Anda di halaman 1dari 22

Askep Gerontik Pada Ny.

R
Dengan Hipertensi Di
Kuncup Pringsewu barat
Oleh kelompok :
1. Syahroni Hidayat 5. Yurike novrida p
2. Yoga Kumbara 6. Gandis Ghardya D
3. Mia Amalia
4. Tiara Rozalia
Laporan Pendahuluan
Definisi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah
sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik
sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga penderita
penyakit lain seperti penyakit syaraf, ginjal, dan pembuluh
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar
resikonya.

(Amin Huda Nurarrif dan Hardhi Kusuma, 2015).


Etiologi
Hipertensi pada usia lanjut di bedakan atas:
1. Hipertensi di mana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 90 mmHg
2. Hipertensi sistolik terisolasi di mana tekanan sistolik lebih besar dari
160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pd:
3. Elastisitas dinding aorta menurun
4. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
5. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap th sesudah
berumur 20th kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
6. Kehilangan elastisitas pembuluh darah ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer dan oksigenisasi
7. Meningkatnya eksistensi pembuluh darah perifer
Manifestasi Klinis
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu:
1. Mengeluh sakit kepala, pusing
2. Lemas, kelelahan
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual
6. Muntah
7. Epistaksis
8. Kesadaran menurun
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
>HB/HT
>BUN/Kreatinin
>Glucosa
>Urinalisa
2. CT scan
3. EKG
4. IUP
5. Photo dada
Masalah yang lazim muncul
1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload,
vasokontriksi, hipertropi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard
2. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan veskuler serebral dan iskemia
3. Kelebihan volume cairan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen
5. Ketidakefektifan koping
6. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
7. Resiko cidera
8. Defisiensi pengetahuan
9. ansietas
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Identitas klien
 Nama : Ny. R
 Umur : 74 tahun
 Jenis kelamin : P
 Pendidikan : SLTP
 Agama : Islam
 Suku : Sunda
 Status perkawinan : Kawin
(mati)
Alamat : kuncup, pringsewu
barat
Data Fokus
DS DO
 Klien mengatakan sakit pada  Klien memegangi tengkuknya
bagian tengkuknya  Muka klien merah
 Klien mengatakan pusing  TD 200/120 mmHg
 Klien mengatakan tidak kuat  Klien terlihat sedih
berdiri lama-lama
 klien mengatakan
mempunyai masalah dengan
salah satu anaknya yg tidak
pernah menjenguknya
Analisa data
No. Data Masalah Etiologi
1 Ds : Nyeri akut Peningkatan
Klien mengatakan sakit pada bagian tengkuk tekanan
Klien mengatakan pusng vaskuler
Klien mengatakan tidak kuat berdiri lama-lama cerebral

Do :
Klien memegangi tengkuknya
Muka klien merah
TD 200/120 mmHg
Analisa data
No. Data Masalah Etiologi
2 Ds : Ketidakefektifa Ketidakma
Klien mengatakan mempunyai masalah n koping mpuan
dengan salah satu anaknya yang tidak pernah klien
menjenguk mengatakan
Do: masalah
Klien terlihat sedih individu
TD 200/120 mmHg
Analisa data
No Data Masalah Etiologi
3 DS: Ansietas Konflik keluarga
-Klien mengatakan mempunyai
masalah dengan salah satu anaknya
DO;
-Klin terlihat sedih
-TD : 200/120 mmHg
Diagnosa prioritas
1. Ketidakefektifan koping b.d ketidakmampuan klien
mengatasi masalah individu
2. Ansietas b.d konflik keluarga
3. Nyeri akut b.d peningkatan teknan vaskuler cerebral
Intervensi 1
1. Gunakan pendekatan tentang dan meyakinkan
2. Anjurkan klien untuk mengungkapkan stress
3. Bantu pasien untuk identifikasi macam-macam nilai
kehidupan
Intervensi 2
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
2. Dorong keluarga untuk menemani klien
3. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Intervensi 3
1. Lakukan pengkajian nyeri
2. Berikan teknik relaksasi dengan aroma terapi
3. Pemberian analgetik (obat yang sering di konsumsi)
Ketidakefektifan koping b.d ketidakmampuan klien mengatasi
masalah individu

Implementasi Evaluasi
 Menggunakan pendekatan S : klien mengatakan nyeri
pada pasien berkurang
 Menganjurkn klien untuk O : muka klien tidak merah lagi
mengungkapkan stress A : masalah teratasi
 Membantu klien untuk P : hentikan intervensi
mengidentifikasi macam-
macam nilai kehidupan
Ansietas b.d konflik keluarga
Implementasi Evaluasi
 Menggunakan pendekatan yang S: klien mengatakan mempunyai
menenangkan masalah dengan salah satu anaknya
 Mendorong keluarga untuk yang tidak pernah menjenguk
menemani klien O: klien terlihat sedih
 Menginstruksikan pasien
A: masalah belum teratasi
menggunakan teknik relaksasi
P: lanjutkan intervensi
Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskuler cerebral
Implementasi Evaluasi
 Melakukan pengkajian nyeri S: klien mempunyai masalah dengn
 Melakukan teknik relaksasi dg salah satu anaknya
aroma terapi O: klien terlihat sedih
 Memberikan analgetik (obat A: masalah belum teratasi
yang sering di konsumsi) P: lanjutkan intervensi
Jika banyak kekurangan dan kesalahan kami
segenap pemateri meminta maaf pada audience
semuanya dan terimakasih atas perhatiannya…

Anda mungkin juga menyukai