Anda di halaman 1dari 28

SHORT

SHORTCASE
CASE

VARIKOKEL
Oleh :
Theresia Avilla Nor, S.Ked
Pembimbing :
Dr. Arley Telusa, Sp.U

SMF/BAGIAN ILMU BEDAH


RSUD Prof. W.Z. JOHANNES KUPANG
FAKUTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2018
2

Pendahuluan
• Varikokel : dilatasi pada pleksus
pampiniformis

• Penyebab infertilitas pada pria yang paling


umum

• dapat menyebabkan penurunan volume


dan hambatan spermatogenesis

Sumber : Dasar-dasar urologi – Basuki B. Purnomo edisi 3. 2012


3

Anatomi

Sumber :
Atlas of human anatomy, neter. 5th ed.
4

Epidemiologi
• Insidensinya 4,4-22,6% dari populasi
umum,
• 90% varikokel pada sisi kiri
• Varikokel penyebab infertilitas (14,8%)

Sumber :
urologi – Basuki B. Purnomo edisi 3. 2012
Jorunal FK UI. Association between Sertoli Cell-Only Syndrome Assesed with Johnsen Score and Varicocele in Azoospermic Patients.
5

ETIOLOGI
Hambatan aliran balik vena
• Inkompetensi katup
• Obstruksi vena
• Idiopatik

Sumber : Dasar-dasar urologi – Basuki B. Purnomo edisi 3. 2012


6

PATOGENESIS
Varikokel  gangguan Spermatogenesis :
1. Hipoksia testis
2. Refluks metabolit ginjal
3. Peningkatan suhu testis
4. Anastomose pampiniformis kanan kiri
metabolit tersebar
Sumber : Dasar-dasar urologi – Basuki B. Purnomo edisi 3. 2012
7

ETIOLOGI
Hambatan aliran balik vena
• Inkompetensi katup
• Obstruksi vena
• Idiopatik

Sumber : Dasar-dasar urologi – Basuki B. Purnomo edisi 3. 2012


8

LAPORAN KASUS
9

Identitas Pasien

• Nama : Tn. LB
• Usia : 48 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tanggal masuk UGD : 25-02-2019
10

Anamnesis
• Keluhan Utama : pasien sudah 2 tahun menikah namun belum bisa
memiliki keturunan
• Perjalanan penyakit :
Pasien datang ke poli urologi dengan tujuan ingin menjalani program
mempunyai keturunan sebab pasien sudah 2 tahun menikah namun
belum memiliki keturunan, meskipun sudah berusaha dengan rutin melak
ukan hubungan suami istri tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Saat
menikah usia pasien 46 tahun dan istrinya 41 tahun. Pasien sudah
menjalani berbagai pemeriksaan sejak bulan April 2018. pasien tidak
pernah mengalami trauma pada alat kelamin atau daerah sekitarnya.
Pasien juga tidak pernah mengalami riwayat infeksi pada alat kelamin
berulang, dan tidak merasa nyeri, tidak ada riwayat kencing berdarah,
kencing nana atau luka pada kemaluan.
11

• Riwayat penyakit dahulu : pasien sempat menjalani


operasi hernia pada ,
• Riwayat penyakit dalam keluarga : Dalam keluarga tidak
ada yang mempunyai keluhan yang sama atau riwayat penyakit
tertentu
• Riwayat pengobatan : -.
12

Pemeriksaan Fisik
• Tanda Vital
TD : 110/80
N : 81x/menit
RR : 21x/menit
T : 36,8 c
13
• Kepala : tidak ada kelainan
• Leher : pembesaan getah bening (-)
• Dada :
Inspeksi : Nafas spontan, simetris
Palpasi : Vocal fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : Vesikuler +/+, jantung dalam batas normal
• Abdomen

Inspeksi : dalam batas normal


Auskultasi : Bising usus (+), kesan normal
Palpasi : Hepar lien tidak teraba, masa (-), Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani seluruh lapang pandang abdomen
• Ekstremitas : Edem (+), akral hangat
14

Pemeriksaan Urologi
• Regio Kostovertebralis
Inspeksi : dalam batas normal
Palpasi : Masa tidak teraba
Perkusi : Nyeri ketok (-/-)

• Regio Genitalis Eskterna


 Penis
Inspeksi : OUE normal, tanda radang (-)
Palpasi : Masa (-), nyeri tekan (-)
15

 Scrotum
Inspeksi : deformitas pada skorotum kiri (lebih
kecil) Edema (-), Hiperemi (+), bekas jahitan (+),
pelebaran vena (-)

Palpasi : Testis teraba kecil pada bagian kiri,


nyeri tekan (-), pelebaran vena(-)
16

Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium (DL, Hormon, Analisis Sperma )
• USG
Laboratorium 17

Analisis Sperma (07-04-18)

Makroskopik
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Volume 1,5 ml 3-5 ml
PH 7,5 7,2 – 7,5
Viscositas Encer Kental
MCV 87,5 82,0 – 95
Bau Khas Khas
Warna Putih keabuan Putih keabuan
Kekeruhan Keruh Keruh
Mikroskopik 18

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Jumlah total sel - 60-120 juta/mm3
Total Eosin (vitalitas)
Hidup - 70-90%
Mati - 70-90%
Motalitas
I jam - 70-90%
2 jam - 60-90%
Morfologi
Normal - 80-85%
Abnormal -

Kesimpulan : Azoospermia
Laboratorium 19

Pemeriksaan Hormon (19-05-18)


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
LH 6,4 1,7 – 8,5 mIU/uL
FSH 13,67 46-12,4 mIU/uL
Testosteron 692,1 249-836 mIU/uL

Pemeriksaan Hormon (03-02-19)


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
FSH 16,0 1,5 – 12,4 mIU/mL
Testosteron 8,78 4,94-32,0 mIU/mL
20

Laboratorium
Pemeriksaan Urinalisis (03-02-19)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Eritrosit urin 0-1/lpb -
Leukosit urin 5-6/lpb -
Leukosit sedimen urin - 0-5 sel
Eritrosit sedimen urin - 0-3 sel
Epitel sedimen urin - 0-3 sel/LPB
Bakteri sedimen urin - -
Silinder sedimen urin - -
Kristal sedimen urin - -
Parasit sedimen urin - -
21

USG Scrotum (8-08-18)

Ultrasonografi : Terdapat
varikokel dekstra dan
atrofi testis sinistra
22

Assesment Penatalaksanaan
- Varikokel • varikokelektomi dengan teknik
- Azoospermia Palomo
- Atrofi testis sinistra
23

KASUS TEORI

• Pasein datang dengan keluhan • Keluhan belum punya anak


sulit mempunyai keturunan setelah beberapa tahun
menikah  infertil
• Pasien tidak mengeluh nyeri
pada organ reproduksi • Muncul benjolan di atas
testis yang terasa nyeri
(massa berkelok-kelok)
24

KASUS TEORI

Derajat varicocele
• Pada inspeksi dan palpasi 1. Subklinis : <2mm oleh USG
doppler
tidak terdapat pelebaran pada 2. Derajat I: varicocele dapat
plexus pampiniformis atau terpalpasi setelah pasien valsalva
massa berkelok-kelok 3. Derajat II: varicocele dapat
terpalpasi tanpa melakukam
manuver valsalva
4. Derajat III: varicocele terlihat
tanpa melakukan manuver
valsalva (bag of worms)

Sumber : Dasar-dasar urologi – Basuki B. Purnomo edisi 3. 2012


25

KASUS TEORI

Stasis vena
• Analisis sperma :
Azoospermia
• Hormon : peningkatan Hipoksia Stres Gangguan
FSH testis oksidatif suhu
• USG : varikokel kanan dan
atrofi testis sinistra
Gangguan
Atrofi
spermatogenesis
testis
Pacu
FSH
Sumber : Dasar-dasar urologi – Basuki B. Purnomo edisi 3. 2012 Infertil
Hubungan Kadar FSH dengan Gambaran Spermatogenik pada Pasien Azoospermia Berdasarkan Kriteria
Johnson - FK UI
26

KASUS TEORI

Pada pasien dilakukan Jenis Terapi Bedah pada


varikokel/varikokelektomi
pembedahan varikokelektomi
dengan teknik palomo 1. Teknik palomo (ligasi tinggi vena
(ligasi vena spermatika interna spermatika, di supra
dextra letak tinggi) inguinal/abdomen/tidak menganggu
funiculus spermaticus)
2. Teknik iIvanisevich (trans
inguinal/membuka canalis)
3. Teknik marmar(subinguinal/di
bawah funiculus dan cincin eksterna)
27

Teori

Indikasi operasi varicocele Evaluasi:

1. Penyusutan volume testis 1. Ukuran testis


2. Infertilitas
3. Nyeri/gejala mengganggu 2. Pemeriksaan analysis
4. Analisis sperma menunjukan sperma (60-80% perbaikan)
gangguan 3. Evaluasi kehamilan
bentuk/jumlah/motilitas
pasangan(50% hamil)
5. Pembesaranscrotum/mengganggu
secara visual
6. Bilateral
28

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai