• peserta didik dapat melupakan apa yang dikatakan oleh
guru Tetapi peserta didik tidak akan dapat melupakan perasaan yang guru timbulkan di dalam hati mereka Landasan Teoritis dan Empiris • Dewey dan Kelas yang Berorientasi Pada Permasalahan • Piaget, Vygotsky, dan Konstruktivisme • Bruner dan Discovery Learning • Perencanaan dan Pelaksanaan Pelajaran-pelajaran PBL • Perencanaan Pelajaran-pelajaran PBL • Pelaksanaan Pelajaran-pelajaran PBL • Memanfaatkan Pusat-pusat Pembelajaran untuk Problem-Based Learning • Menyesuaikan Pelajaran-pelajaran yang Bersifat Problem-Based untuk Semua Murid • Mengelola Lingkungan Pembelajaran • Mengelola Situasi-situasi Multitugas • Penyesuaian terhadap Tingkat Kecepatan Penyelesaian yang Berbedabeda • Memonitor dan Mengelola Hasil Kerja Murid • Mengelola Materi dan Perlengkapan • Mengatur/Mengendalikan Pergerakan dan Perilaku di Luar Ruang Kelas • Penilaian dan Evaluasi • Menilai Pemahaman • Menggunakan Checklist dan Skala Rating • Menilai Peran dan Situasi yang Dihadapi Orang Dewasa • Menilai Potensi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan pendekatan pendidikan yang menggunakan • Masalah sebagai konteks dan stimulus dalam pembelajaran • PBL Mengembangkan skill peserta didik • PESERTA DIDIK dapat Mengumpulkan, mengevaluasi dan mensintesa sumber-sumber, sehingga dapat mendefinisikan dan mengajukan solusi dimana peserta didik • Merangkum dan mempresentasikan solusinya • Tugas Guru: Fasilitator, Pemandu, Pemantau, Pengarah, perancang kurikulum dan penilai tahapan • Orientasi peserta didik terhadap masalah, guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang dilakukan, agar peserta didik tahu apa tujuan utama pembelajaran, apa permasalahan yang akan dibahas, bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. • Mengorganisasikan peserta didik, guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang telah diorientasi. • Misalnya membantu peserta didik membentuk kelompok kecil, membantu peserta didik membaca masalah yang ditemukan pada tahap sebelumnya. • Membimbing penyelidikan individu dan kelompok, guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, melaksanakan eksperimen, menciptakan dan membagikan ide mereka sendiri untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. lanjutan... • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, guru membantu peserta didik dalam menganalisis data yang telah terkumpul pada tahap sebelumnya, sesuaikan data dengan masalah yang telah dirumuskan, kemudian dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Peserta didik memberi argumen terhadap jawaban pemecahan masalah. Karya bisa dibuat dalam bentuk laporan, video, atau model. • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Guru dan peserta didik menganalisis dan mengevaluasi terhadap pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok. • Setelah selesai pembelajaran, jangan lupa agar guru memberikan penguatan, Tujuan Model Problem Based Learning • Untuk mendorong kerjasama penyelesaian tugas antar siswa. • Memiliki elemen-elemen belajar mengajar sehingga mendorong tingkah laku pengamatan siswa dan dialog dengan lainnya. • Melibatkan siswa dan menyelidiki pilihan sendiri yang memungkinkan mereka memahami dan menjelaskan fenomena dunia nyata. • Melibatkan ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) pada siswa secara seimbang sehingga hasilnya bisa lebih lama diingat oleh siswa. • Dapat membangun optimisme siswa bahwa masalah adalah sesuatu yang menarik untuk dipecahkan bukan suatu yang harus dihindari. Kelebihan dan Kekurangan dari Model Problem Based Learning (PBL) • Kelebihan Model Problem Based Learning (PBL) 1. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut. 2. Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi. 3. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki oleh siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna. lanjutan 4. Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran sebab masalah-masalah yang diselesaikan langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata, hal ini dapat meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap bahan yang dipelajari. 5. Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan menerima pendapat dari orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif diantara siswa. 6. Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi terhadap pembelajar dan temannya sehingga pencapaian ketuntasan siswa dapat diharapkan. Selain itu, problem based learning (PBL) diyakini pula dapat menumbuh kembangkan kemampuan kreativitas siswa, baik secara individual maupun secara berkelompok. Kekurangan model Problem Based Learning (PBL) • diantaranya persiapan pembelajaran (alat, problem, dan konsep) yang kompleks, sulitnya mencari permasalahan yang relevan, sering terjadi mis konsepsi, dan memerlukan waktu yang cukup panjang Project Based Learning VS Problem Based Learning ??? • Project Based Learning (PjBL) adalah adanya permasalahan di dunia nyata (benar-benar terjadi) yang diangkat menjadi skenario dan kegiatan pembelajaran, serta peran para siswa adalah sebagai ahli, yang merancang/mengembangkan solusi dan produk untuk mengatasi/menyelesaikan permasalahan riil tersebut.
