Bandar Udara internasional di kulon progo ini akan memberikan perubahan yang cukup signifikan
terhadap masyarakat sekitar yang akan mempengaruhi aspek ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.
Namun, dengan perekonomian yang diprediksi akan meningkat ternyata faktanya ada dampak
buruk bagi masyrakat sekitar karena kekhawairan pada awal pembangunan, yaitu kekhawatiran
petani akan kehilangan mata pencahariannya dan proses ganti rugi penggusuran rumah warga
sekitar.
Kanal-kanal dialog seharusnya dibuka seluasnya bagi warga, terutama warga yang paling
merasakan dampak pembangunan proyek pembangunan bandara.
Pemerintah juga dirasa perlu untuk segera merumuskan mekanisme kompensasi yang diharapkan
benar benar menguntungkan apabila memang pembangunan tersebut sangat mendesak bagi
pembanugnan nasional.
Catatan kaki
https://www.google.com/search?q=new+yogyakarta+airport&safe=strict&sxsrf=ACYBGNTKUH3d3
Mjk3lDm6xODlRWcpi-NNQ:1568484903107&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwifxvDL9
dDkAhVVmuYKHRedAggQ_AUIEigC&biw=1366&bih=618#imgdii=q5P40rOz_WMckM:&imgrc=IYJu
ceR5QQnrgM:
Hendro Prabowo, Pluralisme Hukum dan Penguasaan Tanah dalam Heru Nugroho, Interpretasi
Kritis Keistimewaan Yogyakarta ; Yogyakarta: CGSS, hlm.61.
https://jogja.tribunnews.com/2019/06/15/pembebasan-lahan-jalur-kereta-api-yogyakarta-internation
al-airport