Anda di halaman 1dari 8

TRAUMA VESIKA URINARIA

KELOMPOK III
DEFINISI
 Trauma vesika urinaria adalah merupakan
keadaan darurat bedah yang memerlukan
penatalaksanaan segera, bila tidak ditanggulangi
dengan segera dapat menimbulkan komplikasi
seperti perdarahan hebat, peritonitis dan sepsis.
Secara anatomic buli-buli terletak di dalam rongga
pelvis terlindung oleh tulang pelvis sehingga jarang
mengalami cedera.
 Trauma vesika urinaria (trauma buli-buli) adalah
kandung yang dapat mengalami laserasi atau
pecah dan paling sering disebabkan karena
konsekwensi trauma tumpul(hardjowidjoto,1993)
ETIOLOGI
 cedera pada kandung kemih terjadi dari fraktuer pelvis dan
trauma Multipie atau dari dorongan abdomen bahwa ketika
kandung kemih penuh.
 trauma tumpul dapat menyebabkan contustioatau ruptur
kandung kemih secara ekstraperitoneal, intraperitorneal atau
kombinasi keduanya.
 luka tusuk atau luka tembak yang mengenai visika urinaria
 akibat manipulasi yang salah waktu melakukan oprasi trans
urtral resection.
 ruptur kandung kemih dapat bersifat intra atau ekstra peritneal
PATOFISIOLOGI
 Bila buli-buli yang penuh dengan urine mengalami trauma
maka akan terjadi peningkatan tekanan intravesica yang
dapat menyebabkan contusio buli-buli atau buli-buli pecah.
Keadaan ini dapat menyebabkan rupture intraperitoneal
dimana pasien dapat meninggal bila tidak segera
dilakukan operasi atau terjadi peritonitis.
 Bila pasien menderita retensio urine maka akan terjadi
rupture buli-buli spontan.
 Laserasi dinding buli-buli akibat dari fraktur tulang
panggul.
Komplikasi dari traum vesica urinaria :
 Hemoraghie

 Syok

 Anemi

 Sepsis

 Ekstravasasi darah ke jaringan


KONSEP ASKEP
3.1 PENGKAJIAN
1. anamnesa
a. identitas klien
b. identitas penanggung jawab
c. riwayat penyakit sekarang
d. riwayat penyakit dahulu
DIAGNOSA
 nyeri akut berhubungan dengan adanya trauma pada buli-buli,
fraktur tuang panggul
 inkontinensia urine berhubungan dengan adanya trauma pada
vesika urinaria yang mengakibatkan urin masuk ke daerah
peritoneum.
 Gangguan moblitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuscular, muskuloskletal , ketidaknyamanan dan nyeri.
 Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan disfungsi
neuromuscular ketidaknyamanan dan nyeri.
 Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
 Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan panata
laksanaan berhubungan dengan kurangnya informasi.

Anda mungkin juga menyukai