Anda di halaman 1dari 12

Proses Pertumbuhan dan

Perkembangan Ilmu-Ilmu Islam


di Madrasah
Pendahuluan…
The Quran recurrently urges the faithful to acquire knowledge,
knowledge that would bring them closer to God and to His creation.
The Quran uses repetition in order to imbed certain key concepts in the
consciousness of its readers.1 Allah (God) and Rab (the Sustainer) are
repeated 2,800 and 950 times respectively in the sacred text; Ilm
(knowledge) comes third, with 750 repetitions
(Wan Mohd Nor Wan Daud: The Concept of Knowledge in Islam;
(Mansell: London and New York; 1989), hlm. 32)
Lanjutan….
 Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu
 Manusia yang berilmu memiliki kedudukan yang mulia tidak hanya disisi manusia,
tetapi juga disisi Allah
 Digelari sebagai “al-Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18),
“Ulul al-Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-A'limun”
(al-A'nkabut : 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir : 35)
 Beragam institusi Pendidikan Islam bermunculan sebagai bentuk institusionalisasi
tradisi ilmu dan pembelajaran dalam Islam, mulai dari yang paling sederhana sampai
pada yang bisa dikatakan sebagai model pembelajaran yang modern
 Sementara institusi-institusi pembelajaran semakin beragam, maka keilmuan Islam
juga semakin komplek. Disamping Al Qur’an dan Al Hadits sebagai ajaran utama
dalam Islam, muncullah berbagai jenis ilmu yang lainnya
Institusionalisasi Madrasah: Sebuah Proses

 Madrasah = Lembaga Pendidikan/sekolah Formal:


- Sarana dan prasarana fisik
- Sarana dan prasarana non-fisik
- Tujuan
 Terbentuknya madrasah:
- Dengan tahapan (Masjid > Masjid-khan > Madrasah)
- Tanpa tahapan (tuntutan kebutuhan)
 Faktor terpenting terbentuknya madrasah: politik-sektarian
 Faktor lain:
- Faktor religius (mengharap ampunan Allah)
- Faktor ekonomi-bisnis (memperbaiki kehidupan)
- Faktor politis-populis (merebut simpati masyarakat)
- Faktor Fanatisme mazhab (munculnya madrasah berbasis mazhab)
Lanjutan…
 Kehadiran madrasah tidak menghilangkan peran Lembaga
Pendidikan Islam lain, yang membedakan hanya kompleksitas
materi (higher learning in Islam/college)
 Indepedensi madrasah dan negara
 Institusionalisasi Madrasah:
- Madrasah Nizamiyah (1065-1067)
- Madrasah Miyan Dahiya (Iran) (1009)
- Madrasah al-Saidiyyah (Khurasan) (990)
Madrasah: dari Kultur ke Struktur:
Upaya Modernisasi Madrasah
 Madrasah = tempat belajar (formal) (mayoritas) ilmu-ilmu agama (Islam),
antara lain:
- ilmu-ilmu naqliyah dan Bahasa Arab: al-lughah, an-nahwu, balaghah,
susastra, qiraat, tafsir, hadis, fiqh dan ushul fiqh, kalam, dan ushuludin
- Ilmu-ilmu aqliyah: berhitung, faraid, mantiq/logika
- Ilmu aqliyah merupakan komplemen terhadap ilmu naqliyah
 Ilmu-ilmu umum lainnya seperti astronomi, kimia, dll berkembang secara
non formal dalam majelis halaqoh para polymath
 Madrasah = Pesantren tradisional
Lanjutan…
 Perkembangan madrasah = perkembangan ilmu agama
1. Ter-spesialisasi-nya ilmu-ilmu agama Islam seperti ulumul quran, ulumul hadits, ushul
fiqh
2. Makin besar dan kompleksnya komposisi penduduk Islam
3. Menguatnya otoritas ke-ulama-an
4. Adanya Lembaga = bukti kesalehan otoritas negara + ilmu terus berkembang
 Identifikasi madrasah = belajar ilmu agama:
1. Perspektif bahwa ilmu agama adalah ilmu terpenting dalam kehidupan
2. Pengelolaan madrasah oleh para ulama yang terkait erat dengan otoritas keagamaan +
legalisasi Syariat dalam masyarakat
3. Pengelolaan madrasah yang berbasis wakaf dan donasi dengan motif utama religiusitas
Lanjutan…
 Modernisasi madrasah (abad ke 18-19M) = integrasi ilmu-ilmu umum modern ke
dalam sistem madrasah, metodologi, dan adopsi fasilitas Pendidikan modern.
 Latar belakang:
1. Kesadaran terhadap nilai modernitas (sains, rasional, egalitas, konstitusi)
2. Kesadaran terhadap nilai keislaman vs penjajahan
3. Interaksi dengan negara-negara barat terutama melalui penjajahan
 Respon atas modernisasi:
1. Mengadopsi ilmu umum secara teknologi dan menolak aspek pemikiran filosofis
karena bertentangan dengan basis teologis
2. Mengadopsi dan mengembangkan aspek teknologi dan pemikiran dalam konteks
islamisasi ilmu
Lanjutan…
 Peran “printing press” > diseminasi keilmuan > structured opinion
 Printing press > 2 sisi mata pedang: hilangnya otoritas > munculnya fragmentasi
 Bentuk modernisasi:
 Transformasi Lembaga Pendidikan tradisional
 Mendirikan Lembaga Pendidikan baru sebagai jalan mengakselerasi modernitas
Diversifikasi Madrasah:
Bentuk Modernisasi Madrasah di 3 Negara
1. Mesir
-Dimotori oleh negara (Muhammad Ali Pasha dan Khedive Ismail)
-Muncul spesialisasi “sekolah militer” dan “sekolah teknik” dengan basis
siswa dari “sekolah agama”
-Pandangan humanistik = pengembangan diri + tidak terjebak pada masalah
sosial
-Transmisi ilmu umum modern berasal dari Barat
-Modernisasi kuttab > kurikulum + metode + dll
-Pembentukan madrasah Darul Ulum dan Darul Suyufiyah
-Modernisasi Al-Azhar > konsep ijazah
Lanjutan…
2. Turki
-Diawali dengan pembukaan sekolah militer dan Teknik-administratif
-Secaraumum hampir mirip dengan modernisasi Pendidikan (madrasah) di Mesir.
Perbedaan baru terjadi ketika sekularisme diterapkan secara utuh dalam negara
-Vis a vis Pendidikan sekuler modern dengan Pendidikan islam-tradisional
3. Arab Saudi
- Pentingnya kedudukan ilmu yang berasal dari Haramayn
-Peran haji sebagai diseminasi ilmu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai