Anda di halaman 1dari 7

Madago Nursing Journal

Vol. 3 No. 1, November 2022


p-ISSN : 274-9271/ e-ISSN : 2746-9263
Original Research Paper
PENERAPAN TERAPI PSIKORELIGIUS DZIKIR TERHADAP KONTROL HALUSINASI PADA
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DIRUMAH
SAKIT MADANI PALU
The application of psychoreligious dhikr therapy to control hallucinations in nursing care of
patients with auditory hallucinations at the Madani Palu hospital
Halisa Karadjo1*, Agusrianto2
1
Rumah Sakit Umum Daerah Ampana, Ampana Indonesia
2
Prodi DIII Keperawatan Poso, Poltekkes Kemenkes Palu, Poso, Indonesia
*Email Corresponding: ABSTRAK
Halisakaradjo63@gmail.com
Pendahuluan : Skizofrenia adalah gangguan utama pada proses pikir dan
Hp(WA) : 082292332329 disharmoni antara proses pikir, afek dan emosi. Skizofrenia mempunyai
gejala utama penurunan persepsi sensori yaitu halusinasi. Halusinasi terdiri
dari beberapa macam, salah satunya adalah halusinasi pendengaran.
Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara-suara ataupun percakapan
Page : 50-56
lengkap antara dua orang atau lebih dimana klien dimina untuk melakukan
Article History:
sesuatu. Tujuan penelitian ini untuk menerapkan terapi psikoreligius dzikir
Received : 5-10-2022
terhadap kontrol halusinasi asuhan keperawatan pasien dengan halusinasi
Revised. : 7-10-2022
pendengaran dirumah Sakit Madani Palu. Metode : Penelitian deskriptif
Accepted : 30-10-2022
dengan pendekatan studi kasus. Hasil : Responden dapat mengontrol
Online. : 30-11-2022
halusinasi dengan cara menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang
lain, melakukan aktivitas terjadwal khusunya terapi psikoreligius dan
melatoh pasien minum obat dengan benar secara mandiri, ketika dilakukan
evaluasi pasien mengatakan dapat memgontrol halusinasi secara mandiri.
Kesimpulan : Penerapan terapi psikoreligius dzikir dapat mengontrol
halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran diRumah Sakit Madani Palu.
Kata Kunci : halusinasi pendengaran; psikoreligius; dzikir

ABSTRACT
Introduction : Schizophrenia is a major disorder in thought processes and
disharmony between thought processes, affect and emotions. Schizophrenia
has the main symptom of decreased sensory perception, namely
Published by: hallucinations. Hallucinations consist of several kinds, one of which is
Poltekkes Kemenkes Palu, auditory hallucinations. Auditory hallucinations are hearing voices or
Managed by Prodi DIII complete conversations between two or more people in which the client is
Keperawatan Poso. asked to do something. The purpose of this study was to apply
Email: jurnalmadago@gmail.com psychoreligious dhikr therapy to the control of hallucinations in the care of
Phone (WA): +62811459788 patients with auditory hallucinations at Madani Hospital Palu. Research
Address: method: Descriptive research with a case study approach. Results:
Jalan Thalua Konchi. City of Palu, Respondents were able to control hallucinations by rebuking hallucinations,
Central Sulawesi, Indonesia conversing with other people, performing scheduled activities especially
psychoreligious therapy and teaching patients to take medication correctly
independently, when evaluating the patient said he could control
hallucinations independently. Conclusion: The application of dhikr
psychoreligious therapy can control hallucinations in hallucinating patients
at Madani Hospital Palu.
Keywords : Auditory Hallucinations, Psychoreligious; Dhikr
https://doi.org/10.33860/mnj.v3i2.1559
© Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY
SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/).

50
Madago Nursing Journal
Vol. 3 No. 1, November 2022
p-ISSN : 274-9271/ e-ISSN : 2746-9263

PENDAHULUAN Halusinasi terdiri dari beberapa


Proses globalisasi dan pesatnya macam yaitu, Halusinasi pendengaran
kemajuan teknologi informasi memberikan (Auditory), halusinasi penglihatan (Visual),
dampak terhadap nilai-nilai sosial dan halusinasi penciuman (Olfactory),
budaya pada masyarakat. Disisi lain, tidak halusinasi pengecapan (Gusfactory), dan
semua orang mempunyai kemampuan yang halusinasi perabaan (Taktil). Sebagian
sama untuk menyesuaikan dengan berbagai besar pasien yang mengalami gangguan
perubahan, serta mengelola konflik dan jiwa dengan halusinasi adalah halusinasi
stres. Orang-orang yang tidak mampu pendengaran (Zainuddin & Hashari, 2019).
mempertahankan kondisi mentalnya Halusinasi pendengaran adalah mendengar
dengan baik akan mengakibatkan orang suara- suara ataupun percakapan lengkap
tersebut mengalami gangguan jiwa (Zelika antara dua orang atau lebih dimana klien
& Dermawan, 2015). disuruh melakukan sesuatu yang kadang
Menurut World Health Organization membahayakan (Madepan et al., 2021).
(WHO), tahun 2019 masalah gangguan Pasien yang mengalami halusinasi
kesehatan jiwa di seluruh dunia sudah pendengaran biasanya akan menunjukkan
menjadi masalah yang serius. WHO perilaku agresif seperti marah dan merasa
memperkirakan sekitar 450 juta orang di tertekan sehingga tidak bisa melakukan
dunia yang mengalami gangguan kesehatan kegiatan sehari-hari. Pasien dengan
jiwa, 135 juta orang diantaranya mengalami halusinasi juga biasanya akan menarik diri
Skizofrenia. Laporan hasil riskesdas 2018 dari lingkungan. Halusinasi harus menjadi
menunjukan jumlah penderita gangguan fokus perhatian perawat dengan peran
jiwa berat mencapai 2,5 juta orang. perawat dirumah sakit jiwa seperti
Diantaranya sebanyak 84,9% pengidap mengumpulkan data sebelum pengobatan,
skizofrenia/psikosis di Indonesia telah mengoordinasian obat, memberikan
menjalani pengobatan. Di Provinsi Sulawesi pendidikan kesehatan, memonitor efek
Tengah tercatat 3.055 jiwa yang mengalami samping obat, melakukan prinsip-prinsip
Skizofrenia (Kementrian Kesehatan pengobatan psikofarmakologi dan
Republik Indonesia, 2018). menyesuaikan dengan psikoterapi. Apabila
Skizofrenia adalah gangguan utama halusinasi tidak dilakukan perawatan dan
pada proses pikir dan disharmoni antara pengobatan dengan pengetahuan,
proses pikir, afek atau emosi. Penyebab dari keterampilan dan kesabaran akan
skizofrenia ini biasanya karena adanya berbahaya bagi diri sendiri bahkan orang
faktor biologis, genetic dan psikososial. lain dan lingkungannya seperti melakukan
Pasien yang mengalami skizofrenia akan tindakan bunuh diri, membunuh orang lain
mengalami tanda dan gejala seperti waham, bahkan dapat merusak lingkungan sektitar
bicara tidak teratur dan kekacauan yang (Pardede & Laia, 2020).
menyeluruh. Namun, skizofrenia Upaya yang dapat dilakukan untuk
mempunyai gejala utama penurunan mencegah terjadinya resiko buruk terhadap
persepsi sensori yaitu halusinasi (Madepan, pasien, keluarga dan lingkungan sekitar
Sari, & Damayanti, 2021). adalah dengan memberikan terapi pada

51
Madago Nursing Journal
Vol. 3 No. 1, November 2022
p-ISSN : 274-9271/ e-ISSN : 2746-9263

pasien halusinasi (Damaiyanti & Rinjani, & Fatunnafisah, 2021). Secara


Mukhripah, 2014). Terapi yang dapat otomatis otak akan merespon untuk
diberikan adalah dengan cara pemberian mengeluarkan endorphine yang dapat
terapi medis dan psikoterapi. Terapi medis menyebabkan perasaan seseorang menjadi
dan psikoterapi tersebut harus dilakukan bahagia dan menimbulkan kenyamanan (S,
secara bersamaan agar didapatkan hasil 2015).
yang lebih optimal. Psikoterapi yang dapat Berdasarkan penelitian
dilakukan adalah sosial skills training, (Sumartyawati, 2019) bahwa pasien yang
cognitive remediation, cognitive adaption telah diberikan terapi psikoreligius dzikir
training, cognitive behavior therapy, group sebanyak 5 kali perlakuan selama 1 minggu
therapy dan family therapy dan psikoreligius pasien dapat mengontrol halusinasinya
therapy (Gasril, Suryani, & Sasmita, 2020). secara mandiri. Penelitian lain yang
Psikoreligius terapi merupakan dilakukan oleh (Gasril et al., 2020) bahwa
bentuk psikoterapi yang menggabungkan sebelum diberikan terapi psikoreligius
intervensi kesehatan jiwa secara modern terdapat 10 dari 20 responden yang dapat
dengan aspek agama dengan tujuan agar mengontrol halusinasinya, sedangkan
pasien dapat mengatasi masalahnya dengan setelah diberikan terapi psikoreligius dzikir
cara meningkatkan mekanisme koping sebanyak 15 responden yang sudah dapat
(Yosep, 2014). Terapi psikorelogius terbagi mengontrol halusinasi secara mandiri. Hal
menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu ini menunjukkan bahwa saat diberikan
menggunakan al-qur’an dan membaca terapi dzikir terjadi peningkatan dalam
surah al-fatihah, terapi shalat dan terapi mengontrol frekuensi halusinasi
dzikir yang dapat mengontrol halusinasi. pendengaran.
Terapi dzikir merupakan salah satu metode Tindakan keperawatan yang
terciptanya suasana tenang. Dzikir yang dilakukan pada pasien halusinasi di Rumah
menurut bahasa berasal dari “dzakar” yang Sakit Madani Palu adalah asuhan
berarti ingat. Jika berdzikir kepada Allah keperawatan generalis yang sesuai standar
artinya menjaga ingatan agar selalu ingat asuhan keperawatan pada pasien halusinasi
kepada Allah dengan etika tertentu yang dengan tujuan meningkatkan kemampuan
sudah ditentukan Al-Qur’an dan Hadits pasien dalam mengontrol halusinasi seperti
dengan tujuan mensucikan hati dan menghardik, bercakap-cakap, melakukan
menganggungkan Allah SWT (Devita & aktivitas terjadwal dan meminum obat
Hendriyani, 2020). Terapi dzikir juga secara teratur. Selain melakukan terapi
merupakan salah satu metode untuk individu, pasien halusinasi juga diikutkan
mencapai keseimbangan yang akan dalam terapi aktivitas kelompok yang ada
menciptakan suasana tenang, respon emosi diruangan. Tindakan-tindakan
positif yang akan membuat system kerja keperawatan yang diberikan pada pasien
saraf pusat menjadi lebih baik. Apabila yang mengalami halusinasi sudah
dilihat dalam bidang kesehatan, apabila melakukan strategi pelaksanaan yang ada,
melakukan dzikir setiap waktu dengan namun dalam menggunakan strategi
mengingat Allah SWT (Sari, Mubarok, Isa, pelaksanaan tidak memberikan perubahan

52
Madago Nursing Journal
Vol. 3 No. 1, November 2022
p-ISSN : 274-9271/ e-ISSN : 2746-9263

yang berarti, bahkan jika dilaksanakan tersebut datang pada saat pasien sendiri
secara berulang-ulang membuat pasien dan sebelum tidur dan kontak mata kurang,
menjadi bosan. Sedangkan untuk terapi hasil pengukuran didapatkan jumlah
psikoreligius dzikir belum pernah mereka presentasi 93%. Setelah itu Tn. C diberikan
lakukan. Oleh karena itu, terapi intervensi penerapan terapi psikoreligius
psikoreligius ini perlu diterapkan pada dzikir untuk melatih klien mengontrol
pasien gangguan jiwa dengan halusinasi halusinasi secara mandiri. Berdasarkan
pendengaran yang dapat memberikan hasil pemberian intervensi total presentasi
ketenangan kepada pasien. Tujuan penelitian lembar observasi halusinasi pendengaran
ini adalah untuk penerapan terapi psikoreligus digambarkan pada tabel dibawah ini.
terapi dalam mengontrol halusinasi
pendengaran. Tabel 1
Skor Halusinasi sebelum dan setelah
METODE pemberian terapi psikoreligius dzikir
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif dengan Tanda & Skor Halusinasi
pendekatan studi kasus, penelitian ini Gejala Sebelum Sesudah
dilakukan selama 7 hari. Subyek penelitian Halusinasi (H-1) (H-6)
satu orang pasien yang mengalami Senyum atau
Ö Ö
gangguan jiwa halusinasi pendengaran di ketawa sendiri
Rumah Sakit Madani Palu, dengan Berbicara Ö
menggunakan lembar observasi halusinasi sendiri
Menggerakkan
pendengaran. Data dikumpulkan dengan
bibir tanpa Ö Ö
format pengkajian keperawatan jiwa suara
meliputi wawancara, observasi dan catatan Mengarahkan
rekam medik. Pemberian terapi telinga pada Ö
psikoreligius dzikir ini diberikan selama 6 sumber suara
hari serta melatih klien untuk mengontrol Klien tampak
menutup Ö Ö
halusinasi secara mandiri. Alat ukur yang
telinga
digunakan untuk melihat tingkat halusinasi Klien tampak Ö
klien adalah dengan menggunakan lembar ketakutan,
observasi dan melihat jadwal kegiatan panik
harian pasien Klien tampak Ö
marah
HASIL Skor Total 7 3
Pasien Tn. C dengan diagnosa
halusinasi pendengaran diruang srikaya Berdasarkan tabel 1 diatas
Rumah Sakit Madani Palu. Berdasarkan menunjukkan bahwa pada hari pertama
hasil pengkajian didapatkan pasien terlihat tingkat halusinasi klien masih menunjukkan
gelisah, pasien mengatakan mendengar skor 7 dimana semua gejala halusianasi
suara-suara bisikan ayahnya yang ingin dialami oleh pasien dan setelah diberikan
intervensi terapi psikoreligius pada hari
menjahati pasien, pasien mengatakan suara

