Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 2 SESI 5

MATA KULIAH PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD


PDGK4505.18

Pengerjaan dilaksanakan oleh:


Nama : NUR AINI
NIM :859671656
Program studi : PGSD
Alamat Email : aini.zilviani@gmail.com

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2024

Mohon maaf masih banyak kekurangan


Soal-Soal!

1. Pembelajaran berbasis budaya menjadikan budaya sebagai metode bagi siswa untuk
mentransformasikan hasil observasi mereka ke dalam bentuk dan prinsip yang
kreatif tentang alam. Pembelajaran berbasis budaya dibedakan menjadi tigas
macam, yaitu belajar tentang budaya, belajar dengan budaya, dan belajar melalui
budaya. Jabarkan perbedaan ketiganya dan berilah masing-masing contoh!

Jawaban: Pembelajaran berbasis budaya dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Belajar tentang budaya.

Memposisikan kebudayaan sebagai bidang ilmu. Proses belajar tentang


budaya sudah dikenal. Contoh misalnya mata pelajaran seperti Seni Rupa dan Kriya,
Seni Rupa dan Sastra, Seni Akustik, Melukis/Menggambar, Musik, dan Drama, tari
dll. Mata pelajaran tersebut tidak terintegrasi dengan mata pelajaran lain, dan tidak
berhubungan satu sama lain.

Di sekolah-sekolah tertentu yang dapat menyediakan sumber belajar (alat


musik, peralatan drama, dan lain-lain) untuk mempelajari budaya maka mata
pelajaran budaya di sekolah tersebut akan berkembang relatif baik. Namun, banyak
sekolah yang tidak memiliki sumber belajar yang memadai sehingga mata pelajaran
budaya di sekolah tersebut menjadi mata pelajaran hafalan dari buku atau dari cerita
guru (yang juga belum tentu benar).

b. Belajar dengan budaya.

Itu terjadi ketika suatu budaya diperkenalkan kepada seorang siswa sebagai cara
untuk mempelajari mata pelajaran tertentu. Belajar dengan budaya melibatkan
penggunaan berbagai bentuk budaya.

Contoh: - Misalnya, untuk memasukkan garis bilangan (bilangan positif atau negatif)
ke dalam garis bilangan, gunakan garis bilangan dengan cepot (karakter
dalam wayang Sunda).

- Guru mempergunakan berbagai bentuk dan ukuran gong untuk


memperkenalkan konsep bunyi, gelombang bunyi, dan gema dalam
pelajaran fisika.

c. Belajar melalui budaya.

Ini adalah cara untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan
pencapaian pemahaman atau makna yang diciptakan dalam mata pelajaran melalui
berbagai ekspresi budaya. Belajar melalui budaya merupakan salah satu bentuk
Multiple representation of learning assessment atau bentuk penilaian pemahaman

Mohon maaf masih banyak kekurangan


dalam berbagai bentuk.

Contoh: Misalnya, siswa tidak perlu mengikuti ujian untuk menjelaskan proses
fotosintesis, siswa dapat membuat poster, lukisan, lagu, atau puisi yang
menggambarkan proses fotosintesis.

Budaya adalah alat yang hebat bagi siswa untuk menerapkan pengetahuan, bekerja sama,
dan memotivasi mereka untuk mengenali hubungan antara mata pelajaran yang berbeda.
Dalam pembelajaran berbasis budaya, budaya terintegrasi merupakan alat dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran berbasis budaya sebagai strategi pembelajaran memfasilitasi
proses berpikir imaginatif, metaforik, berpikir kreatif, serta kognisi budaya

Sumber : modul 4.13-1.15

2. Salah satu contoh pembelajaran berbasis budaya di Indonesia yakni Pembelajaran


SETS (Science, Environment, Technology, and Society). Jabarkan karakteristik
Pembelajaran SETS dan berikan pendapat anda, apa dampak Pembelajar SETS
apabila diterapkan di Sekolah Dasar?
Jawaban:

SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dalam Bahasa Indonesia diartikan
sebagai pendekatan Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (salingtemas).

Karakteristik Pembelajaran SETS (Science, Environment, Technology, and Society)


Pembelajaran SETS dikembangkan dari pembelajaran STS. Oleh karena itu,
pembelajaran SETS memiliki karakteristik yang relative sama dengan pembelajaran
STS. Berikut adalah karakteristik pembelajaran SETS:
a. Peserta didik mengidentifikasi permasalahan lingkungan dan dampaknya.
b. Penggunaan sumber daya lokal baik manusia maupun material alam dalam menggali
informasi untuk memecahkan masalah.
c. Partisipasi aktif peserta didik dalam mengumpulkan informasi yang dapat
diterapkan dalam penyelesaian masalah di kehidupan sehari-hari.
d. Tambahan waktu belajar baik di kelas, di luar kelas, maupun di sekolah.
e. Fokus kepada pengaruh sains dan teknologi dalam diri peserta didik.
f. Pandangan bahwa konten sains lebih dari perluasan dari konsepkonsep spesifik
yang harus dikuasai peserta didik untuk menghadapi ujian.
g. Penekanan pada keterampilan proses sehingga peserta didik terlatih dalam
menggunakan keterampilan proses untuk memecahkan permasalahan.
h. Penekanan pada kesadaran berkarir terutama karir yang berhubungan pada sains dan
teknologi.
i. Keuntungan yang diperoleh peserta didik adalah didapatnya pengalaman menjadi
warga negara yang memecahkan isu yang diidentifikasi.
j. Mengidentifikasi cara sains dan teknologi dapat berpengaruh di kemudian hari.

Mohon maaf masih banyak kekurangan


k. Beberapa otonomi dalam proses pembelajaran seperti isu individu diidentifikasi dan
dipertimbangkan.
Dampak pembelajaran SETS terhadap siswa sekolah dasar:

a. Siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu dengan unsur SETS tersebut.


Dampak baiknya seperti itu, siswa memiliki kemampuan SETS untuk menghadapi
kehidupan biasa atau kehidupan perkembangan zaman yang ada.
b. Siswa memiliki pengetahuan teknologi dan sains dengan baik. Tentu saja siswa
sekolah dasar yang mampu mempelajari SETS dengan baik, maka memiliki
pengetahuan teknologi dan sains dengan baik
c. Membutuhkan waktu belajar yang lama untuk mempelajari SETS bagi siswa
sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan pemikiran siswa yang masih kecil dan polos,
serta belum memiliki pengetahuan SETS dengan banyak dan baik. Maka perlu waktu
yang lama mempelajari SETS
d. Guru dan Siswa harus memiliki wawasan yang luas guna mempelajari SETS.
Seorang guru, dan murid jika tidak memiliki wawasan atau tidak mengikuti
perkembangan zaman SETS, maka akan kesulitan dalam mengikuti dan
mempelajarinya.

Sumber: Modul 4 4.41

3. Pendekatan pembelajaran untuk Pendidikan demokrasi dan HAM harus berorientasi


pada proses berpikir kritis dan pemecahan masalah. Salah satu model pembelajaran
yang secara internasional diterapkan secara adaptif yakni model “A portofolio-based
civic education project”. Menurut CCE (1998) sebuah model tersebut yang dirancang
untuk mempraktikkan salah satu hak warga negara. Jelaskan secara singkat
bagaimana prosedur penerapan model tersebut!

Jawaban:

A portofolio-based civic education project" yang dirancang untuk mempraktikkan salah


satu hak warga negara, yakni "...the right to try to influence the decision people in his/her
government make about all of those problems ( CCE:1998), dengan cara melibatkan siswa
melalui suatu "Praktik belajar" yang secara prosedural menerapkan langkah-langkah
sebagai berikut:

a. Identify a problem to study (mengenali masalah untuk dipelajari)


b. Gather Information (mengumpulkan informasi)
c. Examine Solutions (menguji pemecahan)
d. Develop students' own public policy (mengembangkan kebijakan publik siswa sendiri)
e. Develop an Action Plan (mengembangkan rencana tindakan)

Mohon maaf masih banyak kekurangan


Seluruh kegiatan siswa dengan langkah-langkah tersebut diakhiri dengan penyajian hasil
proyek dalam bentuk Portofolio di hadapan para pejabat publik terkait untuk mendapat
tanggapan dan apabila perlu dijadikan masukan bagi pembuatan kebijakan publik di
daerahnya. Hasilnya ternyata bukan saja siswa menjadi lebih peka dan tanggap terhadap
masalah kebijakan publik, tetapi lebih jauh temuan proyek siswa itu benar-benar diadopsi
oleh pemerintah setempat sebagai bagian dari kebijakan publik di daerahnya.

Modul 5 5.15

4. Secara keilmuan, pendidikan demokrasi dan HAM merupakan bagian integral dari
pendidikan kewarganegaraan. Salah satu model yang digunakan adalah PKKBI
(Praktik-belajar Kewarganegaraan … Kami Bangsa Indonesia). Model PKKBI
membelajarkan siswa memiliki kepekaan sosial dan memahami permasalahan yang
terjadi dilingkungan secara cerdas. Jelaskan apa saja yang menjadi fokus perhatian
dari model PKKBI dan bagaimana langkah strategi instruksionalnya?

Jawaban:

Fokus perhatian dari model PKKBI adalah mengembangkan "civic knowledge


(pengetahuan kewarganegaraan), civic dispossotions (kebijakan kewarganegaraan), civic
skill (ketcrampilan kewarganegaraan), civic commitment (komitmen kewarganegaraan),
civic confidence (kepercayaan diri kewarganegaraan), civic competence (kompetensi
kewarganegaraan), yang bermuara pada berkembangnya well-informed, reasoned, and
responsible decision making (kemampuan mengambil keputusan, berwawasan, bernalar,
dan bertanggung jawab).

Langkah strategi instruksionalnya adalah scbagai berikut :

a. Mengidentifikasi masalah kebijakan publik dalam masyarakat


b. Memilih suatu masalah untuk dikaji olch kelas
c. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah itu
d. Mengembangkan portofolio kelas
e. Menyajikan portofolio
f. Melakukan refleksi pengalaman belajar

Modul 5 5.19

Mohon maaf masih banyak kekurangan

Anda mungkin juga menyukai