Anda di halaman 1dari 14

CEDERA KEPALA

Dr. Wiwin Sundawiyani


Lesi yg dapat timbul pada trauma
kepala :
1. Kulit kepala robek atau mengalami
perdarahan subkutan.
2. Otot-otot dan tendo pd kepala
mengalami kontusio.
3. Perdarahan terjadi dibawah galea
aponeurotika.
4. Tulang tengkorak patah
5. Gegar otak.
6. Edema serebri traumatik.
7. Kontusio serebri.
8. Perdarahan subarahnoid.
9. Perdarahan epidural
10. Perdarahan subdural.
KLASIFIKASI
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
1. Komosio serebri : tidak ada jaringan otak yang rusak tp
hanya kehilangan fungsi otak sesaat (pingsan < 10 mnt)
atau amnesia pasca cedera kepala.
2. Kontusio serebri : kerusakan jar. Otak + pingsan > 10 mnt
atau terdapat lesi neurologik yg jelas.
3. Laserasi serebri : kerusakan otak yg luas + robekan
duramater + fraktur tl. Tengkorak terbuka.

BERDASARKAN GCS:
1. GCS 13-15 : Cedera kepala ringan CT scan dilakukan bl
ada lucid interval/ riw. kesdran menurun. evaluasi
kesadaran, pupil, gejala fokal serebral + tanda-tanda vital.
2. GCS 9-12 : Cedera kepala sedang prks dan atasi gangg.
Nafas, pernafasan dan sirkulasi, pem. Ksdran, pupil, td. Fokal
serebral, leher, cedera orga lain, CT scan kepala, obsevasi.
3. GCS 3-8 : Cedera kepala berat : Cedera multipel. +
perdarahan intrakranial dg GCS ringan /sedang.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan kepala, mata, hidung,
ekstremitas bila tdpt luka diberikan
penanganan, ukuran luka dicatat..
Pemeriksaan neurologis : GCS, tanda
tekanan intrakranial meningkat
(pusing/sakit kepala, mntah, kedran
menurun, kdg kejang). Pupil, defisit
neurologis lain (lateralisasi, paresis
saraf kranialis ).
Rontgen kepala, CT scan otak
EPIDURAL HEMATOM
Pengumpulan darah diantara tengkorak
dg duramater. Biasanya berasal dari
arteri yg pecah oleh karena ada fraktur
atau robekan langsung.
Gejala (trias klasik) :
1. Interval lusid.
2. Hemiparesis/plegia.
3. Pupil anisokor.
Diagnosis akurat dg CT scan kepala :
perdarahan bikonveks atau lentikulerdi
daerah epidural.
Hematom Intraserebral
Terkumpulnya darah secara fokal yg
diakibatkan oleh regangan atau rotasional
thd pemb. Drh intraparenkim otak/ cedera
penetrans.
Gamb. Khas lesi pdrh diantara neuron
otak yg relatif normal. Tepi bisa tegas/ tidak
tergantung apakah ada oedem otak/tidak.
Perdrhan intraserebral bs timbul bbrp hr
kmd ssdh trauma monitor dg pem. Tanda
vital, pem. Neurologis, bila perlu CT scan
ulang.
SUBDURAL HEMATOM
Perdrhan yg mengumpul diantra korteks
serebri dan duramater regangan dan
robekan vena-vena drainase yg tdpt di
rongga subdural ant. Permk. Otak dg sinus
duramater.
Gjl klinik biasany tdk terlalu hebat kecuali
bila terdapat efek massa.
Berdsrkan kronologis SDH dibagi mjd :
1. SDH akut : 1- 3 hr pasca trauma.
2. SDH subakut : 4-21 hr pasca trauma.
3. SDH khronis : > 21 hari.
gamb. CT scan kepala tdp lesi hiperdens bbtk
bulan sabit yg srg tjd pada daerah yg
berseberangan dg trauma (Counter Coup)
Tindakan op. dilakukan bila pdrh > 40 cc.
Bila komplikasi akut : gangg. Parenkim otak,
gangg. Pemb. Drh arteri.
Bila tidak ada komplikasi disebabkan : atrofi
otak mybbkan perdrhan dan putusnya vena
jembatam, gangg. Pembekuan.
Tindakan operasi dilakukan bila :
1. Perdarahan berulang.
2. Kapsulisasi.
3. Lobulat (multilobulat)
4. Kalsifikasi.
Subarachnoid Hematom
Perdrhan fokal di daerah subarahnoid.
CT scan terdpt lesi hiperdens yg
mengikuti arah girus-girus serebri
daerah yg berdktan dg hematom.
Gjl klinik = kontusio serebri.
Penatalaks : perwatan dg
medikamentosa dan tidak dilakukan op.
EDEMA SEREBRI
Tertimbunnya cairan yg berlebihan baik pd
ruang inti atau ekstra sel otak. (berbeda
dg pembengkaan otak krn tumor, abses)
Pybb scr umum krn meningkatnya kdr air
di jar. Otak disbbkan oleh meningkatnya
permeabilitas pemb. Drh otak/ kerusakan
sawar darah otak.
Pembagian edema serebri :
1. Edema vasogenik : permeabilitas pemb.
Drh .
2. Edema sitotoksik : disbbkan krn jaringan
saraf mengalami hipoksia.
FRAKTUR IMPRESI
Ada 2 macam fraktur impresi :
1. Impresi fraktur tertutup : akibat pukulan
benda keras yg mengakibatkan tulang
kepala melesak kedlm dg membrkan
tekanan/tdk thdp parenkim otak tanpa
mengakibatkan robeknya kulit kepala dan
hub. Dg dunia luar.
2. Impresi fraktur terbuka : impresi tulang
kepala + robekan kulit kepala dan tjd hub.
Dg dunia luar, bila impresi hebat dpt tjd
ribekan pada duramater.
pem. Fisik dilakukan cermat utk menentukan
op. segera/ terencana atau konservatif.
PENATALAKSANAAN
Airway, Breathing, Circulation.
Membersihkan hidung dan mulut dari darah dan muntahan
Melonggarkan pakaian yang ketat.
Menghisap lendir dari mulut, tenggorok dan hidung.
Bila ada gigi palsu sebaiknya dikeluarkan.
Bila perlu pasang pipa endotrakhea atau lakukan
trakheostomi
O diberikan bila tidak ada hiperventilasi.
Posisi tidur sebaiknya miring kecuali bl ada kecurigaan
fraktur servikal.
Pd CKB kepala ditinggikan 20-30 dg kepala dan dada
dlm 1 bidang. Jgn fleksi/ laterofleksi.
Cairan : 1500-2000 cc/hr. pd awal dpt dibrkan cairan RL
atau KaEn 3B. Bl tdp td edema serebri hati2 dg jmlh cairan
Balans cairan !
OPERATIF
tergantung K.U pasien.
Pd trauma tertutup :
1. Fraktur impresi.
2. EDH.
3. SDH akut
4. ICH

Pd trauma terbuka :
1. Perlukaan kranioserebral, fraktur multipel,
dura yg robek, + laserasi otak.
2. Liquorhoe (keluar cairan otak)
3. Pneumocephali (terisi udara).
4. Corpus alienum (benda asing).
5. Luka tembak pada kepala

Anda mungkin juga menyukai