Hemofilia
Kelompok 1
Annisa Rahmawati
Isti Khomatul Masita
Nur Ika Syafira
Rahmah Putri Krisdayantie
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang
terdiri dari dua kata yaitu haima yang berarti darah
dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang.
Hemofilia adalah suatu penyakit kelainan darah
yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu
kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat
membeku dengan sendirinya secara normal.
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Hemofilia A (Hemofilia Klasik karena jenis hemofilia ini adalah
yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah),
terjadi karena kekurangan Factor VIII protein pada darah yang
menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
2. Hemofilia B (disebut Christmas Disease; karena di temukan untuk
pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal
Kanada; terjadi karena kekurangan Factor IX protein dalam darah
yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Hemofilia
Dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap klien maka, seorang perawat harus
melakukannya secara runtut mulai dari pengkajian hingga evaluasi. Berikut adalah konsep dasar
asuhan keperawatan terhadap gangguan sistem kardiovaskular yakni, penyakit hemofilia :
1. Pengkajian
Dalam proses pengkajian asuhan keperawatan kita harus mengkaji secara detail terhadap
identitas, kondisi klien dan segala riwayat penyakit klien.
– Nama
– Keluhan, terbagi menjadi dua yakni, keluhan utama yang merupakan keluhan yang
sangat kuat dirasakan klien dan keluhan tambahan yakni keluhan lain selain keluhan
utama yang juga ikut dirasakan.
Untuk penyakit hemofilia sendiri keluhan utama yang biasanya
muncul adalah :
─ Perdarahan lama
─ Epitaksis
Hemofilia A :
4. Resiko kerusakan integritas kulit dan jaringan b.d sirkulasi darah jaringan
sekunder terhadap perdarahan.
5. Koping tidak efektif b.d kondisi kronis dan pengaruhnya terhadap gaya hidup
Intervensi Keperawatan
Tujuan:
a. Keseimbangan cairan
b. Dehidrasi
Kriteria Hasil
a. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan berat badan, berat jenis urine
normal
b. Tekanan darah normal (120/80mmHg), nadi normal (60-100x/ menit), suhu tubuh
normal (36,5oC-37,5oC)
c. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas kulit baik, turgor kulit baik, mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.
Intervensi
Rasional