PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cekoslavia. George John Mendel adalah seorang pendeta pada tahun 1851 ia
dikirim ke Universitas Wina untuk belajar ilmu pngetahuan alam, tetapi dia tidak
mendapatkan nilai baik untuk fisika dan matematika. Ketika ia kembali ke kota
Burnn mulailah ia pada tahun 1857 mengumpulkan beberapa jenis ercis (Pisum
perbedaan satu dengan yang lainnya dan melakukan perkawinan silang pada
pengamatan secara teliti dan seksama. Maka pada tahun 1865 ia membawa hasil
pengetahuan alam di Burnn. Pada tahun 1866, karya ilmu Mendel itu dicatat oleh
pewarisan sifat pada makhluk hidup. Dalam genetika terdapat gen yang berfungsi
setiap keturunan akan mempunyai fenotip maupun genotip yang hampir sama
atau hasil campuran sifat sifat indukya. Sifat yang dapat diamati disebut fenotip.
Sedangkan yang tidak dapat diamati disebut genotip yang berupa susunan genetik
Dalam ilmu genetika terdapat suatu istilah yang disebut homozigot dan
heterozigot. Homozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas
gen-gen yang sama dari setiap gen yang sama, misalnya RR,rr,MM,NN.
Sedangkan heterozigot adalah sifat suat individu yang genotipnya terdiri atas
gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen, misalnya Rr,Mm,Nn, dan Tt
(Sudjino,1998: 77)
sifat 3:1 yang secara konsisten muncul pada keturunan F2 pada percobaannya
dengan ercis. Ia mendeskripsikan hukum segregasi yaitu “Dua alel untuk suatu
suatu sama lain. Contoh: yang diambil tanaman F1 akan menghasilkan empat
kelas gamet dalam kuantitas sebanding YR,Yr,Yr DAN YR. Jika sperma dari
keempat kelas, akan ada 16(4 x 4) kombinasi, kombinasi ini membentuk kategori
1. Maksud Percobaan
2. Tujuan Percobaan
dihybrid.
C. Prinsip Percobaan
Melakukan penyilangan model gamet untuk menentukan angka-angka
Mendel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
yang paling populer adalah Gregor Johann Mendel mulai melakukan penelitian
dan melakukan penelitian dengan meletakkan dasar dasar hereditas. Ilmuan ini
Mendel tentang ciri-ciri faktor keturunan yang ditentukan oleh unit dasar yang
diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, yang disebut unit genetik atau
gen, yaitu bahan yang mempunyai persyaratan: (1) diwariskan dari generasi ke
(2) membawa informasi yang berkaitan dengan struktur, fungsi dan sifat-sifat
biologi yang lain. Agar kita memiliki pemahaman yang cukup tentang pewarisan
sifat maka dalam bab ini akan dibahas tentang konsep genetik sebelum Mendel,
konsep gen dan teori kromosom, simbol dan terminologi, genetika Mendel, teori
Mendel. Disamping itu pada bab ini juga kita perlu memahami bagaimana
sesungguhnya fenomena tentang pewarisan sifat yang ada dalam ayat-ayat al-
berpasangan lagi. Setiap set kromosom itu terkandung di dalam satu sel gamet.
Proses pemisahan gen secara bebas dikenal sebagai segregasi bebas. Hukum
heterozigot. Baik pada bunga betina maupun benang sari, terbentuk dua macam
gamet. Maka kalau terjadi penyerbukan sendiri (F1 x F1) terdapat empat macam
pada pewarisan sifat dari tetua kepada generasi berikutnya. Persilangan ini untuk
membuktikan hukum Mendel yang menyatakan bahwa “Pasangan alel pada proses
pembentukan sel gamet dapat memisah secara bebas”. Hukum Mendel I ini
selama pembentukan gamet gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan
mengelompok dengan gen lainnya yang bukan alelnya. Pembentukan hukum ini
dipakai pada dihybrid atau polihibrid yaitu persilangan dua individu yang
memiliki dua sifat beda dan atau lebih (Wildan. 1996: 137).
Pada galur murni akan menampilkan sifat-sifat dominan (alel AA) maupun
sifat resesif (aa) dari suatu karakter tertentu. Bila disilangkan F1 akan mempunyai
kedua macam alel (Aa) tetapi menampilkan sifat dominan (apabila dominan
sifat sifat dominan dan sifat resesif dengan nisbah yang diramalkan. Nisbah
fenotipe yaitu tiga dominan (AA atau aa) 1 resesif (aa). Nisbah genotipe yaitu
satu dominan lengkap (AA) dua hibrida (Aa). I resesif lengkap (aa) (Crowder.
1997: 33)
mengarah kepada peramalan fakta. Fakta yang belum ditemukan , ketika fakta-
fakta yang diramalkan ini ditemukan, hipotesis mendel itu sangat diperkuat. Suatu
hipotesis yang menerangkan semua fakta yang diketahui dalam suatu keadaan dan
secara berhasil meramalkan fakta-fakta baru disebut teori. Jika suatu teori
meramalkan maka akhirnya dapat disebut kaidah. Dan di antara asumsi Mendel
pasangan-pasangan gen menjadi terpisah dan distribusikan satu per satu kepada
setiap gamet atau spora (Hukum Mendel tentang segregasi ) (Kimball. 1983: 229).
Seperti yang akan segera kita ketahui, kini kita ketahui bahwa hal ini hanyalah
ercis bulat kuning, 101 ercis keriput kuning, 108 bulat hijau dan 32 ercis keriput
hijau. Ciri khas karya Mendel yang cermat ialah bahwa ia lalu menanam semua
ercis ini dan membuktikan adanya empat genotipe yang terpisah di antara setiap
ercis dengan kombinasinya baru ciri cirinya. Hanyalah 32 ercis keriput hijau yang
hipotesisnya yang terakhir (Hukum Mendel kedua). Distribusi satu pasang faktor
tidak bergantng pada distribusi pasangan yang lain. Hal ini dikenal sebagai hukum
sendiri belum mengetahui bentuk maupun susunan faktor keturunan tersebut dan
W.L.Johannsen (1857-1927), yang berasal dari suku kata terakhir pangen, istilah
istilah alel untuk pasangan gen seperti yang digambarkan oleh Mendel.
2006: 129).
Gregor Johann Mendel, soerang biarawan Australia yang hidup pada tahun
1822-1884, dan dia dikenal sebagai pencipta atau bapak genetika (Suryo. 2008:
88).
menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu
tanaman ini hidupnya tidak lama (merupakan tanaman setahun), mudah tumbuh
dan mudah disilangkan. Tanaman ercis memiliki bunga sempurna, yang berarti
pada bunga ini terdapat benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin
selalu memiliki sifat keturunan yang sama dengan induknya (Suryo. 2008: 89).
Teori tentang pewarisan sifat ini dikenal dengan nama hukum Mendel.
Hukum pertama Mendel yang dikenal sebagai hukum pemisahan gen sealel (The
“Semasa pembentukan gamet pasangan alel suatu gen terpisah dan terdapat dalam
gamet yang berlainan”. Hukum Mendel I adalah perkawinan dua tetua yang
panjang tertentu yang mengkode satu protein yang menentukan sifat. Kromosom,
hasil kondensasi dari kromatin yang terdiri atas lengan dan sentomer. Hibridisasi
atau pembastaran yaitu perkawinan dua individu yang mempunyai sifat beda
(monohibrid: 1 sifat beda, dihibrid 2 sifat beda, dan seterusnya). Gamet, sel
atau sel kelamin ini mempunyai separuh dari jumlah kromosom yang terdapat di
dalam sel somatik, sehingga disebut bersifat haploid (n kromosom). Fenotip, sifat
keturunan pada individu yang dapat diamati (warna, bentuk, dan sebagainya).
Genotip, susunan genetik yang tidak nampak dan dinyatakan dengan simbol (AA,
Ab). Homozigot, individu yang genotipnya tersusun dari gen-gen semacam (aa,
BB). Heterozigot, individu yang genotipnya tersusun dari gen-gen yang berlainan
tetapi sejenis (Aa). Dominan, sifat yang mengalahkan/ menutupi sifat lain.
Resesif, sifat yang dikalahkan/ ditutupi sifat lain. Intermediet, sifat diantara kedua
tanaman induk. Parental (P), induk (orang tua). Filial (F), keturunan (F 1, F2, dan
seterusnya). Alel, anggota dari sepasang gen, yang biasanya memberi pengaruh
perkawinan atau persilangan, baik pada tumbuhan maupun pada hewan dan
terjadi pemisahan (segregasi) alel secara bebas dari diploid (2n) menjadi haploid
(n)”. Hukum Mendel II “Pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang
telah bersegresi bebas akan bergabung secara bebas membentuk genotip dengan
Alel memisah (segregasi) satu dari yang lain selama pembentukan gamet
Sebagian dasar segregasi satu pasang alel terletak pada lokus yang sama dari
kromosom homolog. Kromosom homolog ini memisah secara bebas pada anafase
I dari meiosis dan tersebar ke dalam gamet gamet yang berbeda (Crowder. 1993:
35).
BAB III
METODE KERJA
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
1. Penyilangan Monohibrid
No Fenotipe Genotipe Jumlah
1 Merah – Merah MM 24
2 Merah – Putih Mm 49
3 Putih - Putih mm 27
2. Penyilangan Dihibrid
No Fenotipe Genotipe Jumlah
1 Merah – Besar MMBb 13
MMBB 7
MmBB 13
MmBb 18
2 Merah – Kecil MMbb 8
Mmbb 13
3 Putih – Besar mmBb 11
mmBB 10
4 Putih - Kecil mmbb 7
B. Pembahasan
Istilah istilah dalamilmu genetika yaitu; Gen, nukleotida tertentu dengan
panjang tertentu yang mengkode satu protein yang menentukan sifat. Kromosom,
hasil kondensasi dari kromatin yang terdiri atas lengan dan senttomer. Hibridisasi
atau pembastaran perkawinan dua individu yang mempunyai Sifat beda
(monohybrid : 1 sifat beda, dihibrid 2 sifat beda, dan seterusnya). . Gamet, sel
kelamin hasil pembelahan, reduksi dengan kualitas kromosom haploid. Gamet
atau sel kelamin ini mempunyai separoh dari jumlah kromosom yang terdapat di
dalam sel somatik, sehingga disebut bersifat haploid (n kromosom). Fenotip, sifat
keturunan pada individu yang dapat diamati (warna, bentuk dan sebagainya).
Genotip, susunan genetik yang tidak nampak dan dinyatakan dengan simbol (AA,
Ab). Homozigot, individu yang genotipnya tersusun dari gen-gen semacam (aa,
BB). Heterozigot, individu yang genotipnya tersusun dari gen-gen yang berlainan
tetapi sejenis (Aa). Dominan, sifat yang mengalahkan/ menutupi sifat lain.
Resesif, sifat yang dikalahkan/ ditutupi sifat lain. . Intermedier, sifat diantara
kedua tanaman induk. Parental (P), induk (orang tua). Filial (F), keturunan (F 1,
F2 dan seterusnya). Alel, anggota dari sepasang gen, yang biasanya memberi
pengaruh berlawanan menemukan bahwa interaksbinteraksi gen berlangsung
melalui perkawinan atau persilangan, baik pada tumbuhan maupun pada hewan
dan manusia. (UIN)
Cara kerja pengamatan monohybrid yaitu dimasukkan 100 gen merah (M)
dan 100 butir model gen putih (m) dalam hal inikita menggunkan kacang merah
yang dilambangkan sebagai M dan kacang hijau yang dilambangkan m. Kemudian
kedua macam gen dipasangkan menggunakan selotip sehingga memperoleh 100
genotipe Mm. Dimasukkan 50 genotipe Mm di wadah A (parental jantan) dan
wadah B (parental betina). Dipisahkan genotipenya sehingga menjadi 50 genotipe
M dan 50 genotipe m. Dikocok kedua wadah tersebut . Diambil genotype dari
kedua wadah A dan B secara bersamaan dengan mata tertutup. Dicatat pada table
kode rangkaian mendel gamet yang telah diambil.
Tujuan dari pengamatna persilngan monohybrid yaitu untuk menentukan
perbandingan dan nisbah dari persilangan tersebut jika hanya satu sifat beda.
Alasan perlakuan yaitu gamet yang digabungkan kemudian dimasukkan ke
dalam wadah untuk menentukan gamet parental jantan dan betina.
Cara keja pengamatan dihybrid yaitu dimasukkan 50 butir genotype M, 50
butir geotipe m, 50 butir genotype B, dan 50 butir genotype b. Pada wadah A dan
B. Pada percobaan kali ini digunakan kacang merah sebagai M, kacang hijau
sebagai m, Kacang tanah sebagai B dan kacang tanah kedelai sebagi b. Kemudian
gamet digabungkan (disambungkan menggunakan selotip). Gamet MB sebanyak
25 buah, gamet Mb sebanyak 25 buah, gamet Mb sebanyak 25 buah, dan gamet
mb sebanyak 25 buah., pada masing masing wadah. Wadah tersebut dikocok dan
diambil gamet pada setiap wadah dengan mata tertutup kemudian dicatat kode
rangkaian model gamet ke dalam tabel pengamatan.
Tujuan dari pengamatn dihybrid yaitu untuk menentukan perbandinagn
dan nisbah dari persilangan dengan dua sifat beda.
Alasan perlakuan yaitu gamet yang digabungkan kemudian dimasukkan ke
dalam wadah untuk menentukan gamet parental jantan dan betina. Pada saat
pengambilan dengan mata tertutup untuk menyilangkan gamet parental jantan dan
betina.
Dari pengamatan pertama yaitu persilanagan monohybrid didapatkan hasil
yaitu persilangan gamet yang menghasilkan fenotipe merah yaitu sebanyak 24
buah dengan genitipe MM, 49 buah dengan genotype Mm dan 27 buah dengan
genotype mm. Dari hasil pengamatn didapatkan perbandinagn fentipe 73:27
(mendekati nisbah fenotipe mendel 3:1). Dan perbaningan genotype 24:49:27
(mendekati nisbah genitipe mendel 1:2:1).
Dari pengamatn kedua, yaitu persilangan dihibeid didapatkan hasil 51
buah dengan genotype MM, sebanyak 21 buah dengan genotype Mm, sebnayak
21 buah dengan genotype mM, dan 7 buah dengan genotype mm. Dari hasil
pengamatan ini didapatkan perbandingan fenotipe yaitu 51:21:21:7 (mendekati
nisbah fenotipe mendel 9:3:3:1) .
Fenotipe merah dan besar memiliki kemungkinan terbesar akan dihasilkan
dari persilanagn dengan persentase yaitu 51%. Fenotipe merah kecil dan putih
besar memiliki kemnungkina akan muncul dengan persentase 21 % dan putih
kecil memiliki persentase kemungkinan 7%. Fenotipe merah besar merupakan
sifat dominan dan mampu mengalahkan sifat lainj sehingga persentasenya besar
dan fenotipe putih kecil merupakan sifat resesif dan merupakan sifat yang
kemungkinannya kecil untuk muncul pada suatu individu.
