Patofisiologi TK 2
Patofisiologi TK 2
Disusun oleh :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan agar penulisan makalah selanjutnya jauh lebih baik lagi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud potofisiologi sistem pencernaan?
2. Apa saja penyakit yang dapat menyerang sistem pencernaan dan apa
penyebabnya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian patofisiologi dari sistem pencernaan pada
tubuh manusia.
2. Mengetahui penyakit yang dapat menyerang sistem pencernaan beserta
penyebabnya.
BAB 2
LANDASAR TEORI
Graeme (2004) menjelaskan fisiologi adalah kata yang dibentuk dari kata
Yunani ‘physis’ yang berarti alam dan “logos” yang berarti belajar. Oleh karena
itu, fisiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang alam dan
inti dari proses kehidupan.
Gangguan pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit yang
terjadi pada bagian pencernaan manusia. Penyebab dari gangguan ini sendiri
menyebabkan gangguan pada aktivitas yang sedang dijalankan oleh
penderitanya. Hal ini disebabkan oleh rasa mual, mulas, tidak bertenaga dan
sebagainya.
Penyebaba penyakit gangguan pencernaan yang paling utama ini adalah
pola makan yang mungkin tidak sehat. Pada manusia sangat banyak hal yang
menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan.
Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka dibagian dalam yang
terinfeksi oleh virus atau bakteri, sehingga terjadi kelainan kerja fisiologis
tubuh.
Penyakit adalah suatu keadaan tidak normal dari tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang
dipengaruhinya. Penyakit dibedakan menjadi penyakit menular dan penyakit
tidak menular. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman
(virus, bakteri, amuba, atau jamur) yang menyerang tubuh. Penyakit tidak
menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan
karena adanya masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia
(suyanti,2016).
Salah satu penyakit pada kandungan empedu adalah kolelithiasis.
Kolelithiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan didalam
kandungan empedu atau didalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya.
Sebagian besar batu empedu, terutama batu kolestrol, terbentuk didalam
kandung empedu. Hal ini dapat terjadi jika konsentrasi kolestrol melebihi
kapasitas solubilisasi empedu (supersaturasi), kolesterol tidak lagi mampu
berada dalam keadaan terdispersi sehingga mengumpal menjadi kristal-kristal
kolestrol monohidrat yang padat. (Raherman 2005)
Pembentukan batu empedu dipengaruhi oleh beberapa factor, semakin
banyak factor resiko yang dimiliki seseorang, semakin besar kemungkinan untuk
terjadi batu empedu. Factor resiko yang memepengaruhi terbentuknya batu
empedu antara lain : jenis kelamin, usia lebih dari 40 tahun, obesitas,
hiperlipidemia, genetic, aktifitas fisik, kehamilan (resiko meningkat pada
kehamilan), diet tinggi lemak, pengosongan lambung yang memanjang, nutrisi
parenteral yang lama, dismotilitas dari kandungan empedu, obat-obatan
anthiperlipidemia (clofibrate), dan penyakit lain (fibrosis sistik, diabetes
mellitus, sirosis hati, pankreatitis, kanker kandungan empedu). (Lesmana, 2009)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Gangguan pada sistem pencernaan dapat disebabkan oleh rasa mual yang
terjadi, mulas, tak bertenaga, dan sebagainya. Penyebabab penyakit gangguan
pencernaan yang paling utama ini adalah pola makan yang mungkin tidak sehat.
Diantara penyakit pada sistem pencernaan adalah gastritis, radang hati yang
menular (hepatitis), diare sembelit, kanker lambung, radang usus buntu,
hemoroid, dan keracunan makanan. Diantara alat-alat kedokteran yang
digunakan untuk menangani masalah pada gangguan pencernaan adalah
Endoscopy, Ct Scan, USG, dan Laparoscopi, serta Colonoscopy.
B. Saran
Adapun yang kami tulis dalam makalah kami agar bermanfaat bagi para
pembaca dan penulis itu sendiri. Dan para pembaca dapat memberi saran dan
kritik.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce Evelin C.2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gremedia
Pustaka Utama
Rismawan, Tedy. Tursina. Khairiah, Latifatul. 2017. Sistem pakar diagnosis penyakit
hati dengan metode Dempster Shafer Berbasis Android. Pontianak: sistem
computer fakultas Mipa universitas Tanjungpura, jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
Barbara,Reherman. Nascimbeni,Michelina. 2005. Immunology of hepatitis B virus
and hepatitis C virus infection. https://www.nature.com/articles/nri1573.
Nias,Thomsen. 2022. Upaya Mencegah Hepatitis Akut.
https://rsud.niaskab.go.id/upaya-mencegah-hepatitis-akut.html