Contoh: Ketika transisi musim kemarau ke musim penghujan terjadi wabah
penyakit Demam Berdarah (DB), untuk mengatasi masalah tersebut siswa akan berperan sebagai petugas sensus kesehatan yang akan melakukan pemeriksaan/sensus rumah-rumah penduduk untuk melihat kondisi kebersihan, potensi jentik yang ada disana dan mendaftar ada tidaknya penghuni rumah yang terjangkit penyakit DB ini. Project Based Learning • Cenderung dihubungkan dengan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. • Dimulai dengan sebuah pertanyaan esensial atau membimbing. • Diselesaikan dalam waktu yang agak lama (beberapa minggu – bulan) • Berorientasi dengan produk akhir atau “artifact” (berupa produk tulisan, lisan, visual dan multimedia), serta kegiatan produksi yang memerlukan pengetahuan isi tertentu atau keterampilan, dan biasanya menimbulkan satu atau lebih masalah yang harus dipecahkan siswa. Proyek bervariasi dalam lingkup dan kerangka waktu, dan produk akhir sangat bervariasi dalam tingkat teknologi yang digunakan serta kecanggihannya. • Hasil pembelajaran berupa produk (model, prototype, poster seni, pertunjukan, dll) Problem Based Learning : • Digunakan pula dalam pengajaran di sekolah dasar dan menengah, namun asal mula strategi ini dipergunakan di pendidikan kesehatan dan persiapan profesional. • Diselesaikan dalam waktu yang pendek (singkat) • Dimulai dengan sajian masalah bagi siswa untuk memecahkan atau pelajari lebih lanjut. Seringkali masalah ini dibingkai dalam skenario atau format studi kasus. Masalah dirancang dengan meniru kompleksitas permasalahan di kehidupan nyata. Tugas belajar pun sangat bervariasi dalam cakupan, waktu dan kecanggihan. • Hasil pembelajaran hanya solusi dalam bentuk tulisan atau presentasi BELAJAR KOOPERATIF • Siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil: • Saling membantu antara satu dengan yang lain Berdiskusi dan berdebat dengan yang lain • Saling menilai pengetahuan yang diperoleh • Saling mengisi kekurang pahaman dari yang lain PEMBELAJARAN DENGAN TEKS
TEKS adalah sajian tertulis berupa:
• fenomena • cerita • dalam bentuk narasi atau gambar • METODE MEMBACA REFLEKTIF • Siswa membaca teks • Guru mengajukan pertanyaan: • Pertanyaan literal • Pertanyaan interpretatif • Pertanyaan aplikatif
• Evaluasi Metode QUEST • Siswa membaca teks • Guru mengajukan pertanyaan: - pertanyaan literal atau hafalan - pertanyaan lebih luas - pertanyaan tingkat tinggi (abstrak) - pertanyaan aplikatif • Evaluasi