Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M G2P1A0H1 DENGAN


PREEKLAMPSIA DI RUANG RAWATAN KEBIDANAN RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH M. NATSIR KOTA SOLOK TAHUN 2023
DISUSUN OLEH :

AGUNG WILLIYANTO, S.KEP

NADIA ASTUTI, S.KEP

NISA ANGGRAINI, S.KEP

RIPA AULIA, S.KEP

WINDI VELLYA MELLATI, S.KEP


PREEKLAMPSIA
Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang biasa ditemui
pada kehamilan trimester III yang dibagi menjadi preeklampsia
ringan dan preeklampsia berat. Preeklampsia ringan ditandai dengan
tekanan darah <160/110 mmHg dan proteinuri positif <2, sedangkan
preeklampsia berat ditandai dengan tekanan darah ≥160/110 mmHg
dan protenuri positif > 2.
KLASIFIKASI…
preeklamsia dibagi menjadi 2 golongan yaitu preeklamsia ringan dan
preeklamsia berat.

A. Preeklampsia ringan  B. Preeklamsia berat


• Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi
• Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, proteinuria 5
berbaring terlentang, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih,
gr atau lebih per liter, Oliguria, adalah jumlah urin
atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran
kurang dari 500 cc per 24 jam. Adanya gangguan
sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa
serebral, gangguan visus, serta rasa nyeri di
1 jam, sebaiknya dengan selang waktu 6 jam. Edema umum, kaki,
epigastrium. Dan terdapat edema paru dan sianosis.
jari tangan, serta wajah, atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih
per minggu. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter,
kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter atau midstream.

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. M G2P1A0H1 DENGAN PREEKLAMPSIA DI RUANG RAWATAN KEBIDANAN RUMAH
20XX SAKIT UMUM DAERAH M. NATSIR KOTA SOLOK TAHUN 2022 3
PENYEBAB PREEKLAMSIA SAMPAI SEKARANG BELUM
DIKETAHUI SECARA PASTI, TETAPI PADA UMUMNYA
DISEBABKAN OLEH (VASOPASME ARTERIOLA). FAKTOR –
FAKTOR LAIN YANG DAPAT DIPERKIRAKAN AKAN
MEMPENGARUHI TIMBULNYA PREEKLAMSIA YAITU
SEBAGAI BERIKUT (SUTRIMAH, 2015).

1. USIA IBU

Faktor 2. USIA KEHAMILAN

Penyebab… 3.

4.
PARITAS

GENETIK

5. PENYAKIT TERDAHULU ( DIABETES MELLITUS)

6. OBESITAS

7. BAD OBSTETRIK HISTORY


MANIFESTASI KLINIS…
1. Tekanan darah
2. Kenaikan berat badan

3. Proteinuria

a. Nyeri kepala

b. Nyeri epigastrium

c. Gangguan penglihatan

20XX presentation title 5


TINJAUAN KASUS

20XX presentation title 6


Nama : Ny. M
Umur :28 Tahun
Agama : Islam IDENTITAS
Pendidikan: SMA KLIEN
Pekerjaan : SALON
Keluhan Utama :Pasien masuk IGD Ponek
RSUD M.Natsir pada hari Jum’at 30 Desember 2022
jam 18.45 WIB dengan kehamilan G2P1A0H1. Dengan
keluhan sakit kepala menjalar ke bagian belakang, mual
muntah dan pandangan kabur sebelah kanan seminggu
sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat kesehatan Sekarang :Pasien


mengatakan mual muntah sejak awal mula kehamilan, dan
merasakan sakit kepala, pusing sebelum masuk rumah sakit
dan mengalami pandangan kabur sebelah kanan. Pasien
mengatakan mengalami hipertensi sejak usia kehamilan 30
minggu.
TD : 160/80
1.) Data subjektif
HR : 100
Ny. M mengatakan kepala terasa sakit dan pusing,
RR : 20 x/menit
Ny. M mengatakan tengkuk terasa berat
P = pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala
Ny. M mengatakan nyeri pada bagian kepala depan
• Q = nyeri dirasakan pada kepala bagian depan
Data objektif
• R = nyeri dirasakan di kepala dan menjelajar sampai kepala bagian depan
TD : 203/121 mmHg
• S = skala nyeri 3
HR : 90 x/menit
T = Nyeri diarsakan hilang timbul
RR : 20 x/ menit
DX NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN AGEN CIDERA BIOLOGIS
DX RISIKO PERFUSI JARINGAN SEREBRAL BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI
3. Data Subjektif
2). Data Subjektif
Ny. M mengatakan cemas dengan keadaannya
Ny. M mengatakan kepala terasa sakit dan pusing
Ny. M mengatakan takut jika melahirkan harus dioperasi
Ny. M mengatakan tengkuk terasa berat
Data objectif
Data Objektif
Ny. M tampak cemas

Pasien tampak meringis Ny. M menceritakan kecemasan

Skala nyeri 3 DX ANSIETAS BERHUBUNGAN DENGAN ANCAMAN PADA STATUS TERKINI


oManajemen Nyeri
oPemantauan Tekanan Intrakarnial : oReduksi Ansietas
o Observasi
oObservasi oObservasI
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
1.Identifikasi penyebab peningkatan TIK 1.Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
kualitas, intensitas nyeri
2.Monitor tanda - tanda ansietas
2.Monitor pelebaran tekanan nadi ( selisih TDS dan 2. Identifikasi skala nyeri
oTerapeutik
TDD ) 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
3.Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
nyeri
3.Monitor penurunan frekuensi jantung kepercayaan
4. nyeri pada kualitas hidup
4.Monitor penurunan tingkat kesadaran 4.Tamani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
5. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
memungkinkan
oTerapeutik diberikan
EDUKASI
1.Pertahankan sterilitas sistem pemantauan 6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
5.Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
oTerapeutik
2.Pertahankan posisi kepala dan leher netral . dialami
1. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
3.Bilas sistem pemantauan, jika perlu. 6.Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
pengobatan, dan prognoosis
o 4. Atur interval pemantauan sesuai kondisi 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan 7.Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika
pasien
strategi meredakan nyeri perlu
o5. Dokumentasikan hasil pemantauan oEdukasi 8.Anjurkan memgungkapkan perasaan dan persepsi
oEdukasi 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 9.Latih teknik relaksasi
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri o Kolaborasi
o1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
oKolaborasi pemberian obat antiansetas,. Jika perlu
oKolaborasi

1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
20XX presentation title 16
… Thank You …

Anda mungkin juga menyukai