Dasar Teori:
teori deterrence, dan teori tata kelola (governance) menjadi landasan untuk
yang adil dan efektif untuk memastikan setiap individu di bawah naungan hukum
yang sama. Teori deterrence menggarisbawahi pentingnya sanksi yang tegas dan
efektif sebagai penakut bagi pelaku korupsi. Sementara teori tata kelola
Dasar Hukum:
di lingkungan pemerintahan.
1
Analisis Kritis:
kritik yang perlu diatasi. Salah satunya adalah rendahnya efektivitas penegakan
Dasar Teori:
birokrasi publik menjadi salah satu pendekatan yang umum dilakukan untuk
efektivitas, dan integritas lembaga pemerintah. Berbagai teori seperti teori agensi,
teori principal-agent, dan teori tata kelola telah digunakan untuk memahami dan
2
Dasar Hukum:
akuntabilitas ASN. Selain itu, kebijakan dan regulasi lain seperti sistem pengadaan
good governance.
Analisis Kritis:
masih terdapat beberapa tantangan dan kritik yang perlu diatasi. Salah satunya
adalah resistensi internal dari birokrasi yang terkait dengan kepentingan dan
budaya organisasi yang sudah mapan. Selain itu, kendala dalam implementasi
Dasar Teori:
3
menekankan aspek-aspek seperti transparansi, akuntabilitas, partisipasi publik,
administrasi negara, berbagai teori seperti teori agensi, teori principal-agent, dan
teori tata kelola (governance) menjadi dasar untuk memahami upaya-upaya yang
(prinsipal) dengan agen yang bertindak atas nama mereka, dengan tujuan untuk
principal-agent dan teori tata kelola menekankan perlunya struktur yang jelas,
pemerintah.
Dasar Hukum:
itu, berbagai regulasi seperti peraturan tentang standar pelayanan publik, kode etik
penyelenggaraan pemerintahan.
Analisis Kritis:
tantangan dan kritik yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kurangnya
4
kesadaran dan komitmen dari para pemegang kebijakan dan birokrat dalam
dalam hal kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di sektor publik yang
kepentingan yang mungkin terpengaruh oleh reformasi birokrasi dan tata kelola
Dasar Teori:
negara dan hukum pidana mengacu pada dua sudut pandang yang berbeda
Dasar Hukum:
Dari segi hukum administrasi negara, kerugian keuangan negara diatur oleh
5
publik, seperti undang-undang tentang pengadaan barang/jasa, peraturan tentang
tata cara pengelolaan keuangan negara, dan peraturan tentang tata kelola
keuangan daerah. Selain itu, dari perspektif hukum pidana, kerugian keuangan
negara sering kali menjadi objek dalam penegakan hukum terkait tindak pidana
Analisis Kritis:
hukum dalam memberikan sanksi yang efektif terhadap pelaku tindak pidana
sistem dan menemukan solusi yang efektif dalam mencegah dan menangani
publik dan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap aset dan
kepentingan negara.
Indonesia:
Dasar Teori:
6
Indonesia menyoroti upaya penerapan prinsip-prinsip good governance dalam
bertindak atas nama mereka dalam pengelolaan keuangan publik. Sementara itu,
korupsi.
Dasar Hukum:
Analisis Kritis:
sejumlah tantangan dan kritik yang perlu diatasi. Salah satunya adalah rendahnya
7
dalam sistem peradilan menjadi hambatan utama dalam pemberantasan korupsi.
Selain itu, masih terdapat masalah dalam hal kapasitas dan integritas aparat