Materi
Materi
MK. FITOKIMIA 1
METODE EKSTRAKSI
PENDAHULUAN EKSTRAKSI
Fungsi dan peran ekstraksi dalam metode analisis fitokimia
sangat penting karena sejak tahap awal sampai akhir isolasi
senyawa bahan alam, ekstraksi digunakan.
Ekstraksi cair-cair
Dengan pelarut yang tidak bercampur, partisi
2 pelarut dengan menggunakan corong pisah.
Berdasarkan waktu kontak
Ekstraksi sederhana, bertahap, sinambung
5. Pengeringan ekstrak
artinya menghilangkan pelarut dari bahan sehingga
menghailkan serbuk.
6. Rendemen
perbandingan antara ekstrak yang diperoleh dengan simplisia
awal.
PELARUT EKSTRAKSI
Bermacam pelarut dapat digunakan, akan tetapi pelarut
toksik harus dihindari. Pelarut yang akan digunakan dapat
dilihat dalam Farmakope.
Macam pelarut:
1. Senyawa hidrokarbon. Misal: Petroleum eter, n-
heksan, toluen, kloroform
2. Alkohol. Misal: Metil alkohol, alkohol, n-propanol
3. Keton. Misal: Aseton
4. Asam karboksilat. Misal: asam asetat
5. Ester. Misal: Etil asetat
6. Eter. Misal: di etil eter
PARAMETER EKSTRAKSI
1. Pengembangan bahan tanaman
2. Difusi, pH, ukuran partikel, dan suhu
3. Pemilihan pelarut ekstraksi
4. Alkaloid sebagai model zat aktif
MACAM METODE EKSTRAKSI
Berdasarkan DepKes RI, 2000 Ekstraksi konvensional.
a. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut.
1) Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan
menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan
(kamar).
5) Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan
kontinu) pada temperatur yang lebih tinggi dari
temperatur ruangan (kamar), yaitu secara umum
dilakukan pada temperatur 40-500C.
6) Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada
temperatur penangas air (bejana infus tercelup
dalam penangas air mendidih, temperatur terukur
96-980C) selama waktu tertentu (15-20 menit).
7) Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama (≥
30 menit) dan temperatur sampai titik didih air.
b. Destilasi Uap
Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan
1. Ekstraksi berkesinambungan
Proses esktraksi yang dilakukan berulangkali
dengan pelarut yang berbeda atau resirkulasi
cairan pelarut dan prosesnya tersusun berurutan
beberapa kali.
Dilakukan untuk meningkatkan efisiensi jumlah
pelarut dan dirancang untuk bahan dalam jumlah
besar
2. Superkritikal karbondioksida
Prinsip: untuk ekstraksi serbuk simplisia dan
umumnya digunakan gas karbondioksida.
Prinsip Teori :
1. Transmisi Gelombang
Gelombang ultrasonik akan bertransmisi ke
dalam medium dengan cara menekan dan
menarik jarak antar molekul.
Saat gelombang melewati medium, jarak
rata-rata antar molekul akan menjadi
bervariasi
2. Cavitation
Saat jarak antar molekul meregang, akan
terbentuk cavitation buble. Cavitation akan
menyebabkan termolisis pada zat yang ada
dalam pelarut.
Bila zat tsb bersifat solid, maka ukuran
partikelnya akan mengecil, sehingga luas
permukaan solid yang diliputi pelarut akan
semakin lebar.
Aplikasi
Terbagi menjadi 2 prosedur:
1. Untuk konsentrasi rendah (sampel skala besar dan
ekstraksi berseri)
2. Untuk konsentrasi tinggi (sampel skala kecil dan
hanya satu tahap ekstrasi)
Untuk konsentrasi rendah
Sampel dicampurkan dengan natrium sulfat anhidrat
sehingga membentuk serbuk, lalu serbuk diekstraksi
sebanyak 3 kali Ekstrak dimasukkan ke dalam
vacum filter atau sentrifugator dianalisis
Kelebihan SFE
5. Proses ekstraksi lebih efisien
6. Dapat dihubungkan langsung dengan perangkat
analisis (kromatogram)
7. Sesuai untuk berbagai jenis sampel
7. Subcritical Water Extraction
Prinsip teori:
Menggunakan air panas (100o-374o C)
dibawah tekanan tinggi (up to 10 bar) untuk
mempertahankan air dalam keadaan cair.
Faktor terpenting: konstanta dielektrik
Alat dan bahan
Tergolong sederhana dibanding metode lain:
1. Sepasang bejana air
2. Oven : tempat ekstraksi berlangsung
3. Restrictor : mempertahankan tekanan
4. Vial collector : mengumpulkan ekstrak
5. Sirkuit nitrogen : pembersih alat setelah
ekstraksi selesai
8. Pressurized Hot Water Extraction
Prinsip teori:
Saat suhu air meningkat, tegangan permukaan
dan viskositas menurun tetapi daya difusinya
meningkat. Dengan tekanan yg cukup untuk
mempertahankan larutan di fase cair, nilai
konstanta dielektrik akan turun dari 80 (pada
25ooC) menjadi 27 (pada 250oC) dan tekanan 50
bar.
novisjaf@gmail.co