Anda di halaman 1dari 3

RUANG KOLABORASI

TOPIK 7

Kelompok SDN Jongkang :


1. Ahmad Rafi' Ghalib (231135415)
2. Berliana Vita Gibra Nantika (231135443)
3. Dhian Asri Ningtyas (231135399)
4. Dwi Riani (231135437)
5. Miftaqul Janatunaim (231135465)
6. Nur Hazizah (231135476)

No Pilihan Kasus Dunia Nyata Design Challenge:


Tema

Kasus di SD Tarakan Bagaimana kita bisa merancang


1 Empati
terdapat 3 siswa yang tidak program/projek di sekolah untuk
naik kelas karena beda menciptakan kesetaraan dan empati
agama yaitu menganut pada warga sekolah, agar
agama Kristen Saksi diskriminasi seperti ini tidak terulang
Yehuwa. lagi?

Merdeka.com - Deputi Kasus ini terjadi karena tidak adanya


Bidang Pemenuhan Hak guru yang mampu mengajarkan agama
Anak Kementerian yang dianut oleh 3 peserta didik tersebut.
Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Ide program/projek sekolah yang dapat
(KPPA) Agustina Erni dilakukan :
menilai segala bentuk 1. Sekolah menyiapkan sumber
pelanggaran hak anak daya yang kompeten, sehingga
termasuk hak atas jika terdapat peserta didik yang
pendidikan tidak dapat berbeda dapat teratasi dengan
dibenarkan dan dibiarkan, baik. Dari pihak sekolah dan
terlebih karena perbedaan yayasan yang terkait seharusnya
agama yang dianut. melakukan observasi terlebih
dahulu kepada peserta didik yang
"Berdasarkan telaah yang
masuk ke sekolah tersebut,
dilakukan KPPPA, sekolah
sehingga sekolah dapat
tersebut diduga telah
mempersiapkan sumber daya
melakukan pelanggaran atas
yang ada untuk dapat
sejumlah peraturan
melaksanakan pembelajaran
perundang-undangan mulai
yang setara tanpa adanya
dari menghalangi anak untuk
perbedaan perilaku antar peserta
mendapatkan pendidikan
didik.
agama, tidak memberikan
2. Sekolah dapat bekerjasama
toleransi pada pelaksanaan
dengan pihak lain yang terkait
keyakinan agama bagi siswa
seperti tokoh agama tersebut
dan mempersulit anak untuk
untuk mengajar di sekolah itu
mendapatkan pendidikan
sehingga sekolah dapat
dasar yang sebenarnya
melakukan asesmen sumatif
dijamin oleh Undang-
akhir semester dengan lancar.
Undang," tutur Erni melalui
siaran pers merespons
dugaan diskriminasi di
sekolah dasar kepada tiga
siswa kakak beradik di Kota
Tarakan, Kalimantan Utara,
dilansir Antara, Jumat
(26/11).

Menurut Erni, pelanggaran


atas hak anak seperti itu bisa
mengancam tumbuh
kembang anak. Oknum atau
institusi sekolah tidak
mempertimbangkan adanya
dampak permanen psikologis
dan menurunnya motivasi
belajar anak yang seharusnya
menjadi tanggung jawab
sekolah untuk membuat
suasana yang kondusif dalam
dunia pendidikan.

Dimuat dalam berita berikut:

https://www.merdeka.com/
peristiwa/3-siswa-sd-di-
tarakan-tidak-naik-kelas-
karena-beda-agama.html

Anda mungkin juga menyukai