Anda di halaman 1dari 16

KANDIDIASIS ORAL

TINJAUAN PUSTAKA

2
Komplikasi

• Candida masus ke esofagus  Kandidiasis esofagitis


• Denture stomatitis  Papillary hyperplasia di palatal
yang menyebabkan gigi tiruan menjadi tidak cekat.
Pencegahan

• Menjaga oral hygiene.


• Pada pemakai gigi tiruan  mengontrol plak secara
rutin.
• Menjaga sistim imun tubuh pada penderita
immunocompromised.
Prognosis

•Baik  bila faktor predisposisi di eliminasi.


LAPORAN
KASUS

6
LAPORAN KASUS
Stomatitis Gigi Tiruan
• KU :Pria 60 tahun datang dengan keluhan kesulitan mengunyah
karena gigi tiruan yang rusak sejak 4-5 bulan lalu.
• RPD: Penggunaan gigi tiruan lengkap sejak 15-16 tahun lalu.
• Riwayat kebiasaan: pasien merokok 10-15 batang perhari sejak 20-
35 tahun. Sejak 2 tahun belakangan pasien mengeluh kesulitan
bernapas.

Pada pemeriksaan intraoral


 terlihat lem perekat gigi tiruan pada palatum. Pada mukosa palatal terdapat
lesi putih yang meluas dan dapat dikerok meninggalkan bekas merah.
PEMBAHASAN
• Denture stomatitis juga dikenal sebagai “Denture Sore Mouth”
peradangan yang meluas pada area dasar gigi tiruan sering
berhubungan dengan cheilitis angularis.
• Tampilan klinis eritma dan udem pada mukosa palatal yang ditutupi
oleh dasar gigi tiruan. Lapisan pada palatal dan diwarnai dengan
KOH atau periodic acid-Schiff dapat mendemontasi tampilan dari
spesies kandida.
• Gigi tiruan harus dilepaskan selama mungkin dan tentunya malam
hari. Gigi tiruan harus dibersihkan di air hangat, air berbusa dan
direndam sepanjang malam di cairan antiseptik
• Pilihan pertama perawatan adalah aplikasi topikal dari nystatine
atau miconazole. Obat anti jamur sistemik (mis: fluconazole,
itraconazole, ketoconazole) biasanya digunakan untuk pasien yang
memiliki penyakit sistemik, perkembangan dan persisten dari
kandidiasis seperti immunosupresi atau diabetes
LAPORAN KASUS
CANDIDA ALBICANS DI LIDAH
• KU :Seorang pasien wanita berusia 70 tahun dengan coating pada
permukaan dorsum lidah dirujuk untuk diagnosis.
• RPD: mengungkapkan bahwa lapisan itu ada selama lima tahun
terakhir.
• Pemeriksaan klinis: menunjukkan bercak putih pada permukaan
dorsum lidah. Membran dikikis dengan kapas untuk mengekspos
mukosa eritematosa yang ada didasarnya.
• Diagnosis sementara kandidiasis oral dibuat dan dikonfirmasi secara
mikrobiologis.
PEMBAHASAN
• Kandidiasis oral adalah infeksi jamur manusia yang paling umum
terutama pada awal dan kehidupan dimasa yang akan datang.
• Faktor-faktor etiologi dalam kandidiasis oral:
Pertahanan inang antimikroba yang belum matang.
Penekanan yang didapat dari mekanisme pertahanan imun (AIDS,
imunosupresif atau terapi radiasi) atau
Perubahan kondisi lingkungan rongga mulut (antibiotik, gigi palsu,
perubahan epitel).
• Tanda patognomonik kandidiasis oral adalah adanya lesi putih
kekuningan di mulut. Lesi, mungkin memiliki penampilan " cottage
cheese", bisa terasa menyakitkan dan mungkin sedikit berdarah saat
mengikisnya atau menyikatnya.
• Obat antijamur sistemik seperti flukonazol atau itrakonazol
mungkin diperlukan untuk infeksi orofaring yang tidak merespons
perawatan.
LAPORAN KASUS
Efek cuka sari apel sebagai antijamur pada
pasien diabetes ( dm type II) dengan
kandidiasis intraoral
• KU: Seorang pria berusia 69 tahun telah dirujuk ke praktik gigi
pribadi dengan keluhan sensasi terbakar pada lidah, hilangnya
sensasi rasa dan rasa mual pada saat makan.
• RPD : pasien diabetes yang terkontrol (Tipe II); di mana kadar
(HbA1c) adalah 8,8%. Pasien hanya minum obat antidiabetes
Sulfonylureas (Amaryl) 4mg / sekali sehari selama sarapan.
• Pemeriksaan Intra Oral : ada plak krem putih yang sedikit terangkat,
lembut membentuk kandidiasis pseudomembran. lesi tersebut
diambil dengan aplikator kapas-tip, meninggalkan permukaan yang
berulserasi dan eritematosa.
Setelah
menghitu
Pertumbu ng jumlah
han mikroorg
Setelah Candida anisme,
inkubasi, Albicans ada 100 /
koloni terlihat cm2.
yang dari
Sampel terisolasi beberapa
Sampel kemudian dipindahk titik putih
segera diinkubasi an ke dan
Lesi secara kaldu
diambil dikultur lembut.
pada anaerob nutrisi
dari selama 48 steril
permukaa Sabourau
d jam pada pada
n dorsal suhu 37C. suhu 37C
lidah dan Dextrose
Agar untuk
kemudian identifika
ditempat (SDA)
dengan si.
kan di
media menggun
steril. akan
metode
goresan.
• Pasien disarankan untuk menggunakan obat alami dan aman untuk
oral thrush.
• Obat ini diberikan dalam bentuk Cuka Sari Apel yang mengandung
asam asetat 5% yang ditempatkan dalam pipet.
• Pasien disarankan untuk menambahkan beberapa tetes pada lidah
dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur. dilakukan selama
tujuh hari
• Setelah tujuh hari berlalu, foto lain diambil ke lidah pasien dan
diambil sampel lain untuk menghitung jumlah candida pasca terapi.
PEMBAHASAN
• Setelah mengevaluasi kondisi pasien yang telah diberi asam asetat
cuka sari apel 5% sebagai obat antijamur untuk infeksi kandida
lidahnya, penurunan yang signifikan dalam jumlah candida diamati
yaitu sebesar 94%.
• Aktivitas antijamur cuka sari apel dikaitkan dengan asam organik
yang merupakan bahan utama dalam cuka. Asam-asam organik ini
menghancurkan membran luar dinding sel organisme, menghambat
sintesis makromolekul, mengonsumsi energi mikroba, serta
mempromosikan produksi peptida antimikroba dalam sel inang.
• Cuka juga dapat mempengaruhi kadar glukosa darah.
• Beberapa penelitian juga membuktikan efek cuka sari apel pada
regulasi kadar lemak darah. Penggunaan 30 ml cuka sari apel dua
kali sehari selama delapan minggu mampu secara signifikan
mengurangi kolesterol, trigliserida.

Anda mungkin juga menyukai