Anda di halaman 1dari 15

RESUME MODUL 10


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
• Pendidikan anak usia dini adalah usaha sadar dalam memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui penyediaan pengalaman-
pengalaman dan stimulus yang bersifat mengembangkan secara terpadu agar anak dapat
berkembang sehat optimal sesuai dengan norma dan harapan (UU No.20 tahun 2003).
• Anak usia dini berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik
maupun mental (Suyanto,2005, hlm. 5), di mana anak sangat berpotensi mempelajari banyak hal
dengan cepat.Pendidikan Anak Usia Dini perlu penanganan yang khas dibandingkan dengan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi seperti Sekolah Dasar, SLTP, SLTA, karena anak usia dini
perkembangan dan cara belajar yang berbeda dengan ank-anak yang usianya lebih tua, dengan
demikian anak usia dini memerlukan perhatian dan didikan yang lebih.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
• Anak kurang dapat mengontrol gerak tubuh dan mengkoordinasikannya
• Kurangnya latihan fisik dalam berlari, melompat dan lain-lain
• Kurang melakukan koordinasi gerak tangan-kaki-kepala
• Kurangnya kemampuan melakukan kegiatan fisik sesuai aturan
2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang dapat diangkat dalam kajian ini adalah sebagai
berikut:
• Bagaimanakah ragam bentuk permainan anak
• Bagaimanakah permainan kooperatif atau kompetitif
• Bagaimanakah ragam gerak permainan kecil tanpa alat
• Bagaimanakah permainan kecil dengan alat
C. Tujuan Makalah
Tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah ingin
mengetahui peningkatan keterampilan kasar anak Taman Kanak-kanak.
Secara rinci tujuan dimaksud sebagai berikut:
• Mengetahui tentang ragam bentuk permainan anak
• Mengetahui tentang permainan kooperatif atau kompetitif
• Mengetahui tentang ragam gerak permainan kecil tanpa alat
• Mengetahui Tentang permainan kecil dengan alat
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan makalah yang dicapai, maka makalah ini mempunyai manfaat. Adapun
manfaat makalah ini adalah sebagai berikut:
• Manfaat teoritis
Secara teoritis melalui makalah ini penyusun dapat memberikan referensi untuk bidang
perkembangan motorik kasar anak usia dini melalui permainan tradisional bancakan.
• Manfaat Praktis
• Dapat digunakan sebagai masukan bagi PAUD dalam mengembangkan metode pembelajaran yang
dilaksanakan sekolah.
• Sebagai bahan latihan dalam rangka belajar menganalisa suatu permasalahan dengan menerapkan teori-
teori dan materi yang telah dikuasai
• Untuk lebih mengetahui pelaksanaan kegiatan belajra mengajar di Taman Kanak-kanak khususnya
meningkatkan keterampilan motori kasar melalui permainan tradisional bancakan.
BAB II
PEMBAHASAN
KEGIATAN I

RAGAM PERMAINAN FISIK MOTORIK UNTUK ANAK USIA DINI


A. RAGAM BENTUK PERMAINAN ANAK
Para ahli yang berkecimpung dalam bidang pendidikan berpendapat bahwa manusia melakukan permainan
disebabkan oleh beberapa faktor sebagaimana yang diungkapkan dalam teori permainan
• Herbert Spencer men
• gemukakan teori kelebihan yang terdapat pada setiap diri manusia harus disalurkan keluar melalui kegiatan
bermain.
• Stanley Hall mengemukakan teori pemunculan kembali sifat-sifat pada seseorang yang sudah lama tidak muncul
(activisms).
• Schallerdan Lazarus Mengemukakan teori rekreasi yang menyatakan bahwa kelelahan itu akan mendorong
manusia pada permainan.
• Teori persiapan atau latihan dari Gross mengatakan bahwa permainan itu sebagai latihan bagi manusia yang
belum dewasa untuk menyiapkan fungsi-fungsi bagi kebutuhan hidupnya.
• Claplarede mengemukakan teori fantastis(fiksi),yaitu anak-anak bermain karena dalam kehidupan sehari-harinya
mereka tidak memperoleh kepuasan sehingga melakukan fantasi dalam bentuk permainan.
B. PERMAINAN KOOPERATIF ATAU KOMPETITIF
1. Permainan kooperatif
• Menurut Slavin,adalah permainan yang dilakukan secara berkelompok.Model
permainan kooperatif adalah model permainan dengan setting kelompok-kelompok
kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah anak
bekerja sama.
2. Permainan kompetitif
• Permainan kompetitif lebih menekankan pada aktivitas belajar anak secara individu
merupakan bentuk pendekatan permainan.Pendekatan individual adalah pendekatan
yang sangat memperhatikan perbedaan individual peserta didik yang beragam agar
peserta didik memiliki penguasaan yang optimal terhadap kegiatan pengembangan
pelajaran.
KEGIATAN II

PERMAINAN TANPA ALAT DAN DENGAN ALAT


A. RAGAM GERAK PERMAINAN KECIL TANPA ALAT
• Permainan menjala ikan
• Permainan ini selain bertujuan meningkatkan kemampuan keterampilan gerak anak-anak juga untuk menyalurkan hasrat
bergerak dan menciptakan suasana kesenangan dan kegembiraan bagi anak-anak.
• Permainan kucing dan tikus
• buatlah dua klompok anak.salah satu kelompok membuat lingkaran sambil berpegangan tangan,sedangkan kelompok yang
lainyamenjadi tikusnya.
• Permainan gobak sodor
• permainan gobak sodor sering juga disebut,permainan galasin atau permainan hadang.permainan ini termasuk salah satu
permainan tradisional.
• Permainan hijau hitam.
• Permainan pulang kerumah dengan cepat
• Ragam permainan kecil dengan alat
• Permainan berhadapan atau berbelakangan.
• Permainan nelayan
• Permainan bersarang atau hinggap
• Permainan elang dan ayam
B. PERMAINAN KECIL DENGAN ALAT
• Macam-macam permainan kecil yang menggunakan alat adalh lari bolak-balik
sambil memindahkan benda,permainan tali/tambang,melempar bola dalam
keranjang,lempar tangkap boal,gatrik,menjadi raja bola,menggelindingkan
bola,main bola bakar,main kasti,egrang,dan sebagainya.
• Permainan anak-anak tanpa alat yang dapat diberikan kepada anak usia dini
berbagai macam bentuk dan model dengan memperhatikan kondisi dan tujuan
permainan itu sendiri.permainan anak-anak untuk usia dini agar diarahkan untuk
memacu perkembangan kemampuan berupa geraka-gerakan yang cukup
sederhana dan mudah dimengerti dan dilakukan misalnya,berlari,menghindar dan
menangkap.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Para ahli yang berkecimpung dalam bidang pendidikan berpendapat bahwa manusia melakukan
permainan disebabkan oleh beberapa faktor sebagaimana yang diungkapkan dalam teori permainan.
Kegiatan pengembangan fisik motorik di PAUD merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
secara keseluruhan.pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup
mempunyai peranan yang sangat penting,yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani.
• Tujuan utama memodifikasi permainan adalah membuat permainan menjadi lebih menyenangkan bagi
anak.permainan harus dapat memberikan pengalaman berhasil bagi anak jika kita menginginkan anak
selalu terlibat dalam permainan-permainan berikutnya.
• Permainan anak-anak tanpa alat yang dapat diberikan kepada anak usia dini berbagai macam bentuk
dan model dengan memperhatikan kondisi dan tujuan permainan itu sendiri.permainan anak-anak
untuk usia dini agar diarahkan untuk memacu perkembangan kemampuan berupa geraka-gerakan yang
cukup sederhana dan mudah dimengerti dan dilakukan misalnya,berlari,menghindar dan menangkap.

Anda mungkin juga menyukai