Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PATOFISIOLOGI SISTEM TUBUH MANUSIA SISTEM PENCERNAAN

Mata Kuliah Patofisiologi yang Diampuh Oleh

Dr. Dedi Damhudi, S,Kp, M.Kep, Sp.KMB

Disusun oleh :

Aulia Kartika Putri (221121010)

Dinda Fatimah Azzarah (221121019)

Dinda Permatasari (221121020)

Herdinan Pratama Wijaya (221121033)

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN + PROFESI NERS

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


telah memberi pengetahuan, teknologi,dan memberi kesehatan pada kami untuk
menyelesaikan Makalah ini.

Penyusunan Makalah yang berjudul "PATOFISIOLOGI SISTEM TUBUH


MANUSIA SISTEM PENCERNAAN" ini dimaksudkan sebagai bukti atas
penyelesaian Makalah yang telah kami lakukan dan juga sebagai informasi bagi para
mahasiswa lain tentang Makalah yang telah kami/ lakukan. Sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan di kalangan mahasiswa.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan agar penulisan makalah selanjutnya jauh lebih baik lagi.

Pontianak, 08 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2


BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................................................ 4
BAB 2 ............................................................................................................................................. 5
LANDASAR TEORI .......................................................................................................................... 5
A. PATOFISIOLOGI PADA SISTEM PENCERNAAN ................................................................... 5
B. MACAM-MACAM GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN DAN PENYEBABNYA .......... 5
BAB III .......................................................................................................................................... 15
PENUTUP ..................................................................................................................................... 15
A. Simpulan .......................................................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 16
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus-kasus penyakit yang berdampak pada gangguan saluran


pencernaan mulai mengalami peningkatan. Kecukupan nutrisi tubuh
berpengaruh besar terhadap produktivitas dan hal itu sangat berkaitan erat
dengan fungsi kerja saluran pencernaa. Saluran pencernaan yang berfungsi
secara optimal akan mampu memaksimalkan nilai pemanfaatan ransum melalui
proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud potofisiologi sistem pencernaan?
2. Apa saja penyakit yang dapat menyerang sistem pencernaan dan apa
penyebabnya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian patofisiologi dari sistem pencernaan pada
tubuh manusia.
2. Mengetahui penyakit yang dapat menyerang sistem pencernaan beserta
penyebabnya.
BAB 2

LANDASAR TEORI

A. PATOFISIOLOGI PADA SISTEM PENCERNAAN

Graeme (2004) menjelaskan fisiologi adalah kata yang dibentuk dari kata
Yunani ‘physis’ yang berarti alam dan “logos” yang berarti belajar. Oleh karena
itu, fisiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang alam dan
inti dari proses kehidupan.
Gangguan pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit yang
terjadi pada bagian pencernaan manusia. Penyebab dari gangguan ini sendiri
menyebabkan gangguan pada aktivitas yang sedang dijalankan oleh
penderitanya. Hal ini disebabkan oleh rasa mual, mulas, tidak bertenaga dan
sebagainya.
Penyebaba penyakit gangguan pencernaan yang paling utama ini adalah
pola makan yang mungkin tidak sehat. Pada manusia sangat banyak hal yang
menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan.
Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka dibagian dalam yang
terinfeksi oleh virus atau bakteri, sehingga terjadi kelainan kerja fisiologis
tubuh.

B. MACAM-MACAM GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN DAN


PENYEBABNYA

Diantara beberapa macam penyakit gangguan pencernan adalah sebagai


berikut:
1. Gastritis (suatu radang yang akut atau kronis)
Adalah penyakit pada sistem pencernaan pada lapisan mukosa dinding
lambung. Radang yang akut dapat disebabkan karena produksi asam
lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung.selain itu, bisa
disebabkan oleh bakteri. Penderita gas tritis akan merasa lambungnya
terbakar.
2. Radang hati yang menular (Hepatitis) merupakan in eksi virus pada hati,
sering meluas melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.
3. Diare dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon
oleh bakteri disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau
makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus.
4. Sembelit yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air
secara berlebihan dari feses dan menyebabkan feses menjadi kering dan
keras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang
air besar pada waktu-waktuyang normal dapat menyebabkan sembelit.
Sembelit dapat juga disebabkan emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut, dan
stress.
5. Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kankerlambung hampir
sama dengan gejala-gejala yang disebabkangangguan lain pada alat
pencernaan, antara lain merasa panas, kehilangan nafsu makan,
ketidaksanggupan mencerna (salahcerna) berlangsung terus menerus, sedikit
rasa muak, rasagembung dan rasa gelisah sesudah makan, dan kadang-
kadangtimbul rasa nyeri pada lambung.
6. Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak
dan terisi oleh nanah, Kondisi ini disebut radangusus buntu atau apendistis.
7. Hemaroid, adalah pembengkakkan vena di daerah anus. Hemaroid
cenderung berkembang pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus
menerus atau pada orang yang menderita sembelit. Hemaroid juga sering
terjadi pada wanita hamil danorang-orang yang terlalu gemuk, gejala-gejala
hemaroid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri dan pendarahan.
8. Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat
dalam makanan. Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau
menghasilkan racun yang membahayakan tubuh, gejala-gejala keracunan
makanan meliputi muntah-muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut
serta demam.

Penyakit-penyakit gangguan pencernan seperti yang disebutkan diatas


diantarannya dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
a. Pola makan yang salah
b. Infeksi dari bakteri, mikroba lainnya atau cacing
c. Terdapat kelainan pada sistem pencernaan itu sendiri seperti akibat tumor,
infeksi atau pelebaran pembuluhnya.

PENYAKIT PADA ESOFAGUS

Refluks gastroesofagus adalah pasase isi lambung kedalam esofagus


yang berlangsung secara involunter. Refluks esofagus merupakan fenomena
yang sering dijumpai pada bayi dengan gejala klinis bervariasi, mulai dari gejala
yang ringan berupa gumoh yang terjadi setelah makan/minum (regurgitasi)
sampai menolak minum dan gagal tumbuh (penyakit refluks gastroeosfagus).
Penyakit refluks gastroesofagus dihubungkan dengan paparan isi lambung/asam
lambung dengan frekuensi dan intensitas yang berlebihan.
Isi lambung yang masuk ke dalam esofagus tidak hanya
makanan/minuman yang baru saja dikonsumsi, tetapi dapat pula disertai asam,
pepsin, atau empedu yang bersifat korosif sehingga dapat merusak mukosa
esofagus (esofagitis). Kerusakan mukosa esofagus diperlihatkan secara klinis
oleh anak dengan keluhan nyeri perut terutama ulu hati, mual, muntah, dan
menolak makan karena sakit menelan. Pada anak yang lebih besar mengeluh
nyeri di daerah dada. Paparan asam lambung yang berlangsung kronis dapat
menyebabkan perubahan epitel esofagus dari stratified squamous menjadi epitel
simple collumnar (Barret’s esophagus). Esofagitis yang berat dapat
menyebabkan komplikasi perdarahan dan struktur esofagus. (sari pediantri,2012)

PENYAKIT PADA LAMBUNG

Lambung berfungsi untuk melumatkan makanan, memproduksi asam


yangakan menguraikan makanan serta membuat makanan yang sudah dicerna ini
keluar (lewat sfingter pilorik) dari lambung untuk masuk ke dalam duodenum
dan menjalani proses pencernaan/penyerapanlebih lanjut.
Penyakit pada lambung antara lain adalah sakit Maag (Gastritis),
Dispepsia, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), dan Kanker Lambung.
Penyakit maag diakibatkan oleh asam lambung yang berlebihan, sehingga
dinding lambung tidak kuat menahan asam lambung sehingga menimbulkan
luka. Dispepsia disebabkan oleh berbagai penyebab antara lain gangguan daya
gerak saluran cerna bagian atas dan adanya waktu pengosongan lambung yang
terlambat serta stres psikis. Gejala kanker lambung stadium awal sering dialami
oleh orang dewasa yang berusia 30 tahun ke atas, dan 80% di antaranya berasal
dari kalangan usia 40 tahun ke atas, pada sebagian pasien meskipun mereka tidak
memiliki riwayat penyakit lambung, tetapi mereka mengalami gejala seperti
perut bagian atas terasa penuh, kehilangan nafsu makan, diare, anemia,
kelelahan, tinja. Kepastian diagnosa terhadap penyakit lambung dapat dilakukan
melalui pemeriksaan laboratorium. Pada penelitian ini, penulis mendiagnosa
penyakit pada lambung dengan membangun sebuah sistem pakar yang dapat
menganalisa gejala-gejala penyakit menjadi sebuah keputusan nama penyakit
dengan menggunakan metode Forward Chaining sebagai metode untuk
menghitung nilai kepercayaan atas gejala yang diberikan oleh pasien. (andi,2005)
Sebagai pencegahan, keluarga juga perlu melakukan upaya pencegahan
berupa penerapan pola hidup sehat dan skrining berkala unntuk menurunkan
resiko kanker lambung pada keluarga. Pola hidup yang sehat contohnya dengan
diet tinggi sayur-sayuran, buah, gandum utuh merupakan bentuk pencegahan
kanker lambung.
PENYAKIT PADA USUS BESAR

Sepertinya pada bagian traktus GI yang lain dapat ditemukan tumor


(misalnya kangker kolon), inflamasi (misalnya kolitis ulseratif, penyakit Crohn),
obstruksi (paling sering disebabkan oleh kanker kolon), dan perdarahan di dalam
usus besar.Usus besar berfungsi untuk membawa feses ke luar dan melakukan
reabsorpsisebagian air serta natrium.
Kegagalan fungsi yang pertama dapat menimbulkan konstipasi
sedangkan permasalahan pada fungsi yang kedua dapat menyebabkan diare.
Konstipasi dapat terjadi karena salah satu alasan berikut: otot-otot usus besar
tidak mendorong isinya dengan benar, atau terdapat bentuk obstruksi tertentu
(tumor atau penyebab lainnya). Sindrom usus yang pekat (irritable bowel
syndrome) (gejalanya berupa nyeri abdomen, diare dan/atau konstipasi dengan
etiologi yang tidak diketahui) dapat disebabkan oleh permasalahan dalam
pengaturan aktivitas muskular gastrointestinal; patofisiologi sindrom ini masih
belum dipahamisepenuhnya.

PENYAKIT PADA HATI

Hati merupakan organ yang penting serta memiliki fungsi yang


kompleks dalam tubuh. Gaya hidup yang tidak sehat, virus, jenis obat-obatan
tertentu merupakan beberapa penyebab seseorang terkena penyakit pada organ
hati. Jenis penyakit pada organ hati antara lain hepatitis a, hepatitis b, hepatitis c,
hepatitis alkoholik, sirosis hati dan kanker hati. (tedy rismawan, 2017)
Pengertian lain Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan
pada hati karena toxin/racun, seperti bahan kimia atau obat-obatan ataupun agent
penyebab infeksi seperti Virus. Berdasarkan dari jenisnya penyebab terjadinya
Hepatitis dibagi menjadi 2 jenis yakni Infeksi dan Hepatitis non infeksi. Pada
Hepatitis non infeksi terjadi adanya radang pada hati yang diakibatkan oleh
penyebab yang bukan sumber infeksi, seperti bahan kimia, minuman alkohol,
dan penyalahgunaan obat obatan. Hepatitis jenis non infeksi termasuk drug
induced Hepatitis, tidak tergolong dalam penyakit menular, karena penyebab
terjadi Hepatitis karena radang bukan oleh agen infeksi seperti jamur, bakteri,
mikoorganisme dan virus (Siswanto, 2020).
Virus hepatitis B (HBV) dan virus hepatitis C (HCV) keduanya adalah
virus amplop yang ditularkan secara parenteral yang menyebabkan penyakit hati
nekroinflamasi akut dan kronis. Meskipun kedua virus menginduksi penyakit
hati NECROINFLAMMATORY akut dan kronis yang dimediasi kekebalan,
riwayat alami dan hasil infeksi HBV dan HCV sangat berbeda.
Untuk upaya pencegahan penyakit ini masyarakat diharapkan untuk
tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seperti mencuci tangan
dengan air mengalir dan sabun dapat mencegah terjadinya penularan berbagai
macam penyakit infeksi. Mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun
dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan telur cacing yang menempel pada
permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada kedua tangan (Desiyanto, Djannah,
2013)
Empat Langkah penanganan hepatitis akut yang pertama Waspada gejala
awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan,
selanjutnya Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata
kuning, agar tidak terlambat, jika muncul gejala awal, segera bawa pasien ke
puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan,
dan Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan
fasilitas ICU Anak.
PENYAKIT PADA KANDUNG EMPEDU DAN SALURANNYA

Penyakit adalah suatu keadaan tidak normal dari tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang
dipengaruhinya. Penyakit dibedakan menjadi penyakit menular dan penyakit
tidak menular. Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman
(virus, bakteri, amuba, atau jamur) yang menyerang tubuh. Penyakit tidak
menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan
karena adanya masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia
(suyanti,2016).
Salah satu penyakit pada kandungan empedu adalah kolelithiasis.
Kolelithiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukan didalam
kandungan empedu atau didalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya.
Sebagian besar batu empedu, terutama batu kolestrol, terbentuk didalam
kandung empedu. Hal ini dapat terjadi jika konsentrasi kolestrol melebihi
kapasitas solubilisasi empedu (supersaturasi), kolesterol tidak lagi mampu
berada dalam keadaan terdispersi sehingga mengumpal menjadi kristal-kristal
kolestrol monohidrat yang padat. (Raherman 2005)
Pembentukan batu empedu dipengaruhi oleh beberapa factor, semakin
banyak factor resiko yang dimiliki seseorang, semakin besar kemungkinan untuk
terjadi batu empedu. Factor resiko yang memepengaruhi terbentuknya batu
empedu antara lain : jenis kelamin, usia lebih dari 40 tahun, obesitas,
hiperlipidemia, genetic, aktifitas fisik, kehamilan (resiko meningkat pada
kehamilan), diet tinggi lemak, pengosongan lambung yang memanjang, nutrisi
parenteral yang lama, dismotilitas dari kandungan empedu, obat-obatan
anthiperlipidemia (clofibrate), dan penyakit lain (fibrosis sistik, diabetes
mellitus, sirosis hati, pankreatitis, kanker kandungan empedu). (Lesmana, 2009)
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Gangguan pada sistem pencernaan dapat disebabkan oleh rasa mual yang
terjadi, mulas, tak bertenaga, dan sebagainya. Penyebabab penyakit gangguan
pencernaan yang paling utama ini adalah pola makan yang mungkin tidak sehat.
Diantara penyakit pada sistem pencernaan adalah gastritis, radang hati yang
menular (hepatitis), diare sembelit, kanker lambung, radang usus buntu,
hemoroid, dan keracunan makanan. Diantara alat-alat kedokteran yang
digunakan untuk menangani masalah pada gangguan pencernaan adalah
Endoscopy, Ct Scan, USG, dan Laparoscopi, serta Colonoscopy.

B. Saran
Adapun yang kami tulis dalam makalah kami agar bermanfaat bagi para
pembaca dan penulis itu sendiri. Dan para pembaca dapat memberi saran dan
kritik.
DAFTAR PUSTAKA

Pearce Evelin C.2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gremedia
Pustaka Utama
Rismawan, Tedy. Tursina. Khairiah, Latifatul. 2017. Sistem pakar diagnosis penyakit
hati dengan metode Dempster Shafer Berbasis Android. Pontianak: sistem
computer fakultas Mipa universitas Tanjungpura, jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
Barbara,Reherman. Nascimbeni,Michelina. 2005. Immunology of hepatitis B virus
and hepatitis C virus infection. https://www.nature.com/articles/nri1573.
Nias,Thomsen. 2022. Upaya Mencegah Hepatitis Akut.
https://rsud.niaskab.go.id/upaya-mencegah-hepatitis-akut.html

Anda mungkin juga menyukai