KARSINOMA SINONASAL
Definisi
• Karsinoma sinonasal
Pertumbuhan jaringan abnormal
di sinus paranasal dan jaringan
sekitar hidung
LOKASI
• Sinus maksilaris
• Sinus etmoidalis
• Sinus sfenoidalis
• Sinus frontalis
Etiologi
Stadium IIb T1 N1 M0
T2a N1 M0
T2b N0,N1 M0
Stadium III T1 N2 M0
T2a,T2b N2 M0
T3 N2 M0
Stadium IVa T4 N0,N1,N2 M0
Karsinoma sinonasal
Pemeriksaan Fisik
• Wajah asimetris atau tidak
• Pemeriksaan kavum nasi dan
nasofaring
• Pemeriksaan nasoendoskopi dan
sinuskopi
• Pemeriksaan KGB leher
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Patologi Anatomi tumor
(meatus nasi inferior)
• Foto polos
• CT-scan
• MRI (Perluasan tumor di dalam sinus
maksilaris dan sinus frontal, melihat
ekstensi ke fosa kranii anterior/medial,
melihat foramen optikum dan dinding
orbita)
Terapi
• Bedah
• Radioterapi
• Kemoterapi
Pembedahan
Rinotomi lateral
Maksilektomi partial/total (kombinasi eksenterasi
orbita atau dengan kombinasi deseksi leher
radikal)
Radiasi
• Dilakukan bila operasi kurang radikal atau residif
• Pra bedah pada tumor yang radio sensitif
Kemoterapi
• Dilakukan atas indikasi tertentu (misal Tumor
sangat besar/inoperable, metastasis jauh,
kombinasi dengan radiasi)
• Keluhan utama
Nyeri hidung
• Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien mengeluh sulit bernafas.
• Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah menderita penyakit akut dan
pendarahan hidung atau trauma, pernah
mempunyai riwayat penyakit THT, pernah menderita
sakit gigi geraham.
• Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota
keluarga yang lalu yang mungkin berhubungan
dengan penyakit klien sekarang
Pengkajian
Pemeriksaan Kelainan
Deformitas +
Kelainan congenital -
Trauma -
Radang -
Hidung luar + : benjolan dengan ukuran 0,5x1
cm , konsistensi padat,
permukaan tidak rata, batas tegas,
terfiksir, nyeri tekan(+)
Sinus paranasal
Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
Diagnosa Keperawatan
• Obstruksi jalan nafas berhubungan dengan
kebersihan jalan nafas tidak efektif.
• Nyeri b/d kompresi/destruksi jaringan saraf dan
proses inflamasi.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d peningkatan status metabolik akibat
keganasan, efek radioterapi/kemoterapi dan
distres emosional.
• Risiko infeksi b/d ketidak-adekuatan pertahanan
sekunder dan efek imunosupresi
radioterapi/kemoterapi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx 1
Tujuan : Bersihan jalan nafas efektif
Kriteria : Frekuensi nafas normal, tidak ada suara
nafas tambahan, tidak menggunakan otot
pernafasan tambahan, tidak terjadi dispnoe dan
sianosis.
Intervensi
• Kaji bunyi nafas atau kedalaman pernapasan dan
gerakan dada.
• Catat kemampuan mengeluarkan mukosa/batuk
efektif
• Berikan posisi fowler atau semi fowler
• Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
DX2
Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang
Kriteria :
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan
berkurang atau hilang
Klien tidak mengeluh kesakitan lagi
• Lakukan tindakan kenyamanan dasar (reposisi,
masase punggung) dan pertahankan aktivitas
hiburan (koran, radio)
• Ajarkan kepada klien manajemen
penatalaksanaan nyeri (teknik relaksasi, napas
dalam, visualisasi, bimbingan imajinasi)
• Berikan analgetik sesuai program terapi.
• Evaluasi keluhan nyeri (skala, lokasi, frekuensi,
durasi)