Anda di halaman 1dari 4

Mata kuliah: Filsafat Pancasila

Dosen Pengampuh: Dr. Rasyid Yunus S.pd, M.Pd

Nama: Gustriyanto Thalib

Nim: 221422024

Kelas: A

Jurusan: IHK/Ppkn

FILSAFAT PANCASILA

1. Prof. Dr. K.H. Saifuddin Zuhri (Pakar Filsafat dan Politik)

Menurut Prof. Saifuddin Zuhri, Pancasila merupakan ideologi yang unik dan

komprehensif. Pancasila bukan hanya prinsip politik, tetapi juga landasan moral

dan spiritual bangsa Indonesia. Pancasila mampu menyatukan berbagai aliran

pemikiran dan keyakinan di Indonesia, dan menjadi dasar bagi pembangunan

nasional yang berkelanjutan. (Saifuddin Zuhri, 2010)

2. Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno (Pakar Filsafat dan Teologi)

Prof. Magnis-Suseno menekankan pentingnya Pancasila sebagai perekat

bangsa. Pancasila merupakan kompromi yang adil dan bijaksana antara berbagai

nilai dan kepentingan yang berbeda di Indonesia. Pancasila bukan hanya tentang

toleransi, tetapi juga tentang saling menghormati dan menghargai perbedaan.

(Franz Magnis-Suseno, 2018)

3. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra (Pakar Hukum Tata Negara)

Prof. Yusril Ihza Mahendra melihat Pancasila sebagai dasar konstitusional

negara Indonesia. Pancasila merupakan norma fundamental yang harus dipatuhi

oleh semua pihak, baik pemerintah maupun rakyat. Pancasila juga menjadi dasar

bagi penegakan hukum dan perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia. (Yusril Ihza Mahendra, 2019)


4. Prof. Dr. Ariel Heryanto (Pakar Ilmu Politik)

Prof. Ariel Heryanto menganalisis Pancasila dari sudut pandang politik

praktis. Pancasila merupakan ideologi yang mampu menampung berbagai

aspirasi politik dan kepentingan masyarakat. Pancasila juga menjadi alat untuk

menyelesaikan konflik dan membangun demokrasi yang sehat di Indonesia. (Ariel

Heryanto, 2017)

5. Dr. Ir. H. Muhammad Sirajuddin Isman, M.Si. (Pakar Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan)

Dr. Sirajuddin Isman memandang Pancasila sebagai nilai-nilai luhur bangsa

Indonesia yang harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda. Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) harus dioptimalkan untuk

menumbuhkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, dan semangat persatuan di

kalangan generasi muda. (Muhammad Sirajuddin Isman, 2021)

6. Dr. H. Komarudin Hidayat (Pakar Filsafat Islam)

Dr. Komarudin Hidayat melihat kesesuaian antara nilai-nilai Pancasila

dengan ajaran Islam. Pancasila menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,

keadilan, dan persatuan yang selaras dengan ajaran Islam. Pancasila juga menjadi

dasar bagi pembangunan masyarakat yang bermoral dan beradab. (Komarudin

Hidayat, 2015.

7. Romo Franz Magnis-Suseno (Pakar Filsafat dan Teologi)

Romo Magnis-Suseno menekankan pentingnya Pancasila sebagai perekat

bangsa. Pancasila merupakan kompromi yang adil dan bijaksana antara berbagai

nilai dan kepentingan yang berbeda di Indonesia. Pancasila bukan hanya tentang

toleransi, tetapi juga tentang saling menghormati dan menghargai perbedaan.

(Franz Magnis-Suseno, 2018)

8. Dr. H. Azyumardi Azra (Pakar Islam)

Dr. Azyumardi Azra melihat Pancasila sebagai nilai-nilai universal yang

dapat diterima oleh semua masyarakat, termasuk umat Islam. Pancasila


menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan yang sejalan

dengan nilai-nilai universal. Pancasila juga menjadi dasar bagi pembangunan

masyarakat yang inklusif dan toleran. (Azyumardi Azra, 2016)

9. Prof. Dr. Mahfud MD (Pakar Hukum Tata Negara)

Prof. Mahfud MD menekankan pentingnya Pancasila sebagai pemersatu

bangsa. Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyatukan berbagai suku,

agama, dan golongan di Indonesia. Pancasila juga menjadi dasar bagi

pembangunan nasional yang berkelanjutan. (Mahfud MD, 2020)

10. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie (Pakar Hukum Tata Negara)

Prof. Jimly Asshiddiqie melihat Pancasila sebagai dasar konstitusional negara

Indonesia yang harus dijunjung tinggi dan diamalkan oleh semua pihak.

Pancasila merupakan norma fundamental yang harus menjadi pedoman bagi

seluruh penyelenggaraan negara. Pancasila juga menjadi dasar bagi penegakan

hukum dan perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Jimly

Asshiddiqie, 2014)

Daftar Pustaka :

1. Prof. Dr. K.H. Saifuddin Zuhri, seorang pakar dalam bidang filsafat dan politik,

telah menghasilkan buku berjudul "Pancasila: Ideologi Politik dan Moral

Bangsa" pada tahun 2010.

2. Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, ahli filsafat dan teologi, menerbitkan

"Pancasila: Sebuah Refleksi Filosofis" pada tahun 2018.

3. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, seorang pakar dalam hukum tata negara,

menghadirkan karya berjudul "Pancasila: Konstitusi dan Dinamika Politik

Indonesia" pada tahun 2019.

4. Prof. Dr. Ariel Heryanto, seorang ahli ilmu politik, menulis "Pancasila dan

Demokrasi: Rekonstruksi Ideologi Politik Indonesia" yang diterbitkan pada

tahun 2017.
5. Dr. Ir. H. Muhammad Sirajuddin Isman, M.Si., seorang pakar dalam

pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, memiliki artikel berjudul

"Pentingnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam

Membangun Karakter Bangsa" yang terbit di Jurnal Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Universitas Negeri Semarang, Vol. 7, No. 2, tahun 2021.

6. Dr. H. Komarudin Hidayat, seorang pakar dalam filsafat Islam, menerbitkan

"Pancasila dan Islam: Sebuah Perbandingan Filosofis" pada tahun 2015.

7. Dr. H. Azyumardi Azra, seorang ahli dalam bidang Islam, menulis "Pancasila

dan Nilai-Nilai Universal" yang diterbitkan pada tahun 2016.

8. Prof. Dr. Mahfud MD, seorang pakar dalam hukum tata negara, menghasilkan

buku berjudul "Pancasila: Pemersatu Bangsa dan Dasar Negara" pada tahun

2020.

9. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, seorang ahli hukum tata negara, menerbitkan

"Pancasila: Konstitusi Kita" pada tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai