Vertigo Dan Stroke
Vertigo Dan Stroke
Pendahuluan
Hubungan Vertigo - Stroke
Kelainan patologik dapat terletak di:
1. Sistem Vestibuler perifer : labirin, N. VIII
2. Sistem vestibuler sentral: batang otak,
nukleus
vestibularis, talamus, korteks
parieto-temporal,
serebelum
3. Sistem non vestibuler: visual, propriosepsi
Stroke hemoragis atau non hemoragis ( iskemia atau infark)
Disini dibahas vertigo dan stroke non hemoragis
1. Lighheadedness Presyncopal
2. Disekuilibrium
3. Vertigo
Presyncopal Lightheadedness
Disekuilibrium
Vertigo
Mekanisme : lesi di labirin, N. VIII, jalanan
vestibuler interkoneksi pada batang otak dan
serebelum ( sinyal tonik)
Lesi diproyeksi vestibulotalamo-korteks parieto
temporal ( sinyal integrasi vestibulersomatosensori-visual) menyebabkan disorientasi
Vertigo yang berhubungan dengan Stroke
menunjukkan lokalisasi di sirkulasi posterior
(vertebrobasiler)
Patofisiologi
Insufisiensi Vertebro Basiler (VBI) sering disebabkan atherosclerosis
aa. Subklavia, vertebralis dan basilaris
Infark sirkulasi posterior :
20% kardioembolik
20% embolisme intra arterial (a. vertebralis)
Subclavia Steal Syndrome
* Oklusi / stenosis a. subclavia atau
a. innominata tepat proksimal dari pangkal
a. vertebralis
* Siphoning darah dari sistem basilaris turun
ke a.
vertebralis ke extremitas superior
Patofisiologi Vertigo
Simtom yang umum pada VBI
Vertigo plus simtom lain VBI Iskemia nuklei
Patofisiologi
Patofisiologi
Anastomosis yang besar diantara arteri-arteri serebeler
infark batang otak tidak disertai infark serebelum
Infark serebeler yang isolated indikasi : adanya
sumber emboli
Infark Watershed serebelum indikasi :
hipoperfusi sirkulasi posterior
Gambaran Klinis
Infark
Labirin
Oklusi arteri auditorius interna
Gambaran Klinis
Infark Labirin
Iskemia AVA episode vertigo transient atau
prolonged
Infark vestibular labirin : vertigo mendadak dan berat,
tanpa hearing loss, tanpa simtom-simtom brainstem
Pasca manifestasi akut episode vertigo posisional
benigna
Gambaran Klinis
Infark Medullary Lateral
( Sindrom Wallenberg )
Gambaran Klinis
Infark Pontomedullar Lateral
Daerah infark : Regio dorsolateral pontomeduller dan pedunkulus
serebeli media ( inferolateral serebellum)
Akibat oklusi AICA
Disertai : Infark membranous labyrinth
Simtom inisial : vertigo berat, nausea dan vomitus
Khas : Hearing loss unilateral yang menonjol akibat infark
labirin, N.VIII dan N. VIII nerve root entry zone Kunci
Yng lain : asinergi serebeler, loss of pain and temperature
sensation pada wajah unilateral, dan pada badan kontra lateral
(Crossed)
Gambaran Klinis
Infark serebeler
Diagnosis
Klinis
Sintom-sintom khas gangguan sirkulasi posterior
kombinasi yang karakteristik
Dizzness / vertigo in isolation
Khas TIA : datangnya mendadak, tanpa faktor
presipitasi, durasi beberapa menit, berakhirnya juga
mendadak, tanpa simtom residual atau minimal
Infark serebeler isolated mirip gangguan telinga
Kunci: truncal ataxia dan direction changing gaze
evoked nystagmus
Diagnosis
Klinis
Diagnosis
Ultrasound
Echo kardiografi dan Doppler pembuluh darah besar
TIA / stroke karena emboli
Echo kardiografi Trombus mural jantung dan
defekt septal
Echo kardiografi Trans Esophageal (TEE) sumber
emboli di arkus aorta
Duplex Scaning / Doppler : oklusi arteri vertebralis
ekstra kranial
Trans Cranial Doppler (TCD) arteri vertebralis intra
kranial
Diagnosis
Ultrasound
TCD kurang akurat untuk arteri basilaris,
dan cabang-cabang kecil sistem
vertebrobasiler
Magnetic Resonance Angiography (MRA)
ideal untuk visualisasi arteri besar leher dan
circulus Willisii
Arteri vertebralis distal sampai junction arteri
basilaris sulit divisualisasi secara adekuat
Diagnosis
Angiografi Konvensional
Indikasi
Faktor resiko tak jelas
TIA : severe dan incapacitating
TIA : frekuensi cepat
Riwayat trauma leher
Riwayat manipulasi leher
TIA : dengan dizziness / vertigo menonjol penyakit
oklusif arteri vertebralis distal dan arteri basilaris
proksimal
Infark serebeler isolated sumber emboli di aorta dan
arteri vertebralis ekstrakranial
Diagnosis
Angiografi Konvensional
Komplikasi
Resiko utama : TIA / infark
Diagnosis
Imaging Otak
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pengobatan
TIA
Sebagian besar pasien TIA tidak berkembang menjadi
infark
Gambaran klinisnya : vertigo singkat, isolated atau
combined dengan simtom brainstem / cerebellum lain
Sebagaian kecil TIA menjadi infark
Gambaran klinisnya : hemiparesis, quadriparesis,
numbness peroral, blindness bilateral, kesadaran
Merupakan : Prodrom trombosis arteri basilaris perlu
investigasi dan pengobatan agresif
Pengobatan
TIA
Pengendalian faktor resiko
Obat anti agregasi platelet : Aspirin 330 mg/hari
Anti koagulasi
* Indikasi : - Episode TIA frekuen & incapacitating
- Stroke in evolution (trombosis arteri basilaris)
- TIA berlanjut, walau telah diberikan
* Dosis :
= Heparin bolus IV. 5000 unit
= Diikuti infus kontinyu 1000 unit/jam
= Dosis dititrasi sampai PTT 2,5 X kontrol
antiplatelet
Pengobatan
TIA
Anti koagulasi
* Dosis
= Setelah 3-4 hari Warfarin 15 mg peroral
= Dosis Warfarin disesuaikan 5-15 mg INR = 2-3
= Kemudian Heparin distop
= Atau kalau rekuren Heparin distart ulang
lebih bertahap
tapered
Pengobatan
Infark Labirin
Primer : Simtomatik
Obat anti vertigo memperbaiki vertigo akut dan nausea
Misalnya : cinnarizin, flunarizin dan betahistine
Latihan rehabilitasi vertigo
= dimulai sesegera mungkin
= Setelah pasien dapat kooperatif
= Kombinasi dengan EGB 761 perbaikan
lebih bermakna
Pengobatan
Infark Brainstem / Serebelum
Manajemen : Simtomatik
Khas perjalanan klinisnya : onset akut diikuti
penyembuhan yang incomplete dan bertahap
Vertigo : Kronis (berbulan-bulan)
Oscillopsia yang disabling
Manajemen disfungsi brainstem oleh edema serebelum