender, usia, status
keluarga, dan status sosial yang terlibat. Model deduktif dimulai dengan teori tentang religiusitas
- disebut "Teori Gratifikasi Sosial," yang menunjukkan hipotesis tentang bagaimana empat
variabel mungkin menyebabkan tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah religiusitas. Model
induktif dimulai dengan hubungan yang diamati dan berusaha untuk masuk akal dari mereka.
1. Model deduktif, kemudian, dimulai dengan teori dan hasil untuk derivasi hipotesis yang
akan diuji.
2. Model induktif dimulai dengan pengamatan dan terlihat pola-pola umum yang dapat
membentuk dasar untuk teori.
3. Kedua model sama-sama berlaku sebagai pendekatan untuk pemahaman, dan ilmu sosial
cenderung untuk kemajuan melalui pergantian dari dua. Pengamatan dapat menyebabkan
teori, teori diuji melalui pengamatan, hasil tidak sepenuhnya mengkonfirmasi teori,
sehingga pengamatan baru menjadi dasar untuk memperbaiki teori, yang kemudian diuji.

E. GEJALA SOSIAL
Gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial dijadikan sebagai topik
penelitian sosial. Topik yang berhubungan dengan gejala sosial bisa menyangkut individu (misal,
kepuasan kerja), kelompok (misal, kepemimpinan), masyarakat (misal, struktur sosial), institusi
(misal, iklim organisasi), dan juga lingkungan yang lebih luas seperti negara (misal,
pertumbuhan ekonomi nasional). Jika demikian, studi tentang hubungan-hubungan antara, dan di
antara, orang, kelompok, institusi, atau lingkungan yang lebih luas dinamakan dengan penelitian
sosial. Penelitian sosial merupakan suatu tipe penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan sosial
(social scientist) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai aspek sosial sehingga
kita dapat memahaminya.
Gejala sosial adalah bentrokan atau penyatuan dimensi-dimensi sosial dalam dri manusia
sebagai makhluk yg berinteraksi antar sesamanya (manusia sebagai makhluk sosial).
Contoh yg paling populer adalah perang (contoh bentrokannya) perdamaian (contoh
penyatuannya) kedua contoh di atas adalah yg paling besar dan masih banyak banget yg lainnya.
Untuk penjelasan lengkap tentang masalah ini sangat panjang dan agak rumit. (sebaiknya lebih
banyak baca buku tentang ilmu sosial jika benar2 ingin memahaminya)
Gejala non sosial lebih pada kondisi alam seperti bencana atau aktifitas alam lainnya
seperti hujan, petir, banjir, gempa yg terjadi karena pergeseran atau pergerakan dimensi-dimensi
alam itu sendiri.
Penelitian atau riset pada dasarnya merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dan
metodis atas suatu masalah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut dan menambah
khazanah pengetahuan.

F. UNSUR-UNSUR PENELITIAN SOSIAL


Teori dan Hipotesis
Kedudukan kedua unsur penelitian ini sangat penting dan sentra di dalam enelitian survei.
Teori di dalam penelitian sepert idibutuhkan sebagai pegangan pokk (kerangka berfikir) secara
umum sedangkan hipotesis dibutuhkan sebagai saran untuk menjelaskan permasalahan yang
sedang dicarikan pemecahanya (surakhmad,1990:63).
Selama data (informas yang lengkap) belum terkumpul, maka seseorang peneliti akan
berpedoman pada teori sementara sebagai petunjuk sementara ke arah pemecahan masalah. Teori
sementara yang berfungsi dmikian itulah yang biasa disebut hipotesis. Secara etiomologis,
hipotesis berarti suatu yang masih kurang dari 9hypo) sebuah pendapat (tesis). Dengan kata lain
hipotesis adlah sebuah kesimpulan tetapi kesimpulan belum final karena masih harus ddiuji
kebenaranya. Dari uraian disini jelaslah bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadapa masalah yang tengah diteliti.
G. JENIS-JENIS METODE PENELITIAN DAN MACAM-MACAM METODOLOGI
PENELITIAN
Secara umum metodelogi penelitian dapat kita bagi dalam 7 jenis metode penelitian,
diantaranya;
1. Penelitian historis; penelitian yang bertujuan membuat rekunstruksi masa lampau
secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverfikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat dan akurat.
2. Penelitian diskriptif; penelitian yang bertujuan membuat gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian
tertentu.
3. Penelitian pengembangan; penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki suatu pola dan
perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu objek atau gejala. Dimana peneliti ingin
melihat hasil yang lebih efektif dan efisien dari hasil yang akan dicapainya.
4. Penelitian kasus (lapangan); penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan intraksi lingkungan suatu unit
sosial, baik individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
5. Penelitian korelasional; penelitian yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan
antara variabel atau gejala tertentu terhadap variabel atau gejala lainnya.
6. Penelitian tindakan; penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan baru, cara pendekatan baru atau suatu produk pengetahuan baru untuk
memecahkan masalah dengan penerapan langsung di lapangan secara nyata.
7. Penelitian eksperimental; penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sebab akibat
tertentu dengan memberikan perlakuan tertentu atau kondisi yang berbeda.

Dari jenis-jenis penelitian diatas lebih bersifat umum atau pertinjauan dari jenis penelitian secara
mendalam dan skarang kita siap membagi beberapa penelitian berdasarkan beberapa
pertimbangan atau kualifikasi tertentu;
Macam macam penelitian sebagai berikut;
1. Secara paradigmatik dikenal ada 3 (tiga) macam paradigma penelitian:
a. Positivistik; fokusnya mencari hubungan antar-variabel --- Madhab Comtean (August
Compte). Akar penelitian kuantitatif.
b. Interpretif (fokusnya pada makna suatu tindakan) --- madhab Weberian. Akar
penelitian kualitatif.
c. Kritik (fokusnya pada wacana. Wacana merupakan medan beroperasinya kekuasaan)
madhab postmodernisme (ideologi dan kekuasaan)

2. Secara metodologik, terdapat 4 (dua) macam metode penelitain:


a. Metode Kuantitatif --- dasarnya adalah semua persoalan kehidupan terjadi dalam
hubungan sebab akibat. Tindakan manusia merupakan akibat dari sebab-sebab tertentu.
b. Metode Kualitatif --- dasarnya adalah manusia merupakan makhluk berkehendak bebas
(free will) yang bertindak atas dasar keinginan pribadi.
c. Metode Campuran (Mixing Methods) Kuantitatif dan Kualitatif dasarnya adalah logika
triangulasi (hasil kualitatif bisa dikembangkan untuk diuji kuantitatif, atau hasil
kuantitatif perlu diperdalam kepada para aktor secara kualitatif).
d. Metode Kritis/Refleksif – dasarnya adalah fungsi praksis (perbaikan) ilmu pengetahuan
untuk mengkritisi dan mengubah situasi yang tidak manusiawi.

3. Berdasarkan dorongannya, terdapat 2 (dua) macam penelitian:


a. Applied (terapan) --- tujuannya untuk menyelesaikan persoalan dengan cepat.
b. Pure (murni) --- tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

4. Berdasarkan jenis realitasnya (unit of analysis), terdapat 4 (empat) jenis penelitian:


a. Penelitian mikro objektif (misalnya tentang tindakan-tindakan individual)
b. Penelitian mikro subjektif (misalnya tentang pendapat, ide, pengalaman individual).
c. Penelitian makro objektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang kasat
mata, seperti masyarakat, birokrasi, hukum, arsitektur, pendidikan dsb).
d. Penelitian makro subjektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang tidak
kasat mata, seperti kultur, norma, dan nilai yang ada di masyarakat).
e. Penelitian pertautan (linkage) antar dua atau lebih kuwadran (mikro-makro,subjektif-
objektif).

5. Berdasarkan sifat masalah dan tujuan penelitian terdapat


a. Penelitian eksploratori: Menjelajahi fenomena baru.
b. Penelitian deskriptif: Memaparkan fenomena/fakta.
c. Penelitian eksplanatori: Menjelaskan (hubungan) dua atau lebih fenomena/fakta.
d. Penelitian Prediktif: Meramalkan kecenderungan fenomena/fakta berdasarkan data
sekarang.
e. Penelitian Interpretif: Memahami fenomena (khususnya melalui tindakan verbal dan
diskursif pelaku).
f. Penelitian kritis: Memberikan penafsiran tandingan (alternatif) atas fenomena
berdasarkan pendirian tertentu.
g. Penelitian historis: merekonstruksi rangkaian kejadian penting masa lalu.

6. Berdasarkan perolehan data, terdapat 2 (dua) macam jenis penelitian:


a. lapangan (field) (field research)
b. teks (text analysis/studies)

H. VARIABEL
Macam-Macam Variabel Dalam Penelitian
a. Pengertian
1. Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.
2. Yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.
3. Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat
mempengaruhi hasil eksperimen.
4. Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
5. Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).

b. Macam-macam Variabel
1. Variabel Kuantitatif.
a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan.
Contoh: 1. Kehadiran : hadir, tidak hadir
2. Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b. Variabel kontinum
1. Variabel Ordinal : variabel tingkatan.
Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.
2. Variabel Interval: variabel jarak.
Contoh: Jarak rumah Anto kesekolah 10 km, sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah
5 km.
3. Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali).
Contoh: Berat badan Heri 80kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali
lipat Upi.
2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur
dengan angka.
Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel
Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara
variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel
independen kedua.
Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak
ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
6. Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel
dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati
atau diukur.
Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen
(Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan
S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan
yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel
kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan
karena faktor pendidikan.

Variabel berasa dari kata baasa inggris variable yang berarti faktor tak teta atau berubah ubah.
Kemudian arti variable dalam bahasa indonesia lebih tepat disebut bervariasi. Berarti variabel
adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kulantitas, mutu standar dan sebagainya.
Variabel dapat dikelompokan menurut mepat bentuk pengukuran sebagai berikut :
a. Variabel Nominal, yaitu variabel yang idbentuk berdasarkan atas penggolongan. Variabel ini
bersifat diskrit dan saling pilih (mutually exsclusive) antara kategori yang satu dan kategori
yang lain, contohnya; jenis kelamin, status pekerjaan, status perumahan dan sebagainya.
b. Variabel ordinal, variabel yang dibentuk berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu;
jenjang tertinggi dan terendah sesungguhnya ditetapkan menurut kesepakatan seingga angka
1 atau angka 10 dapat berada pada tingkatan jenjang yang paling tinggi atau paling rendah.
c. Variabel interval, yaitu variabel ang dibangun dari pengukuran,. Dalam pengukuran tersebut
diamsumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama.
d. Variabel Ratio, yaitu variabel yang memeiliki permulaan angka nol mutlak. Sebagai contoh,
variabel umur; ada yang beruur 0,1,2,3,4 tahun dan sebagainya.

Kompleksitas variabel d atas sesungguhnya dapat disederhanakan dengan hanya melihat bahwa
variabel variabel itu terdiri atas tiga rumpun variabel, yaitu rumpun variabel bebas 9 independent
variable) rumpun variabel tergantung (dependent variable) dan rumpun variabel penyela
(intervening vaiable).

c. Hubungan-hubungan Variabel
Pada umumnya penelitian sosia, bentuk bentuk hubungan antara variabel penelitian tidak
saja dipertimbangkan dalam analisis, tetap merupakan hal yagn pokok dalam penelitaian sosial.
Uumunya penelitian sisak bertujuan mencari hubungan antara variiabel variabel tersebut keudian
hubungan hubugan itu diuji satu sama lain. Variabel dilihat bukan pada keberadaanya saja, tetapi
bagaimana hubungan hubungan itu dijalin dan kemudian mewarnai variabel tergantung. Untuk
lebih jelas mari kita lihat hubungan hubungan tersebut dalam tabel berikut.
A. Hubungan simetris
1. Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama.
2. Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
3. Kedua variabel berkaita secara fungsional.
4. Hubungan yang kebetulan semata-mata.
B. Hubungan timbal balik
C. Hubungan asimetris
1. Hubungan antara stimulus dan respons.
2. Hubngan antara dispisisi dan respons.
3. Hubngan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku.
4. Hubgan antara prekondisi dan akbibat tertentu.
5. Hubgan antara tujuan dan cara.

I. HIPOTESIS PENELITIAN SOSIAL


Hipotesis secara etimologis dibentuk dari dua kata yaitu kata hypo dan kata thesis. Hypo
berarti kurang dan thesis adalah pendapat kemudia kedua kata ii digabung menjadi hypothesis
dan di indonesiakan menjadi hiotesis danegan arti suatu kesimpulan yang masih kurang, yang
masih belum sempurna. Pengertian ini kemudian di perluas dengan maksud sebagai kesimpulan
yang belum semurna,, sehingga perlu disemurnakan dengan mebuktikan kebenara hiptoesis itu
pembuktian itu hanya dapat dilakukan dengan menguji hipotesis dengan data di langangan.
Dalam merancang dan membangun hipotesis, peneliti membutuhakn suber sumber
inspirasi yang dapat membantu dan meberi warna hiptesis yang dibangunya. Untukk
diperolehnya suber hpotesis, peneliti dapat saja mengacu pada teori yang telah mapan, yang
diperoleh dari studi kepustakaan. Dari teori teori mapan ini muncul banyak suber hipotess daat
saja hipotesis nya, memang demikian akan tetapi teori bukan satu satunya suber hiptesis dapat
saja hipotesis dibangun berdasarkan pengamatan pengamatan yang sistematis melalui penelitian
eksploratif atau bahan bahan eksploratif yang idbuat oleh orang lain.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan Menurut Dodi Kurniawan

Kesimpulan merangkum hasil penelitian. Dalam kesimpulan tidaklah ditampilkan


penjelaan rinci, tetapi ditampilkan temuan-temuan yang penting, dan (bila ada) hubungan antara
temuan data dengan hipotesis. Kesimpulan berisi pernyataan apa yang sudah ditemukan tentang
objek yang diteliti dalam konteks kerangka teori. Ia tidak boleh menyimpulkan sesuatu yang
tidak diteliti dalam konteks dan jangkauan penelitian. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan
saran-saran untuk menunjukan cara mengatasinya

Kesimpulan Menurut Nur Jannah

Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang
peneliti.Untuk melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian,maka perlu dilakukan
identifikasi makalah.Masalah penelitian dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain
dilihat dari sisi waktu,biaya,kemampuan si peneliti maupun kontribusi yang akan diberikan oleh
peneitian tersebut bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Masalah penelitian
adalah sebuah pertanyaan yang memerlukan jawaban berupa penjelasan yang dapat dirumuskan
melalui proses penelitian,baik penjelasan deskriptif tentang suatu variable.

Anda mungkin juga menyukai