Berdasarkan literature (Kimball.1983:238) menyatakan bahwa mendel
yang melakukan persilanagn monohybrid mendapatkan kemungkinan terbesar
yang akan dihasilkan yaitu sifat yang paling dominan dan kemungkinann terkecil
yaitu sifat resesif. Begitupun dengan persilangan monohybrid . Adapun
persilanagn yang dihasilkan pada persilanagn monohybrid adalah perbandinagn
fenotipe 3:1 dan perbandinagn genotipe 1:2:1 hasil ini sama atas apa yang telah
didapatkan. Dan pada perbandingan yang dilakukan mendel pada persilangn
dihybrid yang perbandinagn 9:3:3:1. Hal ini juga mendekati dari hasil pengamatn
yang didapatkan.
Pada percobaan ini, factor kesaalahan tidak terlalu memengaruhi
percobaan ini. Karena percobaan ini merupakn percobaan dengan sifat simulasi,
olehnya factor kesalahan sulit untuk ditentukan.
Hubungan percobaan ini dengan bidang farmasi adalah penggabungan
kedua sifat tanaman melalui persilanagn mislanya manga harum dan disilangkan
dengan manga apel. Kedua tanaman tersebut memiliki zat campuran atau zat
khusus
Jauh sebelum Mendel mendeklarasikan hukum hukumnya Al-qur”an telah
menjelaskannya di dalam QS. Al-faatir/35:28 .
ٌ ُيز َغف
.ور َّ َّللاَ ِم أن ِعبَا ِد ِه أالعُلَ َماء إِ َّن
ٌ َّللاَ َع ِز َّ ف أ َ أل َوانُهُ َكذَلِكَ إِنَّ َما يَ أخشَى
ٌ اب َو أاْل َ أنعَ ِام ُم أختَ ِل ِ ََّو ِمنَ الن
ِ اس َوالد ََّو
ذَلِكَ فِي إِ َّن ۚ َو َرحْ َمةً َم َودَّة ً بَ ْينَك ْم َو َجعَ َل إِلَ ْي َها ِلتَسْكنوا أ َ ْز َوا ًجا أ َ ْنفسِك ْم ِم ْن لَك ْم َخلَقَ أ َ ْن آيَاتِ ِه َو ِم ْن
يَتَ َف َّكرونَ ِلقَ ْوم ََليَات
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa rasio
perbandingan fenotipe persilangan monohybrid adalah 3:1. Rasio perbandingan
fenotipe persilangan dihybrid adalah 9:3:3:1. Sifat yqng mengalahkan atau menutupi
sifat lain disebut domain dan sifat yang tertutupi atau dikalahkan disebut resesif.
B. Saran
1. Asisten
Bimbingan dalam setiap praktikum sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan
dalam praktikum dan terwujudnya tujian dari praktikum serta efesiensi waktu yang
dilakukan dalam setiap praktikum.
2. Laboratorium
Laboratorium suda cukup nyaman , namun kurangnya alat laoratorium khususnya
yang biasa digunakan dalam percoban mendel ialah kancing genetika, belum
tersedia dalam laboratorium, sehingga digunakan alternative lain dengan
menggunakan kacang kacangan agar terlaksananya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
A. Percobaan monohybrid
Disiapkan
100 gamet M dan 100 gamet m
Dipasangkan 100
gamet menjadi Mm
50 Mm,
50 Mm,
A
B
Dipisahkan menjadi
50 ganet M,50 gamet m
50 M 50 M
50 m 50 m
Dikocok
B. Percobaan Dihybrid
Dimasukkan dalam wadah A dan B,
50 gamet M, 50 gamet m,
50 gamet B,dan 50 gamet b
50 M 50 M
50 m 50 m
50 B 50 B
50 b 50 b
25 MB 25 MB
25 Mb 25 Mb
25 mB 25 mB
25mb 25mb
Dikocok
Persilangan Monohibrid
Persilangan dihybrid