53
Madago Nursing Journal
Vol. 3 No. 1, November 2022
p-ISSN : 274-9271/ e-ISSN : 2746-9263

keenam didapatkan skor halusinasi dengan mengingat Allah SWT. Secara


menurun menjadi 3. otomatis otak akan merespon untuk
mengeluarkan endorphine yang dapat
PEMBAHASAN menyebabkan perasaan seseorang menjadi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahagia dan menimbulkan kenyamanan.
bahwa orang-orang yang tidak mampu Pada hari pertama saat dilakukan
untuk mengelola konflik dan stress akan bina hubungan saling percaya pasien
berdampak pada kondisi mentalnya. Hal ini terlihat gelisah, mondar-mandir, berbicara
sesuai dengan penelitian (Zelika & dan tertawa sendiri, kontak mata yang
Dermawan, 2015) yang mengatakan bahwa kurang dan pasien mengeluh mendengar
orang-orang yang tidak mampu suara-suara bisikan ayahnya yang marah-
mempertahankan kondisi mentalnya marah dan menjahati pasien. Saat dilakukan
dengan baik akan mengakibatjan orang wawancara dengan mengisi lembar
tersebut mengalami gangguan jiwa. observasi didapatkan total presentasi 93%,
Gangguan jiwa sudah menjadi masalah yang pada hari keenam didapatkan perbedaan
serius diantaranya mengalami skizofrenia hasil dimana total presentasi menjadi 22%,
yang merupakan gangguan utama pada dapat dilihat dari respon pasien dimana
proses piker (Erviana & Hargiana, 2018). pasien sudah terlihat tenang, pasien
Penyebab dari skizofrenia biasanya karena kooperatif dan adanya kontak mata.
adanya faktor biologis, genetic dan Berdasarkan asumsi peneliti bahwa
psikososial. Skizofrenia mempunyai gejala dengan dengan memberikan terapi
utama penurunan persepsi sensori yaitu psikoreligius dzikir pasien dapat
halusinasi. Halusinasi terdiri dari beberapa mengontrol halusinasi pendengaran. Hal ini
macam salah satunya halusinasi sejalan dengan penelitian (Sumartyawati,
pendengaran. Pasien yang mengalami 2019) menyatakan bahwa pasien yang telah
halusinasi pendengaran biasanya akan diberikan terapi psikoreligius dzikir
menunjukkan perilaku agresif seperti sebanyak 5 kali perlakuan selama 1 minggu
marah dan merasa tertekan, menarik diri pasien dapat mengontrol halusinasinya
dari lingkungan, dapat mengakibatkan secara mandiri. Hasil penelitian lain yang
resiko buruk terhadap pasien, keluarga dan dilakukan (Gasril et al., 2020) menyatakan
lingkungan sekitar apabila tidak ditangani bahwa terdapat 10 dari 20 orang yang dapat
dengan baik (Akbar & Rahayu, 2021). mengontrol halusinasinya, sedangkan pada
Berikut terapi psikoreligius yang dapat saat diberikan terapi psikoreligius
dilakukan salah satunya dengan terapi sebanyak 15 responden yang dapat
psikoreligius dzikir yang dapat mengontrol halusinasinya secara mandiri.
menciptakan suasana tenang, dengan
KESIMPULAN DAN SARAN
berdzikir kita dapat menjaga ingatan agar
selalu ingat kepada Allah SWT. Agar bisa Berdasarkan hasil tindakan
mensucikan hati dan mengagungkan Allah penerapan terapi psikoreligius dzikir yang
SWT (Emulyani & Herlambang, 2020). dilakukan selama 7 hari menunjukkan
Hal ini sejalan dengan peneliti (S bahwa intervensi yang diberikan mampu
Suryani, 2013) yang berpendapat bahwa mengontrol halusinasi secara mandiri pada
apabila melakukan dzikir setiap waktu pasien

54
Madago Nursing Journal
Vol. 3 No. 1, November 2022
p-ISSN : 274-9271/ e-ISSN : 2746-9263

UCAPAN TERIMA KASIH 1063


Terima Kasih kepada semua pihak Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
yang telah membantu sehingga penelitian (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan
ini dapat terselesaikan dengan baik. Dasar. Retrieved from
https://www.litbang.kemkes.go.id/lap
DAFTAR PUSTAKA oran-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/
Akbar, A., & Rahayu, D. A. (2021). Terapi Madepan, M. M., Sari, J., & Damayanti, D.
Psikoreligius: Dzikir Pada Pasien (2021). Penerapan Terapi
Halusinasi Pendengaran. Ners Muda, Psikoreligius : Zikir Terhadap Tanda
2(2), 66. dan Gejala Serta Kemampuan
https://doi.org/10.26714/nm.v2i2.62 Mengatasi Halusinasi. Madago Nursing
86 Journal, 2(1), 22–26.
Damaiyanti, & Mukhripah. (2014). Asuhan https://doi.org/10.33860/mnj.v2i1.37
Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika 9
Aditama. Pardede, J. A., & Laia, B. (2020). Penurunan
Devita, Y., & Hendriyani, H. (2020). Terapi Gejalan Risiko Perilaku Kekerasan
Al-Quran Dalam Mengontrol Halusinasi pada Pasien Skizofrenia Melalui Terapi
Pendengar Pada Pasien Skizofrenia. Aktivitas Kelompok. Jurnal Ilmu
Jurnal Kesehatan, 11(2), 111–114. Keperawatan Jiwa, 3(3), 291–300.
https://doi.org/10.35730/jk.v11i2.42 https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3
9 2584/jikj.v3i3.621
Emulyani, E., & Herlambang. (2020). S, S. (2015). Pengalaman Penderita
Pengaruh Terapi Zikir Terhadap Skizofrenia tentang Proses Terjadinya
Penurunan Tanda Dan Gejala Halusinasi Suryani. Jurnal
Halusinasi Pada Pasien Halusinasi. Keperawatan Padjadjaran, 1(1).
Health Care : Jurnal Kesehatan, 9(1), https://doi.org/10.24198/jkp.v1i1.46
17–25. Sari, C. A. K., Mubarok, A. S., Isa, U. F., Rinjani,
https://doi.org/10.36763/healthcare. S. D., & Fatunnafisah, M. (2021).
v9i1.60 Gambaran Kecemasan Orang Tua
Erviana, I., & Hargiana, G. (2018). Aplikasi dalam Proses Pembelajaran Jarak Jauh
Asuhan Keperawatan Generalis Dan di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Psikoreligius Pada Klien Gangguan Ilmiah Kependidikan, 8(2), 191–201.
Sensori Persepsi: Halusinasi https://doi.org/https://doi.org/10.30
Penglihatan Dan Pendengaran. Jurnal 998/fjik.v8i2.9189
Riset Kesehatan Nasional, 2(2), 114– Sumartyawati, N. M. (2019). Efektivitas
123. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
https://doi.org/10.37294/jrkn.v2i2.1 Persepsi Dan Terapi Religius Terhadap
06 Frekuensi Halusinasi. PrimA : Jurnal
Gasril, P., Suryani, S., & Sasmita, H. (2020). Ilmiah Ilmu Kesehatan, 5(1), 46–52.
Pengaruh Terapi Psikoreligious: Dzikir https://doi.org/10.47506/jpri.v5i1.13
dalam Mengontrol Halusinasi 4
Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia Yosep, I. (2014). Buku Ajar Keperawatan
yang Muslim di Rumah Sakit Jiwa Jiwa. Jakarta: PT Refika Aditama.
Tampan Provinsi Riau. Jurnal Ilmiah Zainuddin, R., & Hashari, R. (2019).
Universitas Batanghari Jambi, 20(3), Efektifitas Murotal Terapi Terhadap
821. Kemandirian Mengontrol Halusinasi
https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i3. Pendengaran. Jurnal Keperawatan

55
Madago Nursing Journal
Vol. 3 No. 1, November 2022
p-ISSN : 274-9271/ e-ISSN : 2746-9263

Muhammadiyah, 4(Edisi Khusus), 12– Nakula Rsjd Surakarta. Profesi, 12(2),


16. 8–15.
Zelika, A. A., & Dermawan, D. (2015). Kajian
Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Pendengaran Pada Sdr . D Di Ruang

56

Anda mungkin juga menyukai