Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN
AKUT MIOKARD INFARK DI RUANG CAMELIA
RUMAH SAKIT MITRA SIAGA TEGAL

Disusun Oleh : Kelompok I


 
1. ELFERA HERNIANSYAH
2. HANANTA ULINUHA AN NIZAR
3. ILHAM AZHAR WANARDI
4. INTAN LIYANA
5. TITI WARTIAH
6. TRI HANDAYANI PUJILESTARI
Pengkajian
identitas pasien

Nama : TN A
Tempat dan tanggal lahir : 13/1/1965
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : ISLAM
Status perkawinan : KAWIN
Alamat : DESA KALIJAMBE RT 01 RW 07
KECAMATAN TARUB KABUPATEN TEGAL
Orang terdekat yang mudah dihubungi:
KELUARGA
Hubungan dengan klien : ISTRI
Tanggal masuk RS : 29/9/2022
 KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Klien mengatakan saat dirumah pukul 22.00 WIB
klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri saat
beraktivitas. Keesokan harinya saat bekerja klien
merasakan nyeri kembali di bagian dada sebelah
kiri, rasanya seperti ditusuk tusuk,keluar keringat
dingin dan badan lemas, sesak nafas, pada pukul
15.00 WIB klien dibawa ke igd rs mitra siaga,
diberikan oksigen nasal kanul 3 l/menit dengan
diagnosa acute miokard infark.
 
 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Klien mengatakan mempunyai riwayat kolesterol yang
tidak terkontrol.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan
 POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
2. Pola aktivitas dan latihan
3. Pola eliminasi
4. Pola istirahat dan tidur
5. Pola nutrisi
6. Pola kognitif persepsi
7. Pola sensori visual
8. Pola toleransi dan koping terhadap stress
9. Persepsi diri / konsep diri
10.Pola seksual dan reproduksi
11. Pola nilai dan keyakinan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: lemah, kesadaran composmentis
tanda tanda vital:
TD ‒TD : 140/90 mmHg
‒HR : 120 x/menit
‒RR : 26 x/menit
‒Suhu : 36,9ºC
- SpO2 : 98% dengan nasal canul 3 lpm
Toraks dan paru-paru
Toraks : bentuk simetris
Jantung : bentuk simetris,
‒I : tidak ada bendungan vena pada dinding dada
‒P : pulsasi teraba, ictus cordis teraba
‒P : bunyi murmur
‒A: bunyi jantung 1/S3-bunyi jantung 2/S4
• paru-paru
‒I : bentuk dada simetris, adanya retraksi dinding dada
‒P : vocal fremitus kanan dan kiri normal,getaran sama
‒P : bunyi sonor(paru kiri dan paru kanan normal)
‒A: bunyi nafas ronkhi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Kalium 3,92 3,80-5,50 meq/l
Darah lengkap :    
Hemoglobin 15,4 L: 13,2-17,3
    P: 11,7-15,5 g/dl
Lekosit 8.400 L: 3.800-10.600 P: 3.600-
    11.000/ul
Hematokrit 47,5 L: 40-52
    P: 35-47%
Eritrosit 5.440.000 L: 4,5-5,5
    P 4-5 juta/ul
     
Trombosit 22.000 150.000-350.000/cmm
Hitung jenis:    
Eosinofil - 1-3%
Basofil - -
Batang - 3-5%
Segmen 55 50-65%
Limfosit 33 25-35%
Monosit 12 4-10%
     
SGOT 24 <38 u/l
SGPT 22 <40 u/l
Natrium 140 136-144 meq/l
Klorida 108 96-107 meq/l
Kolesterol 270 <200 mg/dl
Gds 180 80-140 mg/dl
 
 Pemeriksaan diagnostik
Hasil pemeriksaan EKG adalah irama teratur, ST
elevasi II,III,AVF, ST depresi V1-V2, iskemia
anteroseptal dan Q patologis di A VF, IMA
inferior
 TERAPI
Infus RL 500cc/24 jam
Peroral :
ISDN 3x5mg
CPG 1x75mg
Simvastatin 1x10mg
Aspilet 1x80mg
DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas),
SDKI,2017
1.penurunan curah jantung berhubungan
dengan perubahan irama jantung
2.nyeri akut berhubungan dengan agen
pencedera fisiologis
3.intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
 
INTERVENSI KEPERAWATAN (SLKI-SIKI, 2018,)

Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam diharapkan perfusi miokard meningkat dengan kriteria hasil :
Nyeri dada menurun
Diaforesis menurun
Intervensi :
Observasi
Kaji tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dyspnea,kelelahan)
Kaji tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan BB, ronkhi basah, hepatomegali)
Monitor EKG 12 sadapan
Monitor intake dan output cairan
Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik jika perlu)
Kaji keluhan nyeri dada
Monitor saturasi oksigen
Monitor tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah pemberian obat (missal : beta blocker, ACE inhibitor)
Monitor tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
 
Terapeutik
Posisikan pasien semi fowler atau fowler
Berikan diet jantung yang sesuai
Berikan terapi relaksasi
Berikan oksigen
 
Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia
 

Anda mungkin juga menyukai