Anda di halaman 1dari 18

INTUBASI

LARYNGEAL MASK AIRWAY


(LMA)
LARYNGEAL MASK AIRWAY
 Alat bantu jalan napas supraglottis yang paling populer setelah
Endotracheal Tube.
LMA di insersi secara blind ke dalam pharing dan membentuk
suatu sekat bertekanan rendah sekeliling pintu masuk laring
JENIS LMA

CLASSIC FASTRACH
LMA LMA

PROSEAL FLEXIBLE
LMA LMA
CLASSIC LMA

Terdiri dari 3 struktur utama:


1. Pipa jalan napas: sedikit melengkung, berbahan semi
rigid dan semi transparan
2. Sungkup yang dapat dikembangkan
3. Selang untuk mengembangkan sungkup
FASTRACH LMA (INTUBATING LMA)
 LMA fastrach terdiri dari tiga
komponen, yaitu LMA itu
sendiri, tube trakhea, dan
batang stabilisator .
 Pemasangan LMA fastrach
dengan manuver Chandi.
 Untuk melepaskan LMA
fastrach setelah pemasangan
ETT, operator harus terlebih
dulu melepas konektor,
kemudian mengeluarkan LMA
sambil mempertahankan ETT.
Untuk mempertahankan LMA,
digunakan batang stabilisator
(Catala, dkk, 1996).
PROSEAL LMA
 Tujuan awal LMA ini adalah untuk
membuat LMA dengan karakteristik
ventilasi yang lebih baik dan
memberikan perlindungan terhadap
insuflasi dan regurgitasi lambung.
 Perbedaan desain dengan LMA klasik:
1. Pada LMA pro seal terdapat dua
buah cuff.
2. Desain mangkuk pada LMA proseal
lebih cekung
3. Untuk memfasilitasi pengosongan
lambung
4. Pada LMA jenis ini terdapat bite block
untuk menggabungkan jalan nafas
dan pipa drain, mencegah ostruksi
jalan nafas, mencegah kerusakan
karena gigitan, dan sebagai petunjuk
kedalaman insersi LMA (Lopez Gill M,
dkk, 1996).
FLEXIBLE LMA

 LMA fleksibel merupakan LMA


klasik yang dipasangkan pada
tube yang fleksible, berukuran
lebih panjang, berdiameter lebih
kecil, dengan perlindungan wire.
TEKNIK ANESTESIA LMA
INDIKASI KONTRAINDIKASI
 Absolut :
 Jalan napas susah
 Tidak bisa membuka mulut
 Cardiac Arrest
 Obstruksi total jalan napas bagian atas
 Pada pasien anak-anak  Relatif :
 Meningkatnya resiko aspirasi
 Prolonged bag-valve-mask ventilation
 Obesitas
 Kehamilan semester dua dan tiga
 Perdarahan gastrointestinal bagian atas

 Abnormalitas anatomi dari supraglotic

Efek Samping :
Efek samping yang paling sering ditemukan adalah nyeri tenggorok,
dengan insidensi 10 % dan sering berhubungan dengan over inflasi
cuff LMA. Efek samping yang utama adalah aspirasi.
Anastesi - • Propofol /
sedasi midazolam

• LMA sesuai ukuran

Persiapkan • Gel, BVM, Suction


• Oksegen, End Tidal

Peralatan
CO2 defection
• Spuit cuff
• Plester

•Sniffing
Posisi
Position
TEKNIK INSERSI LMA

Lima test sederhana dapat dilakukan untuk meyakinkan ketepatan posisi


cLMA:
1.”End point” yang jelas dirasakan selama insersi.
2. Posisi cLMA menjadi naik keluar sedikit dari mulut saat cuff di inflasi.
3. Leher bagian depan tampak mengelembung sedikit selama cuff di inflasi.
4. Garis hitam di belakang cLMA tetap digaris tengah.
5. Cuff cLMA tidak tampak dimulut.
MAINTENANCE LMA
Saat ventilasi kendali digunakan, puncak tekanan jalan
nafas 10 -14 cmH2O. Tekanan diatas 20 cmH2O harus
dihindari.

TEKNIK EKSTUBASI LMA:


 Ada 2 pilihan ekstubasi akan dilakukan, ketika
pasien sadar dan masih dalam keadaan anastesi.
Ada beberapa faktor yang mendasari, terutama
komplikasi yang terjadi (sistem
kardiovaskuler/respirasi)
 Penggunaan propofol, magnesium sulfat, alfentanil,
lidokain intravena dapat membantu mengurangi
komplikasi laringospasme
KOMPLIKASI LMA

Komplikasi mekanikal Komplikasi traumatik Komplikasi patofisiologis


(kinerja LMA sebagai (kerusakan jaringan (efek penggunaan LMA
alat) sekitar) pada tubuh)
• Gagal insersi (0,3 - 4%). • Tenggorakan lecet (0- • Batuk (<2 %).
• inefective seal (< 5%). 70%). • Muntah.
• Malposisi 20-35 %. • Disfagia (4-24 %). • Regurgitasi (Morgan ,
• Disartria (4-47%). 2012).
DAFTAR PUSTAKA

 1.Thomas J Gal. Airway Management in Miller’s Anesthesia, Chapter 42, .


 Elsivier : 2005 : page 1617.
 2.Verghese C, Brimacombe JR. Survey of Laryngeal mask airway usage in
 11910 patients : safety and efficacy for conventional and nonconventional
 usage. Anesth Analg 1996 ; 82 : 129 – 133
 3.Edward Morgan et al. Clinical Anesthesiology. Fourth Edition. McGraw-Hill
 Companies. 2006 : 98.
 4.Peter F Dunn. Clinical Anesthesia Procedures of the Massachusetts General
 Hospital. Lippincot Williams & Wilkins. 2007 : 213 -217
 5.Tim Cook, Ben Walton. The Laryngeal Mask Airway. In : Update in
 Anaesthesia : 32 - 42
 6.Cook TM, Lee G, Nolan JP. The ProSeal laryngeal mask airway ; a review of
 the literature. Can j Anesth 2005 ; 52 : 739 – 760
 7. Boulton Thomas dan Blogg Colin E. 1994. Anestesiologi. EGC : Jakarta.
 8. Guyton dan Hall.1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. EGC:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai