Anda di halaman 1dari 5

Hukum Pembuktian

Oleh : LUDFIE JATMIKO

Sesi II
Hukum Pembuktian Sesi II

Sistem Pembuktian, Macam-Macam Alat Bukti


& Kekuatan Pembuktian
A. Sistem pembuktian
Sistem pembuktian adalah pengaturan tentang macam2 alat bukti yg boleh
dipergunakan, penguraian alat bukti dan dengan cara2 bagaimana alat bukti
itu dipergunakan serta dgn cara bagaimana hakim harus membentuk
keyakinannya di depan sidang pengadilan.
Dalam KUHAP sistem pembuktian diatur dalam Pasal 183 KUHAP Yg
berbunyi “Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kpd seseorang kecuali
apabila dgn sekurang2nya 2 (dua) alat bukti yg sah ia memperoleh keyakinan
bahwa suatu tindak pidana benar2 terjadi & bahwa terdakwalah yg bersalah
melakukannya”.
Hukum Pembuktian Sesi II
Dari pasal tersebut di atas, putusan hakim haruslah di dasarkan pada 2 syarat,
yaitu :
a. Minimum 2 alat bukti ;
b. Dari alat bukti tersebut, hakim memperoleh keyakinan bahwa terdakwa
bersalah melakukan tindak pidana.
Jadi, meskipun di dalam persidangan telah diajukan 2 atau lebih, bila hakim tdk
yakin bahwa terdakwala bersalah, terdakwa tersebut akan dibebaskan.

B. Macam-Macam Alat Bukti Menurut UU Yang Berlaku


Alat bukti dahulu diatur dalam Pasal 295 HIR Yang macamnya disebukan sbg
berikut :
-Keterangan saksi ; - Pengakuan ;
- Surat-surat ; - Tanda-tanda (petunjuk).
Hukum Pembuktian Sesi II
Dalam KUHAP, macam2 alat bukti daitur dalam Pasal 184 KUHAP yaitu :
- Keterangan saksi ;
- keterangan ahli ;
- surat ;
-Petunjuk ;
-keterangan terdakwa.
Alat bukti menurut UU No.24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pasal 36 ayat
1 adalah :
- surat atau tulisan ;
- keterangan saksi ;
-keterangan ahli
-keterangan para pihak ;
- petunjuk ;
-alat bukti lain yg berupa informasi yg diucapkan, dikirim atau disimpan secara elektronik
Hukum Pembuktian Sesi II
C. Kekuatan Pembuktian.
Kekuatan dan penilaian alat bukti terdapat dalam Pasal 185 KUHP s/d 189
KUHAP ;
-Kekuatan alat bukti atau juga dapat juga dsb sebagai efektivitaksi alat bukti
terhadap suatu kasus sangat tergantung dari beberapa faktor ;
- Sebut saja faktor itu adalah psiko sosial (kode etika, kualitas sikap penegak
hukum dan hubungan dgn warga masyarakat dan partisipasi masyarakat) ;
-Salah satu fungsi hukum, baik sbg kaidah maupun sbg sikap tindak atau
perilaku teratur adalah membimbing perilaku manusia sehingga hal itu juga
menjadi salah satu ruang lingkup studi terhadap hukum secara ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai