Anda di halaman 1dari 14

Praktikum VII

Morfologi Fungi ( Kapang & Khamir)


Alat & Bahan
Tujuan Praktikum
01. Alat yang digunakan yaitu :
01. Mahasiswa mampu mengamati morfologi  Ose
fungi baik secara makroskopik maupun  Tabung dan cawan petri
mikroskopik  Gelas benda dan penutup
 Mikroskop

02. Mahasiswa mampu membedakan jenis fungi


02. Bahan yang digunakan yaitu :
 Fungi hasil isolasi
satu dengan yang lainnya
 Bahan makanan fermentasi (tempe & on-
com )
 Alkohol 70% & larutan laktofenol
Hasil Praktikum Kel 4
 Kapang
01. Jenis sampel : Tempe
No Makroskopis Mikroskopis
1. Media pertumbuhan Kacang kedelai Media pertumbuhan Kacang kedelai
2. Umur isolat 3 hari Umur isolat 3 hari
3. Umur koloni Putih susu Tipe konidiphore Sporangium ada
& spora tidak ada
4. Warna koloni sistolik Putih susu Vesicle Tidak ada
5. Zonasi Tidak ada Metulae Tidak ada
6. Radiate Tidak ada Phialid Tidak ada
7. Exudate drop Tidak ada Conidial Tidak ada
Hasil Praktikum Kel 4
 Kapang
02. Jenis sampel : Oncom (ampas tahu)

No Makroskopis Mikroskopis
1. Media pertumbuhan Ampas tahu Media pertumbuhan Ampas tahu
2. Umur isolat 3 hari Umur isolat 3 hari
3. Umur koloni Oren Tipe konidiphore Sporangium ada
& spora ada
4. Warna koloni sistolik Oren Vesicle Tidak ada
5. Zonasi Tidak ada Metulae Tidak ada
6. Radiate Tidak ada Phialid Tidak ada
7. Exudate drop Tidak ada Conidial Tidak ada
Hasil Praktikum Kel 5
 Kapang
01. Jenis sampel : Tempe
No Makroskopis Mikroskopis
1. Media pertumbuhan Kacang kedelai Media pertumbuhan Kacang kedelai
2. Umur isolat 3 hari Umur isolat 3 hari
3. Umur koloni Putih Tipe konidiphore : Monophialid
Sporangium ada
& spora tidak ada
4. Warna koloni sistolik Putih Vesicle Tidak ada
5. Zonasi Tidak ada Metulae Tidak ada
6. Radiate Tidak ada Phialid Tidak ada
7. Exudate drop Tidak ada Conidial Tidak ada
Hasil Praktikum Kel 5
 Kapang
01. Jenis sampel : Oncom (ampas tahu)
No Makroskopis Mikroskopis
1. Media pertumbuhan Ampas tahu Media pertumbuhan Ampas tahu
2. Umur isolat 3 hari Umur isolat 3 hari
3. Umur koloni Oren Tipe konidiphore : Monophialid
Sporangium ada
& spora ada
4. Warna koloni sistolik Oren Vesicle Tidak ada
5. Zonasi Tidak ada Metulae Tidak ada
6. Radiate Tidak ada Phialid Tidak ada
7. Exudate drop Tidak ada Conidial Tidak ada
Hasil Praktikum Kel 6
 Kapang
01. Jenis sampel : Tempe
No Makroskopis Mikroskopis
1. Media pertumbuhan Kacang kedelai Media pertumbuhan Kacang kedelai
2. Umur isolat 3 hari Umur isolat 3 hari
3. Umur koloni Putih Tipe konidiphore Sporangium ada
& spora tidak ada
4. Warna koloni sistolik Putih Vesicle Tidak ada
5. Zonasi Tidak ada Metulae Tidak ada
6. Radiate Tidak ada Phialid Tidak ada
7. Exudate drop Tidak ada Conidial Tidak ada
Hasil Praktikum Kel 6
 Kapang
01. Jenis sampel : Oncom (ampas tahu)
No Makroskopis Mikroskopis
1. Media pertumbuhan Ampas tahu Media pertumbuhan Ampas tahu
2. Umur isolat 3 hari Umur isolat 3 hari
3. Umur koloni Kuning Tipe konidiphore Sporangium ada
& spora ada
4. Warna koloni sistolik Kuning Vesicle Tidak ada
5. Zonasi Tidak ada Metulae Tidak ada
6. Radiate Tidak ada Phialid Tidak ada
7. Exudate drop Tidak ada Conidial Tidak ada
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami melakukan pengamatan makrokopis dan mikrokopis pada jamur tempe dan oncom.
Pada jamur tempe yang sering digunakan rhizopus oryzae. Jamur ini aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan
toksin dan mampu menghasilkan asam laktat. Pada jamur tempe uji makroskopik dan uji mikroskopis yang dapat dili-
hat pada hasil. Jamur pada tempe yang kami temukan adalah berwarna putih, terdapat cabang-cabang yang berupa
hifa-hifa yang banyak dan diujung hifa ada sporangium yaitu sebagai kotak spora. Jamur yang kami teliti sporanya
pecah.
kemudian uji sampel kedua menggunakan sampel jamur oncom, pada uji makroskopis dan mikroskopis dapat
dilihat di hasil. Pada jamur oncom yang kami amati melalui mikroskop ini terdapat hifa yang pendek dan tipis serta
sporangium yang kecil dan terdapat spora.
Praktikum 8
Pewarnaan Bakteri

Tujuan Alat dan Bahan


1. Mahasiswa dapat melakukan teknik pewar- 1. Alat
naan bakteri • Rak pengecetan
2. Mahasiswa dapat mengamati morfologi • Kran/sumber air ang mengalir
koloni bakteri dengan pewarnaan gram • Ose atau kapas lidi steril
• Gelas obyek
• Lampu spiritus
• Mikroskop
2. Bahan
• Cat gram A, B, C, dan D
• Biakan mikroba uji (Escherichia Coli dan
Staphylococcus aureus )
Hasil

Pengamatan Gram positif Gram negatif


Asal bakteri : kapsul ex Ya Ya
Bentuk sel Coccobacili Rod or bacillus
Warna sel Biru berbentuk basil Merah berbentuk
coccus

pengamatan Gram positif Gram negatif


Asal bakteri : sirup Ex Ya -
Bentuk sel Streptococcus -
Warna sel Ungu -
Pembahasan
Pada pewarnaan bakteri gram positif hal itu dikarenakan bakteri gram
positif memiliki peptidoglikan bakteri yang tebal dan lapisan lemak yang
tipis sehingga dapat berikatan kuat dengan kristal violet.

Pada pewarnaan gram negatif memiliki peptidoglikan bakteri yang tipis


dan lapisan lemak yang tebal pada dinding bakteri sehingga saat
berikatan dengan kristal violet, ikatan yang terjadi adalah ikatan lemak,
lalu diberi iodine yang memperkuat ikatan dengan kristal violet namun
tidak signifikan sehingga bakteri gram negatif yang memiliki lemak
tebal ketika diberi alkohol maka lemak akan luntur sehingga warna
kristal violet pun luntur. Karena tidak terwarnai oleh kristal violet maka
bakteri akan menyerap warna merah pada safranin.
Sehingga dapat terlihat pada hasil pengamatan dengan menggunakan dua
sampel.
• Sampel yang pertama kapsul expired termasuk kedalam bakteri gram
positif dan bakteri gram negatif dengan bentuk sel cocobacilli / rod
or bacillus warna sel biru berbentuk basil dan merah berbentuk coc-
cus
• Sampel yang kedua syrup expired termasuk kedalam bakteri gram
positif dengan bentuk sel streptococcus berwarna ungu
P9
PENENTUAN KADAR HAMBAT MINI-
MAL ANTIBIOTIK

TUJUAN ALAT & BAHAN


a. Mahasiswa mampu melakukan uji potensi antimikroba Alat : Bahan :
menggunakan metode difusi secara silinder 1. Tabung reaksi 1. Mikroba uji
b. Mahasiswa mampu melakukan uji potensi antimikroba 2. Jarum ose 2. Antibiotika uji
menggunakan metode difusi secara cakram 3. Pipet ukur 3. Aquadest steril
4. Bakteri 4. Larutan dapar fosfat
5. Labu ukur
Hasil
Jenis Pengenceran Pengenceran Pengenceran Pengenceran
Antibiotik 1000 mg/ml 500mg/ml 250mg/ml 125mg/ml

Oksitetrasiklin - - - -

tidak ada hasil dikarenakan jernih tidak ada pertumbuhan kuman


Pembahasan
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi atau bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme patogen, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Antibiotik jenis oksitetrasiklin memiliki spetrum yang luas sehingga
dapat mengobati beberapa jenis penyakit yang diakibatkan oleh bakteri gram positif dan bakteri gram negatif, selain itu juga dapat mengobati be-
berapa penyakit yang diakibatkan oleh protozoa, klamidia, mikloplasma, dan rickettsia.
Berdasarkan mekanisme kerjanya terhadap bakteri, antibiotik dikelompokan antara lain, inhibitor sintesis dinding sel bakteri, inhibitor sin-
tesis protein bakteri, mengubah permeabilitas membran, menghambat sintesis folat, dan mengganggu sistem DNA. Adapun klasifikasi dari bakteri
staphylococcus aureus yaiu;
Divisi: Protophyta
Kelas: Schi zomycetes
Ordo: Eubakteriales
Famili: Micrococceae
Genus: Staphylococcus
Spesies: Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk bulat dengan diameter 0,8-1 mikron, bergerombol menyerupai untai anggur, gram posi-
tif, non motil, tidak membentuk spora, beberapa strain yang langsung diambil dari penderita membentuk semacam kapsul, koloni berwarna kuning
emas, homolisis pada plood agar, dapat tumbuh dalam media dengan konsentrasi NaCl

Anda mungkin juga menyukai