PROPOSAL PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Geografi
Dosen Pengampu :
Dr. Pargito, M.Pd.
Dr. Rahma Kurnia SU, S.Si., M.Pd.
Disusun oleh:
Maria Franela Christi Audrey
2113034060
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia- Nya, penulis dapat menyelesaikan Proposal dengan judul
“DAMPAK DARI TRANSMIGRASI SUKU JAWA TERHADAP
PERKEMBANGAN SOSIAL DAN BUDAYA DI KABUPATEN
PRINGSEWU”.
Proposal ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai mata kuliah Metodelogi Penelitian Geografi. Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Dr. Pargito, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodelogi Penelitian Geografi.
2. Dr.Rahma Kurnia Sri Utami, S.Si.,M.Pd.selaku dosen
pengampu mata kuliah Metodelogi Penelitian Geografi.
3. Rekan kelas Geografi Ganjil yang selalu mendukung.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I
Latar Belakang..................................................................................................................................1
Identifikasi Masalah......................................................................................................................... 2
Batasan Masalah............................................................................................................................... 2
Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
Tujuan Penulisan.............................................................................................................................. 3
Manfaat Penelitian............................................................................................................................3
Teori Transmigrasi............................................................................................................................ 4
Jumlah Penduduk.............................................................................................................................. 5
Kepadatan Penduduk.........................................................................................................................5
Dinamika Penduduk..........................................................................................................................6
Ketersediaan Lahan...........................................................................................................................6
Penggunaan Lahan.............................................................................................................................. 7
Interaksi...............................................................................................................................................8
Kebiasaan............................................................................................................................................8
iii
Tingkah Laku...................................................................................................................................... 9
Suku Jawa........................................................................................................................................... 9
Adat................................................................................................................................................... 10
Suku.................................................................................................................................................. 10
Bahasa............................................................................................................................................... 11
Pendekatan Penelitian....................................................................................................................... 13
Metode Penelitian..............................................................................................................................13
Lokasi Penelitian............................................................................................................................... 14
Penelitian Serupa.............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
jika.kita sering menemukan nama-nama daerah yang bercirikan Jawa, misalnya
di kabupaten Pringsewu. Pringsewu diambil dari bahawa Jawa yang terdiri dari
Pring yang artinya Bambu dan Sewu yang artinya seribu. Dengan kata lain,
pringsewu berarti bambu seribu.
Masyarakat yang bertransmigrasi ke Pringsewu merupakan masyarakat
perluasan dari Gedong Tataan pada tahun 1906 karena pada dasarnya
Pringsewu bukanlah tujuan kolonialisasi pemerintah Hindia belanda. Latar
belakang masyarakat Jawa memperluas kolonialisasinya adalah karena adanya
irigasi Way Tebu di Pringsewu. Dan tentunya karena kolonialisasi ini,
Pringsewu yang tadinya hanya berupa hutan bambu menjadi daerah yang cukup
pesat perkembangannya baik daerahnya, lahannya, sosial, maupun budayanya.
2
1.5 Tujuan Penelitian
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
2.2 Jumlah Penduduk
Lembaga Badan Pusat Statistik dalam Satistic Indonesia (2020)
menjelaskan bahwa penduduk adalah semua orang yang berdomisili di
wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau
mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.
Penduduk adalah “jumlah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah pada
waktu tertentu dan merupakan hasil dari proses-proses demografi yaitu
fertilitas, mortalitas, dan migrasi” (Said, 2012: 136).
Seperti yang dikutip dari jurnal Ilmu Sosial Mamangan oleh Nova
(2016), Transmigrasi dapat dipahami sebagai perpindahan penduduk dari suatu
wilayah yang padat penduduknya ke area wilayah pulau lain yang
penduduknya masih sedikit atau belum ada penduduknya. Transmigrasi di
Indonesia biasanya diatur dan didanai oleh pemerintah bagi warga yang
umumnya golongan menengah ke bawah. Dari kutipan pernyataan tersebut
dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk di suatu daerah bisa memengaruhi
transmigrasi yang diadakan di suatu daerah.
5
Hal ini menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, kesejahteraan,
Keamanan, ketersediaan lahan, air bersih dan kebutuhan pangan. Dampak
yang paling besar adalah kerusakan lingkungan.
6
Salah satu persoalannya adalah habisanya lahan untuk membangun
tempat tinggal dan akhirnya sebagian penduduk terlalu memaksa untuk
mendirikan rumah di tempat yang tidak seharusnya dijadikan hunian. Seperti
di pinggiran sungai, kolong jembatan, serta dekat daerah industry. Maka dari
itu, untuk mengatasi ketersediaan lahan ini, diadakanlah program transmigrasi
yang bisa memeratakan ketersediaan lahan untuk hunian.
7
permanen atau periodik terhadap lahan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan, baik kebutuhan kebendaan, spiritual maupun gabungan keduanya.
Menurut Lindgren (2005), penggunaan lahan (land use) mempunyai arti sama
dengan lahan yaitu merupakan tempat tinggal, lahan usaha, lapangan olah
raga, rumah sakit dan areal pemakaman.
Sedangkan penutup lahan (land cover) cenderung mengarah ke
vegetasional dan buatan manusia atas lahan untuk mencukupi kebutuhan
manusia. Berarti, dari beberapa pengertian ahli mengenai penggunaan lahan,
dapat kita simpulkan bahwa penggunaan lahan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, sebagai lahan pertanian atau perkebunan, maupun sebagi
tempat tinggal baik secara periodic maupun permanen.
Penggunaan lahan ini juga merupakan pembangunan dan penyediaan
kebutuhan yang bersifat kontinuitas untuk manusia.
2.8 Interaksi
Menurut Gillin, interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang
dinamis antara individu dengan individu lain atau bahkan satu kelompok
dengan kelompok lain.
Hubungan ini terbentuk karena sebagai dasar bahwa manusia tidak dapat
hidup tanpa orang lain.
Soerjono Soekanto mendefinisikan interaksi sosial sebagai proses
sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antar individu atau kelompok
demi membangun sistem dalam kehidupan sosial.
Pengertian interaksi sosial menurut Murdiyatmo dan Handayani adalah
suatu hubungan yang dibangun seseorang dengan orang lain yang membentuk
struktur sosial. Di dalam struktur sosial tersebut, terbentuk hubungan yang
saling mempengaruhi antara satu individu dengan individu yang lain.
Menurut Selo Soemardjan, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang
terjadi antara individu dengan berbagai sisi kehidupan sosial sehari-hari.
2.9 Kebiasaan
Djali (2015:128) menyatakan kebiasaan merupakan cara bertindak yang
diperoleh melaui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi
menetap dan bersifat otomatis. Selanjutnya Muhibbin (2017:16) menyatakan
kebiasaan merupakan setiap siswa yang telah mengalami proses belajar,
8
kebiasaan-kebiasaan yang akan tampak berubah.
Martinis (2017:244) menyatakan kebiasaan adalah aspek perilaku mnusia
yang menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan.
Berdasarkan beberapa definisi kebiasaan diatas, dapat kita simpulkan
bahwa kebiasaan adalah sesuatu hal yang tadinya kita tidak mengerti atau
jarang dilakukan, karena dilakukan secara terus menerus, lama kelamaan akan
menjadi hal yang dilakukan terus menerus karena terbiasa.
Menurut Drs. Sunaryo M.Kes tingkah laku adalah aktivitas yang timbul
karena adanya stimulus dan respon serta dapat diamati secara langsung
maupun tidak langsung. Secara biologis tingkah laku adalah suatu kegiatan
atau aktivitas organisme yang bersangkutan yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung. Secara operasional tingkah laku dapat
diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar
subjek tersebut. Sedangkan menurut Ensiklopedi Amerika, tingkah laku adalah
suatu aksi reaksi organisme terhadap lingkungan. Tingkah laku timbul apabila
ada sesuatu yang dapat menimbulkan reaksi, yakni disebut dengan rangsangan.
9
Sehingga banyak suku jawa yang tersebar di berbagai wilayah. Di pulau jawa
sebagian besar adalah suku jawa, dan Bahasa sehari-hari salah satunya Bahasa
jawa. Sehingga Bahasa jawa tidak asing si masyarakat.
2.12 Adat
Menurut Emile Durkheim yang adalah seorang sosiolog terkemuka
yang memfokuskan perhatiannya pada integrasi sosial. Beliau berpendapat
bahwa adat adalah sebagai kumpulan ide, nilai, norma, dan praktik yang
dibagikan oleh anggota suatu masyarakat yang membentuk fondasi bagi
integrasi social yang tertera dalam bukunya yang berjudul The Elementary
Forms of Religious Life (1912).
Sedangkan menurut Max Weber yang merupakan seorang sosiolog
terkemuka yang menekankan peran nilai-nilai dalam memahami masyarakat.
Dia mendefinisikan adat sebagai pola perilaku yang biasanya berisi unsur
normatif yang diterima oleh masyarakat sebagai suatu kelompok. Dalam
bukunya yang berjudul The Theory of Social and Economic Organization
(1947).
Dari dua definisi dari seorang sosiolog diatas, dapat kita katakana
bahwa adat adalah perilaku masyarakat yang timbul dari interaksi beberapa
individu dalam kelompok sebagai nilai yang memahami masyarakat itu
sendiri.
2.13 Suku
Pemahaman seorang arkeolog bernama Fredrik Barth. Menurut Barth,
suku adalah kelompok manusia yang mengidentifikasi diri mereka sendiri dan
diakui oleh orang lain sebagai satu kesatuan sosial yang unik. Barth
menekankan pentingnya batas-batas sosial dalam menentukan identitas suku
dalam bukunya yang berjudul Ethnic Groups and Boundaries (1969).
10
memiliki budaya tersendiri, beda dari yang lain, dan diakui oleh orang lain
sebagai suatu kehadiran etnisitas yang sama.
