Kel 2B Diversity in Organization Fix
Kel 2B Diversity in Organization Fix
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Kelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Keberagaman dalam Organisasi”. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas Mata
makalah ini, Kelompok menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
Kelompok sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini. Kelompok berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 2B
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................2
2.1 Pengertian Keberagaman (Diversity).....................................................................................................2
2.2 Menjelaskan Dua Bentuk Utama Dari Perbedaan Tempat Kerja............................................................3
2.3 Menunjukkan Bagaimana Diskriminasi Di Tempat Kerja Yang Merusak Efektivitas
organisasi…………………………………………………………………………………….. 4
2.4 Menjelaskan Bagaimana Kunci Karakteristik Biografi Yang Relevan Dengan Organisasi
Perilaku……………………………………………………………………………………… 6
2.5 Menjelaskan Bagaimana Perbedaan Faktor Karakteristik Dari OB.......................................................7
2.6 Menunjukkan Relevansi Dari Kemampuan Intelektual Dan Fisik Pada OB..........................................8
2.7 Menjelaskan Bagaimana Mengelola Organisasi Yang Beragam Secara Efektif.....................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisasi memiliki cara agar setiap tenaga kerjanya mampu bekerja dengan baik dan
sesuai dengan tujuan organisasi. Akan tetapi, harapan itu dibatasi dengan tidak semua sumber
daya manusia (SDM) memiliki kapasitas atau kualitas yang serupa karena adanya keragaman
(diversity) (Umbu Djadji, 2023). Tiap individu memiliki keunikan masing-masing. Namun,
manajer terkadang lupa bahwa mereka perlu mengenali perbedaan individu atau karyawannya
untuk memanfaatkan kekuatan dari keunikan mereka. Pada sektor publik masalah mengelola
keragaman disebabkan karena perubahan era globalisasi yang begitu cepat sehingga menuntut
setiap pemimpin untuk berpikir kreatif dan inovatif. Sedangkan pada sektor swasta terjadi karena
tidak ada kompetensi dari pemimpin dan penampilan organisasi, sehingga produktivitas dan
Keragaman adalah bentuk perbedaan individu yang dipengaruhi oleh karakteristik biografis
maupun karakteristik pribadi. Karakteristik biografis adalah perbedaan yang mudah dinilai
secara langsung seperti umur, jenis kelamin, ras, etnis, disabilitas, masa kerja, gender, agama dan
kepribadian seseorang untuk menentukan kesamaan jika seseorang semakin mengenal orang lain
(Robbins & Judge, 2024). Karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, ras, etnis, dan
kemampuan dapat memengaruhi kinerjanya sebagai karyawan (Robbins & Judge, 2024).
Penelitian Ayega & Muathe (2018) memperoleh hasil riset bahwa identitas demografi seperti
umur, jenis kelamin dan etnis memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai di perusahaan yang
mengelola keragaman dengan baik mampu menciptakan pekerja yang mempunyai komitmen
tinggi, kepuasan dan kinerja yang lebih serta kinerja keuangan berpotensi lebih baik. Keragaman
pekerja dalam perusahaan memberikan kontribusi secara langsung terhadap inovasiDidalam
makalah ini akan dibahas tentang bagaimana karakter demografis dapat mempengaruhi kinerja
karyawan dan manajer mengatur tiap karakter individu sehingga pekerjaan lebih efektif (Umbu
Djadji, 2023).
1.2 Tujuan
organisasi
3. Menjelaskan Bagaimana Kunci Karakteristik Biografi Yang Relevan Dengan Organisasi Perilaku
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Keberagaman (Diversity)
Keragaman memiliki arti luas yang didasari pada karakteristik individu berbeda dari yang
lainnya. Robbins & Judge (2024) menjelaskan keragaman adalah bentuk perbedaan individu
biografis adalah perbedaan yang mudah dinilai secara langsung seperti umur, jenis kelamin, ras,
etnis, disabilitas, masa kerja, gender, agama dan identitas budaya. Sedangkan karakterisitik
a. Karakteristik Demografis
Tenaga kerja manajerial yang didominasi laki-laki berkulit putih di masa lalu telah digantikan
oleh tenaga kerja multietnis dengan gender seimbang. Perempuan saat ini mempunyai
peluang lebih besar untuk bekerja penuh waktu, memiliki pendidikan yang lebih tinggi, dan
mendapatkan upah yang sebanding dengan laki-laki dibandingkan sebelumnya. Selain itu,
kesenjangan pendapatan antara orang kulit putih dan kelompok ras dan etnis lainnya di
Amerika Serikat telah menurun secara signifikan, sebagian disebabkan oleh meningkatnya
jumlah kelompok minoritas dalam angkatan kerja. Penduduk Hispanik akan meningkat dari
13 persen angkatan kerja pada tahun 2014 menjadi 25,1 persen pada tahun 2044, penduduk
kulit hitam akan meningkat dari 12 menjadi 12,7 persen, dan penduduk Asia meningkat dari
5 menjadi 7,9 persen. Jumlah pekerja yang berusia di atas 55 tahun juga semakin besar, baik
di Amerika Serikat maupun secara global. Di Amerika Serikat, kelompok usia 55 tahun ke
atas akan meningkat dari 19,5 persen angkatan kerja pada tahun 2010 menjadi 25,2 persen
b. Tingkat Keanekaragaman
mudah dinilai seperti jenis kelamin, ras, etnis, agama, dan status disabilitas yang tidak
selalu merefleksikan cara orang berpikir atau merasa tetapi dapat memunculkan stereotip
tertentu.
prefensi kerja yang menjadi lebih penting secara progresif dalam menentukan kesamaan,
Organisasi
dasarnya tidak selalu buruk. Memperhatikan bahwa satu karyawan lebih berkualitas diperlukan
untuk membuat keputusan perekrutan; memperhatikan orang lain berarti mengambil tanggung
jawab kepemimpinan dengan sangat baik diperlukan untuk membuat keputusan promosi.
Namun, biasanya ketika kita berbicara tentang diskriminasi, yang kita maksud adalah
membiarkan perilaku kita dipengaruhi oleh stereotip terhadap sekelompok orang. Stereotip
adalah menilai seseorang berdasarkan persepsi kita terhadap kelompok di mana orang
mereka.
1. Umur
2. Jenis kelamin
4. Disabilitas
Penyandang disabilitas adalah seseorang yang menderita gangguan fisik atau mental yang
mempunyai dampak merugikan yang besar dan berjangka panjang pada dirinya. kemampuan
kita untuk melakukan aktivitas normal sehari-hari”. Penyandang disabilitas cenderung memiliki
ekspektasi kinerja yang lebih rendah dan kecil kemungkinannya untuk dipekerjakan. Disabilitas
mental mungkin lebih mengganggu kinerja dibandingkan disabilitas fisik: Individu dengan
masalah kesehatan mental yang umum seperti depresi dan kecemasan jauh lebih besar
dengan kinerja
Pelecehan seksual Rayuan seksual yang tidak Tenaga penjualan salah satu
tertentu mereka
kelompok karyawan.
yang berlebihan
promosi.
Organisasi Perilaku
Karakteristik biografi seperti usia, jenis kelamin, ras, dan disabilitas adalah beberapa
perbedaan yang paling jelas terlihat pada karyawan. Sebagai aturan umum, banyak perbedaan
biografi yang tidak penting bagi hasil pekerjaan sebenarnya, dan lebih banyak variasi terjadi
dalam kelompok yang memiliki karakteristik biografi yang sama dibandingkan di antara mereka.
a. Usia
Usia dalam angkatan kerja kemungkinan akan menjadi isu yang semakin penting selama
dekade mendatang karena berbagai alasan. Sebagian besar pekerja saat ini tidak lagi harus
pensiun pada usia 70 tahun, dan 62% pekerja berusia 45 hingga 60 tahun berencana untuk
menunda pensiun. Stereotip pekerja yang lebih tua adalah pekerja yang ketinggalan zaman,
pemarah, dan tidak fleksibel sedang berubah. Manajer sering kali melihat sejumlah kualitas
positif yang dibawa oleh pekerja yang lebih tua ke dalam pekerjaannya, seperti pengalaman,
b. Seks
Saat bekerja, laki-laki dan perempuan mungkin ditawari sejumlah pekerjaan yang sama,
namun perempuan cenderung tidak diberi posisi yang menantang seperti laki-laki, tugas yang
dapat membantu mereka mencapai posisi organisasi yang lebih tinggi. Laki-laki lebih
mungkin dipilih untuk menduduki peran kepemimpinan meskipun laki-laki dan perempuan
Individu kebanyakan lebih menyukai kolega dari ras mereka sendiri dalam evaluasi kinerja,
keputusan promosi, dan kenaikan gaji, meskipun perbedaan antar ras tersebut tidak
ditemukan secara konsisten bahkan terutama pada metode pengambilan keputusan yang
terstruktur.
d. Disabilitas
Penyandang disabilitas dinilai memiliki kualitas pribadi yang unggul namun penyandang
disabilitas cenderung memiliki ekspektasi kinerja yang lebih rendah dan kecil
e. Disabilitas Tersembunyi
Kecacatan lain mungkin tidak terlihat jelas, setidaknya pada awalnya. Kecuali jika seseorang
kebijakan karyawan. Hal ini disebut dengan disabilitas tersembunyi (atau disabilitas yang
tidak terlihat). Disabilitas yang tersembunyi, atau tidak terlihat, umumnya termasuk dalam
kategori disabilitas sensorik. Dalam beberapa hal, disabilitas yang tersembunyi bukannya
tidak terlihat. Misalnya, seseorang dengan autisme yang dirahasiakan akan tetap
menunjukkan karakteristik perilaku dari kondisi tersebut, seperti kesulitan dalam komunikasi
a. Masa kerja
Masa kerja berhubungan positif terhadap pekerjaan. Semakin lama seseorang bekerja
Kepercayaan seseorang yang beragam. Contoh: Agama Islam, Hindu, Budha, Kristen
Orientasi seksual adalah ketertarikan seksual, romantis, atau emosional kepada lawan
jenis dan sesama jenis. Identitas gender adalah salah satu ruang lingkup seksualitas
d. Identitas budaya
Yaitu suatu karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan yang berbeda antara
Tidak semua kita diciptakan memiliki kemampuan yang sama, masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan yang membuat kita relatif lebih unggul atau lebih rendah
dibandingkan orang lain dalam menjalankan tugas atau aktivitas tertentu. Dari sudut pandang
Kemampuan adalah kapasitas seseorang saat ini untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan. Kemampuan keseluruhan pada dasarnya terdiri dari dua faktor : intelektual dan fisik.
a. Kemampuan intelektual
mental-berpikir. penalaran, dan pemecahan masalah. Tujuh dimensi yang paling sering
dikutip yang membentuk kemampuan intelektual adalah bakat angka, pemahaman verbal,
kecepatan persepsi, penalaran induktif, dan penalaran deduktif. visualisasi
b. Kemampuan fisik
penting bagi banyak pekerjaan, kemampuan fisik telah dan akan tetap berharga. Penelitian
Salah satu metode untuk meningkatkan keberagaman tenaga kerja adalah dengan
terwakili dalam angkatan kerja. Yaitu kemampuan seorang menajer untuk mengelola
anggotanya/bawahannya.
Kemampuan seorang manajer untuk mencapai visi dan misi dengan mengelola
c. Penyesuaian Ekspatriat
Perusahaan atau organisasi ingin memberikan keterampilan teknis dan manajerial yang
tertentu. Pengalaman pindah ke daerah atau negara lain dan menyesuaikan diri dengan
norma-norma budaya baru, interaktif, dan terkait dengan pekerjaan merupakan suatu
upaya besar bagi ekspatriat (yaitu, karyawan yang bertugas di internasional) dan warga
negara tuan rumah. Jika tidak ditangani dengan baik, penyesuaian yang buruk dapat
mengakibatkan ketidakpuasan karyawan, kinerja yang buruk, dan kinerja yang buruk.
dan seleksi, serta praktik pelatihan dan pengembangan. Program ketenagakerjaan yang
berbeda.
1. Mengajarkan para manajer tentang kerangka hukum untuk kesempatan kerja yang
setara dan mendorong perlakuan yang adil terhadap semua orang tanpa memandang
2. Mengajari para manajer bagaimana tenaga kerja yang beragam akan lebih mampu
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
biografis maupun karakteristik pribadi. Karakteristik biografis adalah perbedaan yang mudah
dinilai secara langsung seperti umur, jenis kelamin, ras, etnis, disabilitas, masa kerja, gender,
agama dan identitas budaya.Karakteristik ini dapat memengaruhi kinerja karyawan. Keragaman
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2024). Organizational Behavior. In Pearson (18th Editi). Pearson
Valdez, A., Fontenot, J., Millan, A., & McMurray, P. (2023). Knowledge, skills, and attitudes
about diversity, equity, and inclusion among nurse educators. Teaching and Learning in
1. Penelitian Valdez et al., (2023) mengatakan bahwa masyarakat kebanyakan bisa menerima
keberagaman. Hal yang dilakukan untuk mengatasi keberagaman para peserta yaitu dengan
memiliki keterampilan dalam praktiknya serta saling memiliki rasa menghargai keberagaman
tersebut. Dalam penelitian ini, fakultas keperawatan merupakan kelompok homogen yang
empat atribut yang berkontribusi terhadap rasisme yang mencakup penekanan pada empati,
dalam kelompok dominan memandang dirinya memperlakukan semua orang dengan sama,
tidak memihak, dan sulit mengakui bahwa mereka berperan dalam rasisme, serta beberapa
peserta menunjukkan keinginan untuk tidak berada dalam satu ruangan yang sama dengan
belum maksimal dan terdapat perlakuan diskriminasi yang ditandai dari pemicu terjadinya
adanya dukungan dan sikap menghargai dari rekan kerja, adanya keluhan dan protes terhadap
Study Case
Di Rumah Sakit X diadakan pembaharuan dalam menangani pasien di ruang rawat inap. Usul
tersebut berasal dari seorang Kepala Ruang salah satu ruang rawat inap yang mengatakan bahwa
dalam melakukan asuhan keperawatan sebaiknya lebih banyak dilakukan oleh perawat yang
lebih muda agar perawat lebih muda lebih banyak belajar, selain itu perawat lebih tua juga sudah
ketinggalan zaman dan mudah marah sehingga perlu perawat muda yang kreatif,dan kompeten.
Kepala Ruangan tersebut bahkan menyarankan agar perawat yang lebih tua pensiun lebih cepat
agar perawat-perawat muda dapat memperoleh pekerjaan. Hal tersebut menyebabkan beberapa
perawat yang lebih tua merasa tersinggung dan berdebat dengan Kepala Ruang tersebut. Setelah
berdebat lama, ternyata salah satu penyebab Kepala Ruang tersebut tidak senang dengan perawat
yang lebih tua akibat diskriminasi yang diterimanya karena dia berasal dari timur dan berkulit
hitam tidak pantas menjadi seorang Kepala Ruang. Perawat-perawat yang lebih tua cenderung
mengabaikan perkataan Kepala Ruang tersebut dan mengejek tiap kali ia berbicara kepada
Penyelesaian :
Langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu mengidentifikasi keragaman mulai dari usia, ras,
etnis, tingkat pendidikan, agama, latar belakang, senioritas, dan lainnya. Keragaman ini
sebenarnya hal yang sudah pasti ditemui dalam setiap perusahaan. Hal ini perlu dilakukan
sebab perspektif resistensi bisa jadi merupakan hal yang kurang berkenan bagi individu yang
resisten terjadinya perubahan, dan hal ini biasanya terjadi jika lingkungannya memiliki latar
Masalah komunikasi dan hambatan persepsi bahasa dan budaya perlu diatasi agar tercipta
komunikasi yang baik. Bila komunikasi di lingkungan kerja berjalan baik, maka pemimpin
dapat dengan mudah menyampaikan instruksi, informasi, atau melakukan hasil evaluasi
karyawan.
Masalah yang kerap muncul dalam keragaman adalah adanya perbedaan perlakuan.
Diskriminasi biasanya timbul bila terdapat standar yang berbeda terhadap individu. Pastikan
setiap karyawan mendapatkan kesempatan yang sama dalam lingkungan kerja dengan seadil
mungkin.
Adanya keterbukaan dan transparansi dalam sistem rekrutmen, atau yang bisa disebut EEO
perbedaan golongan dalam menentukan keputusan perekrutan tenaga kerja. Sistem rekrutmen
yang objektif dan transparan akan membantu perusahaan dalam melakukan penilaian
kerja lainnya. Jika ini ditekuni, akan menciptakan budaya kondusif, komprehensif, dan
terukur.
Argumen Kelompok
Tiap manusia menjadi bagian dari keberagaman. Masing-masing kita bisa membawa identitas
yang berbeda, dari kelompok etnis tertentu, kelompok usia tertentu, gender tertentu dan
agama tertentu dengan kata lain tidak ada yang bisa lepas dari keberagaman dan menjadi satu
dalam segala aspek. Jika membawanya dalam konteks agama, Tuhan menciptakan manusia
dengan keunikannya sendiri yang tidak dipunyai orang lain, begitu pula dalam konteks
Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Hal yang bisa dilakukan adalah menumbuhkan rasa
toleransi serta menerima keberagaman sebagai satu hal yang menjadikan hidup berwarna
karena saling melengkapi. Sebagai mahasiswa, kita sering sekali menemui perbedaan yang
ketika dipaksakan sesuai kehendak kita hanya berakhir kekacauan dan konflik, sebaliknya
ketika kita mau mendengar dan melihat dari sudut pandang berbeda serta memberi
kesempatan kepada orang lain berpendapat kadang kita sadar bahwa tak selamanya orang
lain tersebut salah. Dengan contoh kasus diatas menyadarkan kita bahwa toleransi dan saling
menghormati adalah kunci meraih kesuksesan dalam hidup berorganisasi yang harus selalu
kita terapkan.