E. coli Nella Novita Produk obat Interferon α-2b • Intron-A® • Roferon-A® • Actimmume®
Digunakan untuk terapi pada pasien:
• Sarkoma Kaposi, • Hepatitis B, • Hepatitis C • Kanker Ginjal Apa itu Interferon α-2b • Interferon alfa-2b memiliki efek yang mirip dengan interferon alami tubuh. Obat ini akan mempengaruhi respon tubuh, termasuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan virus, menghambat proliferasi sel tumor/kanker, dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh Dosis • Sarkoma Kaposi terkait AIDS Dosisnya 30 juta unit/m2 luas tubuh, dengan suntikan melalui otot (intramuskular/IM) atau ke bawah kulit (subkutan/SC), 3 kali seminggu. • Hepatitis C kronis Dosisnya 3 juta unit, dengan suntikan melalui otot (intramuskular/IM) atau ke bawah kulit (subkutan/SC), 3 kali seminggu. Durasi pengobatan 6–12 bulan jika digunakan bersama ribavirin. Durasi pengobatan 6–18 bulan sebagai monoterapi. • Hepatitis B kronis aktif Dosisnya 5–10 juta unit, dengan suntikan melalui otot (intramuskular/IM) atau ke bawah kulit (subkutan/SC), 3 kali seminggu, selama 4–6 bulan atau 5 juta unit per hari selama 16 minggu. • Interferon alfa-2b akan disuntikkan secara langsung ke lesi kulit atau melalui otot (intramuskular/IM), atau bawah kulit (subkutan/SC). Interferon alfa-2b juga bisa diberikan melalui suntikan intravena (IV) secara perlahan selama 20 menit. Rute pemberian obat akan disesuaikan dengan kondisi yang ingin ditangani.
• Selama menjalani pengobatan dengan interferon alfa-2b,
Anda akan diminta untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan darah, tes fungsi hati, atau pemeriksaan jantung. Safe Lab Practices List three safe lab practices in the boxes provided.
1st safe lab practice
2nd safe lab practice
3rd safe lab practice
Safe Lab Practices 2 List three more safe lab practices in the boxes provided.
4th safe lab practice
5th safe lab practice
6th safe lab practice
Remember… Safety First! (Enter your own creative tag line above)