2.14 Bahasa
Menurut Finocchiaro (1964:8) bahasa adalah satu system simbol vokal
yang arbitrer, memungkinkan semua orang dalam satu kebudayaan tertentu,
atau orang lain yang telah mempelajari system kebudayaan tersebut untuk
berkomunikasi atau berinteraksi.
Selanjutnya Pei & Gaynor (1954: 119) mendefinisikan bahasa sebagai satu
sistem komunikasi dengan bunyi yaitu lewat alat ujaran dan
pendengaranantara orang-orang dari kelompok atau masyarakat tertentu
dengan mempergunakan simbol- simbol vokal yang mempunyai arti arbitrer
dan konvensional Sapir (1921: 3) mendifrinisikan bahasa sebagai suatu
metode naluriah yang dimiliki manusia untuk mengkomunikasikan ide-ide,
emosi dan keinginan menggunakan berbagai symbol yang dibuat untuk
tujuan tertentu.
Disamping itu, hasil dari interaksi manusia bisa kita sebut sebagai
budaya, yang merupakan hasil dari budi dan daya akal pikiran manusia. Budaya
memiliki definisi yang luas dan kompleks. Budaya adalah hasil pola perilaku,
pola pikir manusia dalam interaksinya yang dilakukan secara terus mnerus dan
diturunkan oleh generasi berikutnya sebagai bentuk warisan dari suatu
kelompok manusia. Pendapat ini didukung oleh pendapat Koentjaraningrat
(2010) dalam bukunya yang berjudul Manusia dan Kebudayaan di Indonesia
yang mengatakan bahwa budaya adalah keseluruhan dari sistem gagasan,
11
tindakan, dan hasil karya manusia di dalam suatu kelompok masyarakat yang
diwariskan dari generasi ke generasi.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
13
penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang
bisa memperdalam atas rumusan masalah. Sehingga penulis bisa
terfokus pada suatu sikap individu dalam berperilaku di dalam
masyarakat. Merujuk pada pernyataan Komalasari (2010) yakni
“Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan atau
gambaran secara sistemati, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu”. Penulis berharap
dengan menggunakan metode deskriptif ini bisa membantu penulis
mendeskriptifkan hasil dari penelitian, dan dapat dideskripsikan secara
lebih mendalam dan data yang dihasilkan lebih akurat.
a. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah warga
daerah Pringsewu terkhusus masyarakat transmigran Jawa yang
mendominasi salah satu daerah Sumatra bagian Selatan ini.
b. Sampel
Dalam penelitian ini, penulis mengambil 50 kepala keluarga
yang bertempat tinggal menetap di Pringsewu untuk membuktikan
dominasi suku Jawa yang ada di Pringsewu, Lampung
Dalam penelitian ini menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut:
14
yang diperoleh langsung dari seleruh responden melalui
wawancara yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari lembaga instansi dan dinas yang ada kaitanya dalam
penelitian ini yang berupa laporan tertulis.
15
angket ini, umumnya mencakup pertanyaan tertulis atau
lisan dan terdiri dari format gaya wawancara.
16
pada tahun 1905. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
Historis dengan langkah-langkah Heuristik, Kritik Sumber,
Interpretasi, dan Historiografi.
d. Penelitian pada Jurnal Ilmu Sosial Mamangan oleh Yosi Nova,
dengan judul ”Dampak Transmigrasi Terhadap Kehidupan Sosial
Masyarakat : Studi Sejarah Masyarakat Timpeh Dharmasraya”.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yakni
penelitian terhadap sumber sejarah secara mendalam dan untuk
mendukung penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
17
3.8 Kerangka Konsep dan Definisi Operasional Variabel (DOV)
tersebut. Lampung
18
Dengan acuan matrix yang bisa dilihat di bawah ini;
Y 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Sosial 3
Budaya 3
KETERANGAN
21
Daftar Pustaka
Christiani, C., Tedjo, P., & Martono, B. (2014). ANALISIS DAMPAK KEPADATAN
PENDUDUK TERHADAP KUALITAS HIDUP MASYARAKAT PROVINSI JAWA
TENGAH. Serat
Acitya, 102-114.
Dewi, A. K., Imron, A., & Susanto, H. (2017). Masyarakat Kolonis Jawa di Pringsewu Tahun
1925- 1945. Jurnal FKIP Unila.
Fadli, Z. (2023). Ekonomi Kependudukan. Sumatra Barat: PT. GLOBAL EKSEKUTIF
TEKNOLGI.
Hilmi. (2022). Pengaruh Jumlah Penduduk Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di
Kabupaten Tolitoli. Growth: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan Vol 1, No 1, 20-27.
Malta, Sumardjo, Fatchiya, A., & Susanto, D. (2018). Keberdayaan Transmigran dalam
Berusaha Tani di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal
Penyuluhan, 14(2).
Nova, Y. (2016). Dampak transmigrasi terhadap kehidupan sosial masyarakat: studi sejarah
masyarakat timpeh damasraya. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan , 22-36.
Qur'an, A. A. (2018). Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Berkelanjutan
21