Anda di halaman 1dari 18

PENGGUNAAN JENIS MEDIA DAN FUNGSINYA DI MTS/MA

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Layanan Konseling di MTS/MA


Dosen pengampu: Fitri Handayani, S.Pd.I, M.Psi

Disusun oleh:
Atasya Tara Aneldi (0303212028)
Dinda Putri Kustiana (0303213057)
Nur Jihan Maimanah (0303213090)

BKPI-2 Semester 5

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang "Penggunaan Jenis Media dan Fungsinya di MTs/MA". Shalawat dan
salam tercurahkan penuh kepada Rasulullah Saw. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Fitri Handayani, S.Pd.I, M.Psi yang telah memberi tugas dan bimbingan kepada kami.

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan berbagai sumber
referensi dasar yang relevan dari buku maupun sumber lainnya memang sengaja dipilih dan
digunakan untuk memperkuat pembahasan ini, agar mudah dipahami. Penulis sangat berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai "Penggunaan Jenis Media dan
Fungsinya di MTs/MA ". Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan,
baik dari segi teknis maupun isi, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun baik dari dosen maupun dari mahasiswa sekalian.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
A. Pengertian Media Pembelajaran di MTS/MA ................................................................ 3
B. Penggunaan Jenis Media Pembelajaran di MTS/MA ..................................................... 4
1. Media Visual .............................................................................................................. 6
2. Media Audio Visual ................................................................................................... 8
3. Media Audio ............................................................................................................ 10
4. Media Berbasis Cetakan ........................................................................................... 11
C. Fungsi dari Media Pembelajaran di MTS/MA ............................................................. 12
BAB III .............................................................................................................................. 14
PENUTUP ......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran yang penting
keberadaannya. Media dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Karena media
dapat membantu menyalurkan informasi dari guru kepada peserta didik. Menurut Kristanto
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, pikiran, dan perasaan siswa
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan.

Menurut Hamdani Media pembelajaran dapat membantu dalam menyajikan data agar
lebih menarik, mempermudah dalam penafsiran data, dapat memadatkan informasi sehingga
dapat meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran karena motivasi dan minat peserta didik
dapat dibangkitkan dengan media pembelajaran. Secara fisik media pembelajaran dapat berupa
kaset, buku, video, gambar, komputer, film dan lain sebagainya dapat digunakan sebagai sarana
dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, lima komponen
yang sangat penting adalah tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran. Kelima
aspek ini saling mempengaruhi. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
berdampak pada jenis media pembelajaran yang sesuai, dengan tanpa melupakan tiga aspek
penting lainnya yaitu tujuan, materi, dan evaluasi pembelajaran.Pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,
membangkitan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan isi
pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran
juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memanfaatkan informasi.

Sebagai salah satu komponen pembelajaran, pemanfaatan media tentunya harus


menjadi perhatian khusus oleh pembelajar dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan
bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi, motivasi, kondisi, dan lingkungan belajar. Tugas seorang guru dalam
proses belajar mengajar tidak terbatas hanya sebagai penyampai informasi kepada peserta
didik. Guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai
perbedaannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Oleh
karena itu, guru dituntut untuk mampu menyediakan dan menggunakan berbagai media
pembelajaran yang sesuai dengan materi agar siswa lebih efektif dan efisien dalam belajar.
Agar pembelajaran yang diberikan dapat diserap oleh siswa, guru hendaknya mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, selain itu dalam penyampaian materi
hendaknya guru menggunakan media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai mentransfer
ilmu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian media pembelajaran di MTS/MA ?
2. Bagaimana penggunaan jenis media pembelajaran di MTS/MA ?
3. Apa fungsi dari media pembelajaran di MTS/MA ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian media pembelajaran di MTS/MA
2. Untuk mengetahui penggunaan jenis media pembelajaran di MTS/MA
3. Untuk mengetahui fungsi dari media pembelajaran di MTS/MA

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran di MTS/MA


Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Kata
medium dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim
menuju ke penerima. Dengan kalimat yang lain dapat dijelaskan, bahwa media adalah sebuah
alat untuk menyampaikan informasi. Kaitannya dengan pembelajaran, maka media diartikan
suatu perantara atau alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar agar materi yang
disampaikan dapat diterima oleh peserta didik dengan baik.
Media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Bentuk-bentuk stimulus yang dipergunakan sebagai
media diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak atau tidak,
tulisan, dan suara yang direkam. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai Segala sesuatu
yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif. Menurut Oemar Hamalik yang dimaksud media pembelajaran adalah
alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pnegajaran di sekolah. Dari pengertian
media dan pembelajaran diatas, diperoleh suatu gambaran media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sebagai upaya menciptakan kondisi
belajar yang efektif dan efisien agar tujuan pembelajaran berjalan dengan mudah.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Comunication Technology / AECT) di
Amerika, membatasi media sebagai pesan, informasi. Gagne mengatakan bahwa “Media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangsangnya
untuk belajar”. Briggs berpendapat bahwa“ Media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar”. Sedangkan Oemar Hamalik
mendefinisikan “Media sebagai teknis yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi antara guru dan murid dalam pemebelajaran. Dari berbagai pengertian tersebut

3
dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta memudahkan kegiatan belajar mengajar yang tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi
antara peserta didik, guru dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana
penyampai pesan atau media. Prawiradilaga dan siregar mengemukakan bahwa “Pembelajaran
adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah
(facilited) pencapaiannya”. Gagne mendefinisikan “Pembelajaran sebagai seperangkat acara
peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang
sifatnya internal”.Kunandar mengatakan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih
baik”.
Media pembelajaran di MTs/MA adalah segala jenis media yang digunakan dalam
proses pembelajaran di sekolah menengah pertama/madrasah aliyah. Media pembelajaran
dapat membantu menyalurkan informasi dari guru kepada peserta didik, mempermudah
penafsiran data, dan memadatkan informasi untuk meningkatkan pemahaman dalam
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran di MTs/MA memiliki manfaat yang penting,
seperti menciptakan proses belajar yang lebih efektif, memperjelas pesan agar tidak terlalu
verbal, dan mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya. Selain itu, media pembelajaran
juga dapat membantu siswa memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-
ajaran agama Islam.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa pembelajaran merupakan
proses komunikasi guru dengan peserta didik dalam upaya menciptakan kondisi belajar
sehingga terjadi perubahan perilaku yang lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik dan benar. Media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang berfungsi
untuk menyampaikan pesan peembelajaran. Bentuk-bentuk stimulus yang dipergunakan
sebagai media diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak
atau tidak, tulisan, dan suara yang direkam. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai Segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif.

B. Penggunaan Jenis Media Pembelajaran di MTS/MA

4
Media pembelajaran merupakan segala jenis media yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran di MTs/MA memiliki latar belakang yang
penting dan beragam fungsinya. Beberapa latar belakang dan fungsi penggunaan jenis media
pembelajaran di MTs/MA dapat disimpulkan dari berbagai sumber.
Media pembelajaran membantu menyalurkan informasi dari guru kepada peserta didik,
mempermudah penafsiran data, dan memadatkan informasi untuk meningkatkan pemahaman
dalam pembelajaran. Dengan menambahkan media visual pada pemberian pelajaran, daya
ingat siswa dapat meningkat, dan waktu yang diperlukan dalam menyajikan sebuah konsep
dapat berkurang hingga 40% ketika media visual digunakan untuk mendukung presentasi
lisan.Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan
data yang menarik dan terpercaya, serta memudahkan penafsiran data.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat baru, membangkitan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran
pada tahap orientasi pembelajaran sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat
siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan
memanfaatkan informasi.Sebagai salah satu komponen pembelajaran, pemanfaatan media
tentunya harus menjadi perhatian khusus oleh pembelajar dalam proses pembelajaran. Hal ini
dikarenakan bahwa salah satu fungsi utama media.
Tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar tidak terbatas hanya sebagai
penyampai informasi kepada peserta didik. Guru harus memiliki kemampuan untuk memahami
peserta didik dengan berbagai perbedaannya agar mampu membantu mereka dalam
menghadapi kesulitan belajar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu menyediakan dan
menggunakan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan materi agar siswa lebih efektif
dan efisien dalam belajar. Agar pembelajaran yang diberikan dapat diserap oleh siswa, guru
hendaknya mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, selain itu
dalam penyampaian materi hendaknya guru menggunakan media pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai mentransfer ilmu. Seorang guru sebagai tenaga profesional yang seharusnya
memiliki kompetensi untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menarik seringkali
mengabaikan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran dengan berbagai alasan. Alasan
yang paling umum adalah guru kesulitan memilih media yang akan digunakan untuk
pembelajaran dikarenakan guru tidak memiliki pengetahuan tentang pentingnya

5
penggunaan media dalam pembelajaran, waktu yang dimiliki terbatas karena penggunaan
media untuk pembelajaran memerlukan persiapan, selain itu kemampuan guru untuk membuat
media juga masih minim. Kebanyakan guru tidak memiliki kompetensi dalam hal itu. Hal inilah
yang membuat proses pembelajaran masih menggunakan metode tradisional, sehingga proses
belajar mengajar menjadi monoton dan siswa mudah bosan dengan pembelajaran. Akibatnya
proses pembelajaran di kelas menjadi pasif, dan siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran.
Penggunaan jenis media pembelajaran di MTs/MA memiliki beragam latar belakang
dan fungsinya. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media pembelajaran di MTs/MA
dapat membantu meningkatkan minat belajar siswa terhadap aqidah dan akhlak, serta
menciptakan suasana belajar yang lebih semangat dan termotivasi,Media pembelajaran juga
dapat membantu memperjelas konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana,
konkrit, serta mudah dipahami.Jenis media pembelajaran yang dapat digunakan di MTs/MA
antara lain media visual, media audio, media audio visual, peta dan globe, gambar fotografi,
dan media serba aneka.Penggunaan media pembelajaran juga dapat membantu dalam proses
belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, meningkatkan prestasi belajar peserta didik, dan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
Dengan demikian, penggunaan beragam jenis media pembelajaran di MTs/MA
memiliki peran penting dalam meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dan menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif.

1. Media Visual
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan. Media visual ini dibagi
menjadi dua, yaitu: media pandang non proyeksi dan media panadang berproyeksi.
a) Media pandang non proyeksi antara lain :
1. Papan Tulis
Papan tulis merupakan media paling tradisional, yang paling murah dan paling
flesksibel. Disamping untuk menulis, papan tulis dapat dipakai untuk membuat gambar,
skema, diagram dan sebagainya. Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk
menggantung peta pada saat diperlukan. Daya guna dan daya pakai papan tulis sangat
bergantung pada kreativitas guru.
2. Papan Lembar
Papan lembar yang dimaksud adalah lembaran-lembaran kertas dimana terdapat
gambar yang besar yang dapat dibalikkan pada sebuah gantungan. Lembar balik

6
memudahkan pekerjaan untuk menerangkan pelajaran atau pesan yang dapat dibagi
menurut beberapa tahap dan diterangkan dengan gambar tahap demi tahap.

3. Papan Flanel
Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan
tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kan flanel ini dapat dilipat
sehingga praktis. Media grafis yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan
mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, di kelas-kelas sekolah dasar
atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf dan
angka-angka.
4. Papan Buletin (Bulletinn Board)
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi
langsung ditempel media visual baik verbal maupun non verbal. Fungssinya selain
menerangkan sesuatau, papan buletin dimaksudkan untuk memeberitahuan kejadian
dalam waktu tertentu. Poster, shetsa, diagram, dan chart dapat ditempel pada papan
buletin ini. Tentu saja selain itu juga pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-
karangan, berita, feature, dan sebagainya.

b) Media pandang berproyeksi


Media ini merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksikan yang terdiri
dari hardware dan software. Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik unuk dapat
merekam pemakaiannya. Yang termasuk media ini, yaitu: Overhead Proyector (OHP)
Penggunaan OHP dalam dunia pendidikan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
1) Bersifat konkret OHP merangsang indera mata siswa disamping indra telinga
disamping melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkret.
2) Mengatasi batas ruang dan waktu, benda-benda yang sulit dibawa di dalam kelas
dan kejadian-kejadian masa lampau diperagakan melalui OHP.
3) Mengatasi kelemahan-kelemahan panca indera, gerakan suatu obyek yang terlalu
cepat dan terlalu lambat yang tidak diamati dengan sempurna, maka dengan
membuat gambar diatas transparan dapat diatasi dengan baik.
4) Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banayak dalam waktu yang
relatif singkat.

7
5) Dapat dipergunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila akan
diperlukan kembali.
6) Dapat di pindah-pindah dari satu kelas ke kelas lain.
7) Dapat di sorotkan ke dinding yang berwarna jika tidak ada layar.

Media Visual memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya.


Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh media visual:

a) Kelebihan Media Visual:


1. Meningkatkan Pemahaman: Media visual memudahkan pemahaman informasi
karena tampilan visual dapat memperjelas konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami.
2. Memperkuat Ingatan: Visual memungkinkan pembaca untuk mengulang kegiatan
membaca, sehingga penyerapan isi informasi lebih baik dan dapat disimpan untuk
dinikmati lagi di kemudian hari.
3. Menciptakan Interaksi: Media visual menciptakan interaksi antar manusia dengan
sekitarnya, memperkaya pengalaman pembelajaran, dan meningkatkan pemahaman
karena tampilan visual memudahkan interpretasi informasi.
b) Kekurangan Media Visual:
1. Keterbatasan Penyampaian Informasi: Media visual hanya bisa menyampaikan
informasi menggunakan visual, sehingga keterbatasan dalam menjangkau
penglihatan guru dan siswa dapat menjadi kendala
2. Proses Pembuatan yang Cenderung Lama: Pembuatan media visual cenderung
memerlukan waktu yang lama, dan untuk tahan lama, memerlukan bahan dasar
yang berkualitas dan proses pembuatannya cenderung mahal dan rumit
3. Kesalahan yang Sulit Diperbaiki: Kesalahan yang terdapat di media visual tidak
bisa diubah secara cepat, dan apabila informasi cukup kompleks, penyerapan
informasi jadi cenderung sulit karena hanya menyediakan visual

2. Media Audio Visual


Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan
sekaligus dalam satu proses. Program audio visual seperti film dokumenter, film
docudokumenter, film, drama, dan lain-lain. Semua program tersebut dapat disalurkan melalui
peralatan seperti film, video, dan juga televisi dan dapat disambungkan pada alat proyeksi
(projectable aids). Media audio visual ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama,

8
dilengkapi dengan fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio
visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi dan video. Jenis kedua adalah media
audio visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaque, OHP.
Menurut Wina Sanjaya (2014:118) media audio visual adalah jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti misalnya
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarahdkk (2013:124) media audio visual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan gambarJenis media ini memiliki kemampuan yang lebih
baikkarena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
Dari beberapa pendapat diatas dapat diasumsikan bahwa media audio visual adalah
media yang memiliki unsur suara dan gambar yang digunakan sebagai perantara dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

a) Jenis-Jenis Media Audio Visual


Ada begitu banyak media audio visual yang dapat digunakan dalam media
pembelajaran, namun penulis akan memaparkan beberapa media audio visualMenurut Syaiful
Bahri Djamarah (2013:125) Media ini terbagi dalam dua kategoriyaitu:
1) Audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti
film bingkai suara (sound slides) film rangkaian suara dan cetak suara.
2) Audio visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak seperti film suara dan video- cassette.

b) Kelebihan Media Audio Visual


Menurut Wina Sanjaya (2014:109) ada beberapa kelebihan penggunaan media audio
visual dalam proses pembelajaran diantaranya:
1) Media audio visual dapat memberikan pengalaman belajar yang tidak mungkin
dapat dipelajari secara langsungMisalnya untuk mempelajari kehidupan didasar
laut, siswa dapat belajar melalui film, sebab tidak mungkin siswa disuruh menyelam
Demikian juga untuk mempelajari materi-materi abstrak lainnya.
2) Media audio visual memungkinkan belajar lebih bervariatif sehingga dapat
menambah motivasi dan gairah belajar
3) Dalam batasan tertentu media audio visual dapat berfungsi sebagai belajar yang
dapat dimanfaatkan siswa untuk secara mandiri tanpa sepenuhnya tergantung pada
kehadiran guru.

9
c) Kekurangan Media Audio Visual
1) Pengadaannya memerlukan biaya mahal
2) Tergantung pada energi listrik sehingga tidak dapat dihidupkan disegala tempat
3) Sifat komunikasi searahsehingga tidak dapat memberi peluang untuk
terjadinya umpan balik.

3. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengar dimana pesan yang disampaikan
dituangkan dalam lambang-lambang auditif baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan)
maupun non verbal. Ada beberapa media auditif di antaranya:
1) Rekaman
Media ini terdiri dari perangkat keras berupa alat perekam (tape recorder) dimana
perangkat lunak yang berupa program dalam pita rekaman, pesan dan isi pelajaran
dimaksudkan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa
sehingga upayanya mendukung terjadinya proses belajar.
2) Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan
peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
Radio juga dapat di gunakan sebagai media pendidikan yang cukup efektif. Oemar
Hamalik mengemukakan, “Radio merupakan alat pendidikan yang digunakan secara
efektif untuk seluruh level dari fase pendidikan”. Radio merupakan alat elektronik yang
bisa digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Dengan media radio walaupun
hanya bisa didengar tetapi tetap bisa memperoleh informasi, kejadian, dan peristiwa
yang penting dengan cara mendengarkan berita atau siaran langsung.
3) Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan
berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan
sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri pada bilik akuistik dan
kotak suara yang tersedia. Siswa mendengar suara guru atau suara cassete melaui
headphone.

10
Adapun kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut:
a) Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau
sasaran yang luas.
b) Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar.
c) Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti
kata/bunyi itu.
d) Sangat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa , laboratorium bahasa
tidak lepas dari media ini terutama untuk melatih listening.
Media audio pun memiliki keterbatasan dan kekurangan. Kekurangan media audio
yang mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu arah. Di samping itu, penyajian dengan
suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari kelima indra kita mempunyai kekurangan
ditinjau dari sudut pandang belajar.

4. Media Berbasis Cetakan


Media pembelajaran yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, buku
Pelajaran, surat kabar, majalah, dan pengajaran berprogram. Buku pelajaran sering disebut
buku teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis dan sistematis
tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi tertentuManfaat buku pelajaran
adalah: sebagai alat pelajaran individualsebagai pedoman guru dalam mengajarsebagai alat
mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuaisebagai alat untuk meningkatkan
kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran.
Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah: ekonomis, komprehensif dan
sistematis mengembangkan sikap mandiri dalam belajar.Media berbasis cetak, seperti buku,
majalah, gambar, dan lainnya, memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan
dalam konteks pembelajaran di MTS/MA.
1) Kelebihan Media Berbasis Cetak:
a) Menyajikan Informasi dalam Jumlah Banyak:
b) Media cetak dapat menyajikan informasi dalam jumlah yang banyak,
memungkinkan penyampaian berbagai topik secara lengkap.
c) Mudah Dibawa dan Dipelajari Kapan Saja:
d) Media cetak dapat dibawa dan dipelajari kapan saja, memungkinkan siswa untuk
mempelajari materi secara fleksibel.
e) Media cetak dapat memperjelas pesan atau informasi yang disampaikan, membantu
siswa dalam memahami materi pembelajaran.

11
2) Kekurangan Media Berbasis Cetak:
a) Keterbatasan Ruang dan Waktu: Media cetak memiliki keterbatasan dalam
menjangkau ruang dan waktu, sehingga tidak semua benda, objek, atau peristiwa
dapat dibawa ke dalam kelas atau tempat pembelajaran.
b) Proses Pembuatan yang Memakan Waktu: Pembuatan media cetak cenderung
memerlukan waktu yang lama, terutama jika memerlukan bahan cetak yang
berkualitas dan proses pembuatannya yang rumit.
c) Kesulitan Perbaikan: Kesalahan yang terdapat di media cetak sulit untuk diperbaiki
dengan cepat, dan jika terdapat kesalahan pada informasi yang kompleks,
penyerapan informasi menjadi sulit karena hanya disajikan dalam bentuk cetakan.
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tersebut, penggunaan media
berbasis cetak dalam pembelajaran di MTS/MA perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan
konteks pembelajaran untuk mencapai hasil yang optimal.

C. Fungsi dari Media Pembelajaran di MTS/MA


Menurut Kemp & Dayton (1985:28), media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi
utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar
yang besar jumlahnya. Fungsi pertama, memotivasi minat atau tindakan. Media pembelajaran
dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah
melahirkan minat dan merangsang para peserta didik untuk bertindak. Fungsi kedua,
menyajikan informasi. media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi
di hadapan sekelompok peserta didik. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi
sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula
berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Fungsi ketiga, tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran berfungsi untuk tujuan belajar di mana informasi yang terdapat dalam media itu
harus melibatkan peserta didik baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas
yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Media pembelajaran di MTs/MA memiliki beragam fungsi yang penting dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan informasi yang ditemukan, fungsi media pembelajaran di MTs/MA
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Fungsi Media Pembelajaran di MTs/MA:

12
1. Membantu Memudahkan Belajar:
Media pembelajaran membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru.
2. Meningkatkan Efektivitas Proses Pembelajaran:
Media pembelajaran mempunyai peran penting untuk efektivitas proses pembelajaran.
Dengan menggunakan media pembelajaran, seorang guru dituntut untuk menjadi
kreatif dan inovatif dalam menciptakan media pembelajaran.
3. Memperjelas Pesan dan Informasi: Media pembelajaran dapat memperjelas pesan atau
informasi yang disampaikan, membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran
4. Meningkatkan Minat Belajar: Penggunaan media pembelajaran di MTs/MA dapat
membantu meningkatkan minat belajar siswa terhadap aqidah dan akhlak, serta
menciptakan suasana belajar yang lebih semangat dan termotivasi.
5. Membantu Memperjelas Konsep: Media pembelajaran dapat membantu memperjelas
konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah
dipahami.
6. Meningkatkan Prestasi Belajar: Penggunaan media pembelajaran juga dapat membantu
dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, meningkatkan prestasi belajar
peserta didik, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Dengan mempertimbangkan fungsi-fungsi tersebut, penggunaan media pembelajaran
di MTs/MA dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan efektivitas
proses pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan media pembelajaran di MTs/MA memiliki beragam fungsi yang penting dalam
proses pembelajaran. Media pembelajaran membantu memudahkan belajar bagi siswa dan
membantu memudahkan mengajar bagi guru, memperjelas pesan dan informasi, meningkatkan
minat belajar siswa, memperjelas konsep yang kompleks, meningkatkan prestasi belajar, serta
menciptakan suasana belajar yang lebih semangat dan termotivasi. Dalam konteks
pembelajaran di MTs/MA, media pembelajaran dapat membantu meningkatkan minat belajar
siswa terhadap aqidah dan akhlak, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Jenis
Media yang Pembelajaran yang dapat digunakan di MTS/MA yaitu :

1. Media Visual
2. Media Audio Visual
3. Media Audio
4. Media Berbasis Cetakan

Namun, penggunaan media pembelajaran juga memiliki kekurangan, seperti keterbatasan


dalam menjangkau ruang dan waktu, proses pembuatan yang memakan waktu, dan kesulitan
perbaikan kesalahan. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran di MTs/MA perlu
disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks pembelajaran untuk mencapai hasil yang optimal.

B. Saran

Setelah membaca makalah mengenai penyebaran data ini, diharapkan pembaca dapat
memahami lebih lanjut tentang rumus-rumus penyebaran data dan dapat di pahami oleh
pembaca. Dan kami mengharapkan kritik dan asarannya yang membangun karna makalah ini
masih jauh dari kata sempurna.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Niken dan Dani Haryanto. 2010. Pembelajaran Multimedia Disekolah. Jakarta :
Prestasi Pustaka Publisher.

Arif S. Sandiman. 1990. Media Pendidikan. (Jakarta : CV Rajawali)

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada.)

Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. (Jakarta : Ciputat Pers.)

Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran. (Jakarta: Rajawali Press)

Benny A. Pribadi & Yuni Katrin. 2004. Modul Media Teknologi. Cet. I; Jakarta: Universitas
Terbuka,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet. IX;
(Jakarta: Balai Pustaka)

M. Basyirudin Usman. Media Pembelajaran. (Jakarta : Ciputat Press)

Mulyana. 2008. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah dalam Kerangka Budaya.
(Yogyakarta: Tiara Wacana.)

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). (Jakarta:


Gaung Persada Press.)

Supardi. 2015. Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, Psikomotor. (Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.)

Usman, M. Basyirudin Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. (Jakarta: Ciputat Press)

Wina Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Beririentasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta)

Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. , 2014 . (Bandung : PT Remaja Rosdakarya)

15

Anda mungkin juga